Perubahan Struktur Organisasi Dinas Pengendalian Pertanahan
Daerah Menjadi Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah Kabupaten Sleman
(Kajian Studi Peraturan Daerah No. 8 Tahun 2014)
KELOMPOK 2
Master of Public Administration Hasanuddin University
E012222015 - Busri
E012222016 - Nur Annisa Ali E012222009 – Rezky Surya Wandira
Latar Belakang
•
Reformasi birokrasi dalam konteks perubahan struktur organisasi
upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja birokrasi dan
pelayanan publik.
•
Di Kabupaten Sleman melakukan 2x restrukturisasi organisasi 2009-2014, ditetapkan Perda Kab. Sleman Nomor 8 tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kab.
Sleman Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kab. Sleman
•
Permasalahan: pasca restrukturisasi organisasi diimplementasikan
terjadi kekurangan tenaga pengawasan pemanfaatan tanah atau
lahan dengan wilayah kerja yang luas.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana perubahan struktur organisasi Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah Kabupaten Sleman menjadi Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah Kabupaten Sleman Melalui Perda No 8 tahun 2014 ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
struktur organisasi Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah
Kabupaten Sleman menjadi Kantor Pengendalian Pertanahan
Daerah Kabupaten Sleman melalui Perda no 8 tahun 2014?
Teori dan Konsep
a) Reformasi Birokrasi: upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja birokrasi dan pelayanan publik,
b) Organisasi: entitas sosial yang secara sadar terkoordinasi, memiliki suatu batas yang relatif dapat diidentifikasi, dan berfungsi secara berkesinambungan untuk mencapai suatu tujuan.
c) Struktur Organisasi: model hubungan internal organisasi, kekuasaan dan hubungan dan pelaporan, saluran komunikasi formal, tanggung jawab dan pendelegasian pengambilan keputusan d) Restrukturisasi Organisasi: kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan perubahan, baik dalam model, struktur, atau proses bisnis perusahaan.
Kerangka Pikir
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2014
Restrukturisasi Organisasi (Bernardin dan Russel,
2010)
1.Perampingan Organisasi (Downsizing)
2.Pengelompokan Kembali Tugas Pokok dan Fungsi (Delayering)
3.Desentralisasi Fungsi Organisasi (Decentralizing)
4.Peninjauan Kembali Tujuan Organisasi (Refocusing)
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Restrukturisasi (Siagian, 2012)
1.Faktor inti.
2.Konflik dan penolakan dari internal organisasi
3.Kelemahan dari sisi kelembagaan
4.Birokrasi yang belum menunjukkan perubahan yang siginifikan
Perubahan Organisasi Perangkat Daerah
Meningkatnya Kinerja Birokrasi dan Kualitas Pelayanan Publik di Kantor Pengendalian Pertanahan Daerah
Kabupaten Sleman
Restruktuirsasi Organisasi di
A. Restruktuirsasi Organisasi
Metode Normatif
Pendekatan normatif berfokus pada standar, nilai-nilai, prinsip, atau norma yang harus diikuti atau diimplementasikan. Pendekatan ini berusaha untuk mengevaluasi atau merumuskan panduan moral, etika, atau kebijakan yang dianggap diinginkan atau ideal.
Metode ini melibatkan studi terhadap peraturan hukum dan
kebijakan yang berlaku. Misal dalam Penelitian Bowman,
dilakukan untuk mengidentifikasi apakah aturan yang ada
sesuai dengan norma dan prinsip yang dianggap penting
dalam hal perlindungan hak-hak pekerja, kesetaraan gender,
keamanan dan kesehatan kerja, jam kerja, upah, dan lain
sebagainya.
Metode Empiris
• Pengertian Metode Empiris
Sugiyono: metode empiris adalah metode pengamatan yang dilakukan menggunakan indra manusia. Sedangkan Amiruddin dan Zainal Asikin: metode empiris adalah penelitian yang berfokus untuk meneliti fenomena atau keadaan objek penelitian secara rinci
• Apa itu Studi Empiris ?
Studi empiris dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang didasarkan dari data eksperimental yang berasal dari hasil pengamatan dan pengalaman Hasil-hasil ini didapatkan dengan pengamatan yang dilakukan menggunakan lima indra manusia.
Kekurangan Penelitian Deskriptif
1. Jenis riset ini tidak bisa menghasilkan temuan yang signifikan secara statistik
2. Riskan atau rentan dengan opini subjektif, sehingga hasilnya bisa menjadi bias
3. Tidak bisa menjelaskan penyebab di balik fenomena tersebut
4. Bersifat kontekstual dan observasional, sehingga sulit untuk
diverifikasi
Kelebihan dan Kekurangan Metode Empiris
Kelebihan
1.Terbatasnya kemampuan indera manusia dalam mengamati suatu fenomena.
2.Empiris terbatas pada kemampuan relatif dari indra pengamat.
3.Hanya bisa diterapkan pada ilmu tertentu.
4.Lingkupnya khas dan terbatas.
5.Tidak bisa memberikan kebenaran universal.
Kekurangan
1.Lebih mengedepankan fakta yang diterima indera manusia.
2.Sifatnya praktis untuk mencari kebenaran.
3.Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan pencarian buktibukti awal.
4.Cara pertama yang memengaruhi kemunculan ilmu pengetahuan tertentu.