• Tidak ada hasil yang ditemukan

Preferensi Mahasiswa UNP Terhadap Tempat Kos di Kec. Padang Utara pada Masa Pandemi (Covid-19) dengan Menggunakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Preferensi Mahasiswa UNP Terhadap Tempat Kos di Kec. Padang Utara pada Masa Pandemi (Covid-19) dengan Menggunakan "

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Preferensi Mahasiswa UNP Terhadap Tempat Kos di Kec. Padang Utara pada Masa Pandemi (Covid-19) dengan Menggunakan

Analisis Konjoin

Lidia Bartasari1, Arnellis2

1,2Prodi Matematika,Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan dan Alam Universitas Negeri Padang (UNP)

Article Info ABSTRACT

Article history:

Received Revised Accepted

A boarding house is one of the main needs for students who migrate from their hometowns. The development of the Padang State University campus has a positive impact on the economy of the surrounding community. This can be seen from the increasing demand for boarding houses. This study aims to determine the combination of attribute levels from the level of preference of UNP students in choosing a boarding house in North Padang District. The results showed that the combination of levels most preferred by UNP students in choosing a boarding house is a boarding distance of <1 Km, a boarding price of Rp.200,000-Rp.350,000, and Wi-Fi boarding facilities. Meanwhile, the combination of attribute levels that UNP students dislike in choosing a boarding house is the distance of boarding houses > 3 Km, boarding prices > Rp. 500,000, and boarding facilities without facilities. The most important attribute for UNP students in choosing a boarding house is the boarding facility attribute because it has the highest relative importance value of 39.4%.

ABSTRAK

Tempat kos merupakan salah satu kebutuhan utama bagi mahasiswa yang merantau dari kampung halamanya. Perkembangan kampus Universitas Negeri Padang membawa pengaruh positif bagi ekonomi masyarakat sekitar. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya permintaan akan tempat kos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi level atribut dari tingkat kesukaan mahasiswa UNP dalam memilih tempata kos di Kec.Padang Utara. Hasil penelitian menunjukan Kombinasi level yang paling disukai mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos adalah jarak kos < 1 𝐾𝑚, harga sewa kos 𝑅𝑝. 200.000 − 𝑅𝑝. 350.000, dan fasilitas kos Wi-Fi.

Sedangkan kombinasi level atribut yang kurang disukai mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos adalah jarak kos > 3 𝐾𝑚, harga sewa kos > 𝑅𝑝. 500.000, dan fasilitas kos tidak ada fasilitas. Atribut yang paling penting bagi mahasiswa UNP dalam pemilihan sebuah tempat kos adalah atribut fasilitas kos karena memiliki nilai kepentingan relative tertinggi yaitu sebesar 39,4%.

Keywords:

Conjoint Analysis Attribute

Preference Boarding house Kata Kunci:

Analisis Konjoin Atribut

Preferensi Tempat kos

This is an open access article under the CC BY-SA license.

Penulis pertama (Lidia Bartasari)

Prodi Matematika,Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Negari Padang, Jl.Prof.Dr. Hamka,Air Tawar barat,Padang Utara, Padang, 25171 Padang,Sumatera Barat Email: [email protected]

(2)

1. PENDAHULUAN

Bagi setiap individu kebutuhan yang sangat penting untuk segera terpenuhi adalah tempat tinggal atau rumah. Selain kebutuhan makan, rumah atau tempat tinggal merupakan kebutuhan primer bagi setiap individu. Begitu pula bagi mahasiswa yang sebagian kuliah di luar kota domisilinya. Di sini, keberadaan tempat kos sangat penting dan merupakan kebutuhan utama bagi mahasiswa. Setiap orang memiliki preferensi yang berbeda dalam hal memilih tempat tinggal. Demikian juga para mahasiswa dalam memilih tempat kos. Banyak hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih tempat kos misalnya ada yang memilih tempat kos dengan lokasi yang strategis seperti dekat dengan kampus, tempat makan, warnet, fotocopy, shoping center, ataupun tempat-tempat hiburan lainnya. Ada yang memilih tempat kos dengan lingkungan yang mendukung dan kondusif untuk belajar atau ada juga yang lebih suka keramaian.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih tempat kos, yaitu faktor jarak dari tempat tempat kos, faktor pengaruh teman, faktor ekonomi, faktor kebersihan kos dan tempat yang nyaman [1].Terdapat tujuh faktor yang memengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih tempat kos, diantarnya faktor lingkungan kos, harga sewa kos, fasilitas, referensi, lokasi, keamanan, dan pelayanan, tentunya akan banyak variabel yang berpengaruh tergantung dari bagaimana pengambilan keputusan itu terjadi [2].

Berdasarkan hasil survei pada 20 orang mahasiswa/i UNP diperoleh hasil bahwa atribut yang penting bagi mahasiswa dalam memilih tempat kos adalah (a) Jarak; (b) Harga sewa; dan (c) Fasilitas kos. Untuk mengetahui atribut yang paling disukai mahasiswa dalam melihat preferensi terhadap tempat kos di Kec.Padang Utara, dilakukan dengan menggunakan Analisis konjoin.

Analisis konjoin (conjoint Analysis) digunakan untuk membantu mendapatkan kombinasi atau komposisi atribut-atribut suatu produk atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai konsumen, dan juga digunakan untuk mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang terdiri atas satu atau banyak bagian. Hasil utama konjoin adalah suatu bentuk atau desain produk atau jasa tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden [5].

a. Model Dasar Analisis Konjoin

secara umum model dasar analisis konjoin adalah sebagai berikut, 𝜇(𝑋) = ∑ ∑𝑘𝑖 𝑎𝑖𝑗 𝑥𝑖𝑗

𝑚 𝑗=1

𝑖=1 untuk 𝑖 = 1, 2, … , 𝑚; 𝑗 = 1, 2, … , 𝑘𝑖 (1) Dengan,

𝑥𝑖𝑗= 1 , kalau level ke j dari atribut ke I terjadi.

= 0 , kalau tidak.

Dimana,

𝜇(𝑋) = seluruh utility dari suatu alternatif

𝑎𝑖𝑗 = part worth (nilai utility yang terkait dengan atribut ke- i level ke-j) 𝑘𝑖 = banyaknya level atribut i.

𝑚 = banyaknya atribut.

𝑥𝑖𝑗= variabel dummy atribut ke-i dan level ke-j.

Menurut Matjik (2011;403), untuk menyelesaikan model dari analisis konjoin adalah menggunakan metode regresi linear berganda dengan variabel dummy. Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk memperkirakan nilai utility yang terkait dengan atribut ke-i level ke-j atau memperoleh nilai 𝑎𝑖𝑗. Maka dugaan persamaan regresi linier berganda adalah:

𝑦̂ = 𝑏0+ 𝑏1𝑋1+ 𝑏2𝑋2+ ⋯ + 𝑏𝑘𝑋𝑘 (2) Keterangan:

𝑦̂ = pendapat keseluruhan dari konsumen disajikan sebagai variabel dependen.

𝑋1, 𝑋2⋯ , 𝑋𝑘 = variabel dummy yang mewakili level dari setiap atributnya.

𝑏0, 𝑏1, 𝑏2, ⋯ , 𝑏𝑘 = koefisien dugaan dari variabel dummy.

(3)

b.

Regresi

Linear Berganda

Dalam menganalisis pengaruh, selalu digunakan variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel yang mempengaruhi variabel lain disebut dengan variabel bebas X (independent variable), sedangkan variabel yang dipengaruhi oleh bariabel lain disebut dengan variabel terikat Y (dependent variable).

Menurut Montgomery (1992;1) teknik statistika untuk menyelidiki dan memodelkan hubungan antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas dinamakan sebagai analisis regresi liniear berganda. Variabel bebas X bersifat kategorik, kontinu ataupun gabungan keduanya, sedangkan variabel terikat Y bersifat kontinu.

Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut.

𝑌𝑖 = 𝛽0+ 𝛽1𝑋𝑖1+ 𝑏2𝑋𝑖2+ ⋯ + 𝛽𝑘𝑋𝑖𝑘+ 𝜀𝑖 untuk 𝑖 = 1,2, … , 𝑛 (3) Dimana,

𝑌𝑖 = nilai ke-i dari variabel terikat Y

𝑋𝑖𝑘 = nilai pengamatan ke-i pada variabel independen ke-k 𝛽𝑘 = koefisien regresi ke-k

𝜀𝑖 = kesalahan (galat) ke-i

k = banyaknya variabel independen

c

. Variabel Dummy

Peubah bebas pada regresi linier berganda dapat berupa variabel boneka atau disebut variabel dummy. Variabel dummy bernilai 1 atau 0, suatu variabel dummy diberi nilai 1 bila kategori yang bersangkutan ada dan bernilai 0 bila tidak ada. Didalam penelitian ini, variabel bebas / prediktor terdiri dari variabel dummy untuk level dari atribut. Jika atribut mempunyai level sebanyak ki maka variabel dummy-nya adalah ki-1 , atau banyak variabel dummy adalah banyak level dikurangi satu.

d

.

Uji Kelayakan Model

Uji kelayakan model merupakan uji untuk megidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak. Layak disini maksudnya adalah model yang diestimasi layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji kelayakan model dapat diperoleh dengan uji F[6].

Statistik uji yang digunakan adalah uji F dengan rumus berikut [7].

F =

JKRk JKS

(n−k−1)

(4) Dimana,

𝑛 = jumlah data (pengamatan)

𝑘 = banyaknya variabel bebas (regresor) 𝐽𝐾𝑅 = Jumlah Kuadrat Regresi

𝐽𝐾𝑆 = Jumlah Kuadrat Sisa 𝐽𝐾𝑇 = Jumlah Kuadrat Total Kriteria pengujiannya yaitu,

Terima H0 jika Fhit≤ Fα,k,n−k−1 atau p − value > 𝛼 Tolak H0 jika Fhit> Fα,k,n−k−1 atau p − value < α e. Estimasi Nilai Utility

Menurut supranto (2010:120) untuk mengestimasi nilai utility, dapat diselesaikan dengan menggunakan koefisien regresi parsial dari variabel dummy-nya. Koefisien dari variabel dummy mewakili perbedaan utility dari level yang bersangkutan dengan utility level yang menjadi kategori dasar. Misalnya atribut ke-i dengan k buah variabel dummy dan variabel dummy ke-k sebagai kategori dasar, dengan persamaan sebagai berikut.

αi1− αik= b1 (5)

(4)

𝛼𝑖2− 𝛼𝑖𝑘= 𝑏2 (6) 𝛼𝑖(𝑘−1)− 𝛼𝑖𝑘= 𝑏𝑘−1 (7)

Nilai utility diestimasi pada suatu skala interval yang memiliki suatu titik asal (origin) sebarang, sehingga diperlukan suatu persamaan tambahan sebagai berikut.

𝑎𝑖1+ 𝑎𝑖2+ ⋯ + 𝑎𝑖3= 0 (8)

Nilai utility dapat bernilai positif dan negatif, jika nilai utility pada level bernilai negatif, maka dapat dikatakan bahwa level tersebut tidak atau kurang disukai oleh konsumen. Apabila nilai utility bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa level tersebut disukai oleh konsumen. Nilai utility tertinggi dari masing-masing level setiap atribut merupakan kombinasi yang diinginkan pelanggan. Setelah diperoleh nilai utility setiap level masing-masing atribut, langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat kepentingan setiap atribut. Prinsipnya tingkat kepentingan atribut adalah selisih utilitas tertinggi dengan utilitas terendah. Seperti pada persamaan (9) berikut ini.

𝐼𝑖 = (max(𝑎𝑖𝑗) − min(𝑎𝑖𝑗)) untuk setiap 𝑖 (9)

Pada dasarnya, dengan tingkat kepentingan tersebut sudah bisa mengurutkan setiap atribut berdasarkan tingkat kepentingannya. Namun, kalau diubah menjadi tingkat kepentingan relative (bobot) dengan persamaan (10), informasi yang diperoleh akan lebih lengkap.

𝑊𝑖= 𝐼𝑖

𝐼𝑖 𝑚𝑖=1

× 100% (10) f. Uji Keandalan dan Kesahihan

Salah satu cara untuk menilai keandalan dan kesahihan dari anlisis konjoin adalah dengan melihat nilai koefisien determinasi berganda (𝑅2). Nilai koefisien determinasi berganda (𝑅2) digunakan untuk menunjukan seberapa jauh modle regresi cocok/tepat untuk data yang dianalisis. Semakin dekat nilai 𝑅2 dengan 1 maka semakin baik kecocokan data dengan model, dan sebaliknya semakin dekat 𝑅2 dengan 0 maka buruk kecocokan tersebut. Nilai 𝑅2 biasanya dinyatakan dalam persen. Rumus yang digunakan adalah:

𝑅2 =∑(𝑦̂𝑖−𝑦̅)2

∑(𝑦𝑖−𝑦̅)2=𝐽𝐾𝑅

𝐽𝐾𝑇 (11)

2. METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok [3].

Sumber data yang dipergunakan adalah data primer. Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari Mahasiswa/i Universitas Negeri Padang yang kos di sekitaran Kec. Padang Utara dengan menggunakan kusioner.

Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa UNP yang terdaftar pada semester januari-juni 2022 yang berjumlah 37.840 orang berdasarkan data yang diperoleh dari Biro kemahasiswaan Universitas Negeri Padang. Dalam menentukan jumlah sampel, penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang dihitung dengan rumus slovin sebagai berikut:

Jumlah sampel = 𝑁

(1+𝑁.𝑒2)

Dimana:

𝑁 = Jumlah populasi

𝑒 = Persentase toleransi ketelitian karena kesalahan pengambilan sampel sebesar 10%

Sehingga,

Jumlah sampel = 37.840

1+37.840(0,12)

= 37.840

379,4

= 99,73 ≈ 100

Maka dapat disimpulkan sampel yang akan diambil minimal sebanyak 100

responden.

(5)

Variabel yang diberikan dalam bentuk atribut dan level yang disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 1 Atribut dan level

Atribut Level

Jarak

<1 km 1 km – 3 km

>3 km Harga Sewa

Rp.200.000 – Rp.350.000 Rp.350.000 – Rp.500.000

>Rp.500.000 Fasilitas

Wifi Perabotan

Tidak ada fasilitas

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data diperoleh dari penyebaran kusioner kepada 100 oarang mahasiswa/I UNP yang kos di sekitar Kec. Padang Utara diperoleh deskripsi data sebagai berikut [4]:

Tabel 2

Persentase Preferensi Mahasiswa dalam Rating Kombinasi Atribut terhadap Tempat Kos Kombinasi

Persentase Mahasiswa dalam Memilih Rating

1 2 3 4 5

1 14 23 33 15 15

2 10 17 37 30 6

3 12 26 34 16 12

4 9 9 25 39 18

5 31 28 25 12 4

6 6 13 29 38 14

7 2 9 23 40 26

8 2 6 16 33 43

9 1 1 9 20 69

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh informasi bahwa mahasiswa yang memilih rating 5 (sangat suka) terbanyak pada kombinasi 9 sebanyak 69%, rating 4 (suka) terbanyak pada kombinasi 7 sebanyak 40%, rating 3 (cukup suka) terbanyak pada kombinasi 2 sebanyak 37%, rating 2 ( kurang suka) terbanyak pada kombinasi 5 sebanyak 28%, rating 1 ( sangat tidak suka) terbanyak pada kombinasi 5 sebanyak 31%.

Berdasarkan dari masing – masing rating yang telah dijabarkan tersebut dan disesuaikan dengan pembagian skala likert, terdapat dua kombinasi yang disukai oleh mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos yaitu kombinasi 7 dan kombinasi 9. Hal ini dikarenakan kedua kombinasi tersebut berada dirating dua teratas dengan persentase pemilihan yang tinggi. Demikian juga, dapat dilihat bahwa kombinasi 5 Merupakan kombinasi yang kurang disukai oleh mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos di Kec.

Padang Utara. Hal ini dikarenakan kombinasi tersebut berada dibawah rating 3 yang mana rating 3 (cukup suka) merupakan ukuran standar dari pilihan positif.

3.1 Nilai

utility level tertinggi masing- masing atribut

Setelah atribut dan level atribut diperoleh selanjutnya menyusun stimuli dengan menggunakan kombinasi full profile. Kemudian menentukan tabulasi data input menurut rating dari kusioner yang

(6)

dijumlahkan berdasarkan jawaban responden pada masing- masing kombinasi. Setelah diperoleh tabulasi data input, dilakukan pengkodean level masing – masing atribut menjadi variabel dummy untuk memperoleh persamaan regresi. Sehingga diperoleh pengkodean level atribut untuk regresi pada tabel berikut:.

Tabel 3

Pengkodean Level Atribut untuk Regresi Kombinasi

Atribut X1 X2 X3 X4 X5 X6 Skor

Y

1 0 0 0 0 1 0 294

2 1 0 0 1 0 0 305

3 0 0 1 0 0 0 290

4 1 0 0 0 0 1 348

5 0 1 0 0 0 0 230

6 0 0 0 1 0 1 341

7 0 1 0 1 1 0 379

8 0 1 1 0 0 1 409

9 1 0 1 0 1 0 455

Berdasarkan pada Tabel 3 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa kombinasi yang paling banyak diplih oleh mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos di Kec. Padang Utara adalah kombinasi 9 dengan skor tertinggi yaitu 455, sedangkan kombinasi yang paling sedikit dipilih oleh mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos di Kec. Padang Utara adalah kombinasi 5 dengan skor terendah sebesar 230.

Setelah diperoleh pengkodean level atribut untuk regresi yang disajikan pada tabel 3, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk memperoleh model regresi linear berganda, yaitu

𝑌 = 196 + 61𝑋1+ 31𝑋2+ 94𝑋3+ 51𝑋4+ 101𝑋5+ 91𝑋6

Berdasarkan persamaan regresi tersebut maka langkah selanjutnya adalah menguji kelayakan model regresi yang diperoleh pada tabel ANOVA baerikut berdasarkan uji F, yang disajikan pada tabel 4.

Tabel 4

Hasil Uji Kelayakan Model Regresi Linear Berganda ANOVAa

Model

Sum of Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressi on

37450,000 6 6241,667 231,17 3

,004b

Residual 54,000 2 27,000 Total 37504,000 8

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X6, X4, X2, X5, X3, X1

Berdasarkan tabel 4 tersebut diperoleh nilai Sig. (p-value) sebesar 0,004 karena nilai P-value < 𝛼 yaitu 0,05 jadi dapat dikatakan model regresi layak digunakan atau dapat disimpulkan bahwa ada korelasi yang sangat kuat antara 9 kombinasi atribut dalam pemilihan tempat kos terhadap preferensi mahasiswa UNP.

Dari hasil uji kelayakan model diperoleh model regresi yaitu layak digunakan, maka dilanjutkan dengan perhitungan nilai utility dengan menggunakan persamaan regresi yang telah diperoleh. Berdasarkan persamaan regresi tersebut dilakukan perhitungan nilai utility setiap level dari atribut, yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.

(7)

Tabel 5

Nilai Utility Setiap Level dari Atribut Atribut

Level

Deskripsi Utilitas Lambang Estimate Jarak Kos

< 1 Km 𝑎11 30,34

1 km - 3 km 𝑎12 0,34

> 3 km 𝑎13 -30,66

Harga Sewa Kos

Rp. 200.000 -

Rp.350.000 𝑎21 45,667

Rp. 350.000 - Rp.

500.000 𝑎22 2,667

> Rp. 500.000 𝑎23 -48,333 Fasilitas Kos

Wi-fi 𝑎31 37

Perabotan 𝑎32 27

Tidak ada fasilitas 𝑎33 -64

Berdasarkan pada tabel 5 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa nilai utility level tertinggi pada atribut Jarak kos dengan jarak < 1 Km yaitu sebesar 30,34. Sedangkan nilai utility level terendah pada atribut jarak kos dengan jarak > 3 km yaitu sebesar -30,66.

selanjutnya nilai utility level tertinggi pada atribut Harga sewa kos dengan harga 𝑅𝑝. 200.000 − 𝑅𝑝. 350.000 yaitu sebesar 45,667. Sedangkan nilai utility level terendah pada atribut Harga sewa kos dengan harga > 𝑅𝑝. 500.000 yaitu sebesar -48,333. Kemudian nilai utility level tertinggi pada atribut fasilitas kos dengan fasilitas Wi-fi yaitu sebesar 37. Sedangkan nilai utility level terendah pada atribut fasilitas kos dengan fasilitas Tidak ada fasilitas yaitu sebesar -64.

3.2 Kombinasi yang paling disukai dan kurang disukai mahasiswa

Berdasarkan informasi yang diperoleh pada tabel 5 dapat disimpulkan bahwa. Kombinasi level atribut yang paling disukai mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos di Kec. Padang Utara adalah jarak kos <1 Km, harga sewa kos Rp.200.000-Rp.350.000, dan fasilitas kos Wi-Fi. Sedangkan kombinasi level atribut yang kurang disukai mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos adalah jarak kos >3 Km, harga sewa kos >Rp.500.000, dan fasilitas kos tidak ada fasilitas.

3.3 Tingkat Kepentingan Atribut

Tingkat kepentingan atribut menunjukan atribut mana yang pertama kali dievaluasi oleh mahasiswa dalam memilih tempat kos di Kec. Padang Utara. Setelah memperoleh nilai utility masing – masing level pada atribut. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 6 berikut.

Tabel 6

Tingkat Kepentingan atribut Atribut Tingkat

Kepentingan

Tingkat

Kepentingan Relative (%)

Jarak Kos 61 23,80%

Harga Sewa

Kos 94 36,80%

Fasilitas Kos 101 39,40%

Berdasarkan pada tabel 6 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa secara umum, mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos lebih mementingkan Fasilitas Kos, hal ini terlihat dari tingkat kepentingan relatifnya yang mencapai angka sebesar 39,40%. Kemudian diikuti dengan dengan harga sewa kos yang

(8)

mana tingkat kepentingan relatifnya yaitu sebesar 36,80%. Serta diikuti dengan jarak kos yang memeiliki tingkat kepentingan relatifnya yaitu sebesar 23,80%.

3.4 Uji Keandalan dan Kesahihan

Menguji valid atau sahihnya suatu hasil dalam analisis conjoin, dilakukan dengan mengetahui nilai koefisien determinasi berganda. Nilai koefisien determinasi berganda (R2) menunjukan seberapa besar pengaruh keseluruhan atribut terhadap tingkat kesukaan mahasiswa dalam memilih tempat kos di Kec.

Padang Utara. Hasil analisis data R2 dapat dilihat pada tabel 7 berikut.

Tabel 7

Hasil Koefisien Determinasi Berganda Model Summary

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,999a ,999 ,994 5,196

a. Predictors: (Constant), X6, X4, X2, X5, X3, X1

Berdasarkan pada tabel 7 tersebut, diperoleh nilai koefisien determinasi berganda (R2) sebesar 0,999 atau 99,9%. Hal ini berarti, dapat dipercaya bahwa tingkat kesukaan mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos sebesar 99,9% dipengaruhi oleh variasi atribut yaitu X1,X2 (Jarak Kos), X3,X4 (Harga Sewa Kos), X5,X6 (Fasilitas Kos).

4. KESIMPULAN

a. Nilai utilitis level tertinggi pada atribut jarak kos adalah jarak kos < 1 𝐾𝑚, atribut harga sewa kos adalah harga sewa 𝑅𝑝. 200.000 − 𝑅𝑝. 350.000, dan atribut fasilitas kos adalah fasilitas Wi-Fi.

b. Kombinasi level yang paling disukai mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos adalah jarak kos <

1 𝐾𝑚, harga sewa kos 𝑅𝑝. 200.000 − 𝑅𝑝. 350.000, dan fasilitas kos Wi-Fi. Sedangkan kombinasi level atribut yang kurang disukai mahasiswa UNP dalam memilih tempat kos adalah jarak kos >

3 𝐾𝑚, harga sewa kos > 𝑅𝑝. 500.000, dan fasilitas kos tidak ada fasilitas.

c. Atribut yang paling penting bagi mahasiswa UNP dalam pemilihan sebuah tempat kos adalah atribut fasilitas kos karena memiliki nilai kepentingan relative tertinggi yaitu sebesar 39,4%.

REFERENSI

[1] Badri, N. (2012). Analisis Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Mahasiswa Dalam Memilih Tempat Kost Di Kawasan Kampus UNEJ. Jember: Universitas Jember.

[2] Hajar, S., Susilawati, M., & Nilakusmawati, D.P.E. (2012). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Rumah Kost. e- Jurnal Matematika. 1(1), 25-31.

[3] Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi.1989. Metode Penelitian survey. Jakarta: LP3ES Jakarta.

[4] Bartasari, Lidia. 2022. Preferensi Mahasiswa UNP Terhadap Tempat Kos di Kec. Padang Utara pada Masa Pandemi (Covid-19) dengan Menggunakan Analisis Konjoin. Skripsi. Universitas Negeri Padang, Padang.

[5] Supranto

, J. 2010.

Analisis Multivariat: Arti & Interprestasi. Rineka Cipta. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

[6] Montgomery, Douglas. 2006.

Introduction to line Regression Analysis. New York: A Wiley

Interscience Publication.

[7] Sembiring, R.K. 1995. Analisis Regresi. Bandung: ITB.

Referensi

Dokumen terkait

Wij J.ijn ,loor hol DoIW1.rlUmont V.tI i'ïnnntiOIl in du gutugonhui,1 go· IIleld Int hul 1Ilududeelon van hut in hel büvoog!lOl luL duJ.U CuurllonL gept .... OeJ.e AI'llbe~Il...Jlng ui