KAJIAN POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
SUNGAI PANCAKARIA UNTUK KELISTRIKAN PEDESAAN
KECAMATAN BATU PUTIH KABUPATEN BERAU
BLASIUS SELLY NGAMA
1640302023
BAB 1 BAB 1
BAB 3 BAB 3 BAB 2
BAB 2
ALUR PEMBAHASAN
BAB 4 BAB 4
BAB 5 BAB 5
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Berau merupakan salah satu
Kabupaten di Provinsi
Kalimantan Timur yang memiliki
banyak aliran sungai yang
mengalir melewati desa-
desa terpencil.
Sebagian besar dari desa-desa ini
belum teraliri energi listrik.
Terdapat
beberapa daerah dengan aliran
sungai yang berpotensi untuk
pengembanan pembankit listrik
yang
memanfaatkan tenaga air sebagai sumber
penggerak utamanya.
Pengembangan energi baru dan
terbarukan mulai banyak di
lakukan di berbagai daerah. Salah satunya yaitu
Pembangkit Listrik Tenaga
Mikrohidro (PLTMH).
Salah satu lokasi sasaran pengembangan
PLTMH di Kecamatan
Batu Putih adalah sungai
Pancakaria yang berada di
blok A Desa Kayu Indah.
RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut, maka pada proposal ini dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana potensi PLTMH dapat dibangkitkan di sungai Pancakaria?
2. Berapa besar daya dan energi yang dihasilkan?
3. Apa jenis turbin yag cocok digunakan?
BATASAN MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan diatas maka dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti adalah potensi PLTMH di sungai Pancakaria tanpa memperhatikan unsur
ekonomi dan perancangannya.
TUJUAN PENELITIAN
Berdasarakan batasan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui potensi sungai Pancakaria Kecamatan Batu Putih 2. Menganalisis debit berdasarkan pengukuran di lapangan
3. Mengetahui jenis turbin yang digunakan
MANFAAT PENELITIAN
Dengan melakukan kajian ini kita dapat mengetahui potensi PLTMH di Sungai Pancakaria, Desa Kayu Indah, Kabupaten Berau
sehingga dapat di lakukan perencanaan pembangunan
pembangkit sebagai salah satu sumber energi bagi masyarakat
di Kecamatan Batu Putih.
TINJAUAN PUSTAKA
DASAR TEORI
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro merupakan pembangkit listrik skala kecil dengan memanfaatkan debit air yang kecil sebagai penggerak utamanya untuk menghasilkan energi listrik melalui putaran turbin yang terhubung pada generator. Debit air yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro harus mempunyai kapasitas aliran serta tinggi jatuh air tertentu, beberapa contoh aliran air yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah saluran irigasi dan sungai- sungai dengan cara memanfaatkan tinggi jatuh air dan kapasitasnya mengacu pada jumlah volume aliran air persatuan waktu. Tinggi jatuh air dan kapasitas air berpengaruh terhadap daya listrik yang dihasilkan.
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro bisa menghasilkan listrik hingga 100kW.
KOMPONEN UTAMA PLTMH
Waduk Bendungan Saringan
Pintu Air Pipa Pesat Katub Utama
Power House Turbin Generator
Transmisi Mekanik Penghubung
Generator
ANALISIS DEBIT SUNGAI
• Untuk mencari kecepatan arus sungai digunakan persamaan sebagai berikut:
Dengan:
V = Kecepatan aliran (m/s) D = Jarak penghanyut (m) A = Waktu tempuh (s)
•
• Untuk mencari luas penampangdan debit aliran sungai
digunakan persamaan berikut:
Dengan:
Q = Debit aliran sungai (m2/s)
V = Kecepatan aliran sungai (m/s) A = Luas penampang (m)
L = Lebar penampang (m) d = Kedalaman rata rata (m)
• Daya yang di hasilkan dapat dihitung dengan persamaan berikut:
Dengan:
P = Daya listrik (watt) = Massa jenis air (kg/m3) Q = Debit (m3/detik)
H = Tinggi terjun air efektif (m)
�t = Efisiensi dari turbin
�g = Efisiensi dari generator
�r = Efisiensi dari transmisi mekanik g = Percepatan gravitasi (9,8 m/det2)
•
• Ketingian jatuh air efektif dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini:
Hnet = Hgross – (hf sb + hf forebay) Dengan:
Hnet = Ketinggian jatuh air efektif (m)
Hgross = Ketinggian jatuh air maksimum
terhitung (m)
Hf sb = Head fraction di bak pengendab (m)
Hf forebay = Head fraction di bak penenang (m)
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode apung yang menggunakan alat bantu berupa beda ringan (terapung) untuk mengetahui kecepatan air yang diukur dalam satu aliran terbuka.
Biasanya dilakukan pada sumber air yang membentuk aliran yang seragam.
Proses pengukuran dilakukan dengan cara menghayutkan benda apung
tersebut dari titik tertentu dengan jarak yeng telah ditentukan dengan
dengan membiarkan benda terapung tersebut mengalir sesuai arus air
hingga titik akhir kemudian mencatat waktu tempuhnya.
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Penelitian ini akan dilakukan di sungai Pancakaria, Desa Kayu Indah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi ini di pilih karena memiliki aliran air yang terus mengalir walapun pada musim kemarau.
Dalam melakukan penilitian ini di perlukan beberapa alat dan bahan sebagai berikut:
1. Alat ukur (meteran)
2. Pelampung (botol plastik) 3. Stopwatch
4. GPS
5. Alat tulis
6. Tongkat ukur 7. Tali plastik
FLOWCHART
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL PENGUKURAN
• Tabel hasil pengukuran pada saat kemarau
Jarak (M) 0-10
Rata Rata
Lebar Sungai (M) 6,07
Kedalaman (Cm) 34 30 33 29 13 27,8
Kecepatan Botol ( s )
1/4 1,58 1,52 1,01 1,34 1 1,29
1/2 1,03 1,14 1,29 1,1 1,26 1,164
3/4 1,35 1,41 1,34 1,27 1,16 1,306
1 1,11 1,37 1,31 1,02 1,27 1,216
• Tabel hasil pengukuran pada saat penghujan
Jarak (M) 0-10
Rata Rata
Lebar Sungai (M) 6,1
Kedalaman (Cm) 36 34 35 31 15 30,2
Kecepatan Botol ( menit )
1/4 2,00 1,3 1,32 1,04 1,2 1,372
1/2 1,3 1,03 1,14 1,2 1,3 1,194
3/4 1,2 1,08 1,1 1,15 1,19 1,144
1 1,51 1,11 1,03 1,09 1,1 1,168
ANALISA DATA
NILAI DAYA YANG DIHASILKAN
KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran dilapangan serta analisa perhitungan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
• Berdasarkan nilai tinggi jatuh air yang dihasilkan turbin air yang cocok digunakan adalah turbin air jenis Propeller dengan nilai efisiensi sebesar 0,9
• Nilai daya yang dihasilkan pada saat musim kemarau selama satu hari sebelum terhubung ke generator adalah sebesar 57,12 kW, sedangkan setelah dihubungkan ke generator nilai daya yang dihasilkan menjadi 47,76 kW
• Nilai daya yang dihasilkan pada saat musim penghujan selama satu hari sebelum terhubung ke generator adalah sebesar 63,84 kW, sedangakan setelah dihubungkan ke generator nilai daya yang dihasilakan menjadi 53,28 kW
• Berdasarkan nilai daya dari hasil analisa yang dilakukan maka dapat dikatakan bahwa sungai Pancakaria memiliki potensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi masyrakat di kecamatan Batu Putih kabuaten Berau.
SARAN
• Untuk menyempurnakan penelitian ini, maka sebagai penulis ingin menyampaikan beberapa saran kedepannya jika penelitian mengenai Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro disungai Pancakaria tersebut ingin dikembang luaskan:
1. Perlu adanya metode yang lebih baik untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
lebih sempurna sehingga nilai daya yang dihasilka akan lebih besar.
2. Penambahan jumlah variable pengukuran agar nilai hasil pengukurannya lebih akurat.
TERIMA KASIH
HOME