• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRAKTEK KERJASAMA PADA NELAYAN PERAHU MOTOR DI DESA AIR RAMI MUKO-MUKO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PRAKTEK KERJASAMA PADA NELAYAN PERAHU MOTOR DI DESA AIR RAMI MUKO-MUKO "

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Perbedaan yang ada pada skripsi ini yang ingin penulis teliti adalah skripsi ini membahas tentang perbandingan antara hukum adat dan hukum Islam, sedangkan peneliti membahas tentang bagaimana sistem koperasi nelayan perahu bermotor yang ada di desa Air rami. Sistem Kerja Sama Nelayan Perahu Motor di Desa Air-Rami Muko-Muko Data hasil penelitian yang diperoleh penulis melalui observasi dan wawancara, dimana informan yang diwawancarai terdiri dari tokoh nelayan, investor dan nelayan (ABK). Sistem koperasi yang diterapkan oleh nelayan di Desa Air-Rami merupakan sistem turun temurun yang dilakukan nenek moyang mereka dari dulu hingga sekarang.

Sistem Koperasi Nelayan Perahu Motor di Desa Air-Rami Muko-Muko Sesuai Etika Bisnis Islam. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dalam kerjasama yang dilakukan oleh nelayan di Desa Air-Rami Muko-Muko sudah adil karena proses pendistribusiannya sesuai dengan kesepakatan di awal. Sistem kerjasama nelayan perahu motor di Desa Air-Rami Mukomuko adalah antara pemilik perahu dan awak kapal.

Kerja sama nelayan perahu motor di Desa Air-Rami Muko-muko sudah sesuai syariat Islam.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Sumber Data
  • Instrumen Penelitian
  • Tekhnik Pengumpulan Data
  • Tekhnik Analisis data

Kerjasama

  • Musyarakah
  • Mudharabah
  • Kerjasama Pada Nelayan Perahu Motor

Dalam penelitian tersebut, 17 orang warga Desa Air-Rami yang pernah membuat atau terlibat langsung dalam perjanjian sistem kerjasama perahu motor, terdiri dari 1 (satu) orang pimpinan nelayan, 8 (delapan) orang pemodal/pemilik perahu dan 8 (delapan) orang nelayan/ABK. . .19. 1 Udin Sarifudin, “Syirkah dan Penerapannya pada Lembaga Keuangan Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. Jika ada yang menambahkan selain ijab dan kabul pada rukun musyarakah, maka seolah-olah dua orang yang mempunyai akad dan obyek akad termasuk dalam sirna musyarakah.

Berdasarkan pendapat Abdurrahman al-Jaziri, rukun musyarakah meliputi dua orang yang bersatu, shigat, objek akad musyarakah. Syrkah ini ialah perkongsian antara dua orang atau lebih dengan modal di luar orang (badan). Shirkah Mufawadhah, dari segi persamaan dan istilah bahasa ialah perjanjian yang dibuat antara dua orang atau lebih untuk bekerjasama dengan syarat.

Dan ingatlah dia sebagaimana dia memberi petunjuk kepadamu, padahal dahulu kamu termasuk orang-orang yang tidak mengetahui." 15. Syarat-syarat yang berkaitan dengan 'aqid, baik yang mempunyai harta maupun pengurus (mudharib) haruslah orang-orang yang memiliki harta untuk dipindahkan. autoriti dan melaksanakan wakalah Isu ini disebabkan mudharib bekerja atas perintah ibu kota, dan ini termasuk pengertian memberi kuasa.

Oleh karena itu mudharabah tidak sah dilakukan oleh anak di bawah umur, orang gila atau orang dalam keadaan terpaksa. Jika keuntungannya dibagi menurut syarat tertentu, misalnya yang punya modal mendapat Rp dan sisanya ke pengelola, maka syarat itu tidak berlaku dalam Mudharaba. Yang punya modal minta konsultasi ke pengusaha, tapi pengusaha tidak. bekerja kecuali dengan izinnya.

Mereka yang mempunyai modal memberi isyarat kepada pengusaha supaya mencampurkan harta modalnya dengan harta orang lain atau dengan benda lain. Hukum mudharabah yang digolongkan sebagai sahih Tanggungjawab usahawan apabila pengusaha itu berhutang, dia berhak mendapat manfaat bersama-sama mereka yang mempunyai modal. Nelayan boleh ditakrifkan sebagai seseorang atau komuniti orang, keseluruhan atau sebahagian daripada kehidupan mereka bergantung kepada aktiviti menangkap ikan.

Kapitalis adalah orang yang mempunyai modal perniagaan untuk kapal dan peralatan menangkap ikan di laut, dan dari segi ekonomi mereka lebih mahir daripada nelayan yang hanya mampu memberikan tenaga kepada pemodal.

Etika Bisnis Islam

  • Pengertian Etika Bisnis Islam
  • Konsep Etika Bisnis Islam
  • Prinsip Etika Bisnis Islam

Adanya permasalahan dan hambatan yang timbul dapat mengakibatkan retaknya hubungan antara pemilik perikanan dan nelayan, sehingga dapat berujung pada berakhirnya perjanjian kerjasama perikanan laut. Etika bisnis disepakati oleh para pelaku bisnis dan pihak terkait lainnya. Etika bisnis merupakan seperangkat nilai tentang baik, buruk, benar dan salah dalam dunia bisnis, berdasarkan prinsip moralitas.

Dalam pengertian lain, etika bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma yang di dalamnya para pebisnis harus berkomitmen dalam bertransaksi, berperilaku, dan menjalin hubungan sehingga tujuan bisnisnya terjamin. Selain itu, etika bisnis juga dapat diartikan sebagai pemikiran tentang moralitas dalam perekonomian dan bisnis, yaitu tentang baik, buruk, terpuji, tercela, benar, salah, wajar, pantas, tidak pantas dari perilaku seorang pengusaha atau pekerja. orang-orang beriman, baik diri mereka sendiri maupun harta benda mereka, dengan memberikan surga bagi mereka.

Mereka berperang di jalan Allah; maka mereka membunuh atau dibunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di hadapan Taurat, Injil dan Al-Qur'an. Penjelasan ayat di atas bahwa mereka ingin menjalankan aktivitas hidupnya kecuali hanya memperoleh keuntungan saja ditentang oleh Al-Quran dengan menawarkan pertukaran yang tidak mengenal kerugian dan penipuan. Menurut Syed Nawab Haider Naqvi, pandangan Islam tentang hubungan antara manusia dengan diri sendiri dan lingkungan sosialnya dijelaskan dalam empat aksioma etika, yaitu kesatuan (tauhid), keseimbangan (adil), kehendak bebas dan tanggung jawab.35 Menurutnya, hal-hal tersebut aksioma etis adalah hal yang mendasar.

35 Muhammad Irwan Muslim, Darwanto, “Srudi Perbandingan Pemikiran Ekonomi Islam Syed Nawab Haider Naqvi dengan Yusuf Al-Qardhawi: Pandangan Dasar, Etika Ekonomi dan Peran Pemerintah,” Universitas Diponegoro, No. Tauhid rububiyyah adalah keyakinan bahwa segala sesuatu ada di alam adalah milik Allah SWT. Keduanya diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kegiatan perekonomian, dimana setiap harta benda (harta) dalam suatu transaksi bisnis pada hakikatnya adalah milik Allah SWT.

Masyarakat (pelaku ekonomi) hanya mendapat amanah untuk mengelola (istikhlaf), dan harus dikelola sesuai dengan ketentuan pemilik hakiki yaitu Allah SWT. Manusia yang diciptakan Allah SWT di muka bumi ini sebagai khalifah mempunyai kebebasan untuk mengarahkan hidupnya menuju tujuan yang ingin dicapainya selama dalam batas-batas tertentu, berdasarkan aksioma dalam berbisnis, manusia mempunyai kebebasan untuk membuat suatu kesepakatan atau tidak. menjaganya agar dapat menghasilkan bentuk-bentuk kegiatan usaha tertentu dan berkreasi, mengembangkan potensi usaha yang ada.

Gambaran Umum Objek Penelitian

Sumber Daya Manusia di Kecamatan Air Rami tahun 2019 berpenduduk 11.327 jiwa, jumlah penduduk laki-laki Tabel 2. Ya, sistem koperasi di desa kami sudah lama seperti ini, sebagian besar nelayan sudah memahami semua tentang sistem tersebut. kerjasama kita. terutama para nelayan, para nelayan tua, yang sudah lama mempraktekkan sistem koperasi seperti ini.” 2. Sebenarnya saya kurang paham dengan akad Mudharab, namun sistem kerjasama yang kami terapkan disini sudah ada sejak lama, sehingga semua nelayan sudah setuju dan menggunakan sistem kerjasama tersebut.

Baik pemodal maupun nelayan sangat terbantu dengan sistem kerjasama ini, pemodal tidak perlu pusing dalam menentukan upah anak buah kapalnya per hari, karena hasil melaut tidak menentu, sedangkan nelayan bisa mendapatkan penghasilan per hari walaupun belum. ibukota untuk melaut. Sistem kerjasama nelayan perahu motor di Desa Air-Rami Muko-Muko Dalam pelaksanaannya, sistem kerjasama di desa Air-Rami Muko-Muko merupakan kerjasama yang dilakukan oleh dua pihak yaitu investor (pemilik perahu) dan nelayan (anak buah kapal) ) dimana pemodal adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menyediakan segala kebutuhan yang diperlukan untuk melakukan proses penangkapan ikan baik berupa kapal, mesin, alat penangkapan ikan, bahan bakar dan perbekalan. Pemilihan sistem kerjasama mudharabah yang dilakukan baik oleh investor maupun nelayan didasari oleh kebiasaan yang diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang mereka, walaupun sebagian dari nelayan tidak mengetahui tentang sistem kerjasama mudharabah ini, mereka melakukan kegiatan tanpa sadar untuk dilakukan. dalam bentuk sistem koperasi.

Sistem koperasi mudharabah yang dilakukan nelayan Air-Rami dimulai dari hasil tangkapan hari itu, dibawa ke calo atau toko ikan terdekat, setelah itu hasil penjualannya diuangkan. Menurut para nelayan Desa Air-Rami, sistem koperasi mudharabah yang mereka terapkan sejak lama memberikan dampak besar terhadap perekonomian mereka. Sistem ini juga sangat membantu dalam perjanjian bagi hasil, sehingga konflik antar nelayan jarang terdengar dan banyak dampak positif dari penerapan sistem ini. Dalam proses kerjasama terdapat beberapa kendala yang muncul dalam proses sistem kerjasama mudharabah bagi para nelayan tersebut, karena hasil yang diperoleh nelayan tidak selalu memuaskan, bahkan terkadang nelayan pulang dengan tangan hampa, hal ini membuat baik investor maupun nelayan tidak punya penghasilan.

Namun pelaksanaan di Desa Air-Rami biaya-biaya seperti bahan bakar dan makanan yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemilik kapal merupakan tanggung jawab bersama, karena sistem kerjasama di Desa Air-Rami masih menggunakan sistem adat. Namun dengan mengedepankan kepentingan bersama dan kontrak untuk tidak saling merugikan, sistem ini sangat bisa diterima dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat di Desa Air-Rami Muko-Muko. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dalam kegiatan penangkapan ikan di Desa Air-Rami nelayan tidak serta merta memikirkan hasil yang melimpah, mereka memang mengambil ikan dari laut secukupnya dan tidak berlebihan, hal ini dibuktikan dengan jam kerja mereka yang pas-pasan untuk mendapatkan ikan yang cukup. hasil yang akan didapat.

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dalam setiap perjanjian yang dilakukan oleh nelayan Desa Air-Rami Muko-Muko tidak terdapat unsur pemaksaan bekerja bagi nelayan kepada investor dan meskipun tidak mempunyai hutang kepada investor maka nelayan bebas untuk melakukan hal tersebut. bekerja pada siapapun karena dalam perjanjian tersebut mereka tidak membuat perjanjian tertulis yang mengikat nelayan. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, dalam proses kontrak kerjasama ini para nelayan di Desa Air-Rami menerapkan prinsip saling percaya antar sesama nelayan, karena rata-rata masih mempunyai hubungan kekerabatan yang cukup kuat dan terdapat kelompok yang terstruktur. nelayan yang harus ditangani. dengan permasalahan yang muncul. Namun dari segi etika bisnis Islam, nelayan di Desa Air-Rami sudah memenuhi kriteria tauhid dan memberikan kebebasan kepada pekerjanya, namun dari segi transparansi dan akuntabilitas masih kurang sehingga membuat kontrak menjadi batal.

Kemong Bonefasius, “Sistem Penghidupan Nelayan Tradisional Suku Kamoro di Desa Tipuka Distrik Mapurajaya Kabupaten Mimika Provinsi Papua”, (November 2020).

Referensi