WABAH EBOLA
Dosen Pengampu : Endang Surani, S.SiT, M.Kes
PRAKTIKUM 1
Kelompok 1
Anggota Kelompok 1 :
Sovia Elviana Bintia
Salsabila Lintang
Ghina
Rihadatul Aisy
Khunaifa Azkiyati
PERKENALKAN
32102000053 32102000050 32102000033 32102000062
Saulla Roro Kinasih
32102000051
Point Pembahasan
Definisi Wabah Ebola Kriteria Wabah Ebola
Penyelidikan epidemiologi penyakit ebola Tujuan Penyelidikan penyakit ebola
Langkah-langkah investigasi penyakit ebola
Penanggulangan penyakit ebola
WABAH
EBOLA
Definisi Ebola
Ebola adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani..
Virus Ebola (EBOV) merupakan patogen agresif yang menyebabkan gejala demam dengan perdarahan yang letal pada manusia dan hewan. Virus Ebola berasal dari golongan Filoviridae.
Filovirus adalah patogen zoonosis terdapat dalam spesies reservoir, misalnya kelelawar, sesekali mewabah ke manusia atau mamalia lainnya yang dapat mengakhiri, membawa ataupun meningkatkan faktor penjamu.
KRITERIA
Fase A: Influenza like syndrome
Fase B: Bersifat akut (hari ke 1-6)
Terjadi gejala atau tanda nonspesifik seperti panas tinggi, sakit kepala, artralgia, mialgia, nyeri tenggorokan, lemah badan, dan malaise.
Terjadi demam persisten yang tidak berespon terhadap obat anti malaria atau antibiotik, sakit kepala, lemah badan yang terus menerus, dan diikuti oleh diare, nyeri perut, anoreksia, dan muntah.
KRITERIA
Fase C: Pseudo-remisi (hari ke 7-8)
Fase D: Terjadi agregasi (hari ke 9)
Selama periode ini penderita merasa sehat dengan konsumsi makanan yang baik. Sebagian penderita dapat sembuh dalam periode ini dan selamat dari penyakit.
Pada beberapa kasus terjadi penurunan kondisi kesehatan yang drastis diikuti oleh gangguan respirasi; dapat terjadi gangguan hemostasis berupa perdarahan pada kulit (petekia) serta gangguan neuropsikiatri seperti delirium, koma, gangguan kardiovaskular, dan syok hipovolemik
Persiapan : menyiapkan dokumen yang diperlukan (instrument PE berupa formulir PE, surat tugas dsb), koordinasi dengan unit terkait, menyiapkan alat transportasi, komunikasi, APD dan alat pengolah data, serta mengumpulkan informasi yang diterima sebelumnya.
Menggali informasi kasus : observasi rekam medis kasus,wawancara petugas medis yang merawat, keluarga kasus dan sumber informasi lainnya. Gunakan formulir PE (Form PVE-IN) yang telah disiapkan dan pastikan form tersebut diisi dengan lengkap.
Penelusuran dan pemantauan kontak : Pemantauan kontak dilakukan setiap hari sejak kontak pertama dengan kasus sampai 21 hari sejak kontak terakhir dengan kasus.
Komunikasi risiko terhadap kontak dan keluarga : komunikasi risiko dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada kontak maupun keluarga kasus tentang pentingnya pencegahan penyakit virus Ebola melalui PHBS, pemantauan kesehatan secara mandiri selama 21 hari, membatasi aktivitas yang berhubungan dengan orang banyak, dan sebagainya
Laporan hasil PE secara berkala : Setiap selesai melakukan penyelidikan KLB, dilakukan pengolahan dan analisis data untuk mengambil kesimpulan dan rekomendasi tindak lanjut. Laporan hasil penyelidikan epidemiologi dibuat secara berkala yaitu laporan awal, laporan perkembangan dan laporan akhir dari pengendalian KLB.
Langkah-langkah penyelidikan epidemiologi : 1.
2.
3.
4.
5.
PENYELIDIKAN PENYAKIT
EBOLA
TUJUAN
PENYELIDIKAN
Penyelidikan epidemiologi penyakit ebola bertujuan untuk
memastikan diagnosis kasus, mengetahui perjalanan penyakit, mengetahui gambaran epidemiologi, mengetahui faktor risiko, memastikan adanya penularan secara efektif, mengetahui kasus
tambahan, melakukan identifikasi kontak dan melakukan penanggulangan segera.
LANGKAH-LANGKAH INVESTIGASI
Tempatkan kasus di ruang isolasi rumah sakit rujukan yang ditunjuk, lakukan pengambilan spesimen untuk konfirmasi diagnosis laboratorium terlatih
Lakukan pengambilan spesimen untuk konfirmasi PVE hari 1, 2, dan 3. Pengambilan spesimen dilakukan setelah 3 hari (72 jam) sejak timbul gejala.
Identifikasi seluruh kontak kasus. Seluruh kontak kaus dipantau kesehatannya selama 21 hari sejak terakhir kontak dengan kasus. Sampaikan informasi tentang hasil pemantauan kesehatan ini kepada seluruh kontak. Kontak di himbau membatasi aktivitas di luar rumah atau berhubungan dengan orang banyak.
Selama melakukan penyelidikan epidemiologi juga lakukan komunikasi risiko kepada masyarakat tentang situasi tentang PVE saat ini, melaporkan adanya kasus dan tindakan pencegahan dengan memperhatikan budaya setempat.
Apabila hasil pemeriksaan ke-1 dan atau ke-2 negatif, maka harus tetap dilakukan tatalaksana kasus di ruang isolasi dan pemantauan kontak tetap dilakukan selama 21 hari sejak kontak terakhir.
Apabila pengambilan spesimen tidak sempat dilakukan sebanyak 3 kali atau hasil laboratorium belum ada dan kasus sudah meninggal, maka pemulasaran jenazah sesuai dengan penanganan jenazah PVE. Pemantauan kontak tetap dilakukan selama 21 hari sejak kontak terakhir.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hasil pemeriksaan
laboratorium positif:
Tetap lakukan
tatalaksana kasus di ruang isolasi.
1. Tetap lakukan
praktik pencegahan dan pengendalian
infeksi sesuai standar, termasuk dalam pengelolaan
limbah.
2.
Teruskan
pemantauan kontak selama 21 hari sejak
kontak terakhir
dengan lebih intensif.
3.
Hasil pemeriksaan spesimen ke-1, 2 dan 3 negatif:
Lakukan penilaian klinik ulang dan pertimbangkan penyebab lain penyakit.
Apabila hasil penilaian klinis masih mendiagnosis PVE pemantauan kontak tetap dilanjutkan selama 21 hari sejak kontak terakhir.
Apabila hasil penilaian klinis tidak mendiagnosis PVE. Pasien dikeluarkan dari ruang isolasi khusus PVE dan tatalaksana kasus sesuai dengan penyebab penyakit dan pemantauan
kontak dapat dihentikan.
Pelaksanaan surveilans aktif untuk penemuan kasus dan juga penelusuran kontak.
Pengendalian hewan penular penyakit virus Ebola.
Diberlakukan karantina rumah bagi kontak kasus selama 21 hari sejak kontak terakhir dengan kasus jika terjadi penularan lokal yang terbatas.
Penerapan standar kewaspadaan pencegahan dan pengendalian infeksi baik di masyarakat termasuk pelaksanaan pemakaman jenazah sesuai SOP jika terdapat kasus meninggal.
Penggerakan atau pemberdayaan masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan penyebaran dan pengendalian penyakit.
upaya pencegahan penularan diarahkan pada upaya pemutusan mata rantai penularan antar manusia ataupun dari manusia ke hewan, melalui beberapa cara berikut:
1.
2.3.
4.
5.
PENANGGULANGAN
WABAH EBOLA
Kesimpulan
Infeksi virus Ebola merupakan penyakit sangat
menular dengan angka kematian yang tinggi; Ebola virus disease (EVD) atau Ebola hemorrhagic fever atau
demam berdarah Ebola adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Ebola dari famili Filoviridae
SARAN
Melihat tingginya mortalitas dari virus Ebola pada manusia, maka dari itu sangat penting untuk dilakukan upaya penanganan dan
pencegahan penularan penyakit virus Ebola. Perkembangan informasi tentang penyakit virus Ebola harus selalu diperbaharui
sehingga upaya penanganan dan pencegahan efektif dapat dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
WHO. 2023. Ebola Virus Disease.
Feldmann, Heinz, A. Sprecher, T. W. Geisbert. 2020. Ebola.
The New England Journal of Medicine (NEJM).
Houten, F. Jahja. Potensi Wabah Penyakit Virus Ebola (EVD) di Indonesia & Upaya Penanganannya
Kemenkes RI. 2017. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Penyakit Virus Ebola
Kemenkes RI. Buku Pedoman Penyelidikan dan
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular dan Keracunan Pangan. Edisi Revisi III Tahun 2020.
2.1.
3.
4.
5.