• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPTX Kebangkitan Nasional

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PPTX Kebangkitan Nasional"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

SARASEHAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL

21 MEI 2020

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

(2)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Survei 920 Mahasiswa

1. Kapan Hari Kebangkitan Nasional diperingati?

Dianalisis hanya 300 mahasiswa

Tgl. Kepres 316 Th. 1959 ttg. HARI-HARI NASIONAL JANG BUKAN HARI LIBUR

(3)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

2. Apa yang menjadi dasar peringatan Hari Kebangkitan Nasional?

a. Berdirinya Boedi Utomo

b. Keppres No. 316 Tahun 1959 c. Mengenang para pahlawan

d. Lahirnya Boedi Oetomo dan Sumpah

Pemuda

(4)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

3. Sebutkan nilai/semangat yang harus diwarisi oleh generasi muda saat ini?

(5)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

4. Apakah nilai-nilai kebangkitan nasional dapat Saudara rasakan saat ini?

7,5%

92,5%

(6)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

SEJARAH

Dasar: Berdirinya Boedi Oetomo 20 Mei 1908 Gagasan Soetomo

mendirikan organisasi ini terinspirasi dari dokter Wahidin Sudirohusodo yang ingin meningkatkan martabat rakyat dan

bangsa.

(7)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Soewardi Soerjaningrat (Ki Hadjar Dewantara) menulis 1918, “Tanpa ragu kini saya berani menyatakan bahwa

tanggal 20 Mei adalah

Hari Indisch-nationaal

(Indisch-nationale dag)

atau Hari Kebangkitan

Nasional.

(8)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Musuh terbesar kita saat ini bukanlah virus korona itu sendiri, tapi rasa

cemas, panik, dan ketakutan yang berlebihan (Presiden Joko Widodo)

MENGAPA BANGKIT?

(9)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

MUSUH KITA SAAT INI?

kemiskinan kebodohan pengangguran kemalasan

korupsi intoleransi radikalisme

terorisme hoax

(10)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Mohammad Hatta dalam tulisannya di majalah Star Weekly, pada 17 Mei

1958, Boedi Oetomo sudah mengandung

”kecambah

semangat nasional”.

NILAI-NILAI KEBANGKITAN

NASIONAL

(11)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Nasionalisme sering diartikan sebagai suatu paham yang menempatkan kesetiaan

terhadap bangsa dan negara di atas

kesetiaan terhadap pengelompokan lainnya, seperti pengelompokan atas dasar ikatan

kekerabatan, suku, agama, ras, dan sebagainya.

Dengan nasionalisme seseorang rela mengorbankan kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongannya demi kepentingan yang lebih besar yaitu

kepentingan bangsa dan negara.

NASIONALISME

(12)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Ir. Soekarno:

Jadi saudara-saudara kesimpulan kita ialah

marilah kita benar-benar suci bersatu, marilah kita sama-sama mengutamakan negara, marilah kita bekerja konstruktif dalam arti

benar-benar melaksanakan pembangunan nasional.

(13)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

"Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai

satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong."

(14)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Jenderal Soeharto:

Semangat

kebangsaan harus dicurahkan kepada prestasi-prestasi

dalam pembangunan di segala bidang, oleh kita masing -masing tanpa kecuali.

(15)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

B.J. Habibie:

Kebangkitan nasional melahirkan kesadaran yang menjadi mata rantai perjuangan rakyat Indonesia

sebagai suatu bangsa, yakni tekad untuk memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, ini dikenal

dengan Sumpah Pemuda.

(16)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

KH. Abdurahman Wahid (Gusdur):

Kebangkitan nasional kita telah dinodai oleh

adanya ketidakjujuran. Hukum kita masih tebang pilih. Yang terpenting dalam kebangkitan

nasional itu ya keadilan dan kesejahteraan.

(17)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Megawati

Soekarnoputri:

"Bahwa konflik vertikal maupun horisontal

sebaiknya diselesaikan melalui meja

perundingan,

dilangsungkan dengan jujur, dan ditindaklanjuti dengan konsisten.”

(18)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Soesilo Bambang Yudhoyono:

Jangan sampai generasi sekarang kurang rukun dan kurang bersatu.

Berdosa kita kepada para pendahulu. Malu pula

kepada generasi mendatang.

(19)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

Ir. Joko Widodo:

Kebangkitan para pemuda untuk

membangun Indonesia yang maju, yang

sanggup mengelola

perbedaan, yang damai dan tanpa kekerasan.

(20)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

SIMPULAN

• Bangkit dari kesengsaraan dan bangkit untuk mewujudkan kemerdekaannya.

• Berjuang tidak bersifat kedaerahan tetapi berjuang dengan sifat nasionalisme, yaitu bersatu padu dari Sabang sampai Merauke.

• Rasa persatuan dan kesatuan serta kesadaran masyarakat Indonesia akan masa depan bangsa.

• Semangat yang tinggi untuk menghadapi tantangan.

• Motivasi untuk memajukan negara Indonesia menjadi negara maju berkepribadian Pancasila.

• Menumbuhkan kembali karakter gotong royong dengan solidaritas kebangsaan yang kuat.

(21)

Bangkit dalam Optimisme Normal Baru

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi ekonomi negara kita yang kurang baik juga diungkapkan dalam novel tersebut, dimana hutang-hutang luar negeri bangsa kita dari tahun ke tahun selalu bertambah

Saya tidak percaya diri ketika akan bertemu dengan orang lain karena merasa tubuh saya kurang normal.. 16 Saya merasa postur badan saya

Dari wawancara diatas dapat kita simpulkan bahwa kelemahan yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Riau yaitu kurang memadai nya tenaga pendidik khusus di Sekolah

pola pikir untuk membantu peserta didik yang mengalami kurang percaya diri. karena pada dasarnya individu yang normal akan memiliki kemampuan

: dimulai pada diri kita sejak kita percaya Yesus maksudnya ialah orang yang diajar benar-benar hidup dalam pengajaran itu dengan menganut kekristenan Pendidikan Kristen unik

Bangsa kita tidak dapat menutup diri dari pengaruh budaya yang datang dari luar, yang penting bagi kita adalah..... Memilih kebudayaan mana yang baik dan mana yang tidak

Kelemahan dari variabel Self-Esteem di perusahaan ini adalah karyawan sering kali merasa gagal dalam melakukan pekerjaan, mereka kurang percaya diri atas hasil yang mereka

Namun yang lebih penting, pernahkah kita bertanya pada diri sendiri, apa yang telah kita berikan kepada negara dan bangsa.. Dan, apakah yang kita punyai sekarang telah kita