• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Peralatan Produksi

N/A
N/A
Severina Effendi

Academic year: 2024

Membagikan "PPT Peralatan Produksi "

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Tutor Apt 65 - Pharmaceutical Science

Peralatan

Produksi

(2)

01

Peralatan Produksi

& Problem Terkait

(3)

PRODUKSI

Produksi

Sediaan Steril Produksi Sediaan Non-Steril

Solid

Contoh: tablet Likuid

Contoh: larutan

Produksi

Semisolid

Contoh: krim

(4)

Metode Pembuatan Sediaan Steril

Metode Kriteria Aseptis (tanpa

sterilisasi akhir) Tujuan teknik aseptis: mencegah kontaminasi mikroba dan partikel ke dalam sediaan Dipilih jika: bahan aktif tidak stabil terhadap sterilan pada metode sterilisasi akhir (pemanasan, kelembapan, cahaya, dsb) → disterilkan dengan metode filtrasi Prinsip:

1. Hindari sentuhan jika memungkinkan (no touch technique) a. Barang kecil dipegang dengan pinset steril

b. Bila memegang alat steril, usahakan sejauh mungkin dari bagian yang kontak dengan cairan/zat padat yang steril (contoh: jangan menyentuh plunger pada spuit injeksi, jangan menyentuh mulut gelas ukur, dsb) 2. Hambatan terhadap aliran udara bersih harus seminimal mungkin → alat-alat

diletakkan dalam jangkauan tangan 3. Pengaturan tata letak alat yang tepat

a. Barang dalam ruang bersih secukupnya

b. Udara bersih tidak boleh mengalir melalui barang yang kotor

4. Semua proses dikerjakan pada jarak minimal 6 inchi dari tepi bagian luar LAFC (kelas A)

(5)

Metode Pembuatan Sediaan Steril

Metode Kriteria

Sterilisasi akhir (sterilisasi setelah filling ke dalam kemasan primer)

Panas basah Alat: otoklaf

Sterilan: steam/uap air panas Kondisi: 115°C 30’ atau 121°C 15’

Untuk bahan aktif yang tahan panas DAN kelembapan

Panas kering Alat: oven

Sterilan: udara panas (kering) Kondisi: 180°C 30’

Untuk bahan aktif yang tahan panas, tetapi tidak tahan kelembapan

Radiasi

● Gamma

● Sinar X dan katoda

Umumnya untuk sediaan padat dan semipadat yang tidak tahan panas; Penisilin Na, vaksin influenza, insulin, dsb

GasEtilen oksida, formaldehid, dsb Untuk bahan aktif yang tidak tahan panas dan cahaya. JARANG DIGUNAKAN karena lama, mahal, dan meninggalkan residu (lebih umum digunakan untuk sterilisasi ruangan dan alkes)

(6)

Tipe LAFC

LAFC Vertikal

● udara mengalir dari atas ke bawah untuk menjaga sterilitas dan

melindungi operator

● digunakan untuk penyiapan sediaan sitotoksik, hormon

LAFC Horizontal

● udara mengalir ke arah operator

(7)

Sterilisasi dengan Otoklaf

No. Tahap Keterangan

1 Waktu pemanasan pendahuluan Mulai menyalakan kompor s/d mencapai titik didih air (100°

C).

2 Waktu pengeluaran udara Pengeluaran udara dari otoklaf karena udara dapat membentuk lapisan pelindung untuk mikroorganisme

sehingga mengganggu proses sterilisasi. Pengeluaran udara ditandai dengan bunyi mendesis saat katup dibuka.

● Kapasitas 15 L, t = 5 menit

● Kapasitas 20L, t = 7 menit

● Kapasitas 40 L, t = 14 menit

3 Waktu menaik Peningkatan suhu hingga sesuai persyaratan, dalam hal ini dari 100°C menjadi 115°C atau 121°C.

4 Waktu kesetimbangan Waktu yang diperlukan agar suhu yang ditunjukkan pada termometer sama dengan suhu alat/bahan yang disterilkan.

(8)

Sterilisasi dengan Otoklaf

No. Tahap Keterangan

5 Waktu pembinasaan/sterilisasi Waktu yang diperlukan sampai seluruh mikroorganisme mati pada kondisi sterilisasi berikut:

● Pada suhu 115°C, t = 30 menit

● Pada suhu 121°C, t = 15 menit

6 Waktu tambahan jaminan sterilitas Mengkompensasi waktu kesetimbangan yang kurang, Waktu tambahan jaminan sterilitas = 1/2 . waktu kesetimbangan

7 Waktu menurun Waktu untuk penurunan suhu (115°C atau 121°C menjadi 100°

C); kompor dimatikan, katup dibuka.

8 Waktu pendinginan Tutup otoklaf digeser sedikit, suhu turun dari 100°C menjadi sekitar 60°C, 15 menit kemudian kemudian tutup dibuka.

CATATAN TAMBAHAN:

Waktu pencucian karet BUKAN termasuk tahap sterilisasi dengan otoklaf, melainkan prosedur khusus untuk alat berbahan karet karena cenderung lebih sulit dibersihkan.

Kondisi waktu suhu dipertahankan: 110°C 20’.

(9)

Pembahasan Contoh Soal

1. Salah satu tahapan waktu pada proses sterilisasi peralatan dengan metode pemanasan basah adalah waktu pengeluaran udara. Apa tujuan tahapan tersebut?

a. Meningkatkan suhu hingga suhu sterilisasi tercapai waktu menaik

b. Memanaskan air dalam otoklaf hingga mendidih waktu pemanasan pendahuluan c. Membinasakan seluruh bentuk mikroorganisme waktu pembinasaan

d. Mengusir udara yang terdapat dalam chamber otoklaf

e. Mengkondisikan suhu bahan yang disterilkan sama dengan suhu sterilisasi waktu kesetimbangan

2. Sterilisasi peralatan dengan otoklaf terdiri dari beberapa tahapan waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suhu sterilisasi yang ditetapkan disebut...

a. Waktu pemanasan pendahuluan b. Waktu kesetimbangan

c. Waktu pembinasaan d. Waktu menaik

e. Waktu pengeluaran udara

(10)

Pembahasan Contoh Soal

3. LAFC terdiri dari 2 kategori berdasarkan arah aliran udaranya, yaitu LAFC vertikal dan LAFC horizontal. LAFC vertikal digunakan untuk memproduksi golongan obat tertentu, yaitu...

a. Antihistamin b. Antibiotika c. Antikanker d. Antivirus e. Antiinflamasi

4. Penggunaan LAFC vertikal memiliki tujuan kritis melindungi...

a. Sterilitas sediaan akhir b. Sterilitas alat

c. Sterilitas area produksi d. Stabilitas bahan aktif e. Operator

(11)

Pembahasan Contoh Soal

5. Apoteker R&D merancang tahapan proses sterilisasi menggunakan otoklaf 40 L. Hasil penelusuran informasi menunjukkan waktu pengeluaran udara untuk otoklaf 15 L adalah 5 menit. Berapa waktu (menit) yang dibutuhkan untuk pengeluaran udara yang sesuai?

a. 5 b. 20 c. 10 d. 14 e. 7

6. Industri farmasi banyak memilih metode sterilisasi akhir untuk produksi obat. Apa kelebihan metode tersebut?

a. Memisahkan mikroorganisme dari sediaan (filtrasi) b. Meminimalkan kontak dengan panas

c. Tidak ada risiko kontaminasi lebih lanjut d. Membutuhkan waktu lebih singkat

e. Meningkatkan stabilitas sediaan

(12)

Pembahasan Contoh Soal

7. Apoteker di industri farmasi akan mengembangkan sediaan injeksi sparfloxacin. Hasil studi praformulasi menunjukkan sparfloxacin bersifat termolabil dan sensitif terhadap cahaya.

Metode sterilisasi apakah yang sesuai?

a. Sterilisasi dengan radiasi

b. Sterilisasi dengan panas basah c. Sterilisasi dengan panas kering d. Sterilisasi dengan filtrasi membran

e. Sterilisasi dengan gas etilen oksida

8. Bagian produksi industri farmasi merancang produksi injeksi metronidazol 100 mL.

Berdasarkan data R&D, sampling bioburden dalam tangki mixing menunjukkan hasil yang tinggi. Dokumen rencana pengembangan produk menyatakan produk akan disterilisasi akhir. Bagian produksi perlu melakukan perbaikan apa?

a. Melakukan validasi media fill

b. Menambahkan tahap filtrasi produk

c. Melanjutkan sterilisasi akhir terhadap produk d. Menguji daya tahan mikrobiologi dalam otoklaf e. Melakukan kualifikasi otoklaf

(13)

Pembahasan Contoh Soal

9. Bagian penelitian dan pengembangan sedang merancang formula infus NaCl 0,9%. Data karakteristik bahan dan kemasan sebagai berikut:

● NaCl: stabil terhadap pemanasan

● Kemasan primer: plastik polipropilen, titik leleh 155°C Apakah metode sterilisasi yang sesuai?

a. Filtrasi (infus termasuk LVP sehingga direkomendasikan metode sterilisasi dengan SAL lebih tinggi)

b. Sterilisasi dengan etilen oksida (tidak umum digunakan)

c. Sterilisasi dengan radiasi (lebih cocok untuk sediaan padat dan semipadat) d. Aseptis (“teknik”, bukan metode sterilisasi)

e. Sterilisasi akhir (umumnya mengacu pada sterilisasi dengan otoklaf) 10. Industri farmasi melakukan pengembangan sediaan injeksi difenhidramin HCl.

Difenhidramin HCl tidak stabil dalam pemanasan dan akan disterilisasi dengan metode filtrasi. Berapakah nilai Sterility Assurance Level (SAL)?

a. 6 (sterilisasi dengan otoklaf) b. 5

c. 4 d. 3 e. 2

(14)

Pembahasan Contoh Soal

11. Apoteker di industri farmasi melakukan pengembangan sediaan injeksi salbutamol sulfat.

Sterilisasi dilakukan dengan metode panas basah pada suhu 121°C selama 15 menit. Waktu kesetimbangan adalah 10 menit. Berapa waktu tambahan jaminan sterilitas?

Waktu tambahan jaminan sterilitas = 1/2 x waktu kesetimbangan = 1/2 x 10 menit = 5 menit a. 60 menit

b. 30 menit c. 15 menit d. 5 menit

e. 1 menit

(15)

Alur Produksi Tablet

(16)

Mesin Pembuatan Tablet

Nama mesin Fungsi

Timbangan Menimbang bahan baku, menimbang granul/tablet ruah untuk kebutuhan perhitungan yield produksi, dsb

Super Mixer, High Shear Mixer Pencampuran bahan baku, umumnya untuk granulasi basah

Dry Mixer Pencampuran kering bahan baku, umumnya untuk granulasi kering, kempa langsung, dan pencampuran fase eksternal

Oscillating Granulator Membentuk granul dengan prinsip osilasi (bergetar)

Milling Machine Wet mill: mengayak (mereduksi dan menghomogenkan ukuran partikel) granul basah

Dry mill: mengayak granul kering

Fluid Bed Dryer (FBD) Mengeringkan granul hasil granulasi basah V-Blender, Double Cone Umumnya untuk pencampuran fase eksternal Tableting Machine Pencetakan tablet

Stripping Machine Pengemasan primer tablet dalam strip

(17)

Tableting

(18)

Tableting Problems: Capping & Laminating

Penyebab terkait mesin Solusi

Punch/die kotor Punch/die dibersihkan

Punch aus sehingga tekanan yang diberikan terhadap tablet tidak optimal

Ganti punch

Kesalahan setting ketinggian punch Optimasi setting ketinggian punch (pastikan punch bawah naik hingga sejajar dengan die)

Kecepatan kompresi terlalu tinggi Mengurangi kecepatan dan final compression force

(19)

Tableting Problems: Chipping

Penyebab terkait mesin Solusi

Kecacatan punch dan/atau die Memoles punch dan/atau die Ujung punch terlalu cembung/tajam Gunakan punch yang lebih datar

(20)

Tableting Problems: Picking & Sticking

Penyebab terkait mesin Solusi

Permukaan punch kasar Memoles punch

Sudut2 pada cetakan logo/garis tablet pada punch terlalu tajam/dalam

sehingga sebagian granul menempel

Mengurangi ketajaman dan kedalaman cetakan logo/garis tablet pada punch

Tekanan kompresi kurang Meningkatkan tekanan kompresi

(21)

Tableting Problems: Mottling

Penyebab terkait mesin Solusi

Pencampuran bahan baku tidak merata Optimasi durasi kecepatan dan durasi mixing Pengeringan granul tidak merata Optimasi durasi dan suhu drying (suhu dikurangi

dan durasi ditingkatkan), menggunakan metode pengeringan dengan arah aliran panas yang lebih merata (FBD > oven)

Mottling: migrasi senyawa terlarut (pada metode granulasi basah)

(22)

Tableting Problems: Double Impression

Penyebab terkait mesin Solusi Punch berputar/bergeser pada proses

ejection Mengunci punch pada punch holder sehingga

mencegah punch bergerak Penggunaan sistem double

compression (2 compression stages) Memastikan semua punch dipasang searah Double impression: gambar/logo pada tablet membayang

(23)

Coating

(24)

Coating Problems: Picking & Sticking

Penyebab terkait mesin Solusi

Spray rate terlalu tinggi Mengurangi spray rate

Kondisi pengeringan tidak optimal Optimasi kondisi pengeringan (misalnya suhu/durasi pengeringan ditingkatkan) Pan speed terlalu rendah Meningkatkan pan speed

Atomisasi larutan penyalut kurang Meningkatkan tekanan/volume udara atomisasi

(25)

Coating Problems: Twinning

Penyebab terkait mesin Solusi

Spray rate terlalu tinggi Mengurangi spray rate Pan speed terlalu rendah Meningkatkan pan speed

Atomisasi larutan penyalut kurang Meningkatkan tekanan/volume udara atomisasi

Spray gun terlalu dekat dengan tablet bed Meningkatkan jarak antara spray gun dengan tablet bed

(26)

Coating Problems: Orange Peel/Roughness

Penyebab terkait mesin Solusi

Atomisasi larutan penyalut kurang Meningkatkan tekanan/volume udara atomisasi

(27)

Coating Problems: Warna Bervariasi

Penyebab terkait mesin Solusi Tablet kurang bercampur

pada proses coating Meningkatkan pan speed, memperbaiki sistem baffle (plat dalam tangki untuk membantu mengalirkan bahan sehingga tercampur dengan baik) Kurangnya jumlah spray gun Menambah jumlah spray gun dalam mesin coating

Distribusi larutan penyalut

tidak merata Optimasi posisi spray gun sehingga dapat meng-cover seluruh tablet bed secara merata

Pan speed terlalu rendah Meningkatkan pan speed

(28)

Pembahasan Contoh Soal

1. Apoteker di R&D industri farmasi melakukan optimasi proses penyalutan tablet salut film asam mefenamat. Pada akhir proses penyalutan diketahui kondisi tablet seperti di bawah ini: Hasil investigasi menunjukkan penyebab terjadinya kondisi tersebut adalah posisi spray gun yang kurang menjangkau seluruh produk. Solusi apakah yang direkomendasikan?

a. Menurunkan temperatur inlet dan outlet

b. Meningkatkan kecepatan penyemprotan cairan penyalut c. Meningkatkan kecepatan putar coating pan

d. Menjauhkan jarak spray gun dan product bed e. Meningkatkan tekanan udara atomisasi

picking/sticking

(29)

Pembahasan Contoh Soal

2. Bagian R&D industri farmasi melakukan formulasi sediaan valsartan dengan metode granulasi basah. Salah satu alat yang digunakan adalah High Shear Mixer seperti gambar berikut. Fungsi bagian B adalah...

a. Memotong granul menjadi lebih kecil b. Menambahkan cairan penggranulasi

c. Mengayak granul

d. Menghomogenkan distribusi cairan penggranulasi e. Mengeluarkan granul dari mixer

A: chopper – mereduksi ukuran partikel

B: nozzle spray – mengeluarkan cairan penggranulasi C: impeller – menghomogenkan campuran bahan

(30)

Pembahasan Contoh Soal

3. Apoteker di R&D industri farmasi melakukan optimasi proses penyalutan tablet salut film asam mefenamat. Pada akhir proses penyalutan diketahui kondisi tablet seperti di bawah ini: Hasil investigasi menunjukkan penyebab terjadinya kondisi tersebut adalah droplet cairan penyalut terlalu besar sehingga penyalutan tidak rata. Solusi apakah yang direkomendasikan?

a. Meningkatkan kecepatan penyemprotan cairan penyalut b. Meningkatkan kecepatan putar coating pan

c. Meningkatkan tekanan udara atomisasi d. Menurunkan temperatur inlet dan outlet

e. Memperpendek jarak spray gun dan product bed

roughness/orange peel

(31)

Pembahasan Contoh Soal

4. Bagian produksi industri farmasi melakukan pembuatan tablet Oseltamivir 75 mg yang dilakukan dengan metode granulasi basah. Tablet ruah yang didapatkan memiliki fisik baik dan dilanjutkan evaluasi oleh QC. Ternyata permukaan beberapa tablet terkelupas

sebagian sehingga proses sortir diperlukan. Rekomendasi penggantian bagian mesin kempa tablet dilakukan. Apa bagian mesin yang dimaksud?

Problem: chipping a. Punch b. Feeder c. Scrapper d. Die

e. Hopper

(32)

Referensi

1. PPT Kuliah dan Praktikum Teknologi Sediaan Steril

2. PPT Kuliah Manufaktur Sediaan Solida: Tableting Problems, Tablet Coating 3. https://farmasiindustri.com/

(33)

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Thanks!

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan lama sterilisasi metode panas basah dan panas kering terhadap viskositas dan daya sebar basis gel alginat.. Gel alginat

Deskripsi Mata Kuliah : Membahas teknik sterilisasi alat dan bahan dengan metode aseptis dan non aseptis, menggunakan instrumen khusus untuk pembuatan sediaan steril serta

Sterilisasi menggunakan Autoclave (metode pemanasan basah) : merupakan metode dengan prinsip pemanasan menggunakan uap air pada suhu dan tekanan tinggi yang paling

dengan mengambil judul “Usulan Perbaikan Kualitas Produksi Kemasan Primer Obat Injeksi dengan Menggunakan Metode DMAIC dan Alat Statistik Seventools ”. 1.2

Metode steam injection ini menghasilkan tambahan minyak (incremental oil) yang signifikan disebabkan karena uap dapat menyimpan energi panas yang lebih besar dibandingkan dengan

Pada umumnya metode sterilisasi ini digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan-bahan yang dapat tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan penembusan uap air,

Kesimpulan Hasil uji peralatan medis yang telah disterilisasi dengan menggunakan metode steam uap dengan suhu 121oC diperoleh hasil rata-rata angka kuman pada peralatan medis yaitu

pada saat membuat sediaan steril alat dan bahannya harus disterilisasi terlebih dahulu dengan berbagai macam cara untuk bahan dan alat tahan panas maka sterilisasi dilakukan dengan