• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikum Sistem Radio Link Microwave ALCATEL 9400UX

N/A
N/A
Lutung Kasarung

Academic year: 2024

Membagikan "Praktikum Sistem Radio Link Microwave ALCATEL 9400UX"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Radio Link Microwave ALCATEL 9400UX

1. TUJUAN

Tujuan dari praktikum ini antara lain :

 Membuat diagram wiring.

 Mempelajari sistem blok diagram, konfigurasi atau setting IDU dan ODU.

 Membangun jaringan radiolink microwave.

 Mengukur objektive performance radiolink G821 dan BER .

2. TEORI DASAR

Dalam dunia telekomunikasi bergerak, antena yang bundar ini dan sering disebut sebagai antena parabola ini dipakai oleh perangkat yang dinamai perangkat transmisi radio microwave (gelombang mikro) point to point. Jangan dibayangkan ya kalau ini perangkat untuk memasak atau memanaskan makanan. Kenapa disebut microwave/gelombang mikro , Karena frekuensi yang dipakai cukup tinggi dimulai dari 3 GHz sampai 80 GHz. Radio microwave point to point mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan jaringan optikal dan copper, yaitu cepatnya instalasi, harga perangkat dan instalasi yang lebih murah, berguna untuk daerah yang bergambut, antar pulau, pegunungan, pedesaan, padat penduduk, dan masih banyak lagi.

Radio microwave adalah salah satu perangkat yang mempunyai peranan penting di dunia Telekomunikasi,sebagai mana contoh perangkat ini dimiliki semua Operator selluler,ISP,BUMN dan perusahaan lainya ,karena perangkat ini merupakan sarana penting bagi petukaran data via nirkabel dengan kapasitas yang cukup besar,sama halnya dengan mikrotik perangkat ini mempunyai fungsi yang sama,sebagai akses point to point. Radio microwave di kategorikan menjadi 2 bagian yaitu PDH dan SDH semua itu dibedakan berdasakan banyaknya bandwidth yang dibawa. Besaran bandwidth pada radio microwave dibentuk dalam satuan yang di sebut E1,setiap 1 E1memiliki besaran kapasitas 2mbps,120 ohm/75 ohm,ada juga yang menggunakan Ethernet maupun optical tergantung dari besaran kapasitas dan kegunaanya kegunaan, PDH memiliki besaran kapasitas interfaces, 4 E1 sampai dengan 16E1 ada juga yang sampai 32E1 tergantung produck/vendornya .Untuk radio SDH memiliki muataan yang lebih banyak antara 32E1 samapai 64E1 untuk yang electric,155mbps untuk yang optical

(2)

Untuk itu dipelajari tentang radio link microwave pada praktikum kali ini perangkat yang digunakan adalah produk ALCATEL type 9400UX. Pada minggu pertama pengenalan perangkat radio link microwave digital ALCATEL 9400UX dengan kontrol software NECTAS yang kemudian dipahami dan dapat membuat wiring diagram, lalu pada minggu kedua melakukan pengukuran bit error rate (BER) dan error performance radolink G821, kemudian pada minggu ketiga membuat perancangan jaringan radio link microwave dengan parameter-parameter yang sesuai pada manual book agar stasiun 1 dan stasiun 2 dapat saling berkomunikasi.

 Digital microwave radio link ALCATEL 9400UX

Perangkat radio link ini berfunsi sebagai tulang punggung (backbone) jaringan telekomunikasi yang membangun konektivitas antar node (stasiun radio) dalam suatu jaringan. Sistem komunikasi digital microwave ini bekerja pada pita frekuensi 13 Ghz dengan kapasitas transmisi terpasang 16 x 2Mbit/s atau 1 x 34 Mbit/s. Sistem ini mendukung teknologi PDH atau PCM TDM standar ITU G.703. Deskripsi umum Radio Link ALCATEL 9400 UX

Alcatel Family 9400 merupakan keluarga sistem radio microwave digital point to point yang dirancang jhusus untuk memenuhi berbagai kebutuhan transmisi baik untuk jaringan public atau private untuk berbagai aplikasi. Sistem radio ini mencakup kisaran pita frekuensi dari 13 sampai dengan 38 Ghz yang dapat mendukung berbagai kondisi propagasi dan juga berbagai konfigurasi jaringan dengan spectral affesiency yang tinggi dengan tipe modulasi 16 QAM.

Berikut adalah kapasitas transmsi yang ditawarkan oleh system radio Alcatel ini;

2x2, 4x2, 8x2, 16x2 Mbit/s, 34 + 2 Mbit/s dengan modulasi 4QAM dan 8x2, 16x2 Mbit/s, 34 + 2 Mbit/s dengan modulasi 16QAM

Sistem radio link Alcatel ini saat ini banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti:

 Jaringan selular

 Jaringan akses tetap

 Jaringan private

 Jaringan utilitas, sekuritas, pertahanan dan keamanan dsb.

(3)

Tipikal jarak jangkauan Alcatel 9400:

 5 sampai dengan 30 km untuk pita frekuensi gelombang micro dari 13 sampai dengan 18 Ghz dan

 Beberapa ratus meter sampai dengan 10 km untuk frekuensi gelombang millimeterdari 23 sampai dengan 38 Ghz

3. LANGKAH PERCOBAAN

 Mengetahui Fungsi-Fungsi Netacas dan pengenalan Terhadap Perangkat Radio Microwave Digital ALCATEL 9413 UX dan Instalasi Radio Microwave Digital ALCATEL 9413 UX

Power Supply

Tributary port

Multiplexing and control unit

Tributary interface

modem IF Block RF

equipment

Service kit Cable interface

Power Supply

Modulati on device

ESC 3/4/5 ALCATEL

IDU ODU

ANTENNA

Gambar 3.1 Diagram Blok Perangkat Radio Microwave Digital ALCATEL 9413 UX

Pada praktikum minggu pertama ini yang dilakukan yaitu memahami dan mengetahui perangkat serta instalasi yang terdapat di perangkat radio microwave digital ALCATEL dan NETACAS untuk mempermudahkan dalam pengenalan perangkat radio microwave baik itu perangkat yang berada di Indoor unit maupun di Outdoor Unit. Serta mengetahui alarm dan parameter yang berada di radio Microwave Digital ALCATEL 9413 UX.

(4)

Pengujian BER dan Error Performance G.821 Tributary 2MBit/s Radio Link Microwave

Power Supply

Tributary port

Multiplexing and control unit

Tributary interface

modem IF Block RF

equipment

Service kit Cable interface

Power Supply

Modulati on device

ESC 3/4/5 ALCATEL

IDU ODU

ANTENNA

Tributary port

EDT 135 Data terster

Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukuran BER dan Error Performance G.821

Pada praktikum minggu ke dua ini yang dilakukan pengujian terhadap Error performance Tributary G.821 dan pengujian BER . Pada pengujian ini menggunakan data tester yaitu EDT 135 yang dihubungkan dengan tributary 2Mbit/s yang berada di perangkat IDU. Agar saling terhubung menggunakan kroon tool. Kabel TX dan RX dari EDT 135 dihubungkan ke tributary 2 Mbit/s dan juga pada receiver tributary di loop antara TX dan RX pada saat pemasangannya.

Melakukan Konfigurasi dan Setting Parameter Perangkat Radio Microwave

Power Supply

Tributary port

Multiplexing and control unit

Tributary interface

modem IF Block RF

equipment

Service kit Cable interface

Power Supply

Modulati on device

ESC 3/4/5 ALCATEL

IDU ODU

ANTENNA

Gambar 3.3 Diagram Blok Konfigurasi Perangkat Radio Microwave

(5)

Pada praktikum minggu ke tiga ini yang dilakukan konfigurasi dan mensetting parameter terhadap perangkat Radio Microwave. Dimana parameter yang di setting adalah seperti Frequency, output power, Thereshold, modulasi, Bit rate, RF Channeling, dan Link code. Pada konfigurasi dan setting tersebut disesuaikan dengan buku panduan yang sesuai dengan panduan ALCATEL. Sehingga pada saat melakukan konfigurasi dan setting perangkat radio Microwave tidak terjadi alarm atau kesalahan.

Konfigurasi dan setting radio Microwave ini juga dilakukan pada receiver yangdisesuaikan.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Pengenalan Terhadap Perangkat Radio Microwave Digital ALCATEL 9400UX dan Instalasi Radio Microwave Digital ALCATEL 9413 UX

NECTAS merupakan software yang digunakan network supervisiory pada sistem radio link ALCATEL 9413 UX. Network supervisiory yang dapat dilakukan pada NECTAS diantaranya adalah melihat dan mengatur konfigurasi, operasional, services, dan maintenance.

Gambar 4.1. Icon NECTAS.

NECTAS dapat diakses melalui PC yang terhubung dengan IDU ALCATEL 9413 UX. PC terhubung dengan IDU menggunakan kabel serial db9 RS232. Kabel serial db9 RS232 di pasang pada port serial perangkat PC (male) dan pada port F (female) perangkat IDU yang berfungsi untuk interface supervisiory PC. NECTAS dapat dijalankan dengan men-double click shortcut NECTAS pada desktop PC yang memiliki icon seperti pada gambar 4.1. Sebelum masuk ke jendela Alarm Synthesis, user akan masuk ke jendela Login terlebih dahulu. Jendela Login ini berfungsi sebagai sistem proteksi dengan menggunakan identifier dan password sehingga tidak sembarangan user dapat melakukan network supervisiory pada sistem radio link.

NECTAS di PC lab telah diatur operator identifier adalah USER dan password adalah USER.

(6)

Gambar 4.2 jendela login pada NECTAS

Setelah user berhasil login dengan memasukan operator indentifier dengan password yang telah terdaftar maka user akan masuk ke jendela Alarm Synthesis. Pada jendela Alarm Synthesis terdapat label NETCAS version yang digunakan, menu bar, dan Global synthesis line.

Singkatan Warna Arti Keterangan

EF Merah Equipment Failure

Network element tidak lagi merespon atau sudah gagal fungsi

DF Merah Dialog Failure  Perintah tidak dimengerti

 Transmisi error

 Protokol error

AS Hijau Alarm Stop Skalar off pada alarm tidak sedang digunakan.

AT Magenta Alarm

Attended

Terindikasi ada alarm yang menyala atau memperingatkan.

UG Merah Urgent Alarm Alar Indikasi alarm bahwa ada sesuatu yang harus segera di perhatikan.

NG Kuning Non Urgent Alarm

Indikasi alarm yang tidak perlu segera diatasi.

HA Magenta Houskeeping Alarm

Alarm dilingkungan microwave station. Misalnya jika pada microwave station suhu naik secara drastis, genset tidak berfungsi,dll

SA Magenta Service Affected

Proses transmisi bermasalah dibutuhkan penanganan khusus dan segera

DA Magenta Distant Alarm Terdeteksi alarm yang tidak lokal atau setempat dengan network element

SF Magenta Signal Failure Pensinyalan gagal pada input alat pelanggan ST Hijau Status Alat telah terkoneksi dengan remote control

(7)

Tabel 4.1. Global synthesis line

Gambar 4.2 Jendela Menu pada NETCAS.

946LUX40 menunjukan NECTAS version yang digunakan oleh sistem radio link, pada praktikum ini, digunakan NETCAS versi 946LUX40. Global synthesis line menunjukkan alarm dalam bentuk mnemonic-mnemonic pada setiap network elemen sistem radio link. Mnemonic-mnemonic pada global synthesis line terdiri dari 15 mnemonic, namun pada perangkat radio link 9400 XX mnemonic-mnemonic pada global synthesis line hanya terdiri dari 14 mnemonic.

Menu bar berisi sub menu View, Bell, Application_Choice, History dan Help.

Pada sub menu Application_Choice terdapat beberapa aplikasi yang disediakan sesuai dengan versi NETCAS yang digunakan.

Gambar 4.3. Jendela sub menu Application_Choice

TC Hijau Terminal

Connected

Alar CT telah terkoneksi dengan alat

AE Hijau Access Enable Akses untuk mengontrol dan mengkonfigurasi dapat dilakukan dengan menggunakan command dari hirarki Level

DC Hitam Default

Configuration

Alat sedang dalam kondisi yang tidak lengkap.

Diperlukan konfigurasi yang lengkap untuk didownload.

(8)

Administrative Function

Aplikasi Administratives Function ini berfungsi untuk mengatur password dan hak akses aplikasi dan menyediakan opsi yang bersifat administratif. Opsi yang ada di menu operator sebagai berikut:

Gambar 4.4. Jendela Aplikasi Administratives Function.

Logout

Menu Logout merupakan perintah memutuskan hubungan dengan perangkat yang dapat diakses melalui NETCAS. Kotak dialog muncul untuk meminta konfirmasi atas keputusan yang dibuat untuk tetap menyalakan atau mematikan alat.

Gambar 4.5 Logout Dialog.

Password

Menu Password berfungsi untuk melakukan perubahan password pada jendela Login.

Perubahan password pertama dilakukan dengan cara mengisi kolom password terdahulu pada kotak old password. Password hanya boleh mengandung hurup besar maupun kecil dan angka dari 0 sampai 9. Karakter yang dapat dimasukkan sebagai password hanya huruf A-Z uppercase maupun lowercase dan angka 0-9. Jika dilakukan perubahan password maka otomatis alat akan terputus koneksinya dengan aplikasi ini. Maka harus login ulang.

(9)

Gambar 4.6 Jendela Password change.

Date

Menu Date menampilkan tanggal dan waktu. Current date menunjukan tanggal dan waktu yang tersimpan di perangkat sedangkan new date menunjukan tanggal dan waktu yang tersimpan di PC. Pengaturan tanggal dan waktu tidak dapat dirubah melalui perangkat 9400 UX, hanya dapat melalui CT mediation.

Gambar 4.7. Jendela date change

Display

Menu Display berfungsi untuk melihat profil alat namun tidak dengan menampilkan password lalu administrator untuk menampilkan profil dari semua operator kecuali untuk masing-masing password.

Gambar 4.8. Jendela Display

b. Alarm, Status and Control

Aplikasi Alarm, Status and Control menampilkan status informasi dan alarm pada perangkat Radio Link ALCATEL 9400 UX serta informasi detailnya.

(10)

Gambar 4.9. Jendela Aplikasi Alarm, Status and Control.

Tekan gambar perangkat 9400 UX untuk melihat perangkat didalamnya.

Terdapat perangkat IDU , ODU, dan Channel yang dapat kita lihat status informasi dan alarm dari perangkat-perangkat tersebut.

Gambar 4.10. Jendela Tampilan Perangkat Radio Link ALCATEL 9400 UX.

Gambar 5.10 menunjukkan perangkat-perangkat yang terdapat pada sistem radio link ini yaitu IDU, ODU dan channel. Dari gambar terrsebut dapat diperoleh informasi bahwa konfigurasi radio link yang digunakan adalah konfigurasi 1+0. Pada setiap perangkatnya terdapat lampu alarm indikator yang menunjukkan status keadaan perangkat tersebut. Jika terjadi suatu kasus kerusakan interna, Indikator akan berubah warna di perangkat yang terdeteksi terjadi kerusakan. Warna hijau menunjukkan keadaan aman, namun terdapat beberapa warna indikator alarm lain yang menunjukkan tingkat keparahan alarm yaitu:

 Warna merah, menunjukkan urgent alarm

 Warna kuning, menunjukkan non-urgent alarm

 Warna ungu (magenta), menunjukkan tingkat alarm bukan urgent ataupun non- urgent

(11)

 Warna hijau, menunjukkan no alarm.

Berikut merupakan perangkat-perangkat yang terdapat pada sistem radio link secara lengkap :

a) Main IDU

Pada Main IDU terdapat perangkat-perangkat yang menyusun main IDU tersebut terlihat seperti pada gambar 5.18. Perangkat-perangkat penyusun main IDU tersebut adalah LIU, PSU, MCU, dan ENVT. Informasi alarm dan status dari perangkat-perangkat penyusun tersebur dapat diperoleh dengan menekan bagian perangkat yang ingin peroleh informasi alarm dan status pada isi perangkat dalamnya.

Gambar 4.11 Jendela Tampilan Main IDU

No Alarm Tipe Penyebab

1 CABLE URG

alarm

Masalah kabel : tidak tehubung, terputus, short-circuit atau kontak konektor yang

buruk 2 AIR DISPLACEMENT

UNIT

NURG alarm

Kipas rusak atau mencapai temperatur tinggi

3 UNDELAYED

MAINTENANCE

URG alarm

Maintenance alarm tidak terlambat (undelayed prompt)

4 DELAYED

MAINTENANCE

URG alarm

Maintenance alarm terlambat (delayed deferred)

Tabel 4.2. Alarm pada Main IDU.

(12)

LIU

Gambar 4.12 Jendela Tampilan LIU

Tabel 4.3. Alarm pada LIU.

PSU

 Gambar 4.13 Jendela Tampilan PSU

No Alarm Tipe Penyebab

1 GENERAL ALARM URG alarm

Power Suppy tegangan dari main IDU rusak.

Tabel 4.4. Alarm pada PSU.

No Alarm Tipe Penyebab

1 CONFIGURATION ERROR

URG alarm

Konfigurasi LAU dan LIU (number of inputs, bit rates) yang salah

(13)

MCU

Gambar 4.14 Jendela Tampilan MCU

No Alarm Tipe Penyebab

1 TRIB.i or AUX 2MB: SIGNAL

LOSS

URG alarm

Tidak ada input sinyal untuk Tributari n_i atau auxilliary 2 Mbit/s stream

2 TRIB.i or AUX 2MB:

UNEXPECTED

URG alarm

input sinyal yang diterima untuk tributari n_i atau auxilliary 2 Mbit/s stream tidak sesuai (bit rate, code, dll)

3 TRIB.i or AUX 2MB:

UNEXPECTED

URG alarm

Insertion AIS pada transmisi melalui tributari n_i atau auxilliary 2 Mbit/s stream enabled

4 TRIB.i RC or AUX 2MB RC: SEQ.INS.

R_C State

Pseudo-random patter ditambahkan ke tributari n_i atau auxilliary 2 Mbit/s stream

5 TRIB.i RC or AUX 2MB RC: DIST.

LOOP

R_C State

Remote baseband loopback (ODU port) pada tributari n_i atau auxilliary 2 Mbit/s stream

6 TRIB.i RC or AUX 2MB RC: BER

MEAS

R_C State

Pengukuran BER PADA tributari n_i atau auxilliary 2 Mbit/s stream

7 TRIB.i or AUX 2MB: RX AIS

URG alarm

Generasi dari sebuah AIS dalam penerimaan tributari n_i atau auxilliary 2 Mbit/s stream aktif

8 MUX_DEMUX

ALARM

URG alarm

Multiplexer pada main IDU MCU board gagal

1 2 3 4 5 8

7 6

9 1 0 1

5

1

1

1 1

3

1

1

1

1 2

1

1

1

1 1

1

1

1 1

4

1

1

1

(14)

MUX_DEMUX GEN. ALARM

9 MAIN UNIT URG

alarm

General main IDU alarm gagal

10 SUPERVISION UNIT

URG alarm

MCU board pada main IDU gagal

11 RX 1 HIGH BER RX X HIGH BER

URG alarm

Prioritas permintaan switching pada hing BER atau loss of receive mode frame sync pada channel 1 atau X 12 RX 1 LOSS FRAME

RX X LOSS FRAME

URG alarm

Rugi pada peneriaan frame sync pada channel 1 atau X yang disebabkan oleh sebuah masalah penerimaan yang

dihasilkan pada pentransmisian AIS

13 LOCAL

LOOPBACK

R_C State

Local baseband loopback pada main IDU atau extension IDU

14 LINK INDENTITY CODE

URG alarm

Frame kode identifikasi yang diterima oleh switched channel buruk

15 CONFIGURATION ERROR

URG alarm

Tidak kosisten antara bit rate yang diminta oleh MCU board dan didukung oleh LIU board

Tabel 4.5. Alarm pada MCU.

ENVT

Gambar 4.11 Jendela Tampilan ENVT

No Alarm Tipe Penyebab

1 HOUSEKEEPING 1 to 8

URG alarm

Stasiun environtment dry loop alarm

2 SOFTWARE KEY MISSING

URG alarm

Software key tidak berada pada posisi yang benar pada SKU/MTN konektor

(15)

3 SOFTWARE KEY ALARM

URG alarm

Alarm akan menyala ketika ganti key dan key baru tidak memiliki karakteristik yang sama

dengan key lama

4 TERM.

SHUTDOWN IN 24, 21, ..., 3H

URG alarm

Waktu sebelum link akan diputus karena key alarm

5 RADIO PORT URG

alarm

Radio link terputus

6 NMS 1 PORT URG

alarm

Kabel di NMS 1 tidak terhubung

7 NMS 2 PORT URG

alarm

Kabel di NMS 2 tidak terhubung

8 MANAGER

ISOLATED

URG alarm

Manager tidak polling network element setelah dideklarasi

Tabel 4.6. Alarm pada ENVT.

b) ODU

ODU merupakan perangkat yang tersambung paling dekat ke antena pemancar atau antena penerima.

Gambar 4.15 Jendela Tampilan ODU

No Alarm Tipe Penyebab

1 SYNCHRONIZING URG

alarm

Bit rates tidak didukung oleh modulator

(16)

2 IF SYNTHETIZER NURG alarm

Pengirim IF synthetizer tidak dikunci

3 AMPLIFIER R_C

State

Power yang ditransmisikan pada channel 1 atau standby channel X PENERIMA amplifier

cut-off

4 OUTPUT POWER URG

alarm

Output power turun pada channel 1 atau standby channel X PENERIMA

5 UNIT MISSING URG

alarm

Absen pada ODU atau percakapan dengan modem mikrokontroller

6 GENERAL ALARM URG

alarm

Tidak dapat mengakses hardware inteface

7 CONFIGURATION ERROR

URG alarm

Konfigurasi error

8 RF SYNTHETIZER URG alarm

Ketidaksesuaian antara frekuensi pengirim dan penerima

9 RF LOOPBACK R_C

State

RF local loop pada channel 1 atau standby channel X

10 BB LOOP R_C

State

Local baseband loopback pada channel 1 atau standby channel X input ODU 11 FEC INHIBITION R_C

State

Forward Error Corrector code disabled pada channel 1 atau standby channel X PENERIMA

12 CARRIER

UNLOCKED

URG alarm

Tidak ada sinyal pada input demodulator

13 EQUALIZER

INHIBITION

R_C State

Equalizer penerima disabled

14 PROPAGATION URG

alarm

Propagasi alarm

15 RECEIVE POWER URG

alarm

Peneriman menerima daya yang sangat lemah

16 EARLY WARNING URG

alarm

Permintaan switching dini pada received field atau BER

17 LOW BER URG

alarm

Permintaan performa switching pada error ratio rendah

18 PSU ALARM URG

alarm

Power supply voltages pada ODU rusak

Tabel 4.7. Alarm pada ODU

(17)

c) Channel

Gambar 4.16. Channel.

No Alarm Tipe Penyebab

1 CABLE URG

alarm

Masalah kabel : tidak tehubung, terputus, short-circuit atau kontak konektor yang

buruk 2 AIR DISPLACEMENT

UNIT

NURG alarm

Kipas rusak atau mencapai temperatur tinggi

3 UNDELAYED

MAINTENANCE

URG alarm

Maintenance alarm tidak terlambat (undelayed prompt)

4 DELAYED

MAINTENANCE

URG alarm

Maintenance alarm terlambat (delayed deferred)

Tabel 4.8. Alarm pada Channel.

Aplikasi Alarm, Status and Control memiliki menu bar yang berisi menu seperti menu History dan Remote_Control.

a) History

Menu History menyediakan informasi tentang kejadian apa saja yang telah terjadi pada element network. Menu History tidak dapat dilihat hingga telah dilakukan konfigurasi atau setting di NE. Ketika aplikasi dinyalakan, menu history akan memunculkan alamat fisik dari NE dan semua alarm yang sedang aktif. Saat aplikasi ditutup maka informasi sebelumnya sudah tersimpan. Menu ini dapat menyimpan data hingga 1000 kejadian yang terjadi di NE.

(18)

Gambar 4.17. Jendela menu History.

Display dan print berfungsi untuk memerintahkan memilih alarm akan ditampilkan atau dicetak.

Display title, berfungsi untuk menentukan pada alarm manakah pengawasan akan difokuskan pada kasus ini dipilih All yang berarti fokus pada semua alarm.

Mnemonic, berfungsi memilih satu atau seluruh mnemonic untuk konsentrasi pengamatan alarm.

Classification, memilih alarm untuk ditugaskan di kriteria yang sama seperti urgent dan tidak urgent.

Data Filter, berfungsi untuk memilih alarm antar saat tanggal dan waktu saat dinyalakan hingga dimatikan, untuk masuk ke box yang sesuai.

b) Remote_Control

Submenu All pada menu Remote_Control adalah daftar semua kontrol remote yang dapat dikirim ke NE. Bila Anda memilih remote control, membuka kotak dialog di bawah ini.

Gambar 4.18. Jendela submenu All pada menu Remote_Control.

Installation Parameters

Aplikasi Installation Parameters menampilkan pengelolaan elemen jaringan dan dapat pula untuk melakukan perubahan konfigurasi hardware. Parameter-parameter yang dipilih sudah sesuai dengan sfesifikasi alat yang ada di manual book.

(19)

Gambar 4.19. Jendela aplikasi Installation Parameters.

Aplikasi Installation Parameters memiliki menu bar yang berisi menu seperti menu Tables. Pada tabel 5.9 menjelaskan submenu pada menu Tables.

Submenu pada Menu Tabel Keterangan

Equipment Type Memilih tipe peralatan yang digunakan. Radio link yang digunakan pada praktikum adalah peralatan 9400UX family sehingga

dipilih 9400UX or 9600UX Station Designation Memberi nama station lokal dan

stasion tujuan (nama harus tidak melebihi delapan karakter atau termasuk karakter yang dilarang oleh

MS-DOS)

Configuration Memilih pilihan yang sesuai untuk konfigurasi peralatan dari daftar.

Frequency Band Memilih frekuensi band untuk peralatan dari daftar

(20)

Tributary units Pilih jumlah maksimum bit rate yang diperbolehkan oleh LAU/LIU

terpasang pada peralatan

Additional Boards Pilih absent jika tidak ada ESC axtension IDU yang dipasang sebagai

additonal board dan pilih present jika ada

Local loop Untuk alat yang dipakasi saat ini pilih present karena memang ada konfigurasi hardware local RF

loopbacknya

Tabel. 4.9. Submenu pada Menu Tabel pada aplikasi Installation Parameters.

Maintenance Memory

Maintenance Memory adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk menyimpan dan menghilangkan dari peristiwa yang terjadi ketika hubungan antara sistem operasi dan ne terputus, atau ketika CT tidak terhubung.

Gambar 4.20. Jendela aplikasi Maintenance Memory.

Aplikasi Maintenance Memory memiliki menu bar yang berisi menu seperti menu Receive Pada tabel 4.10 menjelaskan submenu pada menu Receive.

(21)

Submenu pada Menu Receive Keterangan

Display Membaca dan menampilkan elemen yang ada pada memori.

Save File Menyimpan file event yang dapat digunakan kembali oleh aplikasi.

Masukkan nama file yang akan disimpan (dengan ekstensi .evt) dan

konfirmasi. Jika file sudah ada dengan nama yang sama, peringatan

pesan ditampilkan.

Tabel. 4.10. Submenu pada Menu Receive pada aplikasi Maintenance Memory.

Measurement

Aplikasi Measurements memberikan informasi yang berisi pembacaan pengukuran parameter-parameter pata setiap kanal yang terakhir dilakukan. Tanggal dan waktu pengukuran muncul di bagian atas jendela.

Gambar 4.21. Jendela aplikasi Measurement.

Operational Parameter

Aplikasi Operation Parameter berfungsi untuk menyatakan parameter operasi peralatan yang parameter perangkat yang sudah telah didefinisikan dan ditransmisikan ke peralatan melalui aplikasi Installation parameter.

(22)

Gambar 4.22. Jendela aplikasi Oprational Parameter.

Aplikasi Performance Monitoring (G784) memiliki menu bar yang berisi menu seperti menu Terminal, Equipment, Threshold, dan Alarm. Penjelasan submenu pada menu Terminal, Equipment, Threshold, dan Alarm adalah sebagai berikut.

a) Terminal

Gambar 4.23. Submenu pada menu Terminal pada aplikasi Oprational Parameter

Submenu pada Menu Terminal Keterangan Station Number Memilih nomor telepon

stasiun untuk esc 2.Nilai-nilai yang mungkin: 011 untuk 999, tapi tidak boleh lebih

dari satu nol di nomor tersebut

Bit Rate Memilih kecepatan bit

operasional. Kecepatan bit

(23)

dibatasi oleh maksimum bit rate yang diperbolehkan oleh software key dan/atau tingkat

sedikit maksimum yang diperbolehkan oleh konfigurasi hardware. Untuk cahaya IDU, hanya 2 x 2 dan

4 x 2 Mbit/s

Link Indentity Code melindungi transmisi dengan pengenalan kode pada

transmisi (nilai yang mungkin: 0-31). Kode ini sama harus dimasukkan pada RX sehingga menerima kode dapat dibandingkan dengan

kode yang ditunggu.

Inserted Tributaries Mengaktifkan atau menonaktifkan masing- masing tributary. Tributari yang tidak dimuat dan aktif

menghasilkan alarm

(24)

AIS Configuration menentukan apakah ais penyisipan aktif atau tidak

aktif untuk tributary

Tributaty memodifikasi urutan di tributari ditransmisikan.

Radio Configuration/Radio Frequency Mengatur frekuensi transmitter dan receiver. Tiga

bar horisontal yang disediakan untuk menyesuaikan frekuensi:

 ghz ( step = 1 ghz )

 mhz ( step = 1 mhz )

khz ( step = 250 khz )

Radio Configuration/Output Power Menentukan power pada ODU

(25)

Tabel. 4.11. Submenu pada Menu Terminal pada aplikasi Operational Parameter.

b) Equipment

Gambar 4.24. Submenu pada menu Equipment pada aplikasi Oprational Parameter.

Submenu pada Menu Equipment Keterangan

Local Configuration Alamat IP (Internet Protocol) dikodekan pada 4 byte A, B,

C, D

Time Configuration Tipe NTP IP address. Dalam kasus ini, NE akan mengadopsi NE master time

(26)

Acces Configuration Digunakan untuk elemen jaringan tertentu untuk mengatur koneksi untuk transmisi informasi dari sistem manajemen jaringan ke

elemen yang dipilih Tabel. 4.12. Submenu pada Menu Equipment pada aplikasi Operational

Parameter

c) Threshold

Gambar 4.25. Submenu pada menu Threshold pada aplikasi Oprational Parameter.

Submenu pada Menu Threshold Keterangan G826 Block Size Set pada blok size

1 at 2x2 Mbps 2 at 4x2 Mbps 4 at 8x2 Mbps 8 at 16x2 Mbps

Alarm Threshold Alarm Thresholds

(27)

Propagation Nominal Power:

Menunjukkan kekuatan diterima nominal (berasal dari

sirkulasi link). Ambang daya:

Memilih nilai redaman dibandingkan dengan nominal

menerima kuasa di mana propagasi alarm dipicu.

Maintenance Threshold Mendefinisikan thresholds di mana alarm dipicu. Peralatan menganalisa dan log ES , SES

, PSAC , PSAD dan PSRC , dll , menggunakan Counter yang me-reset setiap 24 jam

Tabel. 4.13. Submenu pada Menu Threshold pada aplikasi Operational Parameter.

d) Alarm

(28)

Gambar 4.26. Submenu pada menu Threshold pada aplikasi Oprational Parameter.

Submenu pada Menu Alarm Keterangan Radio alarms validatio or Hosekeeping

alarms validation

Memperlihatkan daftar alarm, mengubah kriteria alarm dan

mengubah kriteria semua alarm

Hosekeeping alarms labels Memilih salah satu loops yang tersedia dari kolom di kiri dan setelah meng-click dua kali label box, beri nama

Remote Control labels Prinsipnya sama dengan environment loops

Tabel. 4.13. Submenu pada Menu Threshold pada aplikasi Operational Parameter.

Performance Monitoring (G784)

Aplikasi Performance Monitoring (G784) digunakan untuk menganalisis kinerja dari Terminal Point (TP) didukung oleh elemen jaringan sesuai dengan Rekomendasi ITU-T G784 mengenai pengawasan peralatan SDH.

(29)

Gambar 4.27. Jendela aplikasi Performance Monitoring (G784).

Aplikasi Performance Monitoring (G784) memiliki menu bar yang berisi menu seperti menu Configure Pada tabel 5.11 menjelaskan submenu pada menu Configure.

Submenu pada Menu Configure Keterangan

Radio spi sink Threshold untuk kualitas penerimaan

Radio Protection Threshold untuk performa switching

Plesio Path Threshold untuk Link, Section, dan Reception

(30)

Tabel. 4.15. Submenu pada Menu Configure pada aplikasi Performance Monitoring (G784).

Radio Transmission Parameters

Aplikasi Radio Transmission Parameters berfungsi untuk memantau parameter transmisi utama (transmitted power, receivered power, bit error ratio). Selain itu Aplikasi Radio Transmission Parameters berfungsi untuk menjalankan diagnostik awal di transmit dan receive alarm.

Gambar 4.28. Jendela aplikasi Radio Transmission Parameters.

Remote Inventory

Aplikasi Remote Inventory digunakan oleh operator atau manajer NMC untuk mengakses informasi mengenai persediaanyang dipilih elemen jaringan. Informasi yang diberikan dapat digunakan oleh operator untuk mengidentifikasi unit jarak jauh untuk manajemen dantujuan administrasi .Semua data persediaan dimuat sebelum pengiriman ke pelanggan, selama pengujian pabrik dan / atau inspeksi. ini tidak dapat dimodifikasi oleh operator.

Gambar 4.29. Jendela menu Display Selection pada aplikasi Remote Inventory

(31)

Menu Display Selection pada aplikasi Remote Inventory berfungsi untuk memilih data yang akan dibaca dan ditampilkan .Informasi ini dirancang untuk membantu dalam administrasi elemen jaringan seperti yang dilakukan oleh pemeliharaan dan perbaikan pusat pelanggan. Data persediaan dapat diakses dari perangkat manajemen remote . Data tersebut ditampilkan atas permintaan operator dan dapat dicetak. Semua data yang terdapat dalam cadangan. File rur menyediakan untuk identifikasi lengkap dari unit diganti ( nama generik RU ), dan dapat digunakan untuk memfasilitasi pengelolaan peralatan oleh tim instalasi dan pemeliharaan. Berbagai bidang data yang ditampilkan oleh aplikasi berisi informasi berikut:

 Identitas Alcatel CIT atau anak ( penerimaan, , Asel , ASES , ATEL )

 Mnemonic yang mewakili jenis elemen jaringan ( lihat daftar di Lampiran 12 )

 Referensi dari unit diganti ( misalnya 3CC05714AAAA ) dan indeks revisinya

 Referensi dari perangkat lunak yang diinstal penduduk ( misalnya 3CC08538AAAA ) dan indeks revisinya

 Kode clei ( Bellcore spesifikasi ) , pada hingga sepuluh karakter

 Tempat pembuatan ( empat karakter ) ( dicadangkan untuk ALCATEL )

 Nomor seri

Tanggal pembuatan (format YYMMDD ) .

Software Downloading

Aplikasi Software Downloading digunakan untuk mendowload software.

Download dapat dilakukan dari :

ECT (Equipment Craft Terminal) terhubung ke NE,

OCT (Office Craft Terminal) terhubung ke the mediation device,

LCT (Local Craft Terminal) di CS (Central Station),

Gambar 4.30. Jendela aplikasi Radio Software Downloading.

Aplikasi Software Downloading memiliki menu bar yang berisi menu seperti menu Software_Download_Management. Pada tabel 5.17 menjelaskan submenu pada menu Software_Download_Management.

(32)

Submenu pada Menu Software_Download_Management

Keterangan

Software management Mengindentifikasi software MCU

Server Identification Mengidentifikasi terminal yang melakukan download

Tabel. 4.16. Submenu pada Menu Software_Download_Management pada aplikasi Software Download.

C. Pengukuran Bit Error Rate G.821 Tributary 2 Mbit/s

Hasil Pengukuran Bit Error Rate di tiga tributary akan menampilkan hasil seperti tabel berikut:

Tributary Parameter Hasil Keterangan

5

Total Second 63

Sukses

Line Rate 2047990

Bit Err Rate 0.000E

Bit Rate 64000

Code Error 0

Total Bits 3.392E6

Bit Error 0

Error Free Second 60 / 100.00000%

Errored Secs Pass 0/0%

(33)

Sev Errored secs Pass 0/0%

Available time 60 / 100.00000%

Unavailable time 0 / 0%

Tabel 4.17. Pengukuran Bit Error Rate pada Tributary 5

Tributary Parameter Hasil Keterangan

5

Total Second 63

Gagal

Line Rate 2047993

Bit Err Rate 0.000E

Bit Rate 63999

Code Error 0

Total Bits 2.944E6

Bit Error 0

Error Free Second 46 /76.66667%

Errored Secs FAIL 14/23.33333%

Sev Errored secs FAIL 14/23.33333%

Available time 60 / 100.00000%

Unavailable time 0 / 0%

Tabel 4.18. Pengukuran Bit Error Rate pada Tributary 5

Tributary Parameter Hasil Keterangan

6

Total Second 53

Sukses

Line Rate 2047993

Bit Err Rate 0.000E

Bit Rate 64000

Code Error 0

Total Bits 3.392E6

Bit Error 0

Error Free Second 60 / 100.00000%

Errored Secs Pass 0/0%

Sev Errored secs Pass 0/0%

Available time 60 / 100.00000%

(34)

Unavailable time 0 / 0%

Tabel 4.19. Pengukuran Bit Error Rate pada Tributary 6

Tributary Parameter Hasil Keterangan

7

Total Second 63

Sukses

Line Rate 2047990

Bit Err Rate 0.000E

Bit Rate 64000

Code Error 0

Total Bits 3.392E6

Bit Error 0

Error Free Second 60 / 100.00000%

Errored Secs Pass 0/0%

Sev Errored secs Pass 0/0%

Available time 60 / 100.00000%

Unavailable time 0 / 0%

Tabel 4.20. Pengukuran Bit Error Rate pada Tributary 7

Hasil pengujian :

Pada tributary 5, 6 dan 7, hasil pengukuran menunjukkan bahwa tributary dalam keadaan baik. Parameter pengukuran baik dapat dilihat dari line rate yang sesuai lalu nilai Bit Err Rate, Bit Error, Errored Secs, Sev Errored secs, dan Code Error yang bernilai mendekati nol. Sedangkan kondisi error diberikan untuk mengukur BER ketika terjadi error, pada tributary 5 karena pada sekitar ODU dan antenna di pasang penghalang.

(35)

5.3 Konfigurasi dan setting radio parameter perangkat radio microwave

Tabel 5.21. Konfigurasi dan setting parameter radiolink.

POLBAN A POLBAN B

General

Characteristics

Equipment 9400UX/9600UX 9400UX/9600UX

Locale Station POLBANA POLBANB

Distant Station POLBANB POLBANA

Configuration 1+0 1+0

Modulation 4 QAM 4 QAM

Frequency Band 13 GHz 13 GHz

Amplifier Variable Variable

Station number 2 4 6 8 1 2

Local Loop Present Present

Time Slot Mapping Standard Configuration Standard Configuration Line Code

Tx Side 4 8

Rx Side 8 4

Channel 1

Tx frequency 12900000 KHz 13240000 KHz Rx frequency 13240000 KHz 12900000 KHz

Tx level 24 dBm 25 dBm

Bit rate 8 x 2 Mbps 8 x 2 Mbps

Rf Channeling 14MHz 14MHz

Network element

NE IP 192.168.1.254

NTP IP 0.0.0.0

Mediation Inactive Threshold

Nominal level -50 dBm -50 dBm

Propagation -95 dBm -95 dBm

(36)

A. Konfigurasi dan setting radio parameter perangkat radio microwave

Konfigurasi dan setting perangkat radio link dalam merancang perencanaan jaringan radiolink pada masing-masing side pada setiap parameternya harus sesuai dengan manual book ALCATEL 9400UX, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Equipment. Pada praktikum ini perangkat radio yang digunakan adalah ALCATEL9400UX.

2. Locale Station dan Distance Station pada rancangan ini kedua station diberikan nama, pada radio link pertama diberi nama POLBANA dan pada radio link kedua diberi nama POLBANB.

3. Configuration. Sistem proteksi yang digunakan pada rancangan ini adalah 1 + 0, ini menunjukkan bahwa sistem tidak menggunakan proteksi.

4.

Tabel 4.22. Reference Standards and Frequency Plans

Berdasarkan tabel diatas untuk parameter equipment 9400UX / 9600 UX, Modulation.

Modulasi yang digunakan adalah 4QAM ( Quadrature Amplitude Modulation ) dengan frequency band 13 GHz , serta untuk rentang Tx dan Rx frequency adalah 266 MHz.

5. Tributaries. Jumlah maksimum bit rate yang diizinkan oleh LAU/LIU terpasang pada radio, pada rancangan ini dipakai 8 ports 2/8 Mbps.

6. Station Number pada POLBANA adalah 246, sementara station number POLBANB adalah 812.Untuk kombinasi angka tidak diperbolehkan menggunakan angka 0 lebih dari satu.

7.

Tabel 4.22 Tabel Frequency Agility Bands

(37)

Pada Tabel Frequency Agility Bands, parameter Tx dan Rx frequency band frequency.

Untuk Tx frequency POLBAN A adalah 12900000 KHz band frekuensi tersebut menempati sub band frequency 2P dan untuk Rx frequency POLBAN A adalah 13240000 KHz band frekuensi tersebut menempati sub band frequency 2P. Pada Tx dan Rx frequency untuk POLBAN B sub band frequency yang ditempati kebalikan dari POLBAN A.

8. Tx level. Menentukan berapa besar ouput power pada ODU, besar output power yang bisa digunakan.

Tabel 4.23. Tunability Range For New Generation ODU A9400UX flat ODU

Keterangan dari table diatas : 9413 UX, besar output power untuk parameter tx level diisi 25 dBm disisi POLBAN A dan 24 dBm disisi POLBAN B

9. Link Identify Code Tx/Rx. Untuk melindungi transmisi dengan kode pada transmisi.

Settingan link code di radio link pertama pada sisi Tx diberi “4” dan sisi Rx diberi “8”.

Sedangkan settingan link code di radio link kedua pada sisi Tx diberi “8” dan sisi Rx diberi “4”.

(38)

5. KESIMPULAN

1. NECTAS merupakan software yang digunakan untuk melihat dan menkonfigurasikan parameter sistem radio link microwave seperti koneksi antar device, tributary yang digunakan dan parameter lainnya.

2. Pada aplikasi NECTAS juga dapat digunakan untuk mengetahui adanya gangguan melalui fungsi fungsi dari semua menu yang terdapat dalam NECTAS.

3. Pengujian BER dan ERROR Performance G.821 Tributary 2 MBit/s Radio link Microwave dilakukan pada kanal nomor 6 sampai dengan 8 dengan menggunakan alat Data. Nilai BER atau Error performance dipengaruhi oleh perangkat dari sistem radio itu sendiri dan lingkungan sekitar. Jika ada yang menghalangi pada ODU (antenna) maka performance akan menurun.

4. Desain dan perencanaan merupakan hal terpenting agar komunikasi point to point radio link microwave berhasil. Proses perancangan perangkat radio link microwave harus berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam manualbook ALCATEL 9400UX. Pada percobaan ini perangkat radio yang digunakan adalah 9413 UX 8 QAM, sehingga proses setting parameter-parameter yang ada di dalam radio link microwave ini harus disesuaikan dengan perangkat radio yang digunakan.

(39)

LAPORAN LAB. SISTEM KOMUNIKASI RADIO

Paket : A

Sistem Radio Link Microwave ALCATEL 9400UX

Kelompok 4/ 3A2 Anggota:

1. Muhammad Naufal (141331019) 2. Sinta Yohana Marpaung (141331030) 3. Varin Ayu Cefira (141331031) 4. Yugyta Prafitri (141331032)

PROGRAM STUDI TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017

(40)

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Blok Perangkat Radio Microwave Digital ALCATEL 9413 UX
Gambar 3.3 Diagram Blok Konfigurasi Perangkat Radio Microwave
Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukuran BER dan Error Performance G.821
Gambar 4.4. Jendela Aplikasi Administratives Function.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu dalam perencanaan link microwave antara Semarang-Magelang ini direkomendasikan menggunakan repeater aktif sesuai skenario 2 karena dengan menggunakan repeater

Secara keseluruhan perangkat Indoor Unit Microwave Digital Radio Type Huawei RTN Optix 980L ini bekerja dengan semestinya tanpa adanya parameter uji yang tidak memenuhi

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2015 tentang Perencanaan Pita Frekuensi Radio Microwave Link Titik ke Titik

Sehingga perencanaan link radio digital ini menggunakan sistem multiple hop dengan jumlah hop yang digunakan adalah dua hop.. Tujuan proyek akhir ini adalah

Untuk mengatasi kendala tersebut dibangun sistem cross band repeater interconnection, Hasilnya pada jarak 8 km dari titik radio Link, sinyal penerimaan yang

Salah satu teknologi virtualisasi yang dapat digunakan untuk membangun jaringan cloud adalah OpenVZ pada sistem operasi linux.. Saat ini perkuliahan praktikum sistem operasi

Dari hasil survey yng dilakukan dapat kita hitung jarak radio link yang akan kita bangun yaitu dengan menggunakan GPS (Global for Positioning system) atau dengan

DAFTAR MAHASISWA ANGKATAN 2015 - SISTEM INFORMASI PEMBAGIAN KELAS TEORI & PRAKTIKUM