• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING TEMU ILMIAH XIII DAN PAMERAN HASIL LITBANG ESDM

N/A
N/A
Fuad Muhammad Lemigas

Academic year: 2023

Membagikan "PROSIDING TEMU ILMIAH XIII DAN PAMERAN HASIL LITBANG ESDM"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 i ISBN: 978-979-8218-38-5

PROSIDING

TEMU ILMIAH XIII DAN PAMERAN HASIL LITBANG ESDM

Tema:

“ Peranan Litbang ESDM dalam Pengembangan Industri Melalui Komersialisai Hasil Litbang”

Subtema:

“Inovasi dan Implementasi Hasil Litbang untuk Industri dan Ketahanan Energi Nasional”

Jakarta, 12 dan 13 Juli 2017

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

“LEMIGAS”

(3)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 ii

Cetakan 2017

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

@Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral,

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS" 2017.

Katalog dalam Terbitan (KDT)

LEMIGAS

Prosiding Temu Ilmiah XIII Dan Pameran Hasil Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2017/LEMIGAS-Jakarta:

xi, 343 hlm.: ill.: 29,70 cm.

1. Peranan Litbang 2. Inovasi 3. Komersialisasi I. Judul

ISBN 978-979-8218-38-5

Diterbitkan oleh:

Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral,

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi "LEMIGAS".

Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir - Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230

Telp : 021-7394422 Faks : 021-7246150

e-mail : [email protected] Website : www.lemigas.esdm.go.id

(4)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 iii ISBN: 978-979-8218-38-5

TIM PENILAI

MAKALAH TEMU ILMIAH XIII

Jakarta, 12 dan 13 Juli 2017

Prof. Dr. Ir. Septoratno Siregar.

Prof. Dr. Renanto, M.Sc.

Dr. Eko Budi Lelono.

Dr. Mujito.

Prof. Udiharto Prof. Dr. E. Suhardono.

Prof. Bukin Daulay.

Dr. Verina Wargadalam.

Dr. Rina Zuraida.

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

“LEMIGAS”

(5)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 iv

SAMBUTAN DAN ARAHAN WAKIL MENTERI ESDM

Pertama-tama saya ingin mengajak kita semua untuk selalu bersyukur kehadirat Allah SWT, Tuhan YME yang telah memberikan rakhmat, kesempatan, kekuatan dan kesehatan kepada kita semua, sehingga dapat meningkatkan kemampuan untuk terus bekerja keras dalam rangka memberikan karya-karya terbaik untuk mewujudkan Indonesia yang maju, bersih dan makmur dan berdaulat.

Di sudut dunia manapun, lembaga penelitian dan pengembangan, baik di pemerintah ataupun badan usaha, mempunyai peran penting dalam kelanggengan kehidupan negara atau badan usaha tersebut. Bagi negara, hasil-hasil penelitian dapat menciptakan kegiatan ekonomi baru, lapangan kerja baru dan pada gilirannya pertumbuhan ekonomi negara. Impor minyak Amerika Serikat misalnya, menurun drastis berkat penemuan teknologi di bidang shale oil dan keberhasilan Brazil di teknologi laut dalam telah membuat negara ini menjadi eksportir minyak. Bagi badan usaha, keberhasilan litbang adalah jaminan kelanggengan eksistensi badan usaha tersebut, artinya, tidak adanya produk litbang baru akan dapat mengakhiri kehidupan perusahaan. Sebagai ilustrasi, perusahaan-perusahaan farmasi dunia misalnya, harus mampu menciptakan obat-obat baru demi terus bisa mempertahankan eksistensinya.

Karena itu, di sektor kita ini, Badan Litbang kita ini juga harus mampu memperkuat sektor energi dan sumber daya mineral, yang di samping memberi masukan strategis dalam penyusunan kebijakan Pemerintah, juga menghasilkan produk-produk yang dapat menunjang kegiatan usaha di sektor ini, misalnya dalam peningkatan penemuan dan produksi migas baru, peningkatan nilai tambah mineral, peningkatan sumber energi baru dan terbarukan, peningkatan efisiensi energi dan banyak lainnya yang semuanya itu akan memberikan dampak positif yang sangat signifikan bagi pertumbuhan ekonomi negara kita ini.

Berdasarkan hal tersebut maka kebijakan kementerian kita sekarang ini adalah lebih mengarahkan Pusat-Pusat Penelitian dan Pengembangan agar dapat menghasilkan produk litbang yang siap pakai dan siap jual. Kebijakan tersebut akan memberikan tambahan pendanaan lembaga litbang kita ini, yang sistemnya juga sudah ditetapkan Pemerintah, yaitu berupa Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP dan Badan Layanan Umum atau BLU. Karena itu kami sangat mendukung bahwa dalam pertemuan ini, selain Temu Ilmiah dan Pameran juga diadakan acara Temu Bisnis oleh para mitra kerja dari berbagai sektor energi dan mineral dengan pusat-pusat di lingkungan Badan Litbang ESDM.

Dengan adanya kebijakan BLU dan PNBP tersebut di atas maka diharapkan pusat-pusat litbang kita nantinya bisa menjadi mandiri. Menjadi suatu institusi litbang yang mandiri bukan sesuatu yang baru kalau kita menengok ke lembaga-lembaga serupa di luar negeri. Sebagai satu contoh, misalnya Universal Oil Product di Amerika, adalah badan usaha yang hidupnya dari menghasilkan dan menjual teknologi di bidang hilir atau proses migas, Schlumberger memproduksi teknologi dan jasa di bidang hulu migas, dan di Perancis ada French Petroleum Institute yang bergerak di penelitian migas dan energi baru. Perusahaan-perusahaan atau lembaga tersebut sudah tentu telah memiliki sumber daya manusia, sistem dan kemampuan yang lengkap agar produknya layak jual seperti keunggulan, jaminan dalam pemakaian,

(6)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 v standar, panduan operasional, keselamatan, pelatihan untuk pelanggan dan sebagainya. Dengan kiprahnya yang sudah sekian puluh tahun, perusahaan-perusahaan tersebut membuktikan mampu mempertahankan eksistensinya dengan menjual hasil-hasil penelitiannya.

Upaya perubahan untuk menjadi mandiri di pusat-pusat penelitian kita ini tentu harus dilakukan secara bertahap. Dengan pertimbangan sumber daya manusia dan perangkat penelitian yang sudah dimiliki, maka kami yakin kita dapat mandiri dalam waktu lima-tujuh tahun ke depan. Selain itu Pemerintah tentu juga berkomitmen untuk memfasilitasi proses kemandirian tersebut dengan peningkatan perangkat penelitian yang lebih up to date serta sumber daya manusia yang lebih profesional dan berkualitas. Dari sisi implementasi hasil litbang, dengan dipenuhinya semua kriteria siap jual, kami yakin bahwa badan-badan usaha, baik swasta maupun milik negara, akan siap membeli dan memakainya dan Pemerintah tentu juga tidak tinggal diam untuk ikut mempromosikannya. Dengan demikian akan terjadi transfer teknologi antar putra-putra bangsa sendiri, bukan transfer teknologi yang selama ini selalu dikonotasikan transfer dari teknologi asing.

Di lain pihak, Pemerintah juga sangat memerlukan dukungan litbang dalam menentukan kebijakannya di sektor ESDM ini, yang selama ini telah selalu diberikan oleh oleh Badan Litbang ESDM. Dalam rangka meningkatkan penemuan baru migas misalnya, lelang wilayah kerja tidak dapat hanya bersandar pada data geologi umum saja, tapi akan diperlukan data sumber daya yang akurat dan komprehensif sehingga calon-calon investor dapat lebih tertarik untuk mengambil wilayah kerja yang ditawarkan, dan di lain pihak, dengan data tersebut Pemerintah dapat menentukan besaran bagi hasil yang tidak merugikan negara, artinya menguntungkan secara adil bagi kedua belah pihak. Untuk itu tentu kegiatan eksplorasi awal yang komprehensif, baik di darat maupun di laut, untuk mendukung penawaran wilayah kerja, harus dilakukan oleh pemerintah melalui pusat-pusat penelitiannya, dan untuk itu Pemerintah harus siap menyiapkan dana yang diperlukan, yang tentu cukup signifikan jumlahnya.

Selain itu, di bidang hilir migas, dalam penyiapan kebijakan Pemerintah, pusat-pusat yang terkait diharapkan dapat memberikan dukungan kajian teknis maupun akademis, misalnya dalam menentukan strategi investasi kilang yang jitu, pengembangan jaringan gas yang ekstensif dan lain-lainnya. Demikian juga diperlukannya strategi pemanfaatan batu bara dan mineral, agar lebih berperan dalam meningkatkan nilai tambah, yang tentu akan memperluas kegiatan ekonomi dan lapangan kerja. Teknik under ground gasification misalnya, mungkin dapat menjawab pendayagunaan batu bara kita yang berkualitas rendah serta menghasilkan gas yang dapat dipakai sebagai bahan bakar maupun bahan baku petrokimia. Tidak kalah pentingnya juga dalam mengkaji strategi yang mampu mendorong terjadinya peningkatan produksi energi baru dan terbarukan.

Dalam hal penelitian dan kajian-kajian untuk mendukung kebijakan Pemerintah tersebut di atas, pusat-pusat dapat berperan sebagai “ kontraktor” pelaksana penelitian dan kajian dan instansi Pemerintah yang berkepentingan sebagai “pembeli” atau penyedia dana, baik melalui mekanismen PNBP maupun BLU.

Kebijakan Pemerintah atau Kementerian ESDM di bidang PNBP dan BLU di atas merupakan suatu langkah baru bagi Badan Litbang ESDM maupun pusat-pusatnya. Namun keberhasilan perubahan tersebut tentu juga harus didukung oleh perubahan di berbagai kesisteman, seperti sistem administrasi dan keuangan, sistem customer service, pola kerja team work, dan tak kalah

(7)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 vi

pentingnya perubahan pola pikir atau mindset para pelaku di lembaga ini. Selama ini yang berjalan adalah tata kerja berdasarkan spending dana yang disediakan pemerintah, sedangkan nantinya, lembaga ini harus memperoleh earning untuk sebagaian besar kegiatannya. Badan Layanan Umum atau BLU, walau merupakan instansi Pemerintah, boleh dikatakan sebagai pseudo company, dimana semua kegiatannya, karena terkait dengan pelayanan, dan harus hidup dari penerimaan, mau tidak mau harus menerapkan kaidah-kaidah badan usaha. Jadi sangatlah diharapkan para pimpinan di lembaga ini dapat melakukan perubahan tersebut, baik kesisteman, mindset dan pola kerja karyawan, walau tidak mudah, untuk pada akhirnya menjadi badan layanan yang unggul dan diperlukan oleh semua pemangku kepentingan.

Di lain pihak, peran para pelaku usaha di sektor energi dan sumber daya mineral sangatlah penting dalam membesarkan lembaga-lembaga litbang milik bangsa ini. Untuk itu mereka kami himbau kesediaannya untuk menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga tersebut dalam kegiatan-kegiatan penelitian sekaligus untuk mendukung kegiatan usaha mereka, seperti mencari penyelesaian masalah teknis atau mengembangkan produk teknologi yang diperlukan ataupun yang dapat mereka komersialkan. Produk-produk temuan dan inovasi hasil litbang migas, minerba, energi baru terbarukan yang disajikan dalam forum ini diharapkan dapat di komersialisasikan dan dengan dukungan para pelaku usaha, yang mestinya akan dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Di samping itu, saya juga mengapresiasi dilakukannya hari ini tanda tangan kontrak dan MOU pusat-pusat dengan berbagai perusahaan yang mencerminkan sudah terjalinnya kepercayaan pihak industri kepada pusat-pusat litbang kita.

Dalam forum ini, saya mengharapkan terjadi diskusi yang dapat memberikan pencerahan, tidak hanya kepada lembaga litbang, tetapi juga kepada Pemerintah sebagai penentu kebijakan, kepada industri dan para asosiasi, perguruan tinggi dan juga masyarakat terkait. Temu Ilmiah dan pameran ini diharapkan dapat menjawab berbagai masalah dalam kegiatan energi dan mineral dari hulu, hilir dan lintas sektoral, baik dari sisi teknologi maupun kebijakan.

Akhirul kata, dalam kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam acara yang penting ini. Kepada Bapak Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perindustrian, para Pembicara kunci, pembicara pleno serta seluruh pemapar, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar- besarnya, semoga semua pengalaman dan seluruh materi yang dipaparkan dalam Temu Ilmiah dan Pameran Hasil Litbang ESDM ini akan menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua dan menjadi solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi, baik bagi Pemerintah, industri, asosiasi maupun pemangku kepentingan lainnya. Besar harapan saya, semoga kita semua dapat mengimplementasikan hasil-hasil Temu Ilmiah dan Pameran serta Temu Bisnis ini ke dalam bentuk kerja sama nyata yang memajukan kepentingan nasional dan kemajuan bangsa kita.

Jakarta, 12 Juli 2017

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Archandra Tahar

(8)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 vii

PENGANTAR

Sebagai lembaga Litbang Pemerintah, seluruh jajaran Badan Litbang ESDM selalu berupaya memberikan kontribusi positif dengan menghasilkan produk unggulan hasil litbang yang saat ini telah siap diimplementasikan di kalangan industri. Dalam rangka mengimplementasikan hasil litbang dan produk litbang tersebut, Badan Litbang ESDM sangat mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah, sehingga lembaga sertifikasi maupun industri manufaktur diharapkan dapat memberikan kontribusi sehingga seluruh operasional industri migas dapat meningkatkan kandungan TKDN dalam kegiatannya. Hal ini sejalan dengan himbauan Pemerintah agar setiap lini kerja memberikan karya nyata dalam setiap anggaran yang digunakan bagi kepentingan masyarakat luas.

Hasil Litbang Migas ini tidak hanya dapat diimplementasikan dalam industri migas tetapi juga dapat memiliki nilai jual berskala internasional.

Dalam rangka memasyarakatkan hasil litbang ESDM, Badan Litbang ESDM menyelenggarakan Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 dan Temu Ilmiah XIII LEMIGAS akan menyajikan hasil-hasil Litbang dari seluruh unit kerja dibawah Badan Litbang ESDM yaitu LEMIGAS, Teknologi Batunara, P3TKEBTKE dan Teknologi Geologi Kelautan, berupa Karya Tulis Ilmiah, Poster, Prototype, Temu Bisnis dan kegiatan pendukung lainnya.

Kegiatan ini merupakan forum yang sangat penting sebagai wahana yang sangat potensial dan tepat untuk memasyarakatkan hasil study dan mengenalkan potensi produk unggulan litbang ESDM, bertemu dan bertukar informasi para komunitas terkait, dari kalangan executive pemerintahan pusat dan daerah sebagai pihak regulator dan pengawasan, pelaku bisnis sebagai pelaksana, penyedia jasa konstruksi dan non-konstruksi , serta para fungsional peneliti, maka kami mengundang 600 peserta dari lingkungan Kementerian ESDM, Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Perindustrian, SKK Migas, Industri Migas, Perguruan Tinggi dan Stakeholders terkait.

Akhir kata, Jajaran Management Badan Litbang ESDM mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Harapan kami adalah agar kontribusi Litbang ESDM ini senantiasa dapat menjadi sumbangsih yang berarti bagi bangsa dan negara Indonesia tercinta.

Jakarta, 12 Juli 2017

Kepala Badan Litbang Energi dan Sumber Daya Mineral

F.X. Sutijastoto

(9)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 viii

(10)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 ix

DAFTAR ISI

Judul Dalam ... i

Katalog Dalam Terbitan (KDT)... ii

Tim Penilai ... iii

Sambutan dan Arahan Wakil Menteri ESDM ... iv

Pengantar... vii

Daftar Isi ... ix I. MAKALAH SEKTOR HULU

1. FEASIBILITY STUDY UNTUK IMPLEMENTASI INJEKSI CO2 SKALA PILOT DI LAPANGAN BERINGIN BLOK D LAPISAN C2.

(Dadan DSM Saputra, Sugihardjo, Edward ML Tobing, Danang Sismartono,

Wanda A Akbar)... 3-13 2. ANALISIS ROTASI SUMBU : METODE SENSITIVITAS PEMISAHAN

LITOLOGI DAN FLUIDA.

(Humbang Purba, Bagus D. Prasetyo, Pradityo Riyadi, Junita Trivianty M)... 15-30 3. PENINGKATAN RESOLUSI DATA SEISMIK MENGGUNAKAN METODE

BERBASIS DIFFERENSIAL (APLIKASI PADA DATA KONVENSIONAL DAN UNKONVENSIONAL HIDROKARBON)

(Humbang Purba, Praditio Riyadi, Junita Trivianty M, Shidqi Diria A,

Ricky Andrian T, Andhika Eka S)... 31-43 4. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI HIDROLIK RIG LEMIGAS -

BALITBANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN MIGAS KHUSUSNYA PEMBORAN CBM

(Panca Wahyudi. S, Budi Saroyo)... 45-55 5. KOMPARTEMENTALISASI RESERVOIR KARBONAT FORMASI

NGIMBANG BERDASARKAN ANALISIS SIKUEN STRATIGRAFI BLOK SUCI, CEKUNGAN JAWA TIMUR UTARA

(Panuju, Ginanjar R, Egie Wijaksono, Agus Priyantoro, Bambang Wicaksono)... 57-76 6. REKONTRUKSI BATUAN DASAR LAUT JAWA, BAGIAN DARI

STRUKTUR PEGUNUNGAN MERATUS DENGAN MEMANFAATKAN DATA GRAVITY REGIONAL.

(Tri Muji Susantoro dan Fitriani Agustin)... 77-87 7. MEKANISME PENDESAKAN MIKROEMULSI PADA INJEKSI KIMIA

UNTUK MENGHASILKAN PEROLEHAN MINYAK YANG OPTIMUM

(Yani Faozani Alli, Edward ML Tobing, dan Usman)... 89-99 8. PERSPEKTIF TERKINI MENGENAI TEKTONIK DAN POTENSI MIGAS

NON-KONVENSIONAL PADA CEKUNGAN SUMATERA UTARA

(Ricky Andrian. T, Andhika Eka. S, Shidqi Anugrah, Junita Trivianty)... 101-115

(11)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 x

9. POTENSI ENERGI KELAUTAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT INDONESIA

(Purnomo Raharjo, Evie Sudjono, Ai Yuningsih)... 117-139 II. MAKALAH SEKTOR HILIR

1. POTENSI PENGEMBANGAN PABRIK BIODISEL TERPADU

(Muhammad Fuad)... ... 143-155 2. ADSORBEN NANO UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS GAS BUMI

DI SEKTOR INDUSTRI NANO ADSORBENT TO IMPROVE GAS QUALITY IN INDUSTRY SECTOR.

(Yayun Andriani, Lisna Rosmayati)... 157-155 3. ANALISA KINERJA DAN RATING KOMPONEN MESIN PENGGUNAAN

CAMPURAN MINYAK SOLAR DENGAN BAHAN BAKAR NABATI MURNI PADA MESIN DIESEL PENGGERAK GENERATOR

(Cahyo Setyo W, Emi Yuliarita, Riesta Anggarani, Yogi Pramudito)... 169-181 4. PENGEMBANGAN CLUSTER GAS SUAR BAKAR KALIMANTAN

TIMUR: STUDI KASUS LAPANGAN NORTH KUTAI LAMA (NKL)

(Danang Sismartono, Ika Kaifiah, Heru Prasetio, Wanda Ali.A, Taryono )... 183-194 5. APLIKASI SISTEM DUAL-FUEL DIMETHYL ETHER (DME) DENGAN

MINYAK SOLAR SEBAGAI BAHAN BAKAR MESIN DIESEL PENGGERAK GENERATOR

(Dimitri Rulianto, Cahyo Setyo Wibowo, Maymuchar, Lies Aisyah)... 195-203 6. PENGGUNAAN SENYAWA OKSIGENAT (ETANOL) SEBAGAI OCTANE

BOOSTER ADDITIVE DAN PENGARUHNYA TERHADAP KARAKTERISTIK UTAMA BENSIN PREMIUM.

(Emi Yuliarita, Lies Aisyah, Riesta Anggarani)... 205-213 7. UJI ADSORPSI KARBON AKTIF UNTUK PENYIMPANAN GAS BUMI.

(Lusyana dan Fajar Hidayat)... 215-222 8. PEMBUATAN BIOFUEL DARI SEKAM PADI MENGGUNAKAN

REAKTOR PUTAR.

(Muhammad Fuad)... 223-239 9. KINERJA ADITIF NANO PEMODIFIKASI GESEKAN PADA PELUMAS

MESIN SEPEDA MOTOR DALAM MENURUNKAN KONSUMSI BAHAN BAKAR.

(M. Hanifuddin, Setyo Widodo, Catur Yuliani R, Milda Fibria, Rona Malam K)... 241-256 10. STUDI PENDAHULUAN PEMBUATAN KOPOLIMER LATEKS KARET

ALAM DENGAN ANHIDRIDA MALEAT DAN STIRENA SEBAGAI ADITIF PENURUN TITIK TUANG MINYAK MENTAH

(Roza Adriany dan Dwi Supriningsih)... 257-266

(12)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 xi III. MAKALAH LINTAS SEKTORAL

1. INTEGRASI SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN.

(Afi Nursyifa)... 269-277 2. PEMANFAATAN MIKROBA CAIRAN RUMEN UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKSI GAS METANA BATUBARA.

(Dahrul. E, Bambang Agus. W, Kosasih, Byan Muslim. P, dan Irawan. S)... 279-293 3. UPAYA MENJAGA STABILITAS EKONOMI DAN LINGKUNGAN

KEGIATAN MIGAS TELUK BINTUNI, PROPINSI PAPUA BARAT.

(Djoko Sunarjanto, Danang Sismartono, Wisnu Prabawa Taher,

Wanda Ali Akbar, dan Rismoyo Bayu Haryo Utomo)... 295-309 4. FEASIBILITY STUDY KILANG MINYAK SKALA KECIL.

(Holisoh)... . 311-323 5. PENENTUAN FAKTOR EMISI CO2 NASIONAL DENGAN PENDEKATAN

ANALISA BAHAN BAKAR MINYAK

(Novie Ardhyarini, Agustini, Dewi Istiyanie dan Leni Herlina)... ... 325-332 6. KAJIAN TEKNIS PENEMPATAN KOMPARTEMEN TABUNG CNG TIPE4

DI ATAS ATAP KENDARAAN JENIS MINIBUS SISTEM BI-FUEL.

(Taryono, Paramita Widiastuti, dan Rudi Suhartono)... 333-332 7. ANALISIS TEKNO EKONOMI PEMANFAATAN BAHAN BAKAR

LNG UNTUK TRANPORTASI LAUT DENGAN MENGGUNAKAN DIESEL DUAL FUEL (DDF).

(Wanda Ali. A, Danang Sismartono, Aziz Masykur. L, dan Taufiq Mahlan)... 349-359 8. PENGOLAHAN TANAH TERKONTAMINASI MINYAK DAN OIL

RECOVERY PROCESS DARI OIL OFF-SPEC DI LINGKUNGAN INDUSTRI MIGAS

(Zulkifliani)... 361-370 9. PEMANFAATAN BAUKSIT UNTUK BAHAN BAKU PEMBUATAN

POLYALUMINIUM CHLORIDE (PAC) DAN PROSPEK KEEKONOMIANNYA

(Husaini, Kukuh Nur Hidayat)... 371-381 10. INOVASI PRODUK LITBANG DAN PELAYANAN JASA PERTAMBANGAN

(Nendaryono Madiutomo dan Zulfahmi)... 383-397 11. PELUANG DAN TANTANGAN AKUABAT MENUJU KOMERSIALISASI

(Datin Fatia Umar)... 399-412

(13)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 143

MAKALAH SEKTOR HILIR

POTENSI PENGEMBANGAN PABRIK BIODISEL TERPADU

1

(14)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 144

(15)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 145

POTENSI PENGEMBANGAN PABRIK BIODISEL TERPADU

Muhammad Fuad

LEMIGAS” R&D Centre for Oil and Gas Technology

Jl. Ciledug Raya Kav.109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230 P.O. Box.

1089/JKT, INDONESIA. Tromol Pos: 6022/KBYB-Jakarta 12120, Telephone : 62-21-7394422, Fax: 62-21-7246150

Email: [email protected]

ABSTRAK

Indonesia perlu mengembangkan Pabrik Biodisel Terpadu. Yakni suatu konsep pabrik biodisel yang dipadukan dengan teknologi pembuatan produk berharga lainnya seperti biodisel titik tuang rendah (winter grade), produk pitonutrien seperti karotenoid (vitamin A), Tokoferol (vitamin E), Sterols, Squalene, dan koenzim serta produk samping gliserol. Biodiesel jenis winter grade dapat dibuat dengan memisahkan senyawa asam metil ester C16:0 yang memiliki titik tuang tinggi dengan teknik Kristalisasi atau distilasi.

Selanjutnya senyawa C16:0 dihidrogenasi menjadi bahan baku Metil Ester Sulfonate.

Suatu bahan subtitusi produk Linear alkil benzene sulfonat dari bahan bakar fosil untuk industry detergen. Produk pitonutrien selama ini dibuang menjadi residu. Dalam setiap ton biodisel, terkandung pitonutrien seharga 970 US dollar. Senyawa pitonutrien seperti karotenoid (vitamin A), Tokoferol (vitamin E), Sterols, Squalene, dan koenzim, dapat diisolasi menggunakan metoda Kolom kromatografi terbuka, Kromatografi Flash dan Kromatografi cair kinerja Tinggi (HPLC).

Kata kunci : minyak sawit, biodiesel , normal grade, winter grade, energi, pitonutrien

ABSTRACT

Indonesis need to installed integrated biodisesl Plant. Biodiesel Plant from palm oil in Indonesia needs to be optimized. Currently, Indonesia only produce biodiesel normal grade biodiesel that has high pour point. Normal grade biodiesel tends to form a deposit –especially mixed in high proportion of the diesel fuel and high pressure injection diesel engine. Technology innovation of Biodiesel production needs to be applied to produce winter grade biodiesel - which has a low pour point. Method of produce winter grade biodiesel can be done by separating the acid methyl ester compound C16: 0 which has a high pour point by crystallization or distillation techniques. Furthermore, compound C16: 0 hydrogenated into raw materials Methyl Ester Sulfonate. A material substitution Linear alkyl benzene sulfonate product of fossil fuels for the detergent industry. Biodiesel plants also need to be integrated with Phytonutrient Plant . A valuable nutrients compuond in palm oil waste into residue. Indonesia imports phytonutrien compounds primarily for fortification in cooking oil . In each ton of biodiesel, there are about 970 US dollars

(16)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 146

wasted pitonutrient product value. Phytonutrien compounds such as carotenoids (vitamin A), Tocopherol (Vitamin E), Sterols, Squalene, and coenzyme, can be isolated using column chromatography method open, Flash Chromatography and High Performance Liquid Chromatography (HPLC).

Keywords : palm oil, biodiesel, normal grade, winter grade, energy, pitonutrien.

I. PENDAHULUAN

Saat ini krisis energi minyak, semakin nyata dirasakan masyarakat Indonesia.

Menurunnya produksi minyak di Indonesia

serta meningkatnya konsumsi minyak dalam negeri, berdampak pada meningkatnya impor minyak dari luar negeri. Data tentang rentannya ketahanan energi Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1, menunjukkan bahwa puncak produksi minyak mentah Indonesia terjadi pada tahun 1977 dan tahun 1991 sebesar 1,7 juta barel/hari. Namun setelah itu, produksi minyak mentah Indonesia terus menurun , sementara konsumsi BBM dan LPG Nasional melebihi produksi minyak mentah . Saat ini

35% minyak mentah yang diolah Pertamina berasal dari luar negeri. Sementara itu defisit bahan bakar bensin untuk tahun 2015 ini sekitar 26-28 juta KiloLiter dan solar sebesar 15 juta KL.

Namun Indonesia sangat beruntung, disaat kondisi produksi minyak bumi Indonesia terus merosot, Indonesia diberi anugrah sumber daya alam hayati melimpah , yang berpotensi diolah menjadi sumber energi alternatif pengganti energi fossil.

Indonesia adalah surganya sumber daya hayati untuk bioenergi. Lebih dari 40 jenis tanaman , baik tanaman pangan maupun nonpangan, teridentifikasi berpotensi menjadi sumber bahan baku pembuatan bioenergi di Indonesia. (Paryanto Imam, 2010)

Gambar 1  

Produksi Minyak Nasional VS Konsumsi BBM dan LPG

(17)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 147 Pengembangan biodisel sebagai

salah satu subtitusi bahan bakar solar menjadi fokus utama di berbagai Negara.

Negara-negara Eropa seperti Jerman, Itali, Perancis, dan beberapa Negara Eropa lainnya, mengembangkan potensi tanaman “rapeseed” sebagai bahan baku biodiesel. Di India pengembangan biodiesel mengandalkan tanaman Jarak pagar (jatropa curcas). Sedangkan di Amerika Serikat lebih condong mengembangkan tanaman kedelai sebagai bahan baku Biodisel.

Namun Potensi pengembangan biodiesel sebagai sumber bahan baku ketahanan energi di masa depan , sesungguhnya terdapat pada tanaman kelapa sawit. Saat ini , Indonesia dan Malaysia adalah produsen terbesar minyak sawit.

Minyak sawit terbukti memiliki keunggulan dibandingkan dengan sumber bahan baku lainnya yakni dapat menghasilkan minyak nabati lebih banyak dan ekonomis dibandingkan tanaman lainnya. Lebih dari itu , siklus panen pohon sawit terhitung

sangat lama, yakni sekitar 25 tahun. Selain itu , pembuatan biodiesel dari minyak sawit memiliki Energi Balance dan efisiensi yang sangat tinggi yakni 9. Ini artinya, Energi ouput pabrik biodiesel dari minyak sawit memiliki nilai energi 9 kali lipat dibandingkan energi input yang dibutuhkan pada proses pembuatan. (Gunstone, F.D, 2004., Kinas, J.A, 2003., Professor Emeritus University, 2004).

Dari sisi mutu terkait dengan penggunaan sebagai bahan bakar, biodiesel memiliki sifat fisik yang mirip dengan solar. Oleh sebab itu biodiesel dapat dipakai sebagai bahan bakar mesin disel tanpa perlu modifikasi mesin. Kelebihan lainnya biodiesel adalah merupakan bahan energi terbarukan, ramah lingkungan dan rendah emisi gas buang.

(Moser, B, 2009., Sadewo, H, 2012)

Namun ditengah segala kelebihan, biodiesel memiliki kekuranngan terutama dari sisi stabilitas oksidasi dan ketahanan pada suhu rendah. Stabilitas oksidasi yang

Gambar 2

!

Perbandingan hasil minyak berbagai jenis tanaman

(18)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 148

rendah berpotensi membentuk deposit dan dapat membentuk asam. Hal ini dapat menyumbat saluran bahan bakar di mesin disel dan berpotensi membuat korosi bahan dari logam. Ini terutama terjadi pada proporsi campuran biodisel diatas 20%

dalam bahan bakar Solar. (Gunstone, F.D, 2004., Professor Emeritus University, 2004., Slinn, Matthew, 2008).

Kelemahan biodiesel ini dapat diatasi dengan membuat variasi produk biodisel yakni dengan membuat biodisel jenis Winter grade yang relatif tahan suhu rendah.

(Gunstone, F.D, 2004., Mahajan, D, 2014., Sims taylor, and Sims, ralph, IEA-oecd, 2008). Disisi lain, Pabrik biodiesel juga perlu diintegrasikan dengan pabrik Produk Pitonutrient. Suatu senyawa nutrisi berharga dalam minyak sawit yang terbuang menjadi residu. Indonesia mengimpor senyawa pitonutrien terutama untuk fortifikasi dalam minyak goreng .Dalam setiap ton biodiesel, ada sekitar 970 US dollar nilai produk pitonutrient yang terbuang. Senyawa pitonutrien seperti karotenoid (vitamin A), Tokoferol (vitamin E), Sterols, Squalene, dan koenzim, dapat diisolasi menggunakan metoda Kolom kromatografi terbuka, Kromatografi Flash dan Kromatografi cair kinerja Tinggi (HPLC)

II. BAHAN DAN METODE

Studi ini mencakup kajian literatur dan referensi terkait dengan potensi dan prospek serta cara mengatasi kendala pengembangan biodiesel, yang saat ini tengah mendapat perhatian berbagai Negara. Perkembangan literature biodiesel sangat pesat. Data tahun 2004, literature tentang biodiesel mencapai 134 paper. Namun di tahun 2008 , paper mengenai biodiesel meningkat menjadi 670 paper. (Sims taylor, and Sims, ralph, IEA- oecd, 2008).

III. HASIL DAN DISKUSI

A. Keunnggulan Biodisel dibandingan Jenis Energi Lainnya

Berdasarkan riset BP Statistical Review Indonesia memiliki cadangan minyak nasional sebesar l 3,7 miliar barel yang akan habis dalam waktu 11 tahun. Sebaliknya, Indonesia memiliki potensi sumber energi alternatif yang besar yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Pengembangan biodiesel di dunia diperkirakan akan meningkat. Hal ini disebabkan tumbuhnya kesadaran di banyak negara akan ancaman pemanasan global yang berasal dari emisi bahan bakar fosil.

(Mahajan, D, 2014). Sebagai negara yang kaya dengan sumber daya hayati, Indonesia memiliki potensi sebagai produsen terbesar bioenergy. Salah satu sumber utama bahan baku biodiesel adalah kelapa sawit. Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Saat ini, produksi minyak kelapa sawit Indonesia mencapai 30 juta ton per tahun. Sementara konsumsi domestik mencapai 7 juta ton per tahun. (Paryanto Imam, 2010)

Sebagaimana diketahui, sejauh ini hanya kelapa sawit yang benar-benar siap untuk dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku biodiesel di Indonesia. Sumber yang lain masih dalam tahap perencanaan dan wacana, termasuk pula jarak pagar ataupu kemiri Sunan yang sampai saat ini masih dalam taraf pengembangan dan Penelitian.

(Paryanto Imam, 2010).

Penggunaan biodiesel di dalam negeri diperkirakan mencapai 9,29 juta kiloliter (kl) pada 2020 atau setara 20% total konsumsi BBM jenis solar sebesar 46,43 juta kl. Sesuai Peraturan Menteri ESDM No 25/2013, ditetapkan kewajiban melakukan bauran (mandatory blending ) biodiesel sebesar 10% per Januari 2014, dan 20% per Januari 2016 sampai dengan 2020. Mandatori

(19)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 149 biodiesel pada 2013-2015 ditetapkan sebesar

10%. Porsi penambahan biodiesel, di masa akan datang akan terus meningkat menjadi 20% pada 2016-2020. Jika konsumsi solar pada 2016 sebanyak 38,20 juta kl, konsumsi biodiesel bisa mencapai 7,64 juta kl.(Paryanto Imam, 2010., Professor Emeritus, 2004).

Seperti telah dijelaskan bahwa banyak faktor yang mendukung , biodiesel dijadikan sebagai bahan Ketahanan Energi di Indonesia . selain factor yang telah disebutkan seperti dapat digunakan langsung pada mesin disel dan ramah lingkungan , produk biodiesel merupakan komponen energi yang paling siap dan terbaik dari sisi Energi carrier, Energi density dan juga aplikasinya pada mesin kendaraan, dibandingkan sumber energi lainnya, misalnya gas CNG, Hidrogen, dan batere untuk tenaga pennggerak kendaraan. (Slinn, Matthew, 2008)

Gas membutuhkan insratruktur yang memadai bila ingin digunakan sebagai

bahan bakar kendaraan. Dari mulai tangki penyimpan , infrastruktur gas di SPBG dan keamanan tangki kendaraan perlu dukungan teknologi yang baik. Volumetric density biodiesel menyamai bahan bakar bensin dan sedikit di bawah solar. Energi density adalah ukuran cadangan energi suatu bahan bakar bila dilihat dari sisi kemudahan aplikasinya dan kapasitas kemampuannya sebagai bahan energi penggerak. Biodisel berbentuk cair , hal ini memudahkan dalam penanganan dan pemanfaatannya sebagai bahan bakar kendaraan. Berbeda dengan energi gas ataupun energi baterei pada kendaraan listrik, energi jenis ini memerlukan penanganan khusus. (Slinn, Matthew, 2008).

Dari gambar 3, terlihat bahwa biodiesel memiliki kandungan energi density yang tinggi. . Setara dengan bahan bakar bensin . Semakin rendah Energi density suatu energi, semakin besar dibutuhkan kapasitas penyimpannya atau semakin pendek jarak tempuh yang dihasilkan energi tersebut.

(Slinn, Matthew, 2008).

Gambar 3

!

Perbandingan Kandungan Energi Density Berbagai jenis energi.

(20)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 150

B. Potensi Biodisel Di Indonesia

Potensi biodiesel sebagai komponen ketahanan energi di Indonsia sangat besar.

Indonesia memiliki sumber bahan baku tanaman yang sangat beragam untuk pembuatan biodiesel. Potensi utama terdapat pada tanaman minyak sawit. Hasil penelitian menunjukkan, kelapa sawit adalah tanaman yang memiliki produksi terbesar minyak nabati dibandingkan dengan tanaman lainnya.

Dan saat ini , Indonesia adalah salah satu produsen terbesar minyak sawit di dunia.

(Paryanto Imam, 2010., Professor Emeritus) Seperti telah dijelaskan, potensi biodiesel dari minyak sawit sebagai komponen ketahanan energi di Indonesia sangat besar.

Banyak factor yang mendukung hal tersebut.

Namun disisi lain , pengembangan biodiesel di Indonesia, perlu lebih dioptimalkan terkait dengan mutu dan juga kemungkinan pemanfaatkan produk berharga lainnya dari

proses pembuatan biodiesel. (Gerpen, K, dan Krahl, J, 2005., Toyota Motor corp., 2014., Yen May Choo dan Wei Chiew , 2007)

Salah satu kelemahan sifat fisik biodiesel dari minyak sawit- selain rendah stabilitasnya adalah tidak mampu bertahan pada suhu rendah atau memiliki nilai titik tuang yang tinggi . Sifat ini akan mempengaruhi mutu proses pembakaran dalam mesin disel. Biodisel yang memiliki sifat rentan terhadap suhu rendah akan cenderung membentuk deposit bila mendapat tekanan tinggi seperti di injector mesin disel. Mesin disel saat ini memiliki tekanan injeksi antara 100-200Mpa. Artinya , meskipun biodisel digunakan pada suhu tropis , namun seiring tekanan tinggi dalam mesin disel , biodisel tersebut akan menjadi padat. Berikut dibawah ini gambar tentang pengaruh biodisel normal grade terhadap tekanan tinggi

Gambar 4 menunjukkan bahwa, suhu titik kabut (suhu mulai terbentuknya kristla

Gambar 4

!

Pengaruh Biodisel normal grade terhadap tekanan

(21)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 151 pada tekanan 180 Mpa suhu titik kabutnya adalah 20 C. Oleh sebab itu, biodisel jenis ini relatif lebih baik ketahanannya terhadap suhu dingin dan tekanan tinggi.

C. Teknologi Pembuatan Biodiesel Normal grade , Winter Grade dan Pitonutrien

Secara umum bagan alir pembuatan biodisel Gambar 5.

dengan tekanan mencapai 200 Mpa, biodisel cenderung menjadi padat meskipun suhunya dijaga 40 C. Hal ini biasanya terjadi pada saat Start up mesin disel .

Untuk biodisel Rapeseed,pengaruh tekanan tidak sebesar biodisel minyak sawit. Suhu titik kabut biodisel EME pada tekanan standar adalah -2.7 C. Kemudian meningkat 5 C pada tekanan 115 MPa. Lalu padatan) biodisel normal grade RME (Rapeseed metil ester) ataupun PME (Palm metil ester), akan semakin tinggi, seiring meningkatnya tekanan yang digunakan . Suhu titik kabut PME pada tekanan standar 0.1 Mpa adalah 15 C. Namun pada tekanan 56 MPa suhu titik kabut menjdi 25 C. Dan meningkat terus sampai suhu 40 C pada tekanan 145 MPa. Ini artinya, bila biodisel ini digunakan pada kendaraan mesin disel

!"#$%&

'%(") *+, -./010

).%#010)1."2"&%0"

-13"0%4%# %".

+"/5"10167#/.3%678.%51

!1)%#/6

9%)%6"0 #%:; <%01 =6"01./6 =6"01./6

<%01 +"/5"016 -1#8%3>"6%#

31)%#/6 -1#?@?"%#

,"0)"6%0" 04/.)7A%)4 -1#8/6%4%#

6"3>%4

-")/#@)."1#

+"/5"10167

B"#)1.78.%517 CDEF:75%# CDGFH

<%.3%0"I7&/031)"&

!%&%#%#

J#5@0)." 51)1.K1#

-/6"@.1)%#%I7-/6"10)1.I -./A"61# 86"&/6

Gambar 5

Bagan Alir pembuatan Biodisel Normal dan Winter Grade dan Pitonutrien

Awalnya CPO (crude palm oil) dibersihkan dengan serangkaian proses yang disebut RBD (Refined, Bleaching Deodorized). Tujuan proses ini adalah untu meningkatkan stabilitas CPO sebelum diumpankan ke reaktor. Proses itu seperti mengurangi kadar asam lemak bebas, gum, warna dan bau. Setelah itu dilanjutkan dengan proses Transesterifikasi dengan mereaksikan minyak sawit RBD dengan

(22)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 152

metanol dan katalis NaOh. Setelah reaksi, produk biodisel dan metanol dipisahkan dengan gliserol.Gliserol diambil sebagai produk.

Produk biodisel dimurnikan dan dibersihan melalui putaran sikon untuk dibersihkan dari sisa katalis dan air . Proses selanjutnya adalah distilasi untuk memurnikan lagi biodisel sesuai spesifikasi yang ditentukan (ASTM 6751 atau EN 14214. Produk biodisel ini disebut sebagai biodisel normal grade. Untuk membuat biodisel winter grade, produk biodisel normal grade di dsitilasi untuk dipisahkan senyawa C16:0 (asam Palmitat) dan senyawa Pitonutrien. Sementara itu , produk C16:0 dapat dihidrogenasi sebagai umpan

pembuatan Metil Ester Sulfonat. Produk ini merupakan subtitusi produk linier alkil benzena sulfonat dari bahan baku petrokimia.

Perbandigan sifat spesifikasi Biodisel Normal grade dan winter grade dapat dilihat pada tabel 1.

Dari sifat spesifikasi diatas , terlihat bahwa produk biodisel normal dan winter grade memenuhi spesifikasi biodisel Eropa En 14214 dan standar Amerka ASTM 6751.

Dari tabel ini terlihat juga bahwa, secara umum produk biodisel tersebut tidak jauh berbeda . Perbedaan yang nyata hanya terlihat pada suhu titik kabut (Cloud Point) dan CFPP Cloud filter point . Kedua parameter

!

Tabel 1

Perbandingan Sifat spesifikasi Biodisel Normal grade dan winter grade

(23)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 153 ini Cloud point (CP) dan CFPP merupakan

tolok ukur ketahanan uji alir Bahan bakar terhadap suhu. Semakin rendah suhu CP, semakin baik ketahanan bahan bakar pada suhu dingin. Sementara CFPP adalah suhu terendah dimana bahan bakar masih bisa melewati filter standar pada waktu tertentu.

CFPP biasanya dikaitkan pada kemudahan starter mesin disel.

Produk biodisel winter grade memiliki sifat karakteristik yang cukup baik terhadap suhu dingin dibandingkan

C18:1 dan C18;2 yang relatif tahan terhadap suhu rendah.

Pengembangan produk biodisel winter grade sangat menguntungkan, karena dapat digunakan meskipun pada suhu rendah sekalipun di negara empat musim dan memenuhi spesifikasi bahan bakar mesin disel modern. Artinya potensi ekspor produk ini sangat potensial di masa depan, seiring dengan meningkatnya kebutuhan biodisel di negara-negara Eropa dan Amerika

Potensi lainnya nilai tambah

dengan biodisel normal grade. Hal ini dapat dimengerti mengingat senyawa jenuh C16:0 pada biodisel telah dipisahkan dari produk biodisel wintwer grade. Senyawa jenuh C16 : 0 merupakan senyawa yang memiliki sifat titik tuang paling tinggi dan porsi terbesar dalam biodisel. Produk winter grade komposisi utamanya hanya asam metil ester

pengembangan biodisel yang selama ini terabaikan adalah potensi pemanfaatan phytonutriien dalam kandungan biodiesel.

Phytonutrien adalah gabungan senyawa – senyawa yang memiliki nilai tinggi sebagai bahan nutrisi seperti betakarotin, vitamin A, phitosterol dan squalene. Nilai potensi phytonutrient dalam biodiesel diperkirakan

Gambar 6

!

Potensi produk Phytonutrien pada Pabrik biodisel

(24)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 154

970 dollar US/Ton biodiesel. Dapat dibayangkan berapa potensi nilai berharga ini yang terbuang, bila dilihat target produksi biodiesel pada tahun 2015 misalnya sebesar 4,2 juta ton. Selama ini kandungan senyawa berharga ini terbuang sebagai residu pada pabrik biodiesel di In donesia. (Gerpen, K, dan Krahl, J, 2005., Toyota Motor corp., 2014., Yen May Choo dan Wei Chiew , 2007)

Senyawa Pitonutrien dapat diisolasi menggunakan proses seperti: Distilasi molekuler, Tenologi cairan superkrits, Kromatografi cepat (Flash Chromatography), HPLC dan Open Chromatography

IV. KESIMPULAN

Biodisel dari minyak sawit sangat potensial dikembangkan sebagai komponen ketahanan energi di Indonesia. Indonesia merupakan produsen minyak sawit terbesar di dunia. Oleh sebab itu ketersediaan bahan baku pembuatan biodisel ini sangat mendukung. Namun disisi lain, biodisel memiliki kelemahan yakni mudah teroksidasi dan rentan terhadap suhu rendah.

Oleh sebab itu perlu dilakukan diversifikasi Pembuatan biodisel , dengan membuat biodisel jenis winter grade.

Biodiesel jenis winter grade dapat dibuat dengan memisahkan senyawa asam metil ester C16:0 yang memiliki titik tuang tinggi dengan teknik Kristalisasi atau distilasi . Selanjutnya senyawa C16:0 dihidrogenasi menjadi bahan baku Metil Ester Sulfonate.

Suatu bahan subtitusi produk Linear alkil benzene sulfonat dari bahan bakar fosil untuk industry detergen.

Pabrik biodiesel juga perlu diintegrasikan dengan pabrik Produk Pitonutrient. Suatu senyawa nutrisi berharga dalam minyak sawit yang terbuang menjadi residu.

Indonesia masih mengimpor senyawa ini

dalam jumlah cukup besar .Dalam setiap ton biodiesel, ada sekitar 970 US dollar nilai produk pitonutrient yang terbuang. Senyawa pitonutrien seperti karotenoid (vitamin A), Tokoferol (vitamin E), Sterols, Squalene, dan koenzim, dapat diisolaso menggunakan metoda Kolom kromatografi terbuka, Kromatografi Flash dan Kromatografi cair kinerja Tinggi (HPLC).

KEPUSTAKAAN

Fajar, R, 2012. Reformulasi Biodisel Jatropa Curcas L: Optimasi Key Properties dengan Modifikasi Komposisi Fame dan karakterisasi pembakaran pada motor diesel,Fajar, Fakultas Teknik , Program Studi Teknik Mesin, Universitas Indonesia, Depok.

Gerpen, K, dan Krahl, J, 2005. Biodiesel Handbook, Knothe, Gerpen, J.V dan Krahl ,J National Center for Agricultural Utilization Research, Agricultural Research Service, U.S. Department of Agriculture Peoria, AOCS Press, Illinois.

Gunstone, F.D, 2004. Chemistry oil and fats, Sources, Composition, Porperties and Uses,

IEA (international Enrgy Agency, 2012, World energi Outlook: Renewable Energi outlook.

Kinas, J.A, 2003. Production of Biodiesels from Multiple Feedstocks and Properties of Biodiesels and Biodiesel/

Diesel Blends , Gas Technology Institute Des Plaines, NREL, Dept.

Energi Laboratory, Illinois .

Mahajan, D, 2014. Production Technology and Market Trends Of Aviation Biofuels, Biorenewable Technology specialist, UOP LLC, Honeywell Co.

ABRETF Workshop, Agustus 2014, Jakarta.

(25)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 155 Maikel J, February 2014, Indonesia

Ketergantungan Impor Minyak Dari Singapura, Detikfinance.

Moser, B, 2009. Biodiesel production, properties, and feedstocks, Jurnal The Society for In Vitro Biology, Springer Publishing,Illinois.

Oguma, dan Chollcoop, 2010. Biodiesel Fuel Trade Handbook, Benchmarking of Biodiesel Fuel Standardization in East Asia, Working Group.

Paryanto Imam, 2010, Biofuel sebagai sumber energy masa depan, Seminar Geothermal dan Biofuel Sebagai Energi terbarukan masa depan, Jakarta.

Professor Emeritus University of St.

Andrews and Honorary Research Professor Scottish Crop Research Institute Dundee, UK Blackwell Publishing, CRC Publishing, 2004, USA.

Sadewo, H, 2012. Analisis Kebijakan Mandatory Pemanfaatan Biodisel, Hasmo Sudewo, Tesis, Fak. Ekonomi

UI, Jakarta.

Sims taylor, and Sims, ralph, IEA-oecd, 2008, from 1st to 2nd Generation biofuel generation, an overview current industry, pp.83-85.

Slinn, Matthew, 2008, Improvement To biodisel process, Thesis Phd, Department of Chemical Engineering School of Engineering The University of Birmingham Edgbaston Birmingham B15 2TT ,United Kingdom

Toyota Motor corp., 2014, Information for DEN (Dewan Energi Nasional), Biodiesel Recommandation For The Sustainable Use.

Yen May Choo dan Wei Chiew , 2007, Outlook Palm Biodisel in malaysia, Malaysian Palm Oil Board, Ministry of Plantation Industries and Commodities.

Yen May Choo dan Wei Chiew , 2009, Biodisel Standar Development in Malaysia & Impact of Palm Biodiesel on Engine and Emission, Malaysia Palm Oil Board, Malaysia.Workshop, Tsukuba , Jepang.

(26)

Temu Ilmiah XIII & Pameran Hasil Litbang ESDM 2017 414

Referensi

Dokumen terkait

HASIL PENITAIAN SEJAWAT SEBIDANG NTAU PEER REMEW KARYA ILMIAH : PROSIDING. |udul Karya Ilmiah (paper) fumlah

Data penelitian adalah hasil litbang peneliti LAPAN bidang inderaja, bidang tekgan dan bidang sains yang dipublikasikan pada periode 2002- 2006 melalui Jurnal ilmiah

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : PROSIDING Judul Makalah : The Role of Entrepreneurship in the Production Function and its Effect on Revenue

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : Poster yang dimuat dalam prosiding Judul Karya Ilmiah paper : Business Sustainability based on Sustainability

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : Poster yang dimuat dalam prosiding Judul Karya Ilmiah paper : The Role of Corporate Governance Mechanism in

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : Poster yang dimuat dalam prosiding Judul Karya Ilmiah paper : The Efficient Fintech of Indonesian Zakat

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : PROSIDING Judul karya ilmiah paper : Effect of tilt angle of building-integrated wind turbine and photovoltaic

LEMBAR HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH / PROSIDING / BUKU * Judul Jurnal Ilmiah Artikel : Factors Affecting the Implementation of