• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)i SKRIPSI KESADARAN MASYARAKAT DESA TERBANGGI MARGA DALAM BERZAKAT (Studi Kasus Masyarakat Desa Terbanggi Marga Kec. Sukadana Kab.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "(1)i SKRIPSI KESADARAN MASYARAKAT DESA TERBANGGI MARGA DALAM BERZAKAT (Studi Kasus Masyarakat Desa Terbanggi Marga Kec. Sukadana Kab."

Copied!
88
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

LANDASAN TEORI

Zakat

  • Pengertian Zakat
  • Dasar Hukum Zakat
  • Syarat dan Rukun Zakat
  • Macam-Macam Zakat
  • Tujuan,Fungsi, Hikmah Zakat

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Kesadaran Masyarakat Desa Terbanggi Marga Dalam Zakat Kajian Kasus Masyarakat Desa Terbanggi Marga Kec. dijelaskan, maka peneliti mengajukan pertanyaan penelitian: “Bagaimana kesadaran masyarakat Desa Terbanggi Marga dalam berzakat?” Sejalan dengan permasalahan tersebut di atas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kesadaran masyarakat akan Desa Terbanggi Marga memberikan zakat.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian dan menambah pengetahuan tentang zakat, khususnya bagaimana kesadaran masyarakat desa Terbangi Marga dalam berzakat. Penelitian yang dilakukan oleh Maqfira dan Thamrin Logawali Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam pada tahun 2017 berjudul “Kesadaran masyarakat dalam melakukan pembayaran zakat untuk budidaya tanaman padi di desa Bontomacinna, kecamatan 13 Magfira, Thamrin Logowali, “Kesadaran masyarakat dalam melakukan pembayaran di Ris, Kid.

Berdasarkan penelitian terdahulu, yang membedakan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Maqfira dan Thamrin Logawali membahas mengenai kesadaran masyarakat dalam melakukan pembayaran zakat untuk pertanian padi dan hanya berfokus pada zakat pertanian. Penelitian Yusi Zikriyah membahas tentang Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat Desa Lenteng Agung Terhadap Pelaksanaan Zakat Profesi, penelitian ini hanya berfokus pada pelaksanaan zakat profesi. 14Yusi Zikriyah, Tesis: “Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat Desa Lenteng Agung Terhadap Pelaksanaan Zakat Profesi” (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017).

17Yusi Zikriyah, Tesis: “Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat Desa Lenteng Agung Terhadap Pelaksanaan Zakat Profesi” (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017), 9. 20Yusi Zikriyah, Tesis: “Pengaruh Tingkat Pengetahuan Masyarakat Desa Lenteng Agung tentang pelaksanaan zakat profesi” (Sharif UIN Hidayatullah Jakarta, 2017), 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan jika memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh agama, dan disalurkan kepada orang-orang yang juga ditentukan yaitu delapan golongan yang berhak menerima zakat.

Rukun zakat meliputi orang yang mengeluarkan zakat, harta yang dizakatkan dan orang yang berhak menerima zakat. Harta yang ingin diterima zakat mestilah berasal dari harta orang Islam dan hendaklah diberikan kepada orang Islam yang fakir atau miskin. Para ulama bersepakat bahawa zakat hanya diwajibkan ke atas orang Islam yang memiliki harta yang lebih tinggi daripada nishab.

Manakala yang dimaksudkan dengan penghargaan ialah harta yang nilainya berpotensi meningkat seperti emas, perak dan mata wang. Sedangkan sesuatu yang tidak boleh dimiliki tetapi boleh diambil manfaatnya seperti udara dan cahaya matahari tidak dinamakan matlamat. satu. harta yang dikenakan zakat39.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Sifat Penelitian

Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder

Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa uraian kualitatif dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesadaran warga desa Terbanggi Marga tentang berzakat. Dalam penelitian ini, populasi yang peneliti jadikan sebagai subjek penelitian berdasarkan kriteria di atas adalah 15 orang. Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen.51 Data sekunder adalah data yang telah tersedia dan digunakan sebagai sumber pendukung dalam penelitian yang menggambarkan dan menggambarkan situasi atau peristiwa dalam penelitian. sistematis, faktual dan tepat.

Artinya peneliti menggunakan data sekunder untuk memahami masalah yang akan diteliti mengenai pemahaman masyarakat suku Lampung terhadap harta wakaf. Sumber data sekunder yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah buku-buku dan majalah-majalah yang berkaitan dengan zakat, jenis-jenis zakat dan artikel-artikel terkait penelitian lainnya.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Dokumentasi

Tanpa mengetahui teknik data, peneliti tidak akan memperoleh data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan. Wawancara adalah proses tanya jawab penelitian lisan di mana dua orang atau lebih secara tatap muka mendengar informasi atau pernyataan secara langsung. Wawancara yang dimaksud di sini adalah teknik pengumpulan data yang akurat untuk tujuan proses pemecahan masalah tertentu, yang konsisten dengan datanya.

Pencarian data dengan teknik ini dilakukan dengan cara tanya jawab secara lisan dan tatap muka antara satu atau lebih narasumber dengan satu atau lebih narasumber 54 Disini peneliti mewawancarai 15 orang diantaranya adalah Bapak Sukato, Bapak Sugianto, Bapak Seswanto, Bapak. Susilo, Bpk. Paeran, Marmin, Mr. Samsi, Pak. Susanto, Bpk. Waskitto, Mr. Sutarto, Bpk. Eko, Pak. Sulardi, Mr. Edi, Pak. Yeteman, dan Mr. Surahman yang terpilih berdasarkan kriteria tertentu dan dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan. Dokumentasi adalah catatan tertulis dari berbagai kegiatan atau kegiatan di masa lalu 55 Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh informasi dari sumber atau dokumen tertulis, baik berupa buku, majalah, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya. Maka dalam penelitian ini, sumber yang akan dijadikan alasan metode dokumentasi ini adalah data dari bahan tertulis yaitu buku-buku yang ada hubungannya dengan judul penelitian.

Teknik Analisis Data

Menurut Bpk. Edi, warga desa 3 yang berprofesi sebagai petani dan berpenghasilan 2-3 juta per bulan menjelaskan bahwa zakat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi, namun ia hanya mengetahui bahwa jenis zakatnya hanya zakat fitrah yang ia kenakan di masjid pada bulan Ramadhan dan tidak ada jenis zakat lain yang diketahuinya, bahkan manfaat zakat yang tidak diketahuinya. Menurutnya, ada dua jenis zakat, namun zakat fitrah yang ia lakukan hanya di masjid setempat, sehingga ia hanya mengetahui risalah dan nisab zakat fitrah, bahkan manfaat darinya. Menurutnya, zakat ada dua jenis yaitu zakat fitrah dan zakat maal, namun dia hanya mengetahui haul dan nisab zakat fitrah, karena dia hanya melakukan zakat fitrah di masjid.

Beliau juga mengatakan bahwa zakatnya hanya zakat fitrah karena beliau hanya melakukan zakat fitrah di masjid setempat. Ada dua jenis zakat, yaitu zakat fitrah dan zakat maal, tetapi dia hanya menunaikan zakat fitrah, karena dia mengaku belum mencapai nisab hasil pertaniannya. Menurutnya, zakat ada dua jenis, yaitu zakat fitrah yang disetorkannya di masjid dan zakat pabrik.

Jenis zakat yang dia tahu hanyalah zakat fitrah, kerana selama ini dia hanya menunaikan zakat fitrah di masjid dan membayar 2.5 kg beras. Beliau juga berkata, jenis zakat itu adalah dua jenis zakat fitrah dan zakat maal, tetapi dia hanya tahu tentang zakat fitrah. 71. Zakat fitrah ialah zakat yang dikeluarkan pada akhir bulan Ramadhan, manakala zakat pertanian ialah zakat yang dikeluarkan apabila tuaian mencapai nisab.

Ada dua jenis zakat, seperti informan lainnya, dia hanya pernah melakukan zakat fitrah, jadi dia hanya tahu tentang zakat fitrah. Ia mengatakan zakat itu banyak jenisnya, namun ia hanya mengetahui tentang zakat fitrah karena mayoritas masyarakat lainnya hanya melakukan zakat fitrah di mesjid dengan membayar 2,5 kg beras karena wajib. Jenis zakat yang beliau ketahui adalah zakat fitrah karena kebanyakan orang melakukannya di bulan Ramadhan.

Jenis zakat yang dia ketahui adalah zakat fitrah karena selama ini dia hanya melakukan zakat fitrah di masjid. Berbeda dengan zakat fitrah, pengetahuan masyarakat tentang zakat fitrah sudah cukup baik, dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat untuk membayar zakat fitrah di masjid setempat ketika mendekati Idul Fitri, membuat masyarakat sadar akan kewajiban mengeluarkan zakat fitrah. Berdasarkan indikator di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Terbanggi Marga hanya memahami zakat sebagai kesadaran untuk berzakat fitrah saja, hal ini dikarenakan zakat fitrah sudah menjadi kebiasaan yang sering dilakukan masyarakat pada saat bulan Ramadhan. .

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa Terbanggi Marga hanya memahami zakat sebagai kesadaran untuk memberikan zakat fitrah semata, hal ini dikarenakan zakat fitrah sudah menjadi kebiasaan turun temurun yang sering dipraktikkan. di masyarakat selama bulan ramadhan sehingga pengetahuan masyarakat sudah cukup baik tentang zakat fitrah. Jumadin Lapopo, “Pengaruh Ziz (Zakat, Infaq, Sedekah) dan Zakat Fitrah terhadap Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kesadaran Masyarakat Desa Terbanggi Marga Dalam

PENUTUP

Saran

Terlihat bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang zakat maal, disarankan agar masyarakat lebih giat mencari informasi tentang zakat baik secara individu maupun dalam bentuk kelompok seperti pengajian atau sosialisasi yang membahas tentang zakat dan pentingnya zakat. mengeluarkan zakat karena pada dasarnya zakat merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap muslim. Dengan demikian, ketika pengetahuan masyarakat tentang zakat meningkat, diharapkan kesadaran masyarakat dalam berzakat khususnya zakat makan juga meningkat. Achmad Afandi, Amous Noelaka, dkk, "Kesadaran Lingkungan Masyarakat dalam Menjaga Taman Lingkungan" Jurnal Menara Jurusan Teknik Sipil FT.UNJ Vol.

Amalia, Kasyful Mahalli, “Potensi dan Peran Zakat dalam Pengentasan Kemiskinan di Kota Medan”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. Arif Wibowo, “Penyaluran Zakat Dalam Bentuk Penyertaan Modal Bergulir Sebagai Akselerator Pemerataan Kesejahteraan”, Jurnal Ilmu Manajemen, Vol.12, No. Doratul Afifh, Skripsi: “Upaya Masyarakat Menumbuhkan Kesadaran Akan Pentingnya Pendidikan Formal” UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014.

Herfita Rizki Hasanah Gurning, Haroni Doli Hamoraon Ritonga, "Analyse af bevidsthedsniveauet hos New Medan District People in Paying Zakat" Journal of Economics and Finance Vol. Ismy Lutviyyah, afhandling: "Public Awareness in Paying Agricultural Zakat in Tlogo Agung Village, Kembangbahu District, Lamongan Regency", Surabaya: UIN Sunan Ampel, 2016. Irfan Syauqi Beik, "Analysis of the Role of Zakat in A Reducing Poverty: A Case Study: af Dompet Dhuafa Republika", Journal Thoughts And Ideas Vol.

Irma Lailan, Ikhwan Hamdani, dkk, “Tingkat Kesadaran Pelaksanaan Zakat Profesional (Studi Kasus di Universitas Ibnu Khaldun Bogor)” Iqtishoduna Vol. Magfira, Thamrin Logowali, “Kesadaran Masyarakat Dalam Melakukan Pembayaran Zakat Untuk Pertanian Padi Di Bontomacinna Dorp, Kec. Padya Twikatama, Tesis: “Zakat Mal Sebagai Alternatif Sumber Penerimaan Negara Berdasarkan Hukum Ekonomi Islam”, Depok: UI, 2011.

Yusi Zikriyah, Disertasi: “Pengaruh Tingkat Kesadaran Masyarakat Desa Lenteng Agung Terhadap Pelaksanaan Zakat Profesi Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawai Press, 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut SNI 1744 – 2012 pengujian CBR laboratorium adalah penentuan nilai CBR contoh material tanah, agregat atau campuran tanah dan agregat yang dipadatkan di