PENELITIAN
KORELASIONAL
• Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel.
• Penelitian korelasional dilakukan dalam
berbagai bidang diantaranya pendidikan,
sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini hanya
terbatas pada panafsiran hubungan
antarvariabel saja tidak sampai pada
hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini
dapat dijadikan acuan untuk diajadi
penelitian selanjutnya seperti penelitian
eksperimen
3 Karakteristik Penting Penelitian Korelasi :
1.Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan mani-pulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.
2.Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3.Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.
3 Karakteristik Penting Penelitian Korelasi :
1.Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin
melakukan mani-pulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian
eksperimen.
2.Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
3.Memungkinkan peneliti mendapatkan
derajat asosiasi yang signifikan.
Penelitian korelasional memiliki tujuan untuk menentukan
1.Ada apa tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih,
2.kearah manakah hubungan tersebut positif atau negatif,
3.dan seberapa jauh hubungan yang ada antara dua variabel atau lebih yang dapat diukur
TUJUAN PENELITIAN KORELASIONAL
TUJUAN PENELITIAN KORELASIONAL
Para peneliti akan tepat menggunakan penelitian korelasi saat peneliti memiliki beberapa alasan penting, di antaranya:
• Adanya kebutuhan akan informasi bahwa ada hubungan antar variabel yang mana koefisien korelasi dapat mencapainya.
• Jika peneliti tidak mungkin bisa melakukan kontrol
dan memanipulasi variabel-variabel itu. Karena
variabel yang muncul begitu komple
ks1. Korelasi positif, terjadi saat kedua variabel berhubungan dengan status yang sama. Jika variabel satu meningkat, maka variabel lainnya ikut meningkat, dan demikian pula jika menurun.
2. Korelasi negatif adalah kebalikan dari korelasi positif. Jika salah satu variabel meningkat, maka variabel lainnya menurun, dan sebaliknya.
3. Tidak ada korelasi, berarti meningkat atau
menurunnya suatu variabel tidak memberikan pengaruh apapun pada variabel lainnya.
Kemungkinan hasil Penelitian
Korela sional
PROSEDUR DASAR PENELITIAN KORELASIONAL
PROSEDUR DASAR PENELITIAN KORELASIONAL
1.Pemilihan Masalah
Studi korelasional bisa dirancang untuk menentukan variabel manakah dari suatu daftar variabel yang mungkin berhubungan, maupun untuk menguji hipotesis mengenai suatu hubungan yang diharapkan, hubungan yang akan diteliti dan diselidiki haruslah didukung oleh teori atau diturunkan berdasarkan dari pengalaman.
2.Sampel dan Pemilihan Instrumen
Sampel dapat dipilih dengan memakai metode sampling, dan 30 subjek dirasa sebagai ukuran sampel minimal yang bisa diterima. Bila variabel tidak memadai dikumpulkan, maka koefisien korelasi yang diperoleh akan mewakili estimasi tingkat korelasi yang kurang bahkan tidak akurat. Dan bila pengukuran yang dilakukan tidak secara nyata benar-benar mengukur variabel yang diinginkan, maka koefisien yang dihasilkan tidak akan mengindikasikan hubungan yang diinginkan.
3. Desain dan Prosedur
Desain korelasional dasar sangatlah sederhana; 2 atau lebih skor yang didapatkan dari setiap jumlah sampel yang dipilih, 1 skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan, Koefisien korelasi yang diperoleh mengindikasikan tingkatan atau derajat hubungan antara kedua variabel tersebut.
4. Analisis Data dan Interpretasi
Jika 2 variabel dikorelasikan maka hasilnya yaitu koefisien korelasi, dalam bentuk angka desimal, antara 0,00 dan + 1,00, atau 0,00 dan – 1,00. Bila koefisien mendekati + 1,00; maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan bila koefisien tersebut mendekati -1,00, maka diartikan kedua variabel memiliki hubungan yang negatif. Ketika penginterprestasian suatu koefisien korelasi, peneliti harus selalu ingat bahwa peneliti hanya berbicara tentang suatu hubungan, bukan hubungan sebab-akibat 3. Desain dan Prosedur
Desain korelasional dasar sangatlah sederhana; 2 atau lebih skor yang didapatkan dari setiap jumlah sampel yang dipilih, 1 skor untuk setiap variabel yang diteliti, dan skor berpasangan kemudian dikorelasikan, Koefisien korelasi yang diperoleh mengindikasikan tingkatan atau derajat hubungan antara kedua variabel tersebut.
4. Analisis Data dan Interpretasi
Jika 2 variabel dikorelasikan maka hasilnya yaitu koefisien korelasi, dalam bentuk angka desimal, antara 0,00 dan + 1,00, atau 0,00 dan – 1,00. Bila koefisien mendekati + 1,00; maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan bila koefisien tersebut mendekati -1,00, maka diartikan kedua variabel memiliki hubungan yang negatif. Ketika penginterprestasian suatu koefisien korelasi, peneliti harus selalu ingat bahwa peneliti hanya berbicara tentang suatu hubungan, bukan hubungan sebab-akibat
1. Studi Hubungan, biasanya dilakukan dalam usaha mendapatkan pemahaman faktor apa saja atau variabel yang berhubungan dengan variabel yang kompleks
2. Studi prediksi, dilakukan guna memudahkan dalam pengambilan suatu kesimpulan mengenai individu atau membantu dalam pemilihan individu. Studi prediksi juga dijalankan guna menguji hipotesis teoretis tentang variabel yang dipercaya menjadi pediktor pada suatu kriteria, dan guna menentukan validitas prediktif dari instrumen pengukuran individual.
3. Korelasi dan Kausalitas, suatu studi bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel melalui penggunaan statistik korelasional (r). jadi peneliti haruslah hati-hati dan korelasi tidaklah harus menjelaskan sebab dan akibat. Bila suatu hubungan yang kuat ditemukan antara 2 variabel, kausalitas dapat diuji melalui pemakaian pendekatan eksperimental.
MACAM-MACAM STUDI KORELASIONAL
MACAM-MACAM STUDI
KORELASIONAL
1.Korelasi Bivariat, adalah suatu rancangan penelitian yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara 2 variabel tersebut diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah.
2.Regresi dan Prediksi, bila terdapat korelasi antara 2 variabel, dan peneliti mengetahui skor pada salah satu variabel, peneliti dapat meprediksikan skor pada variabel kedua. Regresi merujuk pada seberapa baik peneliti bisa membuat prediksi .
3.Regresi Jamak (Multiple Regression), adalah perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan menambahkan beberapa variabel.Apa yang peneliti prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variabel).
Dan Apa yang peneliti gunakan untuk membuat prediksi, dengan variabel-variabel yang sudah diketahui disebut variabel prediktor (predictor variables).
1.Korelasi Bivariat, adalah suatu rancangan penelitian yang memiliki tujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel. Hubungan antara 2 variabel tersebut diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan arah.
2.Regresi dan Prediksi, bila terdapat korelasi antara 2 variabel, dan peneliti mengetahui skor pada salah satu variabel, peneliti dapat meprediksikan skor pada variabel kedua. Regresi merujuk pada seberapa baik peneliti bisa membuat prediksi .
3.Regresi Jamak (Multiple Regression), adalah perluasan regresi dan prediksi sederhana dengan menambahkan beberapa variabel.Apa yang peneliti prediksikan disebut variabel kriteria (criterion variabel).
Dan Apa yang peneliti gunakan untuk membuat prediksi, dengan variabel-variabel yang sudah diketahui disebut variabel prediktor (predictor variables).
JENIS PENELITIAN KORELASIONAL
JENIS PENELITIAN KORELASIONAL
Kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukan oleh
peneliti dalam penelitian korelasional
•Peneliti memilih statistik yang tidak tepat
•Peneliti berasumsi bahwa korelasi merupakan bukti sebab akibat
•Peneliti bertumpu pada pendekatan sekali tembak (shotgun approach)
•Peneliti tidak melakukan studi validitas silang
•Peneliti menggunakan analisis bivariat ketika multivariat yang lebih tepat
•Peneliti salah tafsir terhadap signifikansi praktis atau statistik dalam suatu studi.
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN KORELASIONAL
KELEBIHAN
kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan)
penelitian korelasional juga mampu memberikan informasi tentang derajat kekuatan hubungan antara variabel- variabel yang diteliti
Penelitian korelasional ini juga memungkinkan untuk menyelidiki beberapa variabel yang diselidiki secara intensif
penelitian ini bisa melakukan analisis prediksi tanpa membutuhkan sampel yang besar.
KELEMAHAN
hasilnya hanya mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak harus menunjukkan saling hubungan yang bersifat kausal
dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional ini kurang tertib dan ketat
pola saling berhubungan itu sering tidak menentu dan kabur atau kurang jelas
sering merangsang penggunanya memasukan berbagai data tanpa melakukan pemilihan dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna.