HUBUNGAN ADMINISTRASI NEGARA DENGAN
PERBANDINGAN
ADMINISTRASI NEGARA
Dr. Abdul Kadir, M.Si
Bahwa Administrasi publik berasal dari ilmu politik, yang ditujukan agarproses kegiatan kenegaraan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan (Suradinata, 1993).
Administrasi publik berperan dalam perumusan kebijakan negara. Nigro dan Nigro (1980) mengatakan bahwa administrasi publik peranannya sangat penting dalam perumusan kebijakan negara dan karena itu merupakan bagian dari proses politik (Public administration has an important role in the formulation of public policy and is thus part of the political process).
Administrasi publik dipandang sebagai bagian yang sama pentingnya dengan fungsi pelaksanaan kebijakan negara.
Para pakar administrasi menggunakan terminologi
“Public policy”, dengan istilah kebijakan publik dan kebijaksanaan publik.
Istilah kebijakan mengarah pada produk yang dikeluarkan oleh badan-badan publik yang bentuknya peraturan perundangan dan keputusan, sedangkan kebijaksanaan lebih menitikberatkan pada fleksibilitas suatu kebijakan.
Administrasi publik mempunyai peranan yang lebih besar dalam perumusan kebijakan, implementasi, dan evaluasi kebijakan (Gordon, 1982). Hal tersebut memengaruhi perkembangan ilmu administrasi publik yang ruang lingkupnya mencakup analisis dan
perumusan kebijakan
(policyanalysis and formulation), pelaksanaan, dan pengendalian
pelaksanaan (policy
implementation) serta pengawasan dan penilaian hasil pelaksanaan kebijakan tersebut (policy evaluation).
Bahwa administrasi publik adalah proses meng-implementasikan kebijakan.
Administrasi publik berfokus pada penegakan hukum, proses pembuatan, dan penerapan peraturan, serta regulasinya dalam menyelenggarakan kebijakan publik. Tujuan administrasi publik bersifat nonprofit untuk kepentingan masyarakat. Berbeda dengan administrasi private (swasta) yang berorientasi profit.
Administrasi publik terkait dengan lembaga-lembaga negara sebagai pelaksana fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam penyelenggaraan
kepentingan publik.
Komponen utama
administrasi publik adalah organisasi, personalia, dan keuangan.
Administrasi publik dapat dikaji dengan beberapa teori berikut ini.
1. Teori Deskripsi-Eksplanatif
Teori deskripsi-eksplanatif memberikan penjelasan secara abstrak realitas administrasi negara, baik dalam bentuk konsep, proposisi, atau hukum.
Salah satu contoh adalah konsep hierarki dari organisasi formal. Konsep tersebut menjelaskan ciri umum dari organisasi formal,yaitu adanya penjenjangan struktur organisasi.
Pada dasarnya, teori ini menjawab dua pertanyaan dasar, yaitu apa dan mengapa atau apa berhubungan dengan apa.
Pertanyaan apa, menuntut jawaban deskriptif mengenai realitas tertentu yang dijelaskan secara abstrak pada satu konsep tertentu
Hierarki organisasi formal, hierarki kebutuhan, organisasi formal, konflik peranan, ketidakjelasan peranan, semangat kerja, dan lain-lain.
Pertanyaan mengapa atau berhubungan dengan apa
menuntut jawaban
eksplanatif atau diagnosis mengenai keterkaitan antara satu konsep abstrak tertentu dan konsep abstrak lainnya.
Konflik peranan berhubungan dengan tipe kegiatan, apakah departemental atau koordinatif. Artinya, kegiatan departemental cenderung kurang menimbulkan konflik peranan di antara para pengambil keputusan dan pelaksana dibandingkan dengan kegiatan yang dilaksanakan secara koordinatif.
2. Teori Normatif
Teori normatif bertujuan menjelaskan situasi administrasi masa mendatang secara prospektif.
Teori ini mengasumsikan keadaan yang akan dicapai, misalnya menciptakan negara yang makmur, aman, dan sentosa.
Teori normatif dapat dikembangkan dengan merumuskan kriteria-kriteria normatif yang lebih spesifik, seperti efisiensi, efektivitas, responsibilitas, akuntabilitas, ekonomi, semangat kerja pegawai, desentralisasi, partisipasi, inovasi, demokrasi, dan sebagainya. Teori normatif memberikan rekomendasi ke arah realitas yang harus dikembangkan atau perlu diubah dengan menawarkan kriteria normatif tertentu.
3. Teori Asumsi
Teori asumsi menekankan pada prakondisi atau anggapan adanya realitas sosial di balik teori atau proposisi yang hendak dibangun.
Sesuatu yang belum dapat dicapai atau hendak dicapai diasumsikan akan dapat dicapai dengan berbagai usaha dan strategi.
4. Teori Instrumental
Teori instrumental mengembangkan pandangan yang bersifat strategis guna mencapai tujuan tertentu, yang diharapkan memberikan kepuasan. Dalam teori ini diajukan pertanyaan mengenai strategi, alat, dan media yang harus dipergunakan untuk mencapai tujuan. Setelah itu, dapat diajukan hipotesis kondisional, misalnya
“jika menerapkan strategi dan alat ini, hasilnya akan maksimal”.
Beberapa tokoh yang mendefinisikan administrasi publik dengan jelas, sebagai berikut.
1. Chandler dan Plano (1988) mendefinisikan bahwa administrasi publik merupakan proses pengorganisasian dan pengoordinasian sumber daya dan personal publik dalam organisasi, kemudian memformulasikan, mengimplementasikan, mengelola keputusan dan kebijakan publik.
Menurutnya, administrasi publik merupakan seni dan ilmu (art and science) yang bertujuan mengatur kebijakan publik untuk memecahkan permasalahan publik yang terjadi dalam organisasi atau lainnya
2. Mc Curdy dalam survei literaturnya mengemukakan bahwa administrasi publik merupakan proses politik, yaitu sebagai salah satu metode pemerintahan negara dan cara prinsipiil untuk melaksanakan berbagai fungsi negara. Dengan demikian, administrasi publik atau administrasi negara tidak hanya mengurus administrasi negara, tetapi juga masalah politik dan birokrasi.
3. Fesler (1980) mengemukakan bahwa administrasi publik menyangkut penyusunan dan pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh birokrasi dalam skala besar untuk kepentingan publik.
Dalam teori ini, pemegang kekuasaan mempunyai wewenang atau tanggung jawab yang besar dalam mengambil kebijakan guna memenuhi kebutuhan publik.
Pemegang kekuasaan diharapkan lebih responsif dalam mengambil kebijakan publik.
4. Dimock dan Fox
mengatakan bahwa
administrasi publik merupakan produksi barang dan jasa yang direncanakan untuk melayani kebutuhan masyarakat.
5. Barton dan Chappel
menegaskan bahwa
administrasi publik sebagai the work of government atau pekerjaan yang dilakukan pemerintah. Oleh karena itu, terdapat keterlibatan personel dalam pelayanan publik.
6. Nigro dan Nigro mengemukakan bahwa administrasi publik adalah usaha kerja sama kelompok dalam lingkungan publik, yang mencakup ketiga cabang, yaitu yudikatif, legislatif, dan aksekutif.
Oleh karena itu, mengedepankan lembaga dalam mengambil kebijakan
7. Starling berpendapat bahwa administrasi publik adalah semua yang dicapai pemerintah atau yang dilakukan sesuai dengan pilihan kebijakan sebagaimana yang telah dijanjikan dalam kampanye pemilihan.
8. Rosenbloom mengatakan bahwa administrasi publik merupakan pemanfaatan teori dan proses manajemen, politik, dan hukum untuk memenuhi mandat pemerintah dalam rangka fungsi pengaturan pelayanan masyarakat
9. Nicholas Henry memberi batasan bahwa administrasi publika dalah kombinasi yang kompleks antara teori dan praktik, bertujuan mempromosikan pemahaman terhadap pemerintah dalam hubungannya dengan masyarakat yang diperintah dan mendorong kebijakan publik agar lebih responsif terhadap kebutuhan publik.
10. Gerald Caiden
mengatakan bahwa
administrasi negara meliputi setiap bidang dan aktivitas yang menjadi sasaran kebijaksanaan pemerintah, termasuk proses formal dan kegiatan-kegiatan DPR, fungsi-fungsi yang berlaku
dalam lingkungan
pengadilan, dan kegiatan- kegiatan lembaga militer.
11. Dwight Waldo mengatakan bahwa
“Public administration is the organization and management of men and materials to achieve the purposes of government”
(administrasi publik adalah organisasi dan manajemen dari orang-orang dan bahan-bahan untuk mencapai tujuan pemerintah).
12. Soesilo Zauhar (Dosen Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya), mengatakan bahwa administrasi publik adalah proses kerja sama yang berlaku dalam organisasi publik dalam rangka memberikan pelayanan publik.
13. Administrasi publik, seperti yang dirumuskan oleh Pfiffner dan Presthus (1953), adalah sebuah disiplin ilmu yang mengkaji cara-cara mengimplementasikan nilai- nilai politik.
14. Wilson mengemukakan bahwa administrasi publik
merupakan produk
perkembangan dari ilmu politik. Wilson mengusulkan adanya pemisahan disiplin administrasi dari ilmu politik.
Gagasan ini kemudian dikenal sebagai dikotomi politik- administrasi. Sejak itu, selama satu abad lebih, administrasi publik, baik sebagai bidang studi maupun sebagai profesi, terus berkembang.
15. Bellone (1982) berpendapat,
“the discipline of public administration is predicated on the study of organization” (kajian tentang administrasi publik tidak terlepas dari organisasi pemerintah dalam penanganan masalah-masalah publik).
Teori organisasi, hipotesis tentang perilaku manusia dalam organisasi pemerintahan yang kompleks dan teori administrasi serta hipotesis tentang perilaku manusia dalam kelompok kerja, merupakan dasar dalam teori administrasi publik.
Bahwa pengertian administrasi publik yaitu :
1. Administrasi publik berkaitan dengan lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
2. Berkaitan dengan formulasi dan implementasi kebijakan publik.
3. Berkaitan dengan masalah manusia dan usaha kerja sama untuk mengerjakan tugas-tugas pemerintah.
4. Diarahkan untuk menghasilkan public goods dan services (pelayanan terhadap masyarakat yang baik, efektif, dan efisien, tanpa mementingkan unsur-unsur profit).
5. Administrasi publik dikaji secara teoretis dan dipraktikkan oleh berbagai negara.
6. Administrasi publik atau administrasi negara merupakan bentuk kerja sama administratif yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan administrasi publik adalah public service atau pelayanan publik. Administrasi publik memiliki kajian ilmu tentang politik, hukum, sosial, dan manajemen.
7. Salah satu tugas administrasi publik adalah membuat kebijakan yang dikenal dengan kebijakan publik. Artinya, para administrator membuat kebijakan dengan tujuan mengatasi permasalahan- permasalahan yang ada dalam publik (masyarakat).
Terhadap tujuan-tujuan yang bersifat publik berlaku hukum publik. Administrasi negara bersifat administrasi publik.
Publik berarti “kenegaraan”, ada hubungannya dengan perikehidupan dan status negara.
Administrator negara mempunyai status (hak-hak, kewajiban-kewajiban, dan tanggung jawab) selain seorang administrator privat yang hanya tunduk pada hukum privat.
Administrator privat tidak bertanggung jawab kepada pemerintah, tetapi kepada seorang atau badan privat, artinya hubungannya tunduk pada dan diatur oleh hukum privat.
.