• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP FITRAH DALAM ISLAM

N/A
N/A
Trian Solihan

Academic year: 2023

Membagikan " KONSEP FITRAH DALAM ISLAM"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

(2)

KONSEP FITRAH

DALAM ISLAM

(3)

PENGERTIAN FITRAH

Istilah “Fitrah” merupakan kesucian jiwa dan rohani, yang memiliki arti bahwa manusia sejak lahir dalam keadaan suci tidak memiliki dosa. Fitrah secara

etimologi, disebut Al-khilqah (naluri, pembawaan) dan althabȋ’ah (tabiat, watak, karakter) yang diciptakan Allah SWT pada manusia. Fitrah merupakan potensi dasar manusia sebagai alat untuk mengabdi dan ma’rifatullah.

Dalam al-Maraghi, disebutkan “Fitrah” merupakan kecenderungan untuk menerima kebenaran. Sebab kebenaran fitri manusia cenderung dan berusaha mencari serta menerima kebenaran walaupun hanya bersemayam dalam hati kecilnya.

(4)

لك دولوم دلوي

ىلع

،ةرطفلا هاوبأف

هنادوهي وأ

وأ هنارصني هناسجمي

Hadits tersebut di atas menunjukkan bahwa manusia itu ketika lahir dalam keadaan fitrah (suci/agama Islam). Orang

tuanyalah yang memiliki pengaruh yang penuh dalam

membentuk kepercayaan pada anaknya. Pada hadits tersebut tidak disebutkan kata “untuk mengislamkannya mengandung arti bahwa memang sebelumnya seorang anak memiliki potensi untuk beragama Islam, menjadi orang Yahudi, Nashrani

ataupun majusi adalah pengaruh dari keyakinan orang tua mereka.

(5)

Adapun dalam ayat al -qur’an tentang fitrah manusia, surat al Ruum ayat 30 mengenai fitrah manusia terhadap agama Allah (Islam) adalah sebagaimana berikut:

ْيد ل ب تَ ْ

لَ لَع

ْيه

ۗا رط يت لَّ ِ للِّّ ا النَّ

ا

س رط

ت ۗا فيًْ

فِ

ح

لل ّ دْي

ن هجو

ك م ِق فَاََ

.30 ل َسا ّالن ر

َيللَ

م َو

ۙ

ك رَ

نكلّٰ

اَ

و

ن ْلق ا

ِيِّ ۙۙ

م ۙ

دّّ

ْي

ك لا

للِّّ ٰ ِلذ

ْخل قل

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. ( Ar-Rum: 30).”.

(6)

tuanya akan diarahkan kemana keyakinan itu.

Fitrah manusia merupakan tahap awal di mana proses manusia sebelum mendapatkan ilmu pengetahuan, manusia pada tahap ini diibaratkan seperti kertas putih (teori tabularasa) yang kosong yang belum tercoret dengan tulisan apapun. Lingkungan dan keluarga lah yang akan membentuk anak tersebut.

Manusia juga dapat dipengaruhi oleh keyakinan orang

(7)

PEMBAGIAN FITRAH

1. Fitrah Al-Munazzalah , fitrah luar yg masuk dlm diri manusia.

Fitrah ini berupa petunjuk al-Qur’an dan as-sunnah yg digunakan sebagai kendali dan pembimbing bagi fitrah.

2. Fitrah Al- Gharizah , yaitu fitrah inheren dalam diri manusia yg memberi daya akal yang berguna untuk mengembangkan potensi dasar manusia.

(8)

PEMBAGIAN FITRAH

3. Fitrah Suci , yaitu pada hakikatnya manusia itu suci dari fitrahnya, tetapi sebenarnya hati mereka

telahh tertutup dengan dosa- dosa yang mereka perbuat.

4. Fitrah Intelektual , (aqliyah), potensi ini terdiri dari panca indera dan akal pikiran (pendengaran,

penglihatan, dan hati). Dengan potensi ini, manusia dapat membuktikan dengan daya nalar dan ilmiah tentang kekuasaan Allah.

(9)

Wallahu A’lam Bishowaab

KESIMPULAN

fitrah manusia merupakan potensi yang ada dalam diri manusia yang mampu mengarah pada fitrah baik maupun buruk, potensi yang sudah menjadi bawaan manusia sejak lahir ini terus mengalami perkembangan seiring dengan semakin berkembangnya akal pikiran manusia dan pada akhirnya manusia akan mengakui bahwa Tuhan itu ada sehingga mereka akan kembali kepada tuhannya.

(10)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, tujuan pengembangan fitrah beragama dalam pendidikan agama Islam adalah usaha mengembangkan potensi beragama yang ada pada diri manusia sehingga berkembang

Implikasi Pengembangan Fitrah Manusia dengan Pendidikan dalam Keluarga menurut Zakiah Daradjat Berdasarkan pada pendapat yang memaknai fitrah sebagai potensi atau pembawaan, maka

a) Fitrah Agama, Manusia sejak lahir mempunyai naluri atau insting yang beragama, dan mengakui adanya dzat Allah, namun ketika dia lahir cendrung pada al-hanif, yakni rindu

Karena pengaruh orang tua (mewakili lingkungan berupa pergaulan, bacaan, pendidikan, dan lain sebagainya) dapat mempengaruhi manusia menjadi buruk, jahat dan seterusnya. Apabila

Dari beberapa penelitian yang telah disebutkan di atas terdapat relevansi dengan tema penelitian penulis yaitu membahas tentang fitrah manusia, juga salah satu

Hamka dalam tafsirnya yaitu al-Azhar menafsirkan fitrah sebagai rasa asli murni dalam jiwa manusia yang belum kemasukan pengaruh dari yang lain, yaitu pengakuan adanya

Sedangkan yang membedakan konsep fitrah dari empirisme adalah pada masalah dasar yang dibawa manusia sejak lahir, dalam Empirisme manusia lahir sebagai tabularasa

Poin-poin yang dapat menggambarkan pemikiran susbtantif tersebut adalah bahwa (a) manusia lahir dalam keadaan iman dan Islam dengan memiliki potensi untuk mengarah kepada