• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Rahayu Nur Asri

Academic year: 2023

Membagikan "PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA "

Copied!
78
0
0

Teks penuh

Jasa Kena Pajak Tertentu dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2015 tentang Impor dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak Tertentu. BARANG KENA PAJAK DAN/ATAU JASA KENA PAJAK TERTENTU DAN/ATAU PENGGUNAAN JASA KENA PAJAK TERTENTU DARI LUAR DAERAH PABEAN. atas impor dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis dan tidak dikenakan pajak pertambahan nilai;

Pajak tertentu yang bersifat strategis, dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis dari luar Daerah Pabean dalam Daerah Pabean yang tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai; IMPOR DAN/ATAU PENYEDIAAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU DAN/ATAU PENYEDIAAN JASA KENA PAJAK TERTENTU YANG DIBEBASKAN. IMPOR DAN/ATAU PEITRANSFER BARANG TERTENTU YANG BERSIFAT STRATEGIS DAN DIBEBASKAN PAJAK.

21 Pembebasan pengenaan pajak pertambahan nilai atas impor dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b sampai dengan huruf i, huruf 1, dan huruf n sampai dengan huruf v dan ayat . PELAYANAN PAJAK TERTENTU YANG BERsifat STRATEGIS DI DAI, KAWASAN PABEAN DAN/ATAU PENGGUNAAN JASA PAJAK TERTENTU YANG BERsifat STRATEGIS DARI LUAR KAWASAN PABEAN. 21 Pelayanan kesehatan perseorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya; pelayanan kesehatan yang diberikan di fasilitas pelayanan kesehatan; Dan. pelayanan yang diberikan oleh pekerja selain tenaga kesehatan.

Jasa keuangan yang disediakan di dalam Daerah Pabean atau digunakan dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1O.

21 Pelayanan penyelenggaraan pendidikan sekolah dari huruf a alinea pertama adalah dalam bentuk layanan penyelenggaraan pendidikan melalui jalur formal, yang diatur dalam ketentuan peraturan. peraturan perundang-undangan di bidang pendidikan nasional. Pajak pertambahan nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak termasuk jasa pendidikan. satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan. penyerahan barang g dan I atau jasa lainnya. 21 Lembaga Penyiaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga. lembaga penyiaran program televisi komunitas dan lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penyiaran.

jasa angkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10. angkutan umum di atas air; Dan. angkutan udara dalam negeri yang menjadi bagiannya. terkait erat dengan layanan transportasi asing. yang penyerahannya di dalam daerah pabean atau penggunaannya dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean, dibebaskan dari pungutan Pajak Pertambahan Nilai. Pelayanan angkutan umum dengan kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b merupakan kegiatan pengangkutan orang dan/atau barang dari suatu tempat. ke tempat lain dengan kereta api, dengan biaya tambahan. 21 Pelayanan angkutan umum di laut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah kegiatan pengangkutan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain.

21 Jasa ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan jasa yang diberikan oleh pekerja. pekerjaan, pekerja/buruh, atau pekerja yang menerima. pendapatan yang terkait dengan suatu hubungan. pekerjaan, tidak termasuk jasa yang berhubungan dengan pekerjaan mandiri. 71 Pelayanan pemberian pelatihan kepada pekerja sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapat berupa kegiatan pemagangan yang dilaksanakan bersamaan dengan pemberian layanan pelatihan bagi pekerja. Layanan telepon umum yang menggunakan uang logam. pada saat penyerahan dalam Daerah Pabean atau. penggunaannya dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean dibebaskan dari pengenaan Pajak Tambahan.

Nilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf j. adalah layanan telepon umum yang menggunakan uang logam atau koin yang disediakan oleh pemerintah atau swasta.

BAB V

  • peralatan untuk perbaikan dan pemeliharaan; dan/atau
  • peralatan untuk perbaikan dan pemeliharaan; dan I atau
  • prasarana perkeretaapian, yang akan digunakan oleh badan usaha penyelenggara
  • persewaan kapal;
  • kepelabuhanan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa tambat, dan jasa labuh; dan
  • perawatan dan perbaikan pesawat udara;
  • pendiriannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
  • perguruan tinggi;
  • kontraknya ditandatangani sebelum tahun
  • kontraknya mencantumkan ketentuan mengenai pemberian pembebasan atau
  • barang impornya merupakan barang milik
  • pemerintah pusat dan pemerintah daerah;
  • lembaga internasional atau lembaga asing nonpemerintah

Bea Cukai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1O huruf a sampai dengan huruf I tidak menggunakan surat keterangan pembebasan pajak penjualan. Jasa Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis yang berasal dari luar daerah pabean yang tidak dikenakan PPN, juga termasuk jasa. Jasa Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis, serta pemberian Jasa Kena Pajak tertentu yang bersifat strategis.

IMPOR BARANG KENA PAKAI YANG DIBEBASKAN BEA MASUK YANG TIDAK DIPERCEPAT DENGAN BEA DAN BEA PASAR. PENJUALAN BARANG MEWAH § 28. 1) Barang Kena Pajak yang dikecualikan impornya. Pajak masih dipungut dari bea masuk. 21 Barang Kena Pajak yang dikecualikan impornya. dari bea masuk adalah barang kena pajak yang dalam impornya diberikan pembebasan bea masuk.

41 Pemasukan Barang Kena Pajak yang tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan tanpa menggunakan surat keterangan tidak dilakukan pemeriksaan dan pemungutan Pajak Pertambahan Nilai. 5) Jenis kontrak kerjasama, kriteria barang dan tata cara tidak dipungut PPN atau PPN dan pajak penjualan.

BAB VII

Nilai tambah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (21) dan Pasal 26 ayat (21) dapat dikreditkan apabila memenuhi persyaratan pengkreditan.

BAB VIII EVALUASI

BAB IX

Jumlah yang dibayarkan dapat dikreditkan apabila memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan; atau.

BAB X

Impor Barang Kena Pajak yang dibebaskan dari pengenaan pajak impor sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (3).

BAB XI

  • UMUM
  • PASAL DEMI PASAL Pasal I
    • patroli; dan/atau
    • angkutan khusus lainnya yang digunakan untuk keperluan

Peraturan Pemerintah Nomor 5O Tahun 2O19 tentang Impor dan Penyerahan Alat Pengangkut Tertentu serta Penyerahan dan Penggunaan Jasa Kena Pajak yang berkaitan dengan Alat Pengangkut Tertentu Tidak Kena Pajak. Nilai tambah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 1.33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6366),. Nomor 5750) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2O2O tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 81.

Tahun 2015 tentang Penyediaan Air Bersih yang Dibebaskan dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2l Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 66771; dan Peraturan Pemerintah Nomor 5O Tahun ​2019 tentang impor dan penyerahan alat pengangkut tertentu serta penyerahan dan penggunaan jasa kena pajak yang berkaitan dengan alat pengangkut tertentu yang tidak dikenakan pajak Nilai tambah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6366), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

BEBAS PPN, DAN PPN ATAU PPN DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH TIDAK DIPOTONG ATAS IMPOR DAN/ATAU PENGIRIMAN BARANG. Konten terkait pengaturan objek pajak dan objek bukan pajak serta memberikan kemudahan di bidang perpajakan sebagaimana diatur dalam UU PPN menjadi fokus penyesuaian kebijakan dasar tersebut. Penyesuaian juga dilakukan terhadap materi muatan sebagaimana diatur dalam UU PPN untuk menyelaraskan arah kebijakan fiskal dengan rencana strategis pemerintah untuk mengoptimalkan penerimaan negara melalui upaya perluasan basis pajak secara adil dan legal.

Ketentuan mengenai pemberian kemudahan perpajakan atas Barang Kena Pajak tertentu dan jasa kena pajak tertentu merupakan salah satu isi undang-undang yang mengatur mengenai pajak pertambahan nilai, yang terkena dampak langsung darinya. Ketentuan tersebut terutama diperlukan untuk mensukseskan sektor-sektor ekonomi prioritas tinggi dalam skala nasional, mendorong ekspor yang menjadi prioritas nasional di daerah atau tempat tertentu, mendorong pengembangan usaha dan meningkatkan daya saing, membantu mengatasi bencana alam nasional dan non-nasional. bencana alam, serta memperlancar pembangunan nasional sebagaimana diatur dalam Pasal 16El Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai dan peraturan pelaksanaannya. Berdasarkan ketentuan Pasal 168 Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, terdapat penataan kembali objek barang dan jasa yang mudah diserahkan untuk keperluan perpajakan, antara lain dengan menambahkan barang dan jasa yang semula merupakan barang, dan jasa yang bukan merupakan barang. dikenai PPN menjadi barang dan jasa kena pajak tertentu.

Pajak Pertambahan Nilai, hendaknya Pemerintah Pusat menata kembali ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan pemberian kemudahan di bidang perpajakan berupa pembebasan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dan tidak dipungutnya Pajak Pertambahan Nilai, sebagaimana diatur dalam berbagai peraturan pemerintah dalam peraturan pemerintah ini menjadi satu.

Huruf I

Yang dimaksud dengan “perumahan rakyat” adalah hunian yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah. Yang dimaksud dengan “satuan rumah susun” adalah satuan rumah susun yang tujuan pokoknya dipergunakan untuk keperluan tertentu. Yang dimaksud dengan “perumahan rakyat” adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah sebagaimana diatur dalam.

Huruf 1

Yang dimaksud dengan “organisasi nirlaba” adalah organisasi yang berbentuk yayasan atau bentuk lain yang mempunyai ciri-ciri. Yang dimaksud dengan “bisnis kartu kredit” adalah pembiayaan kegiatan penerbit kartu untuk pembelian dengannya. Yang dimaksud dengan “pembiayaan konsumen” adalah pembiayaan untuk pengadaan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan oleh debitur untuk digunakan/dikonsumsi dan tidak.

Yang dimaksud dengan “asuransi kecelakaan” adalah asuransi umum dan asuransi umum syariah sebagaimana diatur dalam. Yang dimaksud dengan “asuransi jiwa” adalah asuransi jiwa dan asuransi jiwa syariah sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang asuransi. Yang dimaksud dengan “pendistribusian produk asuransi” meliputi kegiatan pelayanan oleh perusahaan keuangan atau bank kepada perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi syariah untuk memasarkan produk asuransi dalam rangka kerja sama kontrak asuransi untuk fasilitas pembiayaan.

Yang dimaksud dengan “pendidikan anak usia dini” meliputi taman kanak-kanak, raudatul athfal atau bentuk lainnya. Yang dimaksud dengan “pendidikan dasar” meliputi sekolah dasar dan madrasah ibtidaigah atau bentuk lain yang sederajat. Yang dimaksud dengan “pendidikan menengah” meliputi sekolah menengah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyala, dan madrasah aligahkejuman atau bentuk lain yang dipersamakan.

Yang dimaksud dengan “pendidikan anak usia dini” meliputi kelompok bermain, tempat penitipan anak, atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Yang dimaksud dengan “pengangkutan pekerja” adalah kegiatan pengangkutan pekerja/buruh dari dan ke tempat kerja yang disediakan oleh pemberi kerja kepada pekerja/buruh. Yang dimaksud dengan “angkutan sekolah” adalah kegiatan pelayanan angkutan siswa dari dan ke tempat sekolah bagi siswa yang dilakukan oleh sekolah dan pemerintah.

Yang dimaksud dengan “emas batangan” adalah emas dalam bentuk batangan dengan kandungan emas minimal 99,99o/o (99 koma sembilan persen) yang dibuktikan dengan sertifikat, termasuk emas batangan.

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DIBEBASKAN DAN

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK

DAN/ATAU PEI{YERAHAN BARANG KENA PAJAK TERTENTU DAN/ATAU PENYERAHAN JASA KENA

KRITERIA DAN/ATAU PERINCIAN JENIS BARANG YANG DIHASILKAN

RAKYAT BANYAK YANG ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

KRITERIA DAN/ATAU PERINCIAN JENIS BARANG YANG DIHASILKAN

KRITERIA

KRITERIA DAN/ATAU PERINCIAN BARANG TERTENTU DALAM KELOMPOK BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT DIBUTUHKAN

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 16B Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16B ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2)

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8A ayat (2) dan Pasal 16A Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997