• Tidak ada hasil yang ditemukan

problematika pelaksanaan pembelajaran pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "problematika pelaksanaan pembelajaran pendidikan"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam pada masa pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Cilacap Tahun 2021. Tujuan penelitian di SMP Negeri 1 Cilacap adalah: (1) Untuk mendeskripsikan pembelajaran pendidikan agama Islam pada masa pandemi di SMP Negeri 1 Cilacap . Hasil penelitian di SMP Negeri 1 Cilacap adalah: Pembelajaran pada masa pandemi virus Covid-19 pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Cilacap dilaksanakan secara eksternal (PJJ) dan Belajar Dari Rumah (BDR) secara daring dan kombinasi daring dan luring. dengan kapasitas 50% online dan 50% offline secara bergantian.

Permasalahan yang dihadapi di lapangan pada proses pembelajaran daring pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Cilacap antara lain; A). Strategi guru pendidikan agama Islam SMP Negeri 1 Cilacap untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran daring (PJJ) yaitu; . 1) tetap menjalankan tugas profesional, fokus dalam bekerja dan menguasai media pembelajaran online (Google Classroom, Zoom, Google Meet) 2) tidak mudah menyerah, selalu melatih diri dan terus belajar, serta memberikan keleluasaan waktu bagi siswa 3) Aktif komunikasi dengan orang tua/wali siswa melalui grup Whatsapp 4) Secara aktif mengingatkan siswa untuk memenuhi kewajiban belajarnya, serta mendampingi dan memfasilitasi pembelajaran luring 5) melakukan kunjungan rumah ke rumah siswa yang bermasalah. Melalui wasiat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Permasalahan Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Negeri 1 Cilacap”.

Tesis ini disusun untuk memenuhi beberapa persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Agama Islam, Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali, Cilacap. Peneliti menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.

  • Latar Belakang Masalah
  • Definisi Operasional
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan Skripsi

Pendidikan agama Islam diharapkan dapat menghasilkan manusia yang senantiasa berupaya menyempurnakan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulianya. Pendidikan agama Islam merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan, membentuk sikap, kepribadian dan keterampilan pada peserta didik. Oleh karena itu, pembelajaran pendidikan agama Islam tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa persiapan yang matang.

Penyelenggaraan pendidikan agama Islam secara online memerlukan perangkat mobile seperti smartphone, laptop dan tablet. Selain itu guru harus kreatif dalam menyampaikan materi pendidikan agama Islam agar siswa mudah memahami dan merasa senang dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring, guru meyakini siswa kesulitan memahami materi pendidikan agama Islam.

Untuk mendeskripsikan permasalahan pembelajaran pendidikan agama Islam pada masa pandemi di SMP Negeri 1 Cilacap. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis terhadap proses pembelajaran pendidikan agama Islam secara online di sekolah.

Kajian Pustaka

  • Problematika Pembelajaran
  • Pendidikan Agama Islam
  • Pembelajaran di Masa Pandemi covid-19

Oleh karena itu, pendidikan agama Islam memberikan bekal bagi manusia untuk hidup lebih baik dan menjadi manusia yang lebih sempurna. Artinya pendidikan agama Islam pada dasarnya bertujuan untuk memberikan kemantapan keimanan kepada peserta didik dan kedalaman akhlak. Kurikulum agama Islam di sekolah atau madrasah berfungsi sebagai pengembangan, pengenalan nilai, penyesuaian mental, perbaikan, pencegahan, pengajaran dan penyaluran (Didiyanto, 2017).

Maksudnya, fungsi pendidikan agama Islam di sekolah adalah untuk mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan serta akhlak yang mulia serta dapat memelihara keharmonian hubungan antara umat beragama. Jika dilihat dari segi perbincangan, sejauh mana pendidikan agama Islam secara umum dijalankan di sekolah ialah: (a) ilmu Tauhid/aqidah, (b) ilmu fiqh, (c) al-Quran, (d) ) Al- Hadith, (e) Etika dan (f) Sejarah Islam (Sinaga, 2017. Sistem pembelajaran pendidikan agama Islam adalah pemikiran/persediaan untuk melaksanakan tujuan pengajaran atau aktiviti pengajaran dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran, yang serta melalui langkah-langkah pembelajaran yang menjadi satu unit.

Sistem pembelajaran pendidikan agama Islam merupakan suatu susunan dari beberapa komponen pembelajaran yang tersusun atau terstruktur, saling berhubungan, dan isinya memuat nilai-nilai agama Islam secara keseluruhan sebagai pedoman tingkah laku, kemauan dan pemikiran dalam menempuh jalan pendidikan. kehidupan. sampai mati. Materi dan tujuan sistem pengajaran pendidikan agama Islam sangat berbeda dengan pembelajaran pada bidang ilmu lainnya.

Alur Pikir

  • Lokasi/Tempat dan Waktu Penelitian
  • Metode dan Pendekatan Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengambilan Subjek Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Uji Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Prosedur Penelitian

Terdiri dari tempat dan waktu penelitian, metode dan pendekatan penelitian, data dan sumber data, teknik pengambilan subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengujian keabsahan data, teknik analisis data, prosedur penelitian.

Gambaran Umum Tempat Penelitian

SMP Negeri 1 Cilacap telah menjadi bagian dari pembangunan kota Cilacap sejak sebelum kemerdekaan Indonesia hingga saat ini khususnya dalam bidang pendidikan. Pada saat itu SMP Negeri mempunyai 4 (empat) kelas yaitu Kelas I, Kelas II, Kelas III dan Kelas IV (sekarang hanya Kelas I, II dan III SMP). Dari sekitar tahun 1947 hingga 1950-an, untuk masuk dan bersekolah di sekolah menengah negeri, anak-anak harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah pada saat itu.

Bahwa untuk bisa bersekolah di sekolah menengah negeri pada saat itu, harus menunjukkan surat keterangan “lulus” dari sekolah dasar negeri tersebut. Pada tahun 1950-an, siswa Sekolah Menengah Negeri ditempatkan di tiga (tiga) sekolah berbeda di setiap kelas. Dan sekitar tahun ini, sekolah menengah negeri yang sebelumnya hanya memiliki 3 (tiga) kelas yaitu Kelas I, Kelas II, dan Kelas III diperluas masing-masing menjadi 1 (satu) kelas.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, SMP Negeri 1 Cilacap terus mengalami kemajuan demi kemajuan, perbaikan demi perbaikan, seiring dengan berputarnya mata rantai pendidikan dari direktur ke direktur sebagai pemimpin pendidikan yang masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri pada zamannya. Visi sekolah : “MEWUJUDKAN SUMBER PERS YANG BERKARAKTER, KINERJA UNGGUL, TERAMPIL DAN SADAR LINGKUNGAN”. Berdasarkan tabel diatas diketahui jumlah siswa di SMP Negeri 1 Cilacap sebanyak 940 siswa. dibagi menjadi 30 kelas yang terdiri dari kelas VII terdiri dari 10 kelas paralel 7A – 7J, kelas VIII terdiri dari 10 kelas paralel dan kelas IX terdiri dari 10 kelas paralel.

Muatan lokal adalah materi atau tugas kuliah pada suatu satuan pendidikan yang memuat muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal, yang bertujuan untuk membentuk pemahaman peserta didik mengenai keunggulan dan kearifan daerah tempat tinggalnya. Kurikulum Muatan Lokal Jawa 2013 dikembangkan dengan memperbaiki pola pikir, baik pada tataran makro (jagad gdeng) maupun mikro (jagad cilik).

Hasil Penelitian

Hal ini juga berlaku pada pembelajaran terbatas secara daring dan tatap muka, guru Pendidikan Agama Islam SMP Negeri 1 Cilacap melakukannya berbeda dengan pembelajaran konvensional dan tentunya menyesuaikan dengan pedoman pemerintah. Berdasarkan hasil wawancara, guru juga menjelaskan batasan jam pembelajaran dari 45 menit menjadi 30 menit dan dari 6 jam menjadi 4 jam, karena hal ini berdampak besar terhadap hasil belajar dan kesulitan siswa dalam memahami materi. Sejalan dengan apa yang diterapkan oleh guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Cilacap dengan menggunakan metode online, maka proses pembelajaran tentunya memerlukan adanya media penghubung antara guru dan siswa.

Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Negeri 1 Cilacap melakukan kegiatan prapembelajaran dengan berbagai cara. Berdasarkan hasil wawancara, guru pendidikan agama Islam SMP Negeri 1 melakukan prapembelajaran secara daring dan tatap muka terbatas dengan cara menyapa siswa dan melakukan tanya jawab kepada siswa melalui laman grup chat WhatsApp atau Google Classroom. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pembelajaran maka dilakukan evaluasi dan penilaian oleh seorang guru agama Islam.

Untuk melakukan penilaian, bentuk penilaian yang dipilih guru dalam melakukan penilaian adalah berupa soal pilihan ganda yang diisi oleh siswa melalui Google Form. Berbagai kendala yang ada dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Cilacap yang dilakukan secara online tidak lepas dari permasalahan atau kendala pembelajaran pendidikan agama Islam yang dihadapi guru dan siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru pendidikan agama Islam merasa terbebani karena silih berganti pembelajaran secara daring dan tatap muka.

Dibandingkan pembelajaran tatap muka, saya akui siswa yang belajar secara daring lebih baik dalam pembelajaran tatap muka. Di masa pandemi, praktik kegiatan keagamaan yang menambah wawasan siswa terhadap agama Islam ditiadakan, sehingga siswa tidak memperoleh wawasan lebih lanjut tentang pendidikan agama Islam. Petikan wawancara di atas menunjukkan adanya beberapa kesulitan yang dialami guru dalam pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Cilacap.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa agak kesulitan mendapatkan kuota dari orang tuanya, karena latar belakang ekonomi orang tua siswa berbeda-beda. Strategi pembelajaran yang tepat merupakan salah satu kunci keberhasilan pembelajaran, oleh karena itu guru hendaknya memilih strategi yang tepat agar siswa mudah memahami materi yang disampaikan, namun juga berdasarkan hasil. Cuplikan wawancara menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menerima sinyal karena faktor cuaca.

Pembelajaran online berbeda dengan pembelajaran biasa karena memerlukan strategi tepat dan mudah dipahami siswa. Bagi siswa yang mengalami kesulitan atau permasalahan, guru melakukan kunjungan rumah kepada siswa yang mengalami permasalahan.

Pembahasan

Simpulan

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh wilayah di dunia berdampak pada sistem pendidikan dan pembelajaran di Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, Covid-19 mereda sehingga dinas pendidikan memperbolehkan pembelajaran offline dengan kapasitas 50% ke atas. Permasalahan dalam bidang proses pembelajaran daring pada mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Cilacap antara lain; satu). guru kesulitan dalam mengelola dan menyampaikan serta mendiskusikan materi pelajaran b). sulit menemukan strategi pembelajaran yang tepat c). tidak semua siswa mempunyai handphone android d). sinyal tidak terjangkau e). faktor ekonomi orang tua f).

Upaya guru pendidikan agama Islam SMP Negeri 1 Cilacap untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran daring antara lain: 1) memenuhi tugas profesional, fokus bekerja, dan menguasai media pembelajaran daring (Google Classroom, Zoom, Google Meet), 2) tidak tidak mudah menyerah, selalu melatih diri dan terus belajar, serta memberikan keleluasaan waktu bagi siswa, 3) aktif berkomunikasi dengan orang tua/wali siswa melalui grup WhatsApp, 4) aktif mengingatkan dan mendampingi siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar, dan mendampingi dan memfasilitasi pembelajaran luring, 5) melakukan kunjungan rumah ke rumah siswa yang bermasalah.

Saran

Orang tua diharapkan selalu memantau siswanya selama pembelajaran agar siswa dapat fokus dan tidak bosan, serta mendorong siswa untuk mengulang agar siswa tidak cepat lupa materi.

Keterbatasan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan yang awalnya dikerjakan secara tatap muka (luring) kini harus menggunakan dengan cara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Daring. Dimana pembelajaran

Skripsi yang berjudul : Peran Orang Tua Dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Pada Masa Pandemi Covid-19 di MI Darussalim Bati-Bati, telah diujikan dalam Sidang Tim Penguji

Berdasarkan data di atas menunjukkan pembelajaran secara daring/jarak jauh dengan menggunakan metode latihan dan penugasan yang dilakukan selama masa pandemi covid-19

“beda”, namun bagaimana jika kondisi seperti saat ini, ditengah pandemi covid-19 yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh (daring)?. Dan bagaimana mendiskripsikan guru

Dengan adanya virus COVID-19 ini membuat akademik menjadi berbeda dari yang tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau daring, tetapi dalam keadaan seperti ini dosen

Sejalan dengan pendapat tersebut bentuk penilaian yang diberikan kepada peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh/daring dimasa pandemi dilakukan pada saat

Pandemi Covid-19 telah merubah sistem pendidikan di Indonesia menjadi pembelajaran jarak jauh dengan media daring. Hal ini dilakukan guna mengurangi rantai penyebaran

Sejalan dengan pendapat sebelumnya mengenai masalah pembelajaran daring/PJJ, Agus melakukan penelitian pembelajaran jarak jauh terhadap peserta didik jenjang sekolah dasar SD hasilnya