MOCH. SAMSUL ARIFIN, 4450405054
DISTRIBUSI RUMAH WALET
(COLLOCALIA SP) DI KABUPATEN
GROBOGAN
Identitas Mahasiswa
- NAMA : MOCH. SAMSUL ARIFIN - NIM : 4450405054
- PRODI : Biologi
- JURUSAN : Biologi
- FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - EMAIL : arif_rrf pada domain yahoo.com
- PEMBIMBING 1 : Dr. MARGARETA R.,S.Si, M.Si - PEMBIMBING 2 : Dra. SRI NGABEKTI, M.Si
- TGL UJIAN : 2011-02-04
Judul
DISTRIBUSI RUMAH WALET (COLLOCALIA
SP) DI KABUPATEN GROBOGAN
Abstrak
Faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu daerah dalam
budidaya walet antara lain adalah aspek ekologi. Ketersediaan data peta yang akurat seperti data ekologi, data spasial dan data distribusi rumah walet dengan membuat peta distribusi rumah walet menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG), diperlukan dalam pengembangan budidaya walet di daerah yang berpotensi untuk budidaya walet, seperti di Kabupaten Grobogan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi rumah walet (Collocalia sp), khususnya walet yang dibudidayakan di Kabupaten Grobogan.
Metode pengumpulan data terdiri dari data spasial berupa data-data yang
mencakup peta topografi yang terdiri dari peta jalan, peta sungai, peta ketinggian, peta suhu yang diturunkan dari peta landsat dan data tabular yaitu distribusi
rumah walet di Kabupaten Grobogan. Penentuan distribusi rumah walet dengan menggunakan Global Positioning System (GPS). Setelah semua peta digital diolah dengan SIG, selanjutnya dilakukan overlay dan analisis spasial. Analisis spasial mengacu pada model yang dilakukan oleh Rahayuningsih dan Abdullah (2008).
Hasil penelitian menunjukkan rumah walet terdistribusi di sepuluh
kecamatan yang diamati di Kabupaten Grobogan. Kecamatan Purwodadi
menempati peringkat tertinggi dalam perolehan jumlah rumah walet di Kabupaten Grobogan yaitu sebanyak 209 rumah walet, sedangkan Kecamatan Kedungjati
menempati peringkat terendah dengan enam rumah walet. Daerah dengan kategori kesesuaian habitat ”sangat sesuai” yaitu Kecamatan Gabus dan Ngaringan, serta daerah dengan kesesuaian habitat ”sesuai” yaitu Kecamatan Kradenan,
Tawangharjo, Kedungjati, Tegowanu dan Gubug memiliki potensi yang perlu dikembangkan untuk budidaya walet. Distribusi rumah walet di sepuluh
kecamatan yang diamati banyak terdapat di daerah perkotaan. Faktor keamanan merupakan faktor penting dan lebih diutamakan yang menyebabkan banyak
rumah walet dibangun didaerah perkotaan.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa rumah walet terdistribusi di
sepuluh kecamatan yang diamati di Kabupaten Grobogan dengan jumlah rumah walet paling banyak terdapat di daerah perkotaan.
Kata Kunci
Distribusi Walet (Collocalia sp)
Referensi
Adiwibawa E. 2006. Pengelolaan Rumah Walet. Jogjakarta: Kanisius.
Anonim. 2005. Kabupaten Grobogan Peluang dan Investasi. On line at http://simpedal.com [accessed 15 juli 2008].
Anonim. 2006. Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Tata Guna Lahan. On line at http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis [accessed 15
juli 2008].
Anonim. 2007. Profil Kabupaten Grobogan. On line at http://grobogan.go.id [accessed 15 juli 2008].
Anonim. 2008. Walet Sapi. On line at http://id.wikipedia.org/wiki/Walet_Sapi [accessed 15 juli 2008].
Anonim. 2009. Panduan Lengkap Walet. Jakarta: Penebar Swadaya
Budiman. A. 2002. Pedoman Membangun Gedung Walet. Jakarta: Agro Media Pustaka.
Budiman. A. 2008a. Menentukan Lokasi Budidaya Walet. Jakarta: Penebar Swadaya.
_______2008b. Migrasi Walet Teknik Mencegah dan Memanggil. Jakarta:
Penebar Swadaya
Darkono. 2008. Penggunaan Penginderaan Jauh (Pj) Dan Sistem Informasi Geografis (Sig) Untuk Menganalisa Perubahan Penutupan Lahan Dari
Tahun 1999 Hingga Tahun 2002 Di Daerah Aliran Sungai (Das) Siduk Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. On line at
http://darkono.wordpress.com [ accesed at 14 Desember 2008].
Daryanto. F. 2008. Walet Indonesia. On line at http://waletindonesia.com [ accesed at 6 September 2010].
Dinata. 2008. Keberadaan Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae Pocock, 1929) dan Hewan Mangsanya di Berbagai Tipe Habitat Hutan di Taman
Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. On line at www.papuaweb.
org/unas/dlib-s123/ Dinatao/s1. PDF [ accesed at 14 Juni 2008].
Harizamrry. 2007. Peternakan Burung Layang-layang. On line at http://
harizamrry. wordpress. com Corp [ accesed at 9 September 2010].
Mulia H. 2009. Buku Pintar Budidaya dan Bisnis Walet. Jakarta: Agromedia Pustaka.
MacKinnon. J., Karen, P., & Bas Van Balen. 1993. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan. Bogor: Puslitbang Biologi-LIPI.
Mardiastuti A.1999. Kumpulan Ringkasan Skripsi Dan Thesis Tentang Walet Dan Seriti Tahun 1985-1999. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
Mardiastuti A & Evrizal. Media Konservasi. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
Nazaruddin & A Widodo.2001. Sukses Merumahkan Walet. Jakarta: Penebar Swadaya.
Prahasta E. 2002. Konsep-Konsep Dasar System Informasi Geografis. Bandung:
Informatika.
Puntodewo. 2003. Sistem Informasi Geografis Untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam. Online at http://www.cifor.cgiar.org [accesed at 14 Desember
2008].
Rahayuningsih. 2008. Pemodelan Spasial Habitat Burung Walet Sarang Putih (Collocalia fuchipaga)Dengan Menggunakan SIG (Sistem Informasi
Geografis) Dalam Upaya Pengembangan Budidaya Sarang Walet Di Jawa Tengah ( Laporan Penelitian Hibah Bersaing). Semarang: FMIPA Unnes.
Soehartono T & A Mardiastuti. 2003. Pelaksanaan Konvensi Cites Di Indonesia.
Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.
[SM] Suara Merdeka. 2006. Dipenda Sulit Tarik Pajak Sarang Walet. Online at http://www.suaramerdeka.com [accesed at 12 Maret 2011].
Wibowo S. 1995. Budidaya Rumah Walet. Surabaya: Arkola.
Terima Kasih
http://unnes.ac.id