PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana praktik kreditur antara petani dengan kedai kopi di Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma. Bagaimana revisi syariat Islam terhadap praktik kreditur antara petani dan warung kopi pada Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma.
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Secara teori, kami berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para akademisi di kampus sebagai referensi di kemudian hari untuk penelitian serupa. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan wawasan khususnya kepada masyarakat dan akademisi khususnya mahasiswa Perguruan Tinggi Syariah mengenai praktik pintang dan tagih di kalangan petani dan kedai kopi dalam perspektif hukum Islam di Pekan. Tambang, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma.
Penelitian Terdahulu
Perbedaan keduanya adalah pada disertasi di atas menggunakan praktik utang beras dari segi hukum Islam, sedangkan yang penulis teliti adalah praktik kreditur antara petani dan kedai kopi dari sudut pandang hukum Islam. 8 Asep Hidayat, Persepsi Masyarakat Terhadap Praktik Hutang dan Piutang Ditinjau dari Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Pulai Payung Kecamatan Ipuh Kabupaten Muko-Muko), (Program Studi Muamalah Fakultas Syariah IAIN Bengkulu, Bengkulu, 2017). 10 Eni Dwi Astuti, ziyadah pada kreditur (studi kasus kreditur di Desa Kenteng Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan), (Program Studi Muamalah Fakultas Syariah IAIN Wali Songo, Wali Songo, 2010).
MetodePenelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Subjek/ Informan Penelitian
- Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian dengan mengunjungi Mining Week Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma sebagai tempat penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data dokumenter yang diperoleh dari sumber lain yaitu data yang diperoleh dari tabloid, internet dan buku yang merupakan salah satu data pendukung dalam penelitian ini. Menurut Sugiyono, analisis kualitatif adalah proses mencari dan mengumpulkan data secara sistematis yang diperoleh dari pengamatan (observasi).
Sistematika Penulisan
Menurut Iskandar, analisis berarti melakukan kajian untuk memahami struktur suatu fenomena yang dapat diterapkan di lapangan. 17 Analisis dilakukan terhadap fenomena atau peristiwa secara keseluruhan dan bagian-bagian yang membentuk fenomena tersebut serta mengkaji keterkaitannya. Dalam penelitian ini, setelah data dikumpulkan, data diklasifikasi berdasarkan topik, kemudian data ditelaah secara cermat sesuai topik. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan data yang diperoleh dari peristiwa, fakta, dan bukti nyata yang dapat dibuktikan kebenarannya.
Pengertian masalah bertujuan untuk membatasi permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan tidak meluas, maka maksud dan kegunaan penelitian adalah untuk menjelaskan maksud dan urgensi penelitian ini. Selain itu penelitian terdahulu untuk menunjukkan perbedaan penelitian yang dilakukan dengan penelitian terdahulu, metode penelitian menjelaskan metode yang dilakukan secara rinci. Pada bab ini peneliti memaparkan gambaran kawasan meliputi sejarah lokasi dan luas wilayah penelitian, jumlah kafe pada Mining Week, jumlah pedagang pada Mining Week, serta jumlah penduduk dan mata pencaharian masyarakat di Mining Week. Kawasan Pekan Tambang Tambang, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma.
Bab IV merupakan topik yang memuat hasil penelitian dan pembahasan yaitu mengenai pelaksanaan kreditur antara petani dan kedai kopi serta bagaimana hukum Islam yang mendorong pelaksanaan hutang piutang antara petani dan kedai kopi di kawasan Pekan Tambang Lubuk. , menilai. Kecamatan Sandi Kabupaten Seluma.
KAJIAN TEORI
- Pengertian Hutang Piutang
- Dasar Hukum Hutang Piutang
- Rukun dan Syarat Hutang Piutang
- Pengambilan Manfaat dalam Qardh
- Hikmah Hutang Piutang
- Riba
- Pengertian Riba
- Sebab-Sebab Keharaman Riba
- Macam-Macam Riba
- Hikmah Pengharaman Riba
Praktik debitur antara petani dan warung kopi di kawasan pertambangan Pekan, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma. Praktek kreditur antara petani dan pemilik kedai kopi yang terjadi di kawasan Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma dinilai baik oleh masyarakat setempat karena saling menguntungkan antara petani dan pemilik kedai kopi. Eksekusi hutang yang mereka lakukan adalah jika seorang petani kopi ingin membayar pinjaman kepada kedai kopi tersebut, maka petani kopi tersebut nantinya harus menjual seluruh hasil perkebunannya kepada kedai kopi yang memberikan pinjaman kepadanya.
Pertanggungjawaban antara petani dan kedai kopi biasanya dilakukan oleh petani kopi yang berdomisili di perkebunannya selama 1 hingga 6 bulan per tahun. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan melalui wawancara langsung dan observasi praktik utang piutang antara petani dengan kedai kopi di Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, hal ini selalu banyak terjadi di masyarakat. Eksekusi kreditur antara petani kopi dengan toke di wilayah pertambangan Pekan, penyerahan pinjaman dilakukan setelah akad selesai.
Bentuk Transaksi Pembayaran Antara Petani Dengan Kafe Pada Mining Week Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Penegakan Tuntutan Antara Petani Dengan Kafe Di Kawasan Pekan Tambang Petani dan Kafe Di Kawasan Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma. Kewajiban antara petani dan kedai kopi di kawasan Pekan Tambang, Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan Seluma bukanlah hal baru karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis menyimpulkan adanya praktik piutang antara petani dengan Toke Kopi di Pekan Tambang. Pelaksanaan utang usaha (qardh) di daerah Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma menggunakan utang lisan atau akad kredit antara kreditur dengan penerima utang. Tinjauan Hukum Islam terhadap pelaksanaan utang usaha antara petani dengan kedai kopi di kawasan Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma tidak sesuai dengan syariat hukum Islam.
LETAK GEOGRAFIS WILAYAH PENELITIAN
Letak Dan Luas Wilayah Penelitian
Mining Week terletak di bagian Timur Kecamatan Lubuk Sandi, jarak Kantor Camat Lubuk Sandi dengan Mining Week 45 km. Pekan Tambang merupakan sumber pendapatan bagi masyarakat pendatang yang sebagian besar berasal dari Bengkulu bagian selatan yaitu masyarakat Padang Guci, Kedurang, Manna, Kepahyang, Lahat dan Seluma itu sendiri. Secara geografis kawasan Pekan Tambang berbatasan langsung dengan wilayah Desa Cawang, Kecamatan Lubuk Sandi, Kecamatan Seluma.
Jumlah Toke Kopi Pekan Tambang
Jumlah Pedagang di Pekan Tambang
Keadaan Penduduk dan Mata pencarian
Dari hasil observasi dan wawancara di lapangan, penulis melihat bahwa untuk menjawab permasalahan hukum terkait utang piutang petani dan kafe di kawasan Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma adalah suatu kebiasaan yang sudah menjadi kebiasaan. . tradisi. Penegakan utang usaha antara lahan dengan petani kopi dilakukan secara lisan dimana debitur (muqtaridh) dan debitur (mahasiswa) bertemu langsung di lokasi tanah di Pekan Tamabng, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma. Faktor pendorong terjadinya utang usaha pada petani lahan dan kopi serta cara pembayaran utang usaha.
Dari hasil wawancara tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa jenis transaksi utang piutang yang terjadi di wilayah Desa Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma dilakukan secara lisan dan saling percaya serta dengan pembuktian tertulis pada coffee bar-jurnal. . Memesan. Praktek pinjam meminjam antara petani dan petani kopi di Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma sudah menjadi hal yang lumrah di masyarakat sebagai petani kopi, berdasarkan hukum adat yaitu hukum yang tidak tertulis, tumbuh dan berkembang sesuai dengan hukum adat. pertumbuhan komunitas. Dengan adanya penambahan syarat dalam kreditur yaitu apabila petani ingin berhutang pada kedai kopi, maka seluruh hasil perkebunan kopi harus dijual kepada kedai kopi tersebut dan dengan harga diskon berdasarkan kualitas.
Dalam transaksi hutang antara petani dan kafe di Mining Week Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma, kesepakatan kedua belah pihak yang sudah terjadi sejak lama berarti sudah menjadi adat istiadat masyarakat Desa Tambang Kecamatan Lubuk Sandi. Kabupaten Seluma yang kerap terus bermunculan. Hal ini tidak sesuai dengan rukun dan syarat hutang yaitu ijab kabul dan akseptasi. Hidayat Asep, Persepsi masyarakat terhadap praktik utang piutang ditinjau dari hukum Islam (studi kasus di Desa Pulau Payung, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Muko-Muko).
Astuti Eni Dwi, ziyadah pada kreditur (Studi kasus pada kreditur di desa Kenteng kecamatan Toroh kabupaten Grobogan), Institut Agama Islam Negeri Walisongo (IAIN), 2010.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Hutang Piutang
Hutang dan Piutang yang dilakukan oleh masyarakat wilayah Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma tidak sesuai dengan syariat Islam yaitu pada saat akad transaksi diperlukan syarat tambahan yaitu kopi semua. perkebunan milik petani harus dijual kepada token yang melunasi hutang dan harga kopi yang diberikan kepada petani kopi ketika panen berkurang dan hal itu sudah lama dan sudah dilakukan. Hutang yang dimiliki petani pada kedai kopi di kawasan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma ini bukan untuk gotong royong melainkan untuk mengambil keuntungan dari suatu utang atau kredit, seperti dalam perjanjian pinjam meminjam antara petani dengan di kedai kopi ada syarat tambahan yaitu jika petani kopi ingin berhutang pada kedai kopi maka petani harus menjual seluruh hasil perkebunan kopinya kepada debitur dan harganya dikurangi serta dibedakan dengan masyarakat yang hanya menjual hasil perkebunan kopinya saja. produk. Eksekusi hutang ini sangat bertentangan dengan ajaran syariat Islam, jika ada syarat tambahan pada hutang tersebut maka termasuk riba.
Berdasarkan hadis di atas dapat dipahami bahwa apabila hutang mendapat manfaat dari sesuatu yang terutang maka termasuk riba. Berdasarkan pilar-pilar dan syarat-syarat dalam perjanjian di atas maka hutang dan piutang yang timbul pada petani kopi di Pekan Tambang Kecamatan Lubuk Sandi Kabupaten Seluma tidak sesuai dengan pilar-pilar dan syarat-syarat dalam perjanjian yaitu masih adanya keraguan dan kewajiban para pihak. Petani kopi untuk melunasi hutang dan debitur dengan toke kopi atas ijab kabul dan qabul yang didalamnya terdapat syarat tambahan yang di sebutkan oleh pihak kedai kopi pada awal transaksi dalam hutang dagang. Hutang usaha tersebut menjadi batal atau tidak sempurna, karena salah satu pilar hutang dan kredit tidak terpenuhi yaitu keraguan dan keterpaksaan petani kopi untuk meminjam uang kepada toke karena ada syarat tambahan yang diberikan oleh toke kopi dan hal ini merupakan suatu kebiasaan.
Berdasarkan hasil kajian mengenai larangan syarat tambahan dalam transaksi utang piutang, diharapkan praktik utang piutang dapat dilakukan sesuai dengan kaidah hukum Islam. Diharapkan kepada para petani dan kedai kopi untuk mempelajari dan lebih memahami hukum Islam mengenai ibadah hutang, menghindari hal-hal yang dilarang dalam Islam. Suryani Erma, Hutang beras di desa Umbul kecamatan Luas kabupaten Kaur untuk kepentingan syariat Islam.
Nanda Rini, Agustinar, “Revisi hukum Islam terhadap pembayaran debitur dengan penambahan hasil panen padi”, Jurnal Al-Muamalat Hukum Ekonomi Islam, Vol.
PENUTUP
Saran
Jennet, Muhammad, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktek Piutang Di Desa Kampasi Meci Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu”, Al-Ittihad, Vol.
