• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppt kelompok 1 farmasi klinis

N/A
N/A
Andira

Academic year: 2024

Membagikan "ppt kelompok 1 farmasi klinis "

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KASUS

FARMASI

KLINIS

(2)

Kelompok 1

Aira Sekar Ayu Ananda Irli

Amelia Agnes Florenza Athania Hagustin

Fitria Sari Murni Fransisco Alfredo Hafizah

Hana Juwita Lara Elvisa

Lusia Yola Tari Buku Muhammad Nadhir Muhammad Fauzan Maya Ratinia

Nurul Asiqin

Raja Auliya Fitri Nurfadani Rina Yunita

Risca Nurjanah Suci Rahmadayanti Syaripah Ikke N Silmy Anugrah Tillah Shalahuddin Al Ayubi Thasya Fasriati

Venty Wahyu

(3)
(4)
(5)
(6)

MASALAH MEDIS

Gagal jantung

Udema

Anemia

Sakit Kepala DM Tipe 2

Hipertensi

(7)

Masalah

medis Subjektif &objektif Terapi

(obat) DRPs Analisis Rekomenda

si Monitoring

DM Tipe 2 S: - O: -

GDP= 139 mg/dL GDPP= 230 mg/Dl HbA1C= 6,9%

Metformin 500 mg 2x sehari

Pioglitazone 15mg 1x sehari

Terapi Obat Efektif Obat diminum tidak tepat pasien

Metformin di indikasikan sebagai pilihan pertama untuk pasien DM tipe 2

Tidak tepat pasien, karena obat tersebut dikontraindikasi kan pada pasien gagal jantung karena dapat

memperberat enema/retensi cairan.

Terapi dengan Metformin 500mg 2x sehari dilanjutkan Terapi Pioglitazone dihentikan

Monitoring kadar gula darah (GDP=<126 mg/Dl, GDPP <200 mg/dL) Monitoring HbA1C setiap 3-6 bulan (<7%)

(8)

Perkini, 2015 ; 42

(9)

Tiazolidindion (TZD).

Tiazolidindion merupakan agonis dari Peroxisome

Proliferator Activated Receptor Gamma (PPAR-gamma), suatu reseptor inti yang terdapat antara lain. di sel otot, lemak, dan hati. Golongan ini mempunyai efek

menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan jumlah protein pengangkut glukosa, sehingga

meningkatkan glukosa di jaringan Tiazolidindion meningkatkan cairan tubuh ambilan perifer. retensi

sehingga dikontraindikasikan pada pasien dengan gagal jantung (NYHA FC III-IV) karena dapat memperberat

edema/retensi cairan. Hati-hati pada gangguan faal hati, dan bila diberikan perlu pemantauan faal hati secara

berkala. Obat yang masuk dalam golongan ini adalah

Pioglitazone.

(10)

Hipertensi S:- 0:

-MRS TD 150/95 mm/Hg - Hari ke- 3 TD 140/90 mm/Hg

Lisinopri 15

mg 1x sehari Terapi obat efektif:

dilihat dari TD pasien pada hari ke 3 menurun (Membai k)

Diuretik, betablocker, ACEi, ARBs dan atau MRA merupakan obat yang direkomendasik a n pada pasien hipertensi

dengan gagal jantung untuk menurunkan mortalitas dan rehospitalisasi (PERKI, 2015, 14)

Lisinopril 5 mg 1x sehari dilanjutkan

TD (Goal terapi:

150/90 mm/Hg) (PERKI, 2015; 14).

(11)

Rekomendasi pada penyakit jantung non koroner

1. Pada pasien hipertensi dengan penyakit jantung, target tekanan darah sistolik adalah <

140 mmHg

2. Diuretik, betablocker, ACEI, ARBs dan atau MRA merupakan obat yang direkomendasikan pada pasien hipertensi dengan gagal jantung untuk menurunkan mortalitas dan

rehospitalisasi

3. Pada pasien gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang masih baik, belum ada data yang menyatakan obat antihipertensi per se atau obat tertentu yang jelas manfaatnya. Akan tetapi tekanan darah sistolik perlu untuk diturunkan hingga < 140 mmHg. Pengobatan yang

bertujuan untuk memperbaiki gejala (diuretic untuk kongesti, betablocker untuk menurunkan laju nadi, dll) harus tetap diutamakan

4. Pemberian ACEi atau ARBs (dan betablocker dan MRA, bila terdapat gagal jantung) harus dipertimbangkan sebagai terapi antihipertensi pada pasien dengan risiko terjadinya fibrilasi atrial atau yang berulang

5. Semua pasien dengan hipertrofi ventrikel kiri direkomendasikan untuk mendapat terapi antihipertensi

6. Pada pasien dengan hipertrofi ventrikel kiri, perlu dipertimbangkan untuk memulai terapi

dengan obat yang terbukti dapat mengurangi hipertrofi ventrikel kiri, seperti ACEI, ARBs dan

CCB

(12)

Gagal

jantung S: merasa

sangat terengah engah dan

mengalami diaphoresis, sering sukar bernafas untuk beraktivitas,dala m 5 hari terakhir dan berkali kali mengalami terengah-engah pada malam hari

Lisinopri 5

mg 1x sehari Terapi obat belumefe ktif sehingga memerluk an terapi tambahan

Perlu adanya tambahan obat golongan B- blocker menurut tata laksana pasien gagal jantung kronik simptomatik (PERKI,2015).

Yaitu carvedilol dengan dosisi awal 3,125mg 2x sehari selama seminggu

Penggunaan Lisinopril 5 mg 1x sehari tetap

dilanjutkan ditambah dengan carvedilol dengan dosisi awal 3,125mg 2x sehari selama seminggu

Efektivitas berkurang hilangnya sesak nilai BNP

kembali normal <

100

(13)
(14)

Objektif :- EKG (2 DIMENSI) menunjukkan disfungsi vertrikel kiri,ejection fraction kirakira

<30% (15-20%) -BNP 1200

(15)

Masalah

medis Subjektif &objektif Terapi

(obat) DRPs Analisis Rekomenda

si Monitoring

Udema Subjektif :

Terdapat udem di kaki (pitting oedema) 0: -

Furose mid 40 mg 1 x sehari

Terapi obat belum menunjuk kan hasil yang efektif (respon diuretik Tidak adekuat) : dilihat masih adanya udem

Perlu adanya peningkatan dosis

furosemide hingga

mencapai efek terapi yang dinginkan yaitu 40 mg - 240 mg

(PERKI, 2015;

25), untuk meningkatkan efektivitas terapi.

Terapi obat furosemide dilanjutkan dengan peningkatan dosis 80 mg/

hari (PERKI, 2015; 25).

Efektifitas:

Berkurangan ya /

hilangnya udem pada kaki

(16)
(17)

Masalah

medis Subjektif &objektif Terapi

(obat) DRPs Analisis Rekomenda

si Monitoring

Anemia S:

Penampak an kulit pucat Hari ke-3 Penampak an kulit masih pucat

0:

HB = 12,6 g/dL

- Ada

indikasi tidak ada terapi

Pasien diindikasikan mengalami anemia yang biasanya terjadi pada pasien dengan CHF, sehingga perlu diberikan terapi stimulan

eritropoetin untuk perbaikan status

fungsional patien

(PERKI, 2015;

38 & AHA, 2013)

Diberikan obat

Eritropoetin dengan maksud untuk

meningkatka n kadar hemoglobin dengan laju tidak

melebihi 2 g/100

mL/bulan ke tingkat yang stabil 10-12 g/100 mL (PIO

Nas, 2015)

Kadar Hb (N

= 14 g/dL)

(18)

ERITROPOIETIN

Epoetin (eritropoietin rekombinan manusia) digunakan pada anemia yang disebabkan oleh defisiensi

eritropoietin pada gagal ginjal kronis dan juga untuk menambah darah autolog pada individu normal dan memperpendek periode anemia pada pasien yang

menerima kemoterapi sitotoksik. Efikasi klinis epoetin alfa dan epoetin beta sama. Epoetin beta juga digunakan untuk pencegahan anemia pada bayi prematur dengan berat badan rendah.

Dosis: dimaksudkan untuk meningkatkan kadar

hemoglobin dengan laju tidak melebihi 2 g/100 mL/bulan ke tingkat yang stabil 10-12 g/100 mL (9,5-11 g/100 mL pada anak); lihat pada sediaan, di bawah. Catatan.

Walaupun epoetin alfa dan beta secara klinis tak dapat

dibedakan, pembuat resep harus memberi tahu yang

mana yang diperlukan.

(19)

Perki, 2015; 38

Anemia dan defisiensi besi

Anemia, didefiniskan sebagai konsentrasi

hemoglobin < 13 g/dL pada pria dan < 12 g/dL pada perempuan, merupakan suatu kondisi yang sering ditemukan pada gagal jantung. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada usia lanjut, perempuan dan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal.

Anemia berhubungan dengan status fungsional dan prognosis yang lebih buruk, serta risiko

rehospitalisasi yang lebih tinggi. Defisiensi besi

dapat menyebabkan disfungsi muscular dan anemia pada gagal jantung. Beberapa studi menunjukan

terapi dengan stimulan eritropoetin memberikan

perbaikan status fungsional pasien, akan tetapi hal

ini masih dalam penelitian yang lebih lanjut.

(20)

Medik Sakit

Kepala S:

Sakit Kepala O : -

Ibu Profen 200 mg (diminum jika sakit kepala)

Adanya efek samping obat Ibuprofe n dan

adanya interaksi antara obat Ibu profen dengan ACEi (DIH 17th Ed, 2009)

Obat golongan NSAID yang digunakan yaitu Ibuprofen dapat

menyebabkan udema dan dapat menurunkan

efektivitas ACEi (DIH 17th Ed. 2009). Sehingga seharusnya dihindari (bila memungkinkan) karena a kan menyebabkan retensi cairan, perburukan fungsi ginjal dan gagal jantung (PERKI, 2015; 28) Obat sakit kepala pasien perlu diganti dengan obat yang tidak dikontraindikasikan dengan pasien gagal jantung dan aman untuk lansia seperti paracetamol (DIH Edisi 17th, 2009).

Terapi diganti dengan parasetamol 500 mg 3 x sehari

jika sakit kepal a.

Efektivitas:

Rasa sakit kepala berkurang.

(21)

PioNas, 2015 ERITROPOIETIN

Epoetin (eritropoietin rekombinan manusia) digunakan pada anemia yang disebabkan oleh defisiensi eritropoietin pada gagal ginjal kronis dan juga untuk menambah darah autolog pada individu normal dan memperpendek periode anemia pada pasien yang menerima kemoterapi sitotoksik. Efikasi klinis epoetin alfa dan epoetin beta sama. Epoetin beta juga digunakan. untuk pencegahan anemia pada bayi prematur dengan berat badan rendah.

Dosis:dimaksudkan untuk meningkatkan kadar hemoglobin dengan laju tidak melebihi 2 g/100 mL/bulan ke tingkat yang stabil 10-12 g/100 mL (9,5-11 g/100 mL pada anak); lihat pada sediaan, di bawah. Catatan. Walaupun epoetin alfa dan beta secara klinis tak dapat dibedakan, pembuat resep harus memberi tahu yang mana yang diperlukan.

(22)

Anemia dan defisiensi besi Anemia, didefiniskan sebagai konsentrasi hemoglobin < 13 g/dL pada pria dan < 12 g/dL pada perempuan, merupakan suatu kondisi yang sering ditemukan pada gagal jantung. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada usia lanjut, perempuan dan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal. Anemia berhubungan dengan status fungsional dan prognosis yang lebih buruk, serta risiko rehospitalisasi yang lebih tinggi.Defisiensi besi dapat menyebabkan disfungsi muscular dan anemia pada gagal jantung. Beberapa studi menunjukan terapi dengan stimulan eritropoetin memberikan perbaikan status fungsional pasien, akan tetapi hal ini masih dalam penelitian yang lebih lanjut.

(23)

Problem MedikSakit kepalaSubjektif & ObjektifS: Sakit Kepala 0: -Terapi (Obat)Ibu Profen 200 mg (diminu m jika sakit kepala)DRPSAdanya efek samping obat Ibuprofe n dan adanya

interaksi antara obat Ibu profen dengan ACEI (DIH 17th Ed. 2009).AnalisisObat golongan NSAID yang digunakan yaitu Ibuprofen dapat menyebabkan udema dan dapat menurunkan efektivitas ACEi (DIH 17th Ed. 2009). Sehingga seharusnya dihindari (bila memungkinkan) karena akan menyebabkan retensi cairan. perburukan fungsi ginjal dan gagal jantung (PERKI, 2015; 28) Obat sakit kepala pasien perlu diganti dengan obat yang tidak dikontraindikasikan dengan pasien gagal jantung dan aman untuk lansia seperti paracetamol (DIH Edisi 17th, 2009).RekomendasiTerapi diganti dengan parasetamol 500 mg 3 x sehari jika sakit

kepala.MonitoringEfektivitas: Rasa sakit kepala berkurang.

(24)
(25)

Menyebabkan retensi cairan. Perburukan fungsi ginjal dan gagal jantung (PERKI, 2015; 28) Obat sakit kepala pasien perlu diganti dengan obat yang tidak dikontraindikasikan dengan pasien gagal jantung dan aman untuk lansia seperti paracetamol (DIH Edisi 17th, 2009).

DIH edisi ke-17, 2009Interaksi ibu prof ACE Interaksi obat ACE

Inhibitor: Agen Antiinflamasi Nonsteroid dapat mengurangi efek

antihipertensi ACE Inhibitor. Risiko C: Pantau terapiEf samping ibu

prof→ udemN. Gagal ginjal akut, agranulositosis, rinitis alergi,

alopecia, ambliopia, anafilaksis, aritmit, anemia aplastik,

meningitis aseptik, azotemia, penglihatan kabur, penekanan

sumsum tulang, bronkospasme, gagal jantung kongestif,

kebingungan, konjungtivitis, penurunan bersihan kreatinin, sistitis,

depresi, mengantuk, mata kering, labilitas emosional tica

duodenum, eosinofilia, epistaksis, eritema multiforme, tukak

lambung, maag, perdarahan Gl, perdarahan GI, ulserasi Gl,

halusinasi, pendengaran menurun, hematuria, hematokrit

menurun, hemoglobin menurun, anemia hemolitik, hepatitis,

hipertensi , penghambatan agregasi trombosit, insomnia, penyakit

kuning, tes fungsi hati abnormal, leukopenia, melena, neutropenia,

jantung berdebar, pankreatitis, neuropati perifer, fotosensitifitas,

polidipsia, poliuria, sindrom Stevens-Johnson, takikardia,

trombositopenia, ambliopia toksik, nekrolisis epidermal toksik,

urtikaria, erupsi vesikulobulosa, perubahan penglihatan.

(26)

inhibitor seharusnya dihindari (bila memungkinkan) karena akan menyebabkan retensi cairan, perburukan fungsi ginjal dan gagal jantung Penambahan ARB pada pemberian ACEI dan MRA tidak direkomendasikan ( renin inhibitor) pada pemberian ACEI

dan MRA TIDAK

direkomendasikan karena dapat menaikan risiko disfungsi renal dan hiperkalemiaDisadur dari ESC Pedoman diagnosis dan pengobatan gagal jantung akut dan kronis 20122

Dosis Dewasa Nyeri atau demam: Oral, rektal 325-650 mg setiap 4- 6 jam atau 1000 mg 3-4 kali/hari, jangan melebihi 4 g/hari.

Dosis Lansia

Mengacu pada dosis

dewasa

(27)

POIN KONSELING

- Pasien perlu menjaga pola makan/ Diet nutrisi (menggunakan gula rendah lemak, konsumsi yoghurt dapat menggantikan porsi karbohidrat lainnya)

- Pantau kadar gula antara pukul 10 pagi hingga 12 siang setiap hari selama 7 hari

- Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat

(Berardi, et all, 2019)

(28)

PENDIDIKAN PASIEN

Saat merekomendasikan perawatan mandiri dengan obat-obatan yang tidak diresepkan dan/atau terapi non-obat, sampaikan informasi yang akurat kepada pasien

A. Dosis dan frekuensi pemberian yang tepat

Satu porsi yogurt rendah lemak dan bebas gula sebanyak 8 ons setiap hari sebagai pengganti porsi karbohidrat lainnya A. dosis dan frekuensi pemberian yang tepat Lihat Bab8 untuk

informasi tentang Monistat Pantau BG antara jam 10 pagi dan 12 siang setiap

hari selama 7 hari.

(29)

POIN KONSELING Dengan Obat

1. Metformin Diminum bersama dg makanan

2. Lisinopril Minum dosis pertama sbelum tidur Diminum saat perut kosong (1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan)

3. Carvedilol Jangan minum obat baru selama terapi kecuali disetujui oleh dokter Jangan mengubah dosis atau menghentikan obat ini tanpa berkonsultasi dengan resep dokter.

Jika memiliki diabetes, pantau glukosa serum dengan cermat (obat dapat mengubah toleransi glukosa atau menutupi tanda-tanda hipoglikemia)

4. Furosemid Dikonsumsi bersama dg makanan atau susu di pagi hari-konsumsi

makanan yang kaya potasium contoh pisang, jus jeruk Monitoring BB dan kadar glukosa

(30)

Dengan Obat 5. Eritropoetin

Mungkin mengalami demam; sakit kepala; sulit tidur; gatal; sakit kulit; mual; dan/

muntah, diare, malas, dan sesak napas bagian atas. Hubungi dokter jika gejalanya menetap.

6. Parasetamol

Sebagian besar efek samping terkait dengan penggunaan berlebihan. Pertahankan hidrasi yang adekuat (cairan 2-3 L/hari) kecuali diperintahkan untuk membatasi asupan cairan. Laporkan jika terjadi perdarahan atau perubahan warna urin atau feses.

(31)

DIH 17 th Ed,2009

Edukasi Pasien

Jangan minum obat baru apa pun selama terapi kecuali disetujui oleh dokter. Ambil persis seperti yang diarahkan. Jangan mengubah dosis atau menghentikan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. Ukur denyut nadi setiap hari, sebelum minum obat, ikuti instruksi dokter tentang menahan obat. Jika Anda menderita diabetes, pantau serum glukosa dengan cermat (obat dapat mengubah toleransi glukosa atau menutupi tanda-tanda

hipoglikemia). Anda mungkin mengalami kelelahan, pusing, atau hipotensi postural (berhati- hatilah saat mengubah posisi dari berbaring atau duduk menjadi berdiri, mengemudi, atau menaiki tangga sampai respons terhadap obat diketahui); penurunan produksi air mata;

perubahan performa seksual (reversibel); atau diare (buttermilk, susu rebus, atau yogurt dapat membantu). Laporkan pembengkakan ekstremitas yang belum teratasi; kesulitan pernafasan atau batuk baru, kelelahan yang tidak kunjung teratasi, kenaikan berat badan yang tidak biasa ( pon/minggu), sembelit atau diare yang belum teratasi, atau kelemahan otot yang tidak biasa.

Tindakan pencegahan selama kehamilan/menyusui:

Informasikan kepada dokter yang meresepkan jika Anda sedang hamil. Konsultasikan dengan dokter resep untuk penggunaan kontrasepsi yang tepat.

Carvedilol

(32)

DIH 17 Ed,2009

Edukasi Pasien

Jangan meminum obat resep baru atau obat OTC atau produk herbal selama terapi kecuali disetujui oleh dokter. Jika dikelola sendiri, ikuti petunjuk untuk injeksi dan pembuangan jarum. Anda akan memerlukan tes darah secara berkala untuk menentukan dosis yang tepat dan mengurangi potensi efek samping yang parah, menjaga jadwal pengujian laboratorium sangatlah penting. Jangan melakukan perubahan signifikan pada zat besi dalam makanan Anda tanpa berkonsultasi dengan dokter. Anda mungkin mengalami demam, sakit kepala, sulit tidur. gatal, nyeri kulit, mual, dan atau muntah, diare, mulas, dan kemacetan saluran pernapasan bagian atas. Hubungi pemberi resep jika gejalanya menetap. Laporkan tanda atau gejala edema (misalnya ekstremitas bengkak, kesulitan bernapas, penambahan berat badan secara cepat); timbulnya sakit kepala parah, pusing yang tidak biasa, atau penglihatan kabur;

nyeri dada; nyeri dan nyeri pada kaki; tremor otot atau aktivitas kejang; kesulitan bernapas, batuk, atau hidung tersumbat, atau efek samping lainnya.

Tindakan pencegahan selama kehamilan/menyusui:

Beritahukan kepada dokter jika Anda sedang hamil atau sedang menyusui.

Eritropoeti

n

(33)

DIH 17 th Ed,2009

Edukasi Pasien

Jangan minum obat baru apa pun selama terapi kecuali disetujui oleh dokter.

Ambil sesuai petunjuk dengan makanan atau susu (untuk mengurangi tekanan Gl) di pagi hari(setiap hari), atau jika dua kali sehari, minumlah dosis terakhir pada sore hari untuk menghindari gangguan tidur dan mencapai efek terapeutik maksimal. Simpan obat dalam wadah aslinya,jauh dari cahaya, jangan gunakan obat yang berubah warna. Ikuti saran diet dari dokter, sertakan pisang atau jus jeruk atau makanan kaya kalium lainnya dalam makanan sehari-hari. Jangan mengonsumsi suplemen kalium tanpa saran dari dokter.

Jika Anda menderita diabetes, pantau kadar glukosa dengan cermat (obat ini dapat mengubah toleransi glukosa sehingga memerlukan penyesuaian dosis agen hipoglikemik) Timbang diri Anda setiap hari, pada waktu yang sama, dengan pakaian yang sama saat memulai terapi dan setiap minggu pada terapi jangka panjang . Laporkan kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak biasa atau tidak terduga. Dapat menyebabkan pusing, penglihatan kabur, atau mengantuk (berhati-hatilah saat mengemudi atau melakukan tugas yang memerlukan kewaspadaan hingga respons terhadap obatdiketahui), hipotensi postural (berhati-hatilah saat bangkit dari posisi berbaring atau duduk atau saat menaiki tangga), atau kepekaan terhadap sinar matahari (gunakan tabir surya atau kenakan pakaian pelindung dan kacamata hitam). Laporkan tanda-tanda edema (misalnya penambahan berat badan; bengkak pada pergelangan kaki, kaki, atau tangan), gemetar, mati rasa atau kelelahan, kram mping atau kelemahan otot, jantung berdebar, mual atau muntah yang tidak teratasi, atau perubahan pendengaran.

Tindakan pencegahan selama kehamilan/menyusui: Informasikan resep jika Anda sedang atau berniat untuk hamil. Konsultasikan dengan dokter yang meresepkan jika sedang menyusui

Furosemid

e

(34)

DIH 17 Ed,2009

Edukasi Pasien

Jangan minum obat apa pun selama terapi kecuali disetujui oleh dokter.

Ambil persis seperti yang diarahkan. Jangan mengubah dosis atau menghentikan obat ini tanpa

berkonsultasi dengan dokter. Ambil dosis pertama sebelum tidur. Minum obat saat perut kosong, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan. Jangan gunakan suplemen kalium atau pengganti garam tanpa petunjuk dokter. Dapat menyebabkan pusing, atau nyeri ringan ( berhati-hati saat makan atau melakukan tugas yang memerlukan kewaspadaan), hipotensi prostural (hati-hati saat bangun dari posisi berbaring atau duduk, lemas, sakit perut,, atau hilangnya nafsu makan untuk sementara waktu (kecuali sering makan, sering melakukan perawatan mulut, mengunyah permen pelega tenggorokan), laporkan jika hal ini terus berlanjut. Laporkan nyeri dada atau jantung berdebar, sariawan, demam atau menggigil, ekgemetar, rasa kesemutan, atau rasa sakit pada otot, batuk berulang atau batuk yang tidak biasa, aksi adrenal persisten lainnya.

Tindakan pencegahan saat hamil dan menyusui:

tidak

dianjurkan

Lisinopril

(35)

DIH 17 th Ed,2009

Edukasi pasien

Jangan minum obat baru apa pun selama terapi kecuali disetujui oleh dokter. Ambil sesuai petunjuk . Bagian dari tablet extended release mungkin terkelupas dalam tinja (normal). Jangan mengubah dosis atau menghentikan penggunaan tanpa meminta

persetujuan dokter. Hindari meminum alkohol secara berlebihan . Penting untuk mengikuti rekomendasi diet dan gaya dari dokter. Anda akan diinstruksikan tentang tanda-tanda hipo atau hiperglikenia oleh dokter atau pendidik diabetes.). Mual atau muntah (minum bersama makanan, makan dalam porsi kecil dan sering, sering merawat mulut, atau perut kembung, kembung, sembelit , Laporkan kelemahan atau kelelahan yang tidak biasa secara langsung, nyeri otot yang tidak biasa, pusing atau sakit kepala ringan yang menetap, perasaan mengantuk , kesulitan bernapas secara tiba-tiba, rasa tidak nyaman di dada, detak jantung lambat atau tregan, atau traksi buruk lainnya.

Tindakan pencegahan untuk ibu hamil dan menyusui:

tidak dianjurkan

Metformin

(36)

DIH 17 Ed,2009

Edukasi Pasien

Minum sesuai petunjuk, jangan menambah dosis atau frekuensi..

Saat menggunakan obat, hindari obat resep lain atau obat OTC yang mengandung

acetaminophen. Dapat dikonsumsi dengan makanan atau susu. Selama penggunaan obat hindari mengonsumsi alcohol. Obat ini tidak dapat mengurangi peradangan, konsultasikan ke dokter jika membutuhkan. Laporkan jika terjadi perdarahan tidak biasa pada mulut atau urin.

Parasetam

ol

(37)

DAFTAR PUSTAKA

AHA (American Heart Association), 2017, Penyakit Kardiovaskular: Beban yang Mahal

Proyeksi Untuk Amerika Hingga 2035. Kantor Advokasi Federal Asosiasi Jantung Amerika: Washington DC Berardi, R.et. Al, 2009, Handbook of Nonprescription Drugs: An Interactive Approach to Self Care, USA :Asosiasi Apoteker Amerika.

Badan POM RI, 2015. Pusat Informasi Obat Nasional, http://pionas.pom.go. id Buku Pedoman Informasi Narkoba 2009 Edisi 17.

PERKENI, 2015, Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia, PERKENI, Jakarta.

PERKI, 2015, Pedoman Tatalaksana Hipertensi pada

Penyakit Kardiovaskular, edisi pertama, Perhimpunan

Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Jakarta.

(38)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait