PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kemampuan berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan yang dapat dicapai melalui pelatihan bahasa modern, termasuk bahasa Arab. Lulusan SMP belum mempelajari maharah al kalam dengan baik, sedangkan lulusan pesantren sudah dibekali untuk mempelajari bahasa Arab khususnya maharah al kalam dengan baik.
Rumusan Masalah
Keterampilan berbicara maharah al-kalam untuk kelas XII MAN 2 Mempersiapkan siswa apa yang akan dipelajari berbeda-beda; Ada yang bisa memahami Maharah al-Kalam dengan baik, ada pula yang tidak, karena latar belakangnya beragam sehingga menimbulkan kendala dalam pembelajaran. Bagaimana mengatasi permasalahan penggunaan kitab arab dalam pembelajaran maharah al-kalam pada siswa kelas XII MAN 2 Parepare.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Penelitian tersebut dilakukan oleh Suaib salah satu mahasiswa IAIN Parepare Jurusan Pendidikan Bahasa Arab tahun 2018 dengan judul Permasalahan Pembelajaran Bahasa Arab Bagi Siswa Madrasah Aliyah Negeri MAN Mamuju. belajar bahasa Arab di Madrasah Aliyah Negeri MAN Mamuju. Persamaan penelitian Suaib dengan penelitian ini adalah sama-sama mengangkat permasalahan pembelajaran bahasa Arab, yang membedakan adalah fokus penelitian yaitu permasalahan pembelajaran bahasa Arab secara umum, sedangkan penelitian ini fokus pada permasalahan penggunaan bahasa Arab. buku untuk meningkatkan Maharah Al - Kalam.
Tinjauan Teori
- Problematika
 - Penggunaan Buku Bahasa Arab
 - Maharah Al-Kalam (Keterampilan Berbicara)
 - Penggunaan Buku Ajar
 
Buku teks yang disusun secara sistematis akan memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.17. Kemampuan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dapat dicapai melalui pelatihan bahasa modern, termasuk bahasa Arab. Secara umum tujuan latihan berbicara adalah pada tingkat dasar dan menengah, agar siswa mampu melakukan percakapan sederhana berbahasa Arab secara lisan.
Secara umum tujuan pengajaran membaca adalah agar siswa dapat membaca dan memahami teks Arab.28 Secara metodologis dikenal dengan istilah readid. Buku teks adalah suatu karya tulis berbentuk buku yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pengertian buku teks di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa buku teks adalah suatu karya tulis yang berbentuk buku dalam bidang tertentu, yang merupakan buku standar yang digunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. suatu proses maksud dan tujuan pembelajaran, yang dilengkapi dengan perangkat sebagai berikut: - perangkat pembelajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pengguna di sekolah dan universitas, sehingga dapat menunjang program pembelajaran.
Penggunaan buku pelajaran merupakan bagian dari budaya buku yang merupakan tanda masyarakat maju.
Kerangka Konseptual
Bahan ajar yang baik hendaknya dirancang dan dikemas sedemikian rupa sehingga menarik dan menimbulkan minat membaca di kalangan siswa. Guru hendaknya benar-benar memahami bahwa sumber dan bahan pembelajaran yang disiapkan benar-benar diperuntukkan dan diperuntukkan bagi siswa. Oleh karena itu, guru memilih bahan pembelajaran yang cocok untuk siswa. Sumber dan materi belajar yang baik harus mampu menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran.
Sumber atau materi pembelajaran harus benar-benar terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan siswa serta tingkat kompetensi yang ingin dicapai. Sumber atau materi pembelajaran tidak sekadar berisi kekayaan informasi yang sekadar menjelaskan dan menyajikan fakta dan konsep. Pemanfaatan buku-buku berbahasa Arab dalam pembelajaran bahasa Arab penting sebagai acuan dalam proses pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat terbimbing dan dapat dicapai hasil yang maksimal.
Untuk membekali siswa dengan kemampuan berbahasa Arab yang dapat menjadi landasan dalam pembelajaran bahasa Arab, diperlukan buku teks sebagai sumber utama atau penunjang yang dapat membimbing siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Lokasi dan Waktu Penelitian
Fokus Penelitian
Jenis dan Sumber Data
Mengenai pelaksanaan penelitian ini, untuk memperoleh data yang akurat dan jelas, dilakukan selama kurang lebih 2 bulan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Data sekunder diperoleh dari data yang sudah tersedia dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti 36 Yang termasuk dalam partisipan data sekunder adalah Wakase kurikulum MAN 2 Parepare. Data sekunder biasanya juga berupa bukti, catatan atau laporan yang disusun dalam arsip (data dokumenter).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, baik secara tatap muka langsung antar sumber data (responden) maupun secara tidak langsung.41. Teknik dokumentasi ini peneliti gunakan untuk memudahkan pengumpulan data yang akan dijadikan subjek penelitian, seperti latar belakang subjek penelitian, pendidikan, siswa, fasilitas yang ada di MAN 2 Parepare. Triangulasi sumber untuk memverifikasi kredibilitas data dilakukan dengan cara memverifikasi data yang telah diperoleh dari berbagai sumber.
Sumber data yang memberikan informasi tersebut tidak dapat dirata-ratakan seperti pada penelitian kualitatif, melainkan diuraikan, dikategorikan, pandangan mana yang sama, mana yang berbeda, dan mana yang spesifik terhadap sumber datanya. Data dianalisis peneliti untuk diambil suatu kesimpulan kemudian diminta persetujuannya (member check) dengan sumber data.44. Teknik triangulasi untuk menguji kredibilitas data. Misalnya data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, kemudian diperiksa dengan observasi, dokumentasi atau angket.
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi hari, ketika sumbernya masih segar dan tidak banyak kendala, akan menghasilkan data yang lebih valid dan dapat dipercaya.
Teknik Analisis Data
Bab ini memaparkan temuan dan pembahasan hasil penelitian mengenai permasalahan penggunaan kitab berbahasa arab dalam pembelajaran Mahararah Al-Kalam bagi siswa kelas Xii Man 2 Parepare. Muhammad Luthfy, salah satu siswa MAN 2 Parepare yang menjadi narasumber dalam wawancaranya juga menanggapi penggunaan buku berbahasa Arab. Permasalahan Penggunaan Kitab Arab dalam Pembelajaran Maharah Al-Kalam untuk Siswa Kelas XII MAN 2 Persiapan.
Berdasarkan hasil wawancara, permasalahan penggunaan kitab berbahasa Arab untuk pengajaran Maharah Al-Kalam di kelas. Hasil observasi yang dilakukan peneliti mengenai perbedaan lulusan dan siswa MAN 2 Parepare juga menjadi faktor permasalahan dalam penggunaan bahasa Arab. buku. Upaya Mengatasi Permasalahan Penggunaan Kitab Arab Dalam Pembelajaran Maharah Al-Karim Siswa Kelas XII MAN 2 Parepare Setiap proses pembelajaran pasti ada permasalahannya.
Permasalahan penggunaan buku berbahasa arab dalam pembelajaran Maharah Al-Kalam pada siswa kelas XII MAN 2 Parepare. Upaya mengatasi permasalahan penggunaan buku berbahasa Arab dalam pengajaran Maharah Al-Kalam pada siswa kelas XII di MAN 2 Kata Pengantar Kesulitan dalam belajar bukanlah hal baru khususnya bagi siswa. Masalah penggunaan buku berbahasa arab di MAN 2 Parepare pada pembelajaran Maharah Al-Kalam untuk kelas
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap permasalahan penggunaan buku berbahasa Arab di kelas kemudian diperkuat dengan wawancara dengan guru yang mempelajari bahasa Arab pada saat menggunakan buku tersebut. “Jika kita mengajarkan mereka mahararah al-kalam (berbicara), mereka harus mengetahui terlebih dahulu tentang maharah Al-qiraah (membaca), artinya mereka bisa berbicara ketika mereka bisa membaca, bahkan ada siswa yang tidak tahu apa-apa tentang membaca bahasa Arab.” 64.
Permasalahan yang dihadapi dalam penggunaan kitab berbahasa Arab dalam pembelajaran Maharah Al-Kalam adalah karena terbatasnya jumlah kitab yang digunakan dan adanya perbedaan antara kitab terdahulu dan yang terbaru. Selain itu, penggunaan buku digital yang sering error membuat siswa yang kurang memahaminya justru menggunakan ponselnya alih-alih belajar bahasa Arab. Begitu pula dalam pembelajaran bahasa Arab, dengan menerapkan kitab Maharah Al-Kalam sebagai pedoman yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.
Mengatasi hal tersebut tentunya ada cara dan memerlukan metode pembelajaran yang lebih praktis, menyenangkan dan lebih aktif agar siswa tertarik menggunakan buku berbahasa arab untuk belajar maharah al-kalam.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran bahasa Arab siswa kelas XII MAN 2 Parepare juga mengalami 2 hal karena bahasa tersebut bukan bahasa buku. Bentuk permasalahan dalam pengajaran bahasa Arab di kelas Selain itu permasalahan dalam pengajaran bahasa Arab adalah guru menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar ketika mengajar.
Faktor Kendala dalam Pembelajaran Bahasa Arab Faktor yang menjadi kendala dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Arab pada siswa kelas XII MAN 2 Pasangan disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Jika belajar bahasa Arab, keluarga di Indonesia yang umumnya beragama Islam tidak berkomunikasi melalui bahasa Arab. Oleh karena itu, segala macam kendala atau permasalahan yang ada dalam kegiatan pembelajaran dapat diatasi dengan strategi belajar bahasa Arab.
Berdasarkan hasil analisis dan observasi yang diuraikan dalam skripsi ini yang membahas tentang permasalahan penggunaan kitab berbahasa Arab dalam pembelajaran maharah al-kalam bagi siswa kelas XII MAN 2 Parepare.
PENUTUP
Simpulan
Pemanfaatan Buku Berbahasa Arab di MAN 2 Parepare, Buku yang digunakan siswa di MAN 2 Parepare menggunakan buku terbitan pemerintah dalam hal ini buku dari Kementerian Agama yang menggunakan sistem buku digital dan memberikan nuansa yang menarik dengan fungsi dan fungsinya. kemudahan akses melalui smartphone kepada setiap siswa. Hal ini dapat menghambat proses pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga kondisi buku dalam bentuk digital juga menurunkan minat siswa. Selain itu, sering terjadi kesalahan kata dan terjemahan yang dapat menghambat pembelajaran.
Hal ini tentu membuat siswa yang menggunakan buku merasa tidak nyaman dan lebih memilih melakukan hal lain. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada siswa dari calon sekolah yang berbeda adalah dengan lebih aktif dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menarik. Sehingga semangat belajar santri semakin terpacu dan dapat mengkondisikan kesenjangan atau perbedaan antar santri ditinjau dari lulusan pesantren.
Tidak hanya itu, penyediaan buku-buku yang lebih mudah dipahami dan lebih detail penjelasannya juga perlu diperbanyak agar siswa dapat lebih cepat memahami materi terkait maharah al-kalam.
Saran
Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua di Sekolah Dasar Berbasis Linguistik Konstruktif (Jakarta: Bulan Bintang, Cet.I) 1980.