• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praperadilan Terhadap Tidak Sahnya Penghentian Perkara Secara Diam-Diam Dalam Tahap Penyidikan - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Praperadilan Terhadap Tidak Sahnya Penghentian Perkara Secara Diam-Diam Dalam Tahap Penyidikan - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

127

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tindakan upaya paksa dari penyidik yang dapat dimintakan praperadilan adalah :

a. Sah tidaknya penangkapan;

b. Sah tidaknya penahanan;

c. Sah tidaknya penggeladahan;

d. Sah tidaknya penyitaan;

e. Sah tidaknya penetapan tersangka.

Tindakan penyidik yang bukan merupakan upaya paksa yang dapat diajukan praperadilan yaitu :

a. Sah tidaknya penghentian penyidikan;

b. SPDP yang tidak diberitahukan kepada terlapor pada saat berstatus sebagai terlapor belum menerima SPDP atau lewatnya waktu 7 (tujuh) hari penyerahan SPDP kepada terlapor saat itu.

c. Ganti rugi dalam hal :

1) Tersangka karena ditangkap, ditahan, dituntut dan diadili atau dikenakan tindakan lain, tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan.

2) Penangkapan atau penahanan serta tindakan lain tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orang atau hukum yang diterapkan atau perkaranya tidak diajukan ke pengadilan negeri.

(2)

128

2. Penghentian perkara secara diam-diam dalam tahap penyidikan tidak dapat dijadikan alasan permohonan praperadilan terhadap tidak sahnya penghentian penyidikan, karena permohonan praperadilan yang didasarkan pada alasan sah atau tidaknya penghentian perkara secara diam-diam secara yuridis tidak dikenal di dalam KUHAP maupun yurisprudensi di Indonesia. Oleh karena itu alasan sah atau tidaknya penghentian perkara secara diam-diam bukan merupakan objek dari praperadilan.

B. Saran

Dalam mengajukan permohonan praperadilan, para pemohon (penyidik, penuntut umum, pihak ketiga yang berkepentingan, tersangka) harus teliti dan cermat memahami alasan-alasan praperadilan yang secara yuridis formal telah ditentukan dalam hukum acara pidana (KUHAP) maupun yurisprudensi lembaga peradilan umum maupun putusan yudicial review Mahkamah Konstitusi.

Referensi

Dokumen terkait

The escalated inputs of the client were investigated from various point with the desire for the client lastly the report was readied 1.6 Scope of the study: The extent of the