• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Cara Penerbitan Persetujan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

N/A
N/A
odis

Academic year: 2023

Membagikan "Tata Cara Penerbitan Persetujan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Tata Cara Penerbitan Persetujan Teknis

dan SLO Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

“Pembuangan dan/atau Pemanfaatan Air Limbah”

(Permen LHK Nomor 5 Tahun 2021)

Oleh:

H. Didik Mahmud G.H., ST., M.Si

(Kabid. Penataan dan Pengawasan Lingkungan Dinas LHK Provinsi NTB)

Tata Cara Penerbitan Persetujan Teknis dan Surat Kelayakan Operasional Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan Permen LHK Nomor 5 Tahun 2021

H. Didik Mahmud G.H., ST., M.Si

(Kabid. Penataan dan Pengawasan Lingkungan Dinas LHK Provinsi NTB) Oleh:

(2)

DEFINISI

1. Persetujuan Teknis (Pertek), adalah persetujuan dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah berupa ketentuan mengenai standar perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan/atau analisis mengenai dampak lalu lintas Usaha dan/atau Kegiatan sesuai peraturan perundang-undangan

2. Standar Teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah, adalah standar yang ditetapkan sebagai acuan bagi Usaha dan/atau Kegiatan tertentu untuk pencegahan pencemaran lingkungan

3. Surat Kelayakan Operasional (SLO), adalah surat yang memuat pernyataan pemenuhan mengenai standar perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 4. Penapisan Secara Mandiri adalah penapisan yg dilakukan sendiri oleh penanggung

jawab usaha dan/kegiatan untuk menentukan kelengkapan permohonan Persetujuan Teknis

(3)

SIAPA SAJA YANG WAJIB MEMILIKI PERTEK DAN SLO ?

Usaha dan/atau kegiatan wajib AMDAL dan UKL/UPL

Melakukan kegiatan:

1. Pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan

2. Pembuangan Air Limbah ke formasi tertentu

3. Pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu

4. Pemanfaatan Air Limbah untuk aplikasi ke tanah

5. Pembuangan Air Limbah ke 6. Pembuangan EmisiLaut

Wajib memiki Pertek dan SLO

(4)

Bagaimana Cara Untuk Mendapatkan Persetujuan Teknis dan SLO:

1. Melakukan Penapisan

Secara Mandiri (Lampiran I)

Menentukan kelengkapan permohonan Persetujuan Teknis : 1. kajian teknis;

a. mengacu pada Lampiran II (untuk Air Limbah) b. mengacu pada Lampiran XI (untuk Emisi)

2. Standar Teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah:

Baku Mutu Air Limbah (BMAL), Baku Mutu Emisi (BME), dan/atau

standar teknologi

Mengacu pada Lampiran III (untuk Air Limbah) dan Lampiran XII (untuk Emisi)

Hasil Penapisan Secara Mandiri :

1. wajib dilengkapi dengan kajian teknis, maka

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan mulai menyusun kajian teknis

2. wajib memenuhi Standar Teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan menyusun dokumen pemenuhan standar teknis.

2. Mengajukan Permohonan Persetujuan Teknis

Dalam hal Standar Teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah belum tersedia, penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan menyusun kajian teknis

a. standar teknis pemenuhan BMAL dan/atau BME;

b. standar kompetensi sumber daya manusia;

c. sistem manajemen lingkungan; dan

d. periode waktu uji coba sistem pengolahan Air Limbah dan/atau fasilitas injeksi dan/atau uji coba instalasi pengendali emisi

(5)

Mekanisme Penapisan Mandiri

Pembuangan Air Limbah Ke Badan Air Permukaan

(6)

Mekanisme Penapisan Mandiri

Pemanfaatan Air Limbah Untuk Aplikasi Tanah

(7)

Mekanisme Penapisan Mandiri

Pemanfaatan Air Limbah ke Formasi Tertentu

(8)

Mekanisme Penapisan Mandiri

Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah yang Dibuang ke Laut

(9)

Mekanisme Penapisan Mandiri

Pembuangan Emisi

Ket: Wilayah Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara (WPPMU)

(10)

Kajian Teknis Pembuangan/Pemanfaatan Air Limbah (LAMPIRAN II) memuat :

a. Standar Teknis Pemenuhan BMAL:

1. Deskripsi kegiatan/usaha

2. Rona lingkungan hidup awal 3. Prakiraan dampak

4. Rencana pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pengolahan air limbah dan/atau unit injeksi

5. Rencana pemantauan lingkungan b. Internalisasi biaya lingkungan

Muatan Kajian Teknis

Pembuangan dan/atau Pemanfaatan Air Limbah serta Pembuangan Emisi

Kajian Teknis Pembuangan Emisi (Lampiran XI) memuat:

a. Standar Teknis Pembuangan Emisi:

1. Deskripsi kegiatan/usaha

2. Rona lingkungan hidup awal 3. Desain sarana dan prasarana

sistem pengendalian emisi 4. Prakiraan dampak

5. Rencana pemantauan lingkungan b. Internalisasi biaya lingkungan

AIR LIMBAH EMISI

(11)

Standar Teknis Pembuangan/Pemanfaatan Air Limbah (LAMPIRAN III) memuat:

a. Standar teknis pemenuhan BMAL:

1. Deskripsi kegiatan/usaha

2. Rujukan BMAL yang ditetapkan menteri

3. Rencana pengelolaan lingkungan, termasuk sistem pengolahan air limbah

4. Rencana pemantauan lingkungan b. Internalisasi biaya lingkungan

Muatan Standar Teknis

Pembuangan dan/atau Pemanfaatan Air Limbah serta Pembuangan Emisi

Standar Teknis Pembuangan Emisi (LAMPIRAN XII) memuat:

a. Standar Teknis Pembuangan Emisi:

1. Deskripsi kegiatan/usaha

2. Rujukan BME yang ditetapkan oleh Menteri

3. Desain sarana dan prasarana sistem pengendalian emisi

4. Rencana pemantauan lingkungan b. Internalisasi biaya lingkungan

AIR LIMBAH EMISI

(12)

Apa yang dimaksud dengan Internalisasi Biaya Lingkungan ?

Definisi: penjelasan mengenai persentase biaya rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan untuk pengendalian pencemaran air atau udara terhadap investasi usaha/kegiatan.

Pembuangan Air Limbah 1. Biaya pembangunan 2. Biaya operasi

3. Biaya pemeliharaan 4. Tanggap darurat

pengembangan teknologi

5. Pengembangan SDM

Pembuangan Emisi

1. Biaya pencegahan pencemaran udara 2. Biaya pengembangan teknologi terbaik

rendah emisi

3. Biaya penggunaan bahan bakar bersih 4. Biaya pengembangan SDM

5. Biaya pemantauan emisi dan udara ambien

6. Biaya lain yang mendukung PPU

(13)

Apa yang dimaksud dengan Standar Sumber Daya Manusia?

Penjelasan dalam Pertek untuk memastikan bahwa PJ Kegiatan/usaha telah memiliki sumberdaya manusia yang kompeten untuk mengendalikan pencemaran yang

dihasilkan.

1. Struktur Organisasi

Perusahaan dapat menunjukkan adanya unit kerja yang menangani lingkungan

hidup, baik pengendalian pencemaran air maupun udara

2. Sumberdaya Manusia

Tersedianya SDM yang tersertifikasi dan berkompeten sebagai:

a. PJ pengendalian pencemaran air/udara

b. PJ operasional pengolahan air limbah/udara c. Kompetensi lainnya sesuai kebutuhan

(14)

Apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Lingkungan?

Menguraikan sistem manajemen lingkungan yang diterapkan dalam kegiatan/usaha.

Mengacu pada pendekatan Plan-Do-Check-Act (PDCA) dalam ISO 14001:2015.

Penyusunan SML untuk persetujuan teknis menyesuaikan dengan kompleksitas usaha/kegiatan sesuai dalam lampiran IV.

Tahapan SML dalam Permen LHK 5/2021:

1. Perencanaan (Plan) 2. Pelaksanaan (Do)

3. Pemeriksaan (Check) 4. Tindakan (Act)

Plan:

Memahami konteks organisasi, untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebijakan organisasi, dan ketentuan dukungan untuk mencapai hasil yang diperlukan

Do:

Melaksanakan proses yang telah direncanakan untuk mencakup perencanaan,

pengendalian operasional, dan kesigapan

Check:

Memantau, mengukur, dan evaluasi kinerja lingkungan untuk memasukkan audit internal dan tinjauan manajemen

Act:Mengambil tindakan secara berkala untuk mengatasi ketidaksesuaian

(15)

Kapan Disampaikan Kajian Teknis Atau Pemenuhan Standar Teknis?

• Diajukan ke Menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai dengan kewenangan penerbitan Persetujuan Lingkungan

(lihat kewenangan ini di PP 5/2021 Perizinan Berusaha Berbasis Resiko)

• Kegiatan wajib AMDAL diajukan bersamaan dengan permohonan Persetujuan Lingkungan atau sebelum mengajukan permohonan Persetujuan Lingkungan

• Kegiatan wajib UKL-UPL mengajukan permohonan

Persetujuan Teknis, sebelum mengajukan permohonan

Persetujuan Lingkungan.

(16)

Mekanisme Pemeriksaan?

Persetujuan Teknis

Persetujuan Lingkungan

Perizinan Berusaha Verifikasi

Lapangan Commisioning Verifikasi Lapangan

Permohonan Persetujuan

Teknis Kajian Permohonan Persetujuan

Teknis Standar Kajian

Sistem Pengendalian Pencemaran Sesuai

Persetujuan Teknis Pengawasan

Penegakan Hukum Berita Acara Perbaikan Sesuai Berita

Acara SLO 2 hari

Perbaikan 10 hari

*30 hari

Lengkap & Benar Pemeriksaan administrasi

Penilaian substansi

Memenuhi ? Tidak Tidak

Tidak

Tidak

Ya Ya

Memenuhi ? Penilaian Kesesuaian Standar

Ya

Daftar Usaha dan/atau Kegiatan

dengan potensi pencemaran tinggi?

ANDAL, RKL-RPL UKL-UPL

Tidak

Ya

5 hari 3 hari

*paling lama 30 hari sampai dengan penerbitan Persetujuan Teknis

(17)

Kewajiban Perusahaan:

Wajib melakukan perubahan Persetujuan Teknis jika akan melakukan perubahan teknis kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah:

a. Perubahan desain dan/atau teknologi instalasi pengolahan Air Limbah;

b. Pembangunan instalasi pengolahan Air Limbah; dan/atau c. Perubahan pengelolaan Air Limbah

Perubahan Persetujuan Teknis harus dilengkapi:

a. Kajian teknis, jika perubahan teknis kegiatan mengubah luas sebaran dampak; atau

b. Dokumen pemenuhan standar teknis, jika perubahan teknis kegiatan tidak mengubah luas sebaran dampak.

(18)

Surat Kelayakan Operasional (SLO) :

Untuk mendapatkan SLO menyampaikan laporan mengenai penyelesaian:

pembangunan sistem pengolahan Air Limbah dan/atau fasilitas injeksi; dan uji coba Air Limbah.

Laporan dilengkapi:

a. Perizinan Berusaha;

b. Persetujuan Lingkungan;

c. Persetujuan Teknis;

d. hasil pemantauan Air Limbah dan Emisi yang diuji oleh laboratorium yang telah mendapat registrasi dari Menteri sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. dokumen kontrol jaminan/jaminan kualitas (quality assurance /quatity control)

mengenai tata cara uji Air Limbah dan/atau Emisi ; dan

f. sertifikat registrasi laboratorium lingkungan

(19)

TUGAS INSTANSI PENERBIT SLO :

1. Melakukan verifikasi paling lama 5 (lima) hari sejak laporan diterima 2. Gubernur atau bupati/wali kota menugaskan pejabat yang

membidangi lingkungan hidup.

3. Tujuan verifikasi:

a. Memastikan kesesuaian antara standar teknis pemenuhan BMAL dan/atau BME dengan pembangunan sarana dan prasarana

pengolahan air limbah dan/atau pengendalian pencemaran udara .

b. Memastikan berfungsinya sarana dan prasarana pengolahan air limbah dan/atau pengendalian pencemaran udara, serta

terpenuhinya BMAL dan/atau BME yang ditetapkan dalam Persetujuan Teknis

(20)

Apa Yang Diverifikasi ?

Pembuangan Air Limbah ke Badan Air permukaan

1. Desain sistem instalasi pengolahan air limbah dan lumpur hasil pengolahan air limbah;

2. Kapasitas instalasi pengolahan air limbah;

3. Alat ukur debit atau alat ukur yang setara pada titik penaatan;

4. Titik penaatan dengan nama dan titik koordinat;

5. Titik pembuangan dengan nama dan titik koordinat; dan

6. Titik pemantauan pada badan air permukaan dan/atau air

laut dengan nama dan titik koordinat

(21)

Apa Yang Diverifikasi ?

Pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah ke formasi tertentu

1. alat monitoring debit injeksi;

2. alat monitoring tekanan injeksi;

3. pompa injeksi;

4. fasilitas pengolahan Air Limbah dan/atau fasilitas injeksi;

5. fasilitas kepala sumur injeksi; dan

6. sumur pantau.

(22)

Apa Yang Diverifikasi ?

Kegiatan pemanfaatan air limbah untuk aplikasi ke tanah

1. Desain sistem instalasi pengolahan air limbah dan lumpur hasil pengolahan air limbah;

2. Kapasitas instalasi pengolahan air limbah;

3. Alat ukur debit atau alat ukur yang setara;

4. Titik penaatan dengan nama dan titik koordinat;

5. Lokasi pemanfaatan dengan nama dan titik koordinat; dan

6. Titik pemantauan pada tanah dan air tanah dengan nama dan titik koordinat

(23)

Apa Yang Diverifikasi ?

Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara

1. Desain sistem instalasi pengelolaan Emisi;

2. Kapasitas instalasi pengelolaan Emisi;

3. Dimensi dan ketinggian cerobong berdasarkan persetujuan teknis atau standar teknis;

4. Sarana dan prasarana sampling;

5. Lokasi titik penaatan dengan nama dan titik koordinat; dan

6. Lokasi pemantauan kualitas udara ambien dengan nama dan titik koordinat.

(24)

Untuk Memastikan Berfungsinya Sarana dan Prasarana (Sarpras)

1. Evaluasi sistem pengolahan air limbah sesuai dengan standar operasional prosedur; dan

2. Perbandingkan hasil uji air limbah paling lama 2 (dua) bulan terakhir dengan nilai baku mutu air limbah.

Pada Sarpras Pengolahan Air Limbah dapat

melakukan ? Pada Sarpras Pengendalian Pencemaran

Udara dapat melakukan ?

1. Mengevaluasi parameter operasional sistem pengendalian Emisi;

2. Mengevaluasi efisiensi sistem pengendalian Emisi;

3. Membandingkan hasil uji Emisi paling lama 2 (dua) bulan terakhir dengan nilai Baku Mutu Emisi; dan

4. Alat pengendali beroperasi normal

(25)

PROSES SLO

Verifikasi Sesuai

Persetujuan Teknis

Ya Penerbitan SLO (3 hari)

Tidak

1. Perbaikan sarana dan prasarana

2. Perubahan persetujuan teknis dan/atau

persetujuan lingkungan 3. Jangka waktu

perbaikan

Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan melakukan perbaikan paling banyak 1 (satu) kali berdasarkan arahan

Gakkum Dimulainya Operasional

Usaha Dan/Atau Kegiatan;

Pengawasan Ketaatan Penanggung Jawab Usaha Dan/Atau

Kegiatan Dalam Perizinan

Berusaha

(26)

Aturan Peralihan:

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Usaha dan/atau Kegiatan:

1. yang telah memiliki perizinan pembuangan dan/atau

pemanfaatan Air Limbah, dinyatakan tetap berlaku sampai berakhirnya Usaha dan/atau Kegiatan

2. yang sedang dalam proses permohonan perizinan

pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah baru atau perpanjangan sebelum tanggal 2 Februari 2021 dan telah

dinyatakan lengkap secara administratif dan/atau

memenuhi persyaratan teknis, dilanjutkan sampai dengan

penerbitan Persetujuan Teknis dan/atau SLO

(27)

A. Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan yang melakukan kegiatan pembuangan dan/atau pemanfaatan Air Limbah wajib mengajukan perubahan Persetujuan Lingkungan dalam hal:

1. Perizinan pembuangan dan/atau pemanfaatan air limbah belum mencakup standar teknis pemenuhan baku mutu air limbah; atau 2. Terdapat perubahan usaha dan/atau kegiatan

B. Perubahan Persetujuan Lingkungan harus dilengkapi dengan Persetujuan Teknis dan/atau SLO.

C. Perubahan Persetujuan Lingkungan dilaksanakan paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku (1 April 2021)

Aturan Peralihan:

(28)

TERIMA KASIH..

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik Kebijakan yang ada dalam Peraturan Walikota Nomor 18 Tahun 2010 tentang Tata Cara Perizinan Pembuangan dan Pemanfaatan Air Limbah di Kota Tangerang sudah terlihat

Penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melaksanakan rencana pengelolaan dan pemantauan seperti yang sudah tercantum dalam SPPL ini serta wajib mengelola dampak lain yang

(1) Dalam hal SIUP hilang atau rusak, pemilik atau pengurus atau penanggung jawab Perusahaan Perdagangan yang bersangkutan wajib mengajukan permohonan penggantian SIUP

Penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan

Dalam hal terjadi perubahan seperti yang tercantum dalam nomor 3 di atas, pemrakarsa atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib mengajukan dokumen lingkungan perubahan/ baru

Dalam hal terjadi perubahan seperti yang tercantum dalam nomor 3 di atas, pemrakarsa atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib mengajukan dokumen lingkungan perubahan/ baru

Pasal 249 1 Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan mengajukan permohonan Persetujuan Teknis pemenuhan Baku Mut-u Air Limbah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat 3 hurt.f a dan

Pengawasan oleh PPLH untuk menge- tahui, memastikan dan menetapkan tingkat ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atas keten- tuan yang ditetapkan dalam izin ling- kungan