Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis sistem kompensasi dan model jaringan pada bisnis HNI HPAI. Hingga saat ini, HNI HPAI bisa dibilang dianggap sebagian masyarakat sebagai riba dan permainan uang. Pendapat para ulama dan fatwa Timur Tengah bahwa MLM haram menjadi penyebab keraguan terhadap kegiatan multi level marketing HNI HPAI.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa praktik pemasaran berjenjang HNI HPAI telah sesuai dengan prinsip hukum ekonomi syariah yaitu fatwa yang dikeluarkan oleh DSN MUI. Juga tidak terdapat praktik riba dan money game atau skema piramida dalam bisnis HPAI HNI. Praktik multi level marketing HNI HPAI Jakarta dalam perspektif hukum ekonomi syariah.
This research aims to explore and analyze the compensation system and networking model in HNI HPAI business. Some people thought that HNI HPAI does ribawî (un-Islamic practice) and gambling. The HNI HPAI controversy arose when there was a controversial opinion about MLM between the fatwa (legal opinion) of Middle Eastern ulema and the National Shariah Board of Fatwa of the Indonesian Ulema Council.
From the results of the research, it can be concluded that the multi-level marketing system adopted by HNI HPAI had followed the principles of Sharia economic law based on the fatwa issued by DSN MUI.
Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap
Tā’ marbūtah di akhir kata
Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof
Kata sandang Alif + Lām a. Bila diikuti huruf Qamariyyah
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
- Pembatasan Masalah
- Perumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
- Kajian Pustaka
- Metodologi Penelitian
- Jenis Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Sumber Data
- Sistematika Penulisan
MLM Syariah adalah MLM yang tidak bertentangan dengan ketentuan dan prinsip Syariah atau telah memenuhi dua belas (12) syarat yang dijelaskan dalam fatwa DSN MUI No. 75/DSN MUI/VII/2009 tentang PLBS.8 Sistem bisnis MLM konvensional , yang saat ini berkembang pesat, sedang dimodifikasi dan disesuaikan dengan syariah. Contohnya adalah perusahaan MLM yang telah memiliki sertifikasi dari regulator, asosiasi terkait, dan sertifikat DSN MUI.10 Dalam bahasa fiqh muamalah, perjudian ini memenuhi unsur gharar, maysīr, dan mukhtārah.
Sebagaimana disampaikan Sofwanjauhari dalam bukunya Fatwa Ulama Indonesia dan Timur Tengah Mengenai MLM, jumlah perusahaan di bidang MLM yang telah mendapatkan sertifikasi syariah dari DSN MUI saat ini berjumlah tujuh perusahaan, yaitu: (1) PT Veritra Sentosa Internasional (2) PT Momen Global Internasional (3) PT Ufo Kemitraan Bisnis dengan Syariah (4) PT K-Link Nusantara (5) PT Nusantara Sukses Selalu (6) PT Singa Laut Jaya dan (7) PT HPA Indonesia.11. Dalam fatwa DSN MUI Nomor 75/DSN-MUI/VII/2009 disebutkan bahwa akad yang boleh digunakan oleh MLM Syariah/PLBS adalah: (1) Akad Bai' al Murābahah (2) Akad Wakālah Bi al-Ujrah (3) Akad Juʻālah (4) Akad Ijārah (5) Akad lain yang sesuai dengan prinsip syariah. Lihat Dewan Syariah Nasional, Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Penerapan Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas Di Pasar Reguler Bursa Efek, Jakarta, Nomor 80/DSN-MUI/III/2011.
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji praktik MLM atau Multi Level Marketing HPAI dari aspek hukum ekonomi syariah, dengan mengacu pada Fatwa DSN MUI. Fatwa DSN MUI menyatakan bahwa akad murābahah merupakan salah satu akad yang boleh digunakan dalam MLM/PLBS Syariah, namun dalam prakteknya akad ini tidak berlaku untuk digunakan dalam PLBS, bahkan murābahah hampir tidak dapat diterapkan pada transaksi jual beli. antara perusahaan dan anggota karena hampir tidak mungkin ada, perusahaan yang dapat menentukan harga modalnya. 75/DSN MUI/VII/2009 tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS), fokus penelitian ini hanya terbatas pada akad Penjualan Langsung Berjenjang Syariah (PLBS).
Dari objek yang diteliti, penelitian ini mempunyai kesamaan yaitu fatwa DSN MUI tentang MLM sebagai objek penelitian. Namun terdapat perbedaan: Sofwan Jauhari mengkaji perbandingan fatwa Indonesia dan Timur Tengah tentang MLM, sedangkan penelitian ini mengkaji apakah praktik MLM yang dilakukan HPAI sesuai dengan ketentuan DSN MUI tentang MLM Syariah. Persamaannya dengan penelitian ini adalah sama-sama mempelajari Fatwa DSN MUI, bedanya penulis hanya mempelajari fatwa DSN tentang PLBS, sedangkan Cholil Nafis mempelajari DSN MUI tentang perbankan syariah, pasar modal dan asuransi syariah.
Sementara itu, dalam survei yang dilakukan peneliti, HPAI telah memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan DSN MUI tentang MLM Syariah selain membahas praktik MLM Syariah. Penelitian Ajeng Dwyanit pada (2014) berjudul “Analisis Kepatuhan Syariah Pada Sistem Operasi Bisnis KK Multilevel Marketing (MLM) Indonesia dengan Fatwa DSN MUI NO: 75/DSN MUI/VII/2009.” Penelitian ini menemukan bahwa MLM KK. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini mengkaji kesesuaian KK MLM dan OS Syariah Indonesia dengan fatwa DSN MUI dan menggunakan beberapa peraturan hukum.
Sementara itu, saya telah melakukan penelitian mengenai kepatuhan MLM HPAI terhadap syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh DSN MUI MLM Syariah. 25Ajeng Dwyanita, “Analisis Kesesuaian Syariah Pada Sistem Operasi Bisnis KKp Multilevel Marketing (MLM) Indonesia dengan Fatwa DSN MUI NO:75/DSN MUI/VII/2009” dalam jurnal Universitas Airlangga, 2014.
Pendahuluan
Sedangkan sumber data sekunder diambil dari literatur berupa catatan pustaka dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian skripsi. Sistematika yang digunakan disesuaikan dengan pokok permasalahan yang dibahas dan diuraikan dalam bentuk beberapa bab dan sub bab yang terdiri atas:
Multi Level Marketing (MLM) Menurut Fatwa DSN MUI Pembahasan bab ini meliputi: Filosofi Pemasaran Berjenjang
Sekilas Tentang MLM Syariah Halal Network Internasional Herba Penawar Alwahida Indonesia (HNI
Pembahasan pada bab ini meliputi: HNI HPAI sebagai Perusahaan MLM Syariah, meliputi profil perusahaan PT HNI HPAI, motto, visi dan misi HNI HPAI, lima pilar perusahaan PT HNI HPAI, manfaat HNI HPAI, produk penetapan harga dan promosi. dan poin yang terdapat pada HNI HPAI, kemudian sistem kompensasinya.
Analisa Praktik Pemasaran Berjenjang HNI HPAI Ditinjau Dari Aspek Hukum Ekonomi Syariah
Penutup
Saran
DSN MUI hendaknya selalu memantau praktik multi level marketing/network marketing HNI HPAI agar tetap sesuai syariah. Dwyanita, Ajeng, “Analisis Kepatuhan Hukum Syariah pada Sistem Operasi Bisnis Multi Level Marketing (MLM) Indonesia KKp dengan Fatwa DSN MUI. Al-Fāqi, Muhammad Aki Utsmān, Fiqhu al-Mu'āmalat Dirāsah Muqāranah, Riyadh: Dār al-Mārih, 1986.
Al-Hākim, Abū Abdillah Muhammad bin Abdillah An-Naisaburī, Al-Mustadrak Alā As-Sahīhain, Beiroet: Dār al-Kutub al-‘ilmiyyah, 1990. Ibnu Mājah, Abū Abdillah Muhammad bin Yazīd al-Qazwainī, Sunan Ibnu Mājah, T K Kazī : Dār al-Ihyā' al-Kutub al-ʻArabiyah, t.d. Al-Jizāni, Muhammad bin Hasan bin Husain, Ma'ālim Ushūlī al-Fiqhī Inda Ahli as-Sunnah wa al-Jamāʻah, Dār Ibnu al-Jauzī, 2008.
Mashuqah, Hamzah Adnān & Ahmad Naīm Husain, At-Tashwīq asy-Syabakī min ManzPurin Iqtisadiyyin Islamiyyin, Yordan: Direktorat Research Dār al-Iftā’, tt. Mirah, Hamid Hasan Muhammad ʻAli, ʻÛqūd at-Tamwīl al-Mustajiddah Fi al-Mashārif al-Islamiyyah, Riyād: Dār al-Miman Li an-Nashr Wa at- Tauzī, 1999. An-Naisaburīan Musaburīan, 1999. al-Qusyairī, Sahīh Muslim, Beirut: Dār al-Ihyā' at-Turāts, t.t.
Al-Qazwainī, Abū ‘Abdillah Muhammad bin Yazīd, Sunan Ibnu Mājah, Damaskus: Dār al-Ihyā’u al-Kutub al-ʻArabiyah, t.th. Rashīd, Muhammad bin 'AIī Rida, Tafsir al-Qur'an al-Hakīm Tafsīr Al-Manār, Mesir: Al-Hai'ah al-Misriyyah al-'āmmah li al-Kitab, 1990. Serfianto en Iswi Hariyani, Cita Yustisia , Multi Level Marketing, Money Game & Skema Piramida, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2011.
As-Syairāzī, Abū Ishāq Ibrāhim bin Ali bin Yūsuf, Al Muhadzdzab Fī Fiqh al-Imām As-Syāfiʻī, Beirut: Dār al-Kutub al-ʻilmiyyah, 1999. As-Syaibānī, Abū Abdillah Ahmad Bin Muhammad Bin Hambal Hil ibn som , Musnad Ahmad bin Hambal, Beirut: Mu'assasah ar-Risālah, 1998 M. Al-ʻUtsaimin, Muhammad bin Solīh, Al-Uhsūl min ʻIlmi al-Ushūl Saudi-Arabien: Dār Ibnu al-Jauzī, 2009.
