• Tidak ada hasil yang ditemukan

praktek sewa tanah desa dengan sistem lelang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "praktek sewa tanah desa dengan sistem lelang"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

Skripsi oleh: Mastura Septianingsih NIM dengan judul “Praktik Sewa Lahan Desa Dengan Sistem Lelang Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima)” telah memenuhi syarat dan telah disetujui untuk diuji. Praktek Penghunian Desa Dengan Sistem Lelang Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Proposal tesis ini berjudul: “Praktik Penghunian Desa Dengan Sistem Lelang Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Raba Desa, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima)” yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.

Salah satu transaksi sewa yang muncul di desa Raba kecamatan Wawo adalah persewaan tanah desa dengan sistem lelang. Dalam penelitian ini tujuannya adalah: 1) Untuk mengetahui praktek persewaan tanah dengan sistem lelang yang terjadi di Desa Raba Kecamatan Wawo. Dari hasil penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa menurut hukum Islam, perjanjian sewa tanah desa dengan sistem lelang di desa Raba tidak sah secara hukum.

Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap praktik persewaan tanah desa melalui sistem lelang di desa Raba, kecamatan, Wawo, kabupaten Bima.

Latar Belakang Masalah

Adanya praktek persewaan tanah dengan sistem lelang yang sedang dilaksanakan masih perlu ditinjau dari segi hukum fikih muamalah. Seolah-olah penyewa hanya bertindak sebagai perantara dalam praktik persewaan tanah. Menurut standar harga sewa tanah yang ditetapkan panitia, masih terlalu tinggi menurut masyarakat yang kepemilikannya menengah ke bawah.

Dan akibatnya, masyarakat yang berada dalam kondisi ekonomi menengah ke bawah tidak dapat melakukan perjanjian sewa tanah karena harganya semakin tinggi dan setiap tahun diikuti oleh masyarakat yang memiliki modal besar. Dengan praktek ini, banyak orang mengeluh tidak bisa ikut dalam transaksi sewa tanah. Dengan adanya praktik persewaan tanah dengan sistem lelang yang terjadi di masyarakat daerah Wawo, maka perlu dilakukan penelitian lebih mendalam tentang praktik persewaan tanah dengan sistem lelang yang sudah menjadi kebiasaan dan perlu diketahui hal-hal penting dan hukum untuk penggunaan lahan.

Oleh karena itu, untuk menjawab kasus di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Praktik Sewa Lahan Desa Dengan Sistem Lelang Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima).

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat

Memberikan pengetahuan tentang praktik sewa tanah desa dengan sistem lelang dan sebagai bahan kajian teori-teori yang diperoleh mahasiswa selama kegiatan pembelajaran dan sebagai bahan kajian di perpustakaan.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Penelitian terkait kontrak sewa tanah juga pernah diteliti oleh Ibrahim mahasiswa jurusan ekonomi Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel tahun 2015 dengan judul “Praktik Kontrak Lelang Sewa Lapangan Sistem Tahunan di Desa Keborongan Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas”. Kesepakatan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sama-sama membicarakan tentang menyewa tanah, objeknya terletak di atas tanah tersebut. Sedangkan perbedaan Desa Raba terdapat pada sistem sewa tanah dengan sistem lelang. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ainung Jariyah Nim : 072311019 Mahasiswa Jurusan Muamalahltas Islam IAIN Walisongo Tahun 2012 dengan judul “Kajian Hukum Islam Terhadap Pengalihan Hak Sewa Tanah Bondo Deso Kepada Pihak Ketiga Dalam Perjanjian Sewa Lelang” (Kasus ) Kajian Perjanjian Sewa Lelang.

10 Ibrahim, Kajian Hukum Islam Sistem Sewa Lahan Tegalan yang Dikelola Kelompok Tani di Desa Putat Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, Skripsi, IAIN Sunan Ampel, 2010. Tanah Bondo Deso Desa Tanjungmojo Kangkung Kendal). menyimpulkan bahwa hukum peralihan hak sewa tanah di Desa Tanjungmojo Kangkung tidak sah karena penafsiran hukum. Sedangkan penelitian yang dikaji di desa Raba adalah tentang hukum sewa tanah dengan sistem lelang yang dipelajari dari awal akad sampai akhir akad sewa tanah.

11 Ainung Jariyah, Tinjauan Hukum Islam Pengalihan Hak Sewa Tanah Bondo Deso Kepada Pihak Ketiga Dalam Perjanjian Sewa Lelang” (Studi Kasus Perjanjian Sewa Tanah Bondo Deso di Desa Tanjungmojo Kangkung Kendal), Tesis, IAIN Walisongo, 2012.

Kerangka Teori

Berdasarkan ketentuan Pasal 4 UUPA, pemegang hak atas tanah diberi wewenang untuk menggunakan tanah yang bersangkutan. Kekuasaan khusus, yaitu pemegang hak atas tanah mempunyai wewenang untuk menggunakan tanahnya sesuai dengan hak atas tanah yang termasuk dalam berbagai jenis hak atas tanah, misalnya kekuasaan atas tanah dengan hak sewa tanah pertanian yang menggunakan tanahnya hanya untuk kepentingan pertanian. Hak atas tanah yang bersifat tetap, yaitu hak atas tanah ini berlaku terus selama UUPA masih berlaku atau belum dihapus dengan undang-undang yang baru.

Jenis-jenis hak atas tanah tersebut adalah hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak pakai hasil, hak sewa bangunan, hak pembukaan lahan dan hak memungut hasil hutan. B). Hak atas tanah yang akan ditentukan oleh undang-undang adalah hak atas tanah yang lahir kemudian yang akan ditentukan oleh undang-undang. Hak atas tanah ini bersifat sementara, dalam waktu singkat akan hilang, dikenakan pungli, mengandung sifat feodal, bertentangan dengan semangat UUPA.

Jenis hak atas tanah adalah hak tanggungan (land mortgage), perjanjian bagi hasil (production sharing agreement), hak menumpang dan hak sewa tanah pertanian. Saya mendengar Nabi SAW melarang jual beli di lelang (HR Al-Bazar) “Ulama lainnya yaitu Ibnu Sirin, Al-Hasan, Al-Basri, Al-Auza'i, Ishaq bin Rahawaih, mereka memusnahkannya saat barang itu dilelang tidak tunduk pada harta rampasan perang dan harta warisan, misalnya dalam konteks jual beli, adanya penjual, pembeli, barang yang dijual, dan ijab kabul merupakan satu kesatuan yang harmonis yang tidak dapat dipisahkan dari jual beli. .

Suatu transaksi tidak dapat dikatakan jual beli jika tidak mengandung unsur-unsur di atas.Menurut ulama Hanafi, rukun akad adalah ijab dan qabul. Misalnya, suatu kontrak jual beli dianggap selesai jika tujuan jual beli dapat tercapai, terutama ketika para pihak memenuhi hak dan kewajibannya. Mereka berpendapat bahwa ijarah adalah jual beli manfaat yang tidak dapat dipertahankan (tidak ada).Sesuatu yang tidak ada tidak dapat dikategorikan sebagai jual beli.

Syarat sewa terdiri dari 4 macam, seperti syarat dalam jual beli, yaitu syarat al-inkad (tibanya akad), syarat an-nafadz (berlakunya anak), syarat sah. syarat dan ketentuan biasa. Para ahli fiqh berbeda pendapat mengenai hukum perkotaan, sebagian besar ahli fiqh mengatakan bahwa jual beli perkotaan itu haram dan haram. Dan di dalamnya terkandung dua syarat rusak, yaitu syarat memberikan uang muka kepada penjual dan syarat mengembalikan penjualan jika tidak suka.

Jual beli ini mengandungi gharar, spekulasi dan melibatkan kenikmatan harta orang tanpa sebarang pahala.Menurut Imam Malik, mazhab Syafie dan rasionalis (Hanafiyah) bersepakat bahawa hukum bai al-urbun tidak sah.

Metode Penelitian

Tujuan penelitian dilakukan dengan pendekatan ini untuk mendapatkan gambaran tentang gejala atau objek pada saat dilakukannya penelitian.Dengan demikian penelitian ini membahas tentang praktik persewaan tanah desa dengan sistem lelang di Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Desa Raba, Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima. Peneliti memperoleh data tentang sewa tanah yang mendukungnya sebagai bahan penelitian. Kajian ini akan melakukan observasi terhadap perilaku buruh persewaan tanah dengan sistem lelang desa Raba kecamatan Wawo kabupaten Bima.

Dari tabel di atas terlihat bahwa penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki di Desa Raba Kecamatan Wawo. Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa masyarakat Desa Raba dalam bidang pendidikan sebagian besar tamat SD, sarana pendidikan yang tersedia di Desa Raba terdiri dari 4 Sekolah Dasar (SD), satu SLTP dan satu SLTA. Selain itu, ada juga pedagang, pegawai swasta, pejabat pemerintah, mata pencaharian warga Desa Raba, lihat pada tabel berikut.

Acara sewa tanah desa ini dihadiri oleh perwakilan dari kecamatan dan BPD Raba Desa. Praktik persewaan tanah desa dengan sistem lelang di Desa Raba selama dua tahun terakhir ini menggunakan sistem lelang tertutup. Salah satu transaksi yang diangkat adalah transaksi sewa tanah desa dengan sistem lelang seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

Syarat kelaziman leasing, kelaziman ijarah terdiri dari dua hal, yaitu barang dilindungi dari cacat, dan tidak ada orang tua yang dapat membatalkan akad, yang diwakili dalam komisi sebagai mu'jir, yaitu masyarakat sebagai must'tajir, shighat ketika transaksi berlangsung, sewa dan tanah yang digunakan untuk ijab dan qabul pertanian. Secara umum syarat sahnya suatu akad adalah: tidak melanggar hukum syariah yang telah disepakati, saling puas, jelas dan ringkas. Atau setidak-tidaknya dalam majelis diketahui adanya kesepakatan oleh salah satu pihak yang tidak hadir.Pada praktiknya di desa Raba, izin dan qabul dilakukan oleh orang yang berwenang dalam hukum dan dilakukan dalam suatu majelis yang bertempat di balai desa Raba.

Sedangkan musta'jir adalah orang yang memberikan uang atau nasabah yang menyewakan, dalam hal ini masyarakat desa Raba adalah musta'jir. Dalam praktik kontrak sewa di Rabska vas, dapat dipastikan para pihak dalam kontrak sewajarnya dan mampu. Perspektif Hukum Islam Terhadap Praktek Sewa Lahan Dengan Sistem Lelang Di Desa Raba Kecamatan Wawo Kabupaten Bima.

Berdasarkan hal tersebut di atas, diperbolehkan untuk melakukan transaksi sewa tanah dengan sistem lelang yang dilakukan di desa Raba.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Djazuli, Penggalian, Pengembangan, dan Penerapan Hukum Islam, Jakarta: Prenada Media, revisi cetakan ke-5, 2005. Abdullah bin Muhammad Eth-Thayyar, Abdullah bin Muhammad Al-Muthlak, dan Muhammad bin Ibrahim Al-Musa, penerjemah Bahasa Indonesia: Miftahul Khairi , Ensiklopedia Fiqh Muamalah dalam pandangan 4 Mazhab. Ahmad Sarwat, "Islamic Law of Auction", http:// Hukum-lelang-menurut-Islam html, diakses 10 Februari 2020.

Ainung Jariyah, Islamic Law Review of the Transfer of Bondo Deso Land Lease Rights to Third Parties in the Auction Lease Agreement” (Case Study of the Bondo Deso Land Auction Agreement in Tanjungmojo Kangkung Kendal Village), Thesis, IAIN Walisongo, 2012. Hendi Suhendi , Fiqh Muamalah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002 Herin Marlinda, Lease landbouwgrond volgens Yusuf Al-Qardhawi, Thesis. Joko Susilo, Islamitische wet Herziening van het leasesysteem van heideland beheerd door boerengroepen in Putat Village, Tanggulangin District, Sidoarjo Regency, (Skripsi IAIN Sunan Ampel) 2010.

Metodologi penelitian, membekali mahasiswa dengan bekal teori tentang metode penelitian dan diharapkan melakukan penelitian pada langkah yang tepat, Jakarta: Bumi Aksara. Promo Imanuel Hadi, Sistem Sewa Lahan Pertanian (Kasus Sewa Lahan di Desa Karangrejo Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan), (Skripsi Universitas Negeri Semarang) 2009.

Gambar pertama: Berdiskusi dengan panitian lelang
Gambar pertama: Berdiskusi dengan panitian lelang

Gambar

Gambar pertama: Berdiskusi dengan panitian lelang
Gambar kedua : Berdiskusi mengenai harga tanah yang sudah ditawarkan oleh  para pelelang
Gambar ke empat : Data sewa tanah lelang
gambar ke 5 :rapat persiapan praktek sewa tanah dengan sistem lelang.
+3

Referensi

Dokumen terkait

We should recognise that our involvement with digital technology provides the background or context for the experience of individual digital products.. We simply do not (or cannot)