• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPTX Ekstraksi dengan Pelarut - Universitas Brawijaya

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PPTX Ekstraksi dengan Pelarut - Universitas Brawijaya"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Ekstraksi dengan

Pelarut

(2)

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau

beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan.

Ekstraksi dengan pelarut adalah pemisahan antar bagian dari suatu bahan berdasarkan pada perbedaan sifat melarut dari masing- masing bagian bahan terhadap pelarut yang digunakan

(3)

Berdasarkan wujud bahannya, ekstraksi dapat dibedakan menjadi dua cara yaitu:

Ekstraksi padat cair, digunakan untuk melarutkan zat yang dapat larut dari

campurannya dengan zat padat yang tidak dapat larut.

Ekstraksi cair-cair, digunakan untuk memisahkan dua zat cair yang saling

bercampur, dengan menggunakan pelarut yang dapat melarutkan salah satu zat

(4)

Pelarut organik yang biasa digunakan

adalah senyawa hidrokarbon pelarut lemak dan minyak, seperti alkohol dan aseton.

(5)

A. Ekstraksi tunggal yaitu dengan

mencampurkan bahan yang akan diekstrak dihubungkan satu kali dengan pelarut.

Disini sebagian dari zat yang akan diolah akan larut dalam bahan pelarut sampai tercapai suatu keseimbangan. Metode

ekstraksi tunggal mempunyai kekurangan yaitu rendemennya rendah.

Metode ekstraksi dibagi menjadi

dua yaitu

(6)

B. Ekstraksi multi tahap, bahan yang akan diekstrak dihubungkan beberapa kali

dengan bahan pelarut yang baru dalam jumlah yang sama besar. Setelah melalui

beberapa kali pencampuran dan pemisahan maka didapatkan ekstrak dengan rendemen yang lebih tinggi daripada ekstraksi

tunggal.

(7)

Ukuran Bahan

Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas permukaan bahan sehingga mempercepat

penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan diekstrak dan mempercepat waktu ekstraksi.

Suhu Ekstraksi

Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi, tetapi untuk beberapa komoditas dapat menimbulkan kerusakan. Ekstraksi baik

dilakukan pada kisaran suhu 30-50 oC

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Hasil Ekstraksi

(8)

Pelarut

Jenis pelarut yang digunakan merupakan faktor penting dalam ekstraksi.

(9)

a. Selektifitas

Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang

diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi.

b. Kelarutan

Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan

melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).

c. Kemampuan untuk tidak saling bercampur

Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya secara terbatas larut dalam bahan ekstraksi.

Pemilihan pelarut pada umumnya

dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :

(10)

d. Kerapatan

Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi.

e. Reaktifitas

Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen-komponen bahan ekstraksi.

f. Titik didih

Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didih kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat.

(11)

Kriteria yang lain

Pelarut sedapat mungkin harus murah,

tersedia dalam jumlah besar, tidak beracun, tidak terbakar, tidak eksplosif bila

bercampur dengan udara, tidak korosif, tidak menyebabkan terbentuknya emulsi, memiliki viskositas yang rendah dan stabil secara termis

(12)

Ekstraksi Oleoresin secara Multi Tahap Ekstraksi oleoresin merupakan ekstraksi

padatan-cairan yang melalui tahapan-

tahapan sebagai berikut : Ekstraksi diawali dengan pindahnya pelarut kebagian

permukaan solid, pelarut akan melarutkan solut dan membentuk senyawa atau larutan campuran. Larutan campuran tersebut akan bergerak menuju permukaan bahan dan

kemudian keluar

Contoh Ekstraksi dengan

pelarut :

(13)

Ekstraksi multi tahap adalah

menghubungkan bahan yang akan diekstrak dengan bahan pelarut baru beberapa kali dengan jumlah besar.

Campuran bahan yang akan diekstrak dengan pelarut dilakukan pengadukan

secara intensif dalam suatu instalasi aduk, dengan adanya pengadukan kontak antara pelarut dengan bahan utama lebih lama

sehingga daya larutnya lebih besar.

(14)

Penyaringan

Hasil ekstraksi umumnya masih mengandung bahan ikutan lain yang terdapat dalam residu.

Penyaringan dimaksudkan untuk memisahkan antara filtrat dan residu karena dalam filtrat tersebut komponen oleoresin yang diinginkan.

Penyaringan dilakukan dengan menggunakan penyaring vakum untuk mempercepat proses penyaringan dan juga supaya pelarut tidak menguap

(15)

Evaporasi

Pelarut yang masih terdapat dalam filtrat harus diuapkan dengan metode evaporasi

untuk mendapat oleoresin. Penguapan pelarut oleoresin lada hitam dilakukan dalam keadaan vakum menggunakan rotary vacuum

evaporator. Pemekatan dilakukan sampai tidak ada pelarut yang menguap, masing- masing perlakuan mempunyai waktu

penguapan yang berbeda, tergantung jumlah pelarut yang digunakan

(16)

Campuran antara oleoresin dan pelarut

dipisahkan dengan cara penyulingan pada titik uap pelarut. Jika dipergunakan heksan maka penyulingan dilakukan pada suhu + 40ºC dan + 65ºC jika digunakan etanol 96%

(17)
(18)

Terima kasih...

Referensi

Dokumen terkait

Rugi daya atau daya keluaran (output) pada optical power meter akan di tampilkan pada komputer. Adapun keunggulan pada sensor serat optik plastik tertanam yaitu memiliki