• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROCEEDINGS - Repository UM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROCEEDINGS - Repository UM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PROCEEDINGS

KODISAS (KOMIK DIGITAL SASTRA): TRANSFORMASI CERITA RAKYAT

“NYI RAMBUT KASIH” SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SASTRA SMA

Afina Naufalia ( 1), Wulan Fajrideani ( 2 ), Levri Alivia ( 3 )

Universitas Padjadjaran

1

Universitas Pendidikan Indonesia

2

Universitas Pendidikan Indonesia

3

[email protected] [email protected]

[email protected]

Abstract: Folklore is one of the literary teaching materials in high school which is usually often delivered through the lecture method. This can be boring to learners and incompatible with today's millennial generation. There needs to be innovation in literary learning, one of which is technology-based media in the form of transforming folklore into a digital comic. Digital comics can be used as a medium that is in accordance with technological developments and student interests, especially learning that is carried out online during this pandemic. Based on this, this study aims to transform the folklore "Nyi Rambut Kasih" into a Literary Digital Comic (KODISAS) as a medium for learning literature in high school. The transformed folklore is a folklore from Majalengka Regency, West Java "Nyi Rambut Kasih". The results of this study will be used as a medium for learning literature in high school. This research uses a descriptive qualitative research method, which describes the transformation of the folklore "Nyi Rambut Kasih" into a Literary Digital Comic (KODISAS) and its use as a literary learning medium in high school. From the results of the study, it shows that the transformation process underwent a reduction and addition of several aspects of the story. This is because in transforming the story usually refers to things that are more important and interesting to present. The aspects that are considered in transforming the story are aspects of content, characteristics, language, visualization, and cultural values. The results of this research are expected to be useful for the world of literary education and for the preservation of one of Indonesia's cultures.

Keywords: Folklore, digital comics, literary learning media P E NDAHULUAN

Salah satu materi bahasa Indonesia di SMA yang yang bisa meningkatkan keterampilan adalah materi yang berkaitan dengan sastra. Sastra sebaga i salah satu materi yang menyenangkan, mengandung nila-nilai kehidupan yang tidak bisa didapat dari pelajaran lai n dan mampu membangun karakter individu. Indrianti (2013) menambahkan bahwa sastra berfungsi sebagai suatu alat untuk menyampaikan pengajaran (pendidikan) yang ber g u n a d a n menyenangkan (dulce et utile). Salah satu materi pembelajaran sastra adalah cerita rakyat.

Indonesia memiliki berbagai cerita rakyat yang beragam. Dari z a m a n d u l u , c e r i t a rakyat disampaikan secara lisan oleh pencerita yang hafa l alur ceritanya. Karena hal ini , cerita rakyat dikatakan sebagai salah satu jenis sastra lisan. Legenda atau cerita rakyat bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran. Menurut Maulana et al. (2018) cerita rakyat yang digunakan sebaga bahan ajar harus mem enuhi standar sesuai dengan silabus pembelajaran. Pembelajaran melalui cerita rakyat digunakan juga sebagai sarana untuk menanggulangi fenomena budaya modern yang lebih digandrungi siswa saat in i . O l e h k a r e n a itu, cerita rakyat harus dipilih dengan apik ka rena harus mengandun g n i l a i p e n d i d i k a n . Seperti pada Kemendiknas (dalam Maulana, 2011) yang membagi nilai pendid i k a n m e n j a d i 1 8

(2)

PROCEEDINGS

yaitu: (1) religius, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6) kreatif, (7) mandiri, (8) demokratis (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaa n , ( 1 1 ) cinta tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) komunikatif, (14) cinta damai, (15) gema r membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli sosial, dan (18) tanggung jawab.

Meskipun pembelajaran sastra khususnya cerita rakyat cukup penting bagi si s w a d a n perkembangan keterampilan dan karakternya, sayangnya, pembelajaran sastra di sekolah kurang menarik disajikan dan lebih banyak melatih kemampuan mengingat. Di beberapa sekolah, pengajaran berbasis ceramah masih dipergunakan, hal ini tentu aka n m e m b o s a n k a n dan tidak menuntut siswa untuk kreatif dan aktif. Seiring dengan perkembangan zaman, segala macam aspek sudah kian berkembang, baik dari segi komunikasi, transportasi, maupun pendidikan. Dalam bidang pendidikan, media yang inovatif mesti dihadirkan agar tujuan dari pembelajaran dapat disampaikan secara efektif.

Salah satu pembelajaran inovatif adalah media komik digital. Menuru t K B B I , k o m i k adalah cerita bergambar yang umumnya mudah dicerna dan lucu, serin g a d a d a l a m m a j a l a h , surat kabar, atau berbentuk buku. Dengan adanya gambar tersebut, pembaca dapat mudah memahami penokohan, alur, dan latar sebuah cerita. Gambar juga dapat menambah ketertarikan pembaca, karena beragam bentuk kartun yang ditampilkan. Menurut Indaryati e t al., (2015) salah satu keunggulan komik adalah adanya gambar yang dapat menghidupkan tek s tertulis yang menggambarkan cerita. Adanya gambar atau ilustrasi tersebut, menjadikan penjelasan panjang melalui teks lebar menjadi lebih mudah dipahami. Dengan begitu , m e d i a komik ini berpotensi untuk lebih disukai siswa dibandingkan dengan m e d i a t e k s l a i n n y a . Hal ini dikarenakan siswa dapat membayangkan inti cerita dari topik pelajaran yang ia baca melalui gambar yang ada.

Komik digital tidak dibuat di atas ker tas, melainkan dengan sistem k o m p u t e r . H a l ini dapat membebaskan pengarang dalam membuat komik digital tersebut. Komik digital memiliki kelebihan tersendiri yaitu tidak ada kerusakan atau kedaluwarsa karena komik digital dapat disimpan dan dapat dibuka ketika dibutuhkan. Saat ini komik digital b a n y a k digandrungi oleh milenial, Hal ini dapat dilihat dari beberapa per u s a h a a n y a n g m e m b u a t aplikasi berisi komik digital, contohnya Aplikasi milik Line, yaitu Webtoon. Menurut Fatimah (2018), Line webtoon merupakan salah satu platform komik digital yang berasal dari Korea Selatan. Line Webtoon diluncurkan oleh salah satu perusahaan teknologi, y a i t u LINE Corporation denga NAVER Corporation. Sedangkan, menurut Bhaskara (201 9 ) m e n g a t a k a n bahwa tahun 2017, LINE Webtoon secara global mendapatkan pendapatan sebesar 7,07 juta dolar Amerika. Hal tersebut terbukti bahwa LINE Webtoon banyak digemari ol e h m a s y a r a k a t di seluruh dunia. Menurut AFP (2015), 75% pembacanya berada di kisaran usia 20 tahun ata u di atasnya. Selain itu, popularitas LINE Webtoon ini menimbulkan pengemba n g b i s n i s d a r i aplikasi komik digital. Salah satunya, yaitu LINE Webtoon dapat dinikmati tidak hanya oleh masyarakat Indonesia, tetapi negara lain pun dapat mengaksesny a , s e p e r t i A m e r i k a , Jepang, Thailand, dan lain-lain. Dilansir dari Detikhot.com, Webtoon diri l i s p a d a A p r i l 2015 lalu, Indonesia menjadi pasar terbesar dengan jumlah pembaca terbanyak di LINE Webtoon dibandingkan negara-negara lainnya. Dari total 88 judul komik yan g r i l i s s e c a r a lokal dan internasional, ada 36 judul karya webtoonist Tanah Air.

Jika dihubungkan dengan pembelajaran di sekolah khususnya SMA, komik digita l b i s a dikombinasikan dengan materi sastra, salah satunya dengan mentransformasikan cerita rakyat menjadi komik digital. Komik di gital memiliki berbagai keuntungan yang dapat meningkatkan kognisi siswa. Yang (dalam Irfana, 2017) menjelaskan bahwa k e l e b i h a n k o m i k jika digunakan di dalam pendidikan, adalah yakni dapat memotivasi siswa karena komik dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar serta dapat meningkatkan hubungan emosional antara siswa dengan karakter dalam cerita komik melalui visual y a n g d i s a j i k a n melalui gambar dan teks serta warna.

Kita hidup di era modern, era digital dan era milenial. Pembelajaran konvens i on a l

(3)

PROCEEDINGS

berupa ceramah sudah tidak cocok digunakan di zaman ini. Wijaya (2016) me n g a t a k a n b a h w a pendidikan di abad ke-21 ini menjadi semakin penting dalam rangka menjamin pesert a d i d i k untuk memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunak an t e k n o l o g i , dan juga media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life skills). Hal tersebut memperjelas bahwa media dan teknologi digital ini adalah media dalam peningkatan pengetahuan. Dalam konteks pembelajaran, peserta didik akan lebih tertarik pada hal yang berteknolog i . O l e h k a r e n a itu peneliti menciptakan inovasi dalam pembelajaran sastra yang berbasis teknologi berupa komik digital.

Menurut Indaryati et al., (2015) komik yang berfungsi sebagai bahan ajar merupakan salah satu alternatif yang efektif untuk membangkitkan motivasi membaca dan bela j a r b a g i siswa. Dengan demikian, siswa dapat giat belajar dan meningkatkan presta si dalam pelajaran tersebut. Hal ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sudjana & Riva i (dalam Indriyanti, 2015) bahwa salah satu fungsi media komik adalah sebagai jembatan dalam menumbuhkan minat baca bagi siswa. Seperti yang kita ketahui, pela jar di era milenial sekarang sangat rendah dalam hal literasi. Dengan adanya media komik digital ini, dapat membantu meningkatkan minat baca.

Jika dimanfaatkan dengan efektif dan efisien, komik digital mampu menarik motivasi siswa. Komik digital sangat efisien, karena bisa dibuka melalui komputer, smartphone, da n juga tablet PC (Personal Computer). Dengan media digital, komik sudah memiliki web comic, motion comic dan komik interaktif (Rachman et al., 2017). Selain berbagai keuntungan yan g bisa kita dapat dari komik digital di atas, komik digital bisa bermanfaat s e b a g a i m e d i a dalam pembelajaran. Hal ini dijelaskan oleh Kustianingsari et al., (2015) bahwa media komik digital di dalam dunia pendidikan diharapkan dapat mencipta k a n p e m b e l a j ar a n y a n g inovatif, aktif, kreatif, dan dapat memudahkan siswa dalam memaha m i s e b u a h m a t e r i y a n g disampaikan. Dengan kecanggihan elektronik masa kini, siswa dapat mudah m e n g a k s e s k o m i k digital. Hampir semua kalangan pelajar bisa menggunakan media digi t a l . D i e r a m i l e n i a l ini, siswa dapat memanfaatkan media digital yang terus berkembang sampai sekarang.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk bisa mengembangkan komik digital sebagai media pembelajaran sastra. Peneliti pun ingin menjadikan cerita rakyat asli Indonesia sebagai sastra klasik untuk menjadi materi pembelajaran dan pelestarian budaya, salah satu cerita rakyat adalah “Nyi Rambut Kasih ” dari Majalengka, Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan transf o r m a si cerita rakyat “Nyi Rambut Kasih” menjadi Komik Digital Sastra (KODISAS).

M E TODE

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini meru p a k a n suatu penelitian yang dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu persepsi atau pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2016). Dalam hal ini, suatu pemikiran untuk mentransformasikan cerita rakyat ke dalam bentuk komik digital. Metode ini bersifat deskriptif karena menggunakan kata-kata atau k a l i m a t d a l a m struktur yang logis untuk menjelaskan konsep-konsep dalam hubungan satu sama lain. Tujuan peneliti menggunakan metode kualitatif adalah untuk mengungkapkan dan menggambarkan sebuah inovasi pembelajaran sastra di SMA dengan media KODISAS, yaitu memanfaatkan kebudayaan Indonesia berupa cerita rakyat yang merupakan sastra klasik. Penelitian kualitatif mengutamakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antarkonsep yang d i k a j i secara empiris (Bahtiar, 2019). Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Menurut Dinatha (2017), penelitian deskriptif yaitu penelitian untuk memberikan ur a i a n m e n g e n a i gejala, fenomena, atau fakta yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang variabel mandiri, tanpa bermaksud menghubungkan atau membandingkan.

(4)

PROCEEDINGS

Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah studi literatur. Menurut Bahtiar (2019), cara kerja studi literatur adalah mengambil data dari berb a g a i s u m b e r , s e p e r t i buku, jurnal, dan pustaka lainnya . Dalam penelitian ini, peneliti mencari data berupa cerita legenda “Nyi Rambut Kasih” dari berbagai sumber, serta m e n c a r i l i t e r a t u r y a n g berkaitan dengan komik digital dan pembelajaran sastra. Peneliti menganal i si s d a t a y a n g diambil dari teori Miles dan Huberman (Bagaskara, 2017), yakni (1) reduksi data, pada langkah ini peneliti mencari dan mengidentifikasi cerita rakyat “Nyi Rambut Kasih”, (2 ) penyajian data, yaitu data disajikan dalam bentuk teks yang bersi f a t n a r a t i f d a n d a l a m bentuk tabel berupa aspek-aspek yang ditransformasikan menjadi kom i k d i g i t a l . T e r a k h i r adalah (3) menarik kesimpulan/verifikasi, berfungsi untuk mengetahui inti atau hasil dar i penelitian yang telah dilakukan. Kemudian, hasilnya dapat dimanfaatkan menjadi media pembelajaran sastra di SMA.

H A SIL D AN P EMBAHASAN

T r ansformasi C erita R akyat “Nyi R ambut K asih” m enjadi K omik D igital S astra ( KODISAS) Cerita rakyat “Nyi Rambut Kasih” adalah sebuah cerita sastra klasik berjenis legenda yang mengisahkan asal-usul nama Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Berikut a d a l a h cerita singkat tentang “Nyi Rambut Kasih” menurut Rahmawati (2018) Pada z a m a n d a h u l u , di daerah Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat , terdapat bebe r a p a k e r a j a a n k e c i l , salah satunya ialah Kerajaan Sindangkasih. Kerajaan itu dipimpin oleh seo r a n g r a t u y a n g arif bijaksana dan cantik rupawan. Sang ratu tersebut kerap mengura i r a m b u t p a n j a n g n y a dalam kehidupan sehari-hari, sehingga rambut ratu yang indah itu menimbulkan rasa k a s i h , serta memuji kecantikannya oleh setiap orang yang melihatnya. Pada zaman itu, keca n t i k a n sang ratu tak ada bandingannya. Dia juga memiliki kesaktian yang luar biasa. Oleh k a r e n a itu, masyarakat sekitar menyebutnya “Nyi Ambet Kasih” atau Ratu “Nyi R a m b u t K a s i h ”.

Kerajaan Sindangkasih merupakan Kerajaan Hindu terakhir di wilayah Majalen g k a . K e r a j a a n ini berdiri seitar tahun 1480, di Desa Sindangkasih (3 KM dari Kota Majale n g k a S e l a t a n ) dengan daerah kekuasaan yang meliputi: Sindangkasih, Kulur, Kawunghilir, Cieurih, Cicenang, Cigasong, Babakanjawa, Munjul, dan Cijati.

Menurut cerita rakyat, awal mula Nyi Rambut Kasih datang ke Majalengka bermula menemui saudaranya di daerah Talaga bernama Raden Munding Sariageng, suami dari Ratu Mayang Karuna yang waktu itu memerintah Kerajaan Talaga Manggung. Ketika sampai di perbatasan Majalengka tepatnya di Talaga, ratu mendengar jika saud a r a n y a s u d a h m e m e l u k Islam. Sehingga ia mengurungkan niatnya menemui saudaranya. Namun, sang ratu lebih memilih untuk singgah di Sindangkasih dan membuat pemerintahan sendiri, yaituKerajaan Sindangkasih. Kerajaan yang dipimpin olehnya sangat aman, makmur, d a m a i , s e n t o s a s e r t a daerah ini dipenuhi hutan yang membentang ke arah utara dan selatan. Pohon berbatang lurus dan tinggi dengan bentuk daun kecil -kecil, mendominasi di hutan itu. Pohon itu dinamakan pohon maja. Pohon yang memiliki khasiat untuk menyembuhkan saki t d e m a m . D a l a m pemerintahan Ratu “Nyi Rambut Kasih” yang adil dan bijaksana itu kesejah t e r aa n r a k y a t terjamin, baik petani maupun pedagang merasa aman dan tenteram menggarap pekerjaannya karena tak pernah ada pencuri dan perampok yang mengganggu kekayaannya. “Nyi Rambut Kasih” sebagai seorang ratu yang sakti ia mengetahui maksud kedatangan Pangeran Muhammad. Ia kemudian mengubah rupa hutan di Sindangkasih menjadi hutan pohon jati, buka n hutan pohon maja. Melihat pohon maja yang dicarinya sudah tidak ad a , P a n g e r a n M u h a m m a d pun berkata “Maja Langka” yang berarti pohon maja tidak ada. Dari situlah ihwal penamaan Kota Majalengka hingga sekarang ini.

Cerita singkat di atas sudah memberikan gambaran mengenai isi dari c e r i t a r a k y a t

“Nyi Rambut Kasih”. Tidak ada naskah asli yang menceritakan cerita ini, k a r e n a c e r i t a ini merupakan cerita rakyat yang disebar melalui lisan, oleh karena itu, jangan heran apabila menemukan perbedaan-perbedaan dalam cerita. Mengacu pada cerita singkat “Nyi

(5)

PROCEEDINGS

Rambut Kasih” tersebut, peneliti mentransformasikannya ke dalam b e n t u k k o m i k d i g i t a l . Dalam proses transformasi, tentu akan ada perubahan. Selain bentuknya yan g b e r u b a h d a r i bentuk teks menjadi bentuk gambar yang menarik, transformasi ini p u n m e n g u b a h b e b e r a p a aspek dalam cerita, meskipun begitu tetap saja tidak mengubah alur atau inti cerita tersebut. Berikut peneliti paparkan proses transformasi cerita rakyat “Nyi Rambut Kasih”.

Tabel 1. Transformasi Cerita Rakyat

A s pek T r ansformasi

K e terangan O r iginal H a sil T ransformasi

Isi cerita

1. Cerita diawali dari perjalanan Nyi Rambut Kasih ke tempat saudaranya, namun rencana tersebut

diurungkannya karena saudaranya sudah memasuki Islam. Oleh karena itu, ia membangun kerajaan sendiri di

Sindangkasih.

1. Cerita langsung diawali dengan

penggambaran Nyi Rambut Kasih yang cantik dan sakti.

(6)

PROCEEDINGS

2. Diceritakan tentang lokasi, seperti

Sindangkasih, Kulur , Kawunghilir,

Cieurih, Cicenang, Cigasong,

Babakanjawa, Munjul dan Cijati dan tahunnya yaitu 1480.

2.Tidak disebutkan lokasi dan waktu, hanya penyebutan Cirebon sebagai kerajaan yang lain.

3. Kesejahteraan rakyat sangat ditonjolkan dalam cerita.

3.Hanya menampilkan kesaktian Nyi Rambut Kasih, tanpa menampilkan hubungan kehidupannya dengan rakyatnya.

Karakter istik

Nyi Rambut Kasih adalah ratu yang arif bijaksana, lemah lembut, cant i k rupawan, cerdas, sakti, dan membuat orang lain merasa sayang padanya.

Karakter lebih dikuatkan kepada ketegasannya, dan lebih menonjolkan sifat egoismenya ketika ia ingin diperistri oleh Pangeran Muhammad.

Bahasa Mungkin bahasa asli dari cerita ini menggunakan bahasa Cirebon.

Menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami.

(7)

PROCEEDINGS

Visualis

asi

Berlatar belakang kerajaan yang berdiri tahun 1480, tentu tergambarkan bagaimana keadaan rumah, pakaian, suasana zaman dahulu.

Sama. Digambarkan sesuai dengan suasana zaman dulu, yaitu zaman kerajaan.

Nilai Budaya

1. Penghargaan dan Pengakuan. Nyi Rambut diakui sebagai Ratu yang sangat baik hati, ahli dalam segala bidang, dan cantik rupawan.

1. Nyi Rambut Kasih yang merupakan seorang Ratu diakui dan dihargai dengan perlakuan rakyat yang mengistimewakannya, seperti bersimpuh dan memuja.

2. Hubungan antara Nyi Rambut Kasih dengan rakyatnya berlangsung harmonis meskipun dibedakan oleh status sosial dan kekuasaan.

2.Hubungan antara Nyi Rambut Kasih dengan rakyatnya dibedakan oleh status sosial dan

kekuasaan. Hal ini lebih ditonjolkan dalam komik.

(8)

PROCEEDINGS

3. Nilai dan Norma.

Semua tokoh

mencontohkan nilai dan norma yang baik, meskipun akhirnya Nyi Rambut Kasih tidak menolong Pangeran Muhammad.

3.Nilai dan norma digambarkan oleh sikap Pangeran Muhammad ketika meminta pertolongan kepada Nyi Rambut Kasih berupa buah maja. Ia menunjukkan sikap hormat kepada Nyi Rambut Kasih, karena ia sedang

membutuhkan bantuan.

4. Kepercayaan dan Sikap. Nyi Rambut Kasih selalu digambarkan dengan sikap yang teguh terhadap

kepercayaannya. Di awal cerita ia mengurungkan niat untuk bertemu dengan saudaranya karena berbeda kepercayaan dengannya. Di akhir cerita ia pun tak mau diajak menjadi mualaf oleh Pangeran Muhammad. Begitupun Pangeran Muhammad yang tidak mau menikahi Nyi Rambut Kasih karena

perbedaan keyakinan.

Nilai keagamaan

ditunjukkan oleh sikap Pangeran Muhammad ketika diminta untuk menikahi Nyi Rambut Kasih. Dia teguh dengan keyakinannya untuk tetap memeluk agama Islam.

Dari proses transformasi di atas, terdapat pengurangan dan penambahan beberapa aspek cerita. Hal ini dikarenakan dalam mentransformasikan cerita biasanya mengacu kepada hal-hal yang lebih penting dan menarik untuk disajikan, sehingga hal yang tak begitu berpengaruh dihilangkan, dan hal yang membuat menarik dikuatkan. Namun, hal ini tidak mengubah esensi dari cerita Nyi Rambut Kasih tersebut. Makna dan pesan yang hendak disampaikan masih tersampaikan dengan baik. Perlunya tranformasi pada setiap aspek, yait u untuk memudahkan peserta didik dalam memahami cerita dari komik digital tersebut. C e r i t a yang ada di dalam komik ini lebih dibutuhkan, karena cerita lebih s i n g k a t d a n m e n a r i k . Pada aspek isi cerita bagian 1: Cerita langsung diawali dengan pen g g a m b a r a n N y i R a m b u t Kasih yang cantik dan sakti, karena isi tersebut menjelaskan dari inti cerita d a r i “N y i Rambut Kasih”. Isi cerita bagian 2: tranformasi cerita tidak diseb u t k a n d a e r a h - d a e ra h atau lokasi yang dipimpin oleh Nyi Rambut Kasih, karena untuk mempersingkat cerita, namu n tetap tidak menghilangkan esensi dari cerita tersebut. Pada bagian 3: Tranformasi c e r i t a

(9)

PROCEEDINGS

lebih memfokuskan terhadap kesaktian Nyi Rambut Kasih sebagai kekuatan yang dimilikinya.

Karakteristik yang ditonjolkan dalam tranformasi cerita ini bertujuan untuk menguatkan karakter ketegasan Nyi Rambut Kasih, dan lebih menegaskan sifat egoismenya ketika ia ingin diperistri oleh Pangeran Muhammad. Bahasa yang dig u n a k a n a d a l a h b a h a s a Indonesia yang mudah dipahami oleh peserta didik, karena dalam cerita aslinya lebih banyak menggunakan bahasa Cirebon yang akan menyulitkan penyampaian isi cerita.

Visualisasi yang digambarkan dalam komik sama halnya dengan cerita a s a l , y a i t u s u a s a n a kerajaan zaman dulu. Terakhir, ada aspek nilai -nilai budaya yang mencakup: (1) peghargaan dan pengakuan Nyi Rambut Kasih sebagai pemimpin di kerajaan tersebut, (2) hubungan antara Nyi Rambut Kasih dengan para rakyatnya untuk melihat perbedaan status antara ratu dan rakyatnya, (3) nilai dan norma yang dilakukan oleh tokoh Ratu “N y i R a m b u t K a s i h ” d a n Pangeran Muhammad, (4) kepercayaan dan sikap, pada transformasi cerita lebih memfo k u s k an terhadap nilai keagamaan yang ditunjukkan oleh sikap Pangeran Muhammad ketika diminta untuk menikahi Nyi Rambut Kasih. Hal tersebut untuk meyakinkan bah w a P a n g e r a n M u h a m m a d tetap teguh terhadap pendiriannya, yaitu tetap memeluk agama Islam.

P e m a n fa a ta n K o m i k D i g i t al S a s t ra ( K O D IS A S ) “N y i R a mb u t K a s ih” s e b a g ai M e d i a P e mbelajaran S astra d i S MA

Sebagai media pembelajaran, KODISAS ini memiliki banyak keunggulan. Dengan KODISAS, siswa masih dapat memelajari sastra klasik tapi sesuai dengan era digital.

Dengan KODISAS sebagai media, siswa menjadi lebih tertarik dan sem a n g a t u n t u k b e l a j a r . Zuhrowati (2019) mengatakan bahwa komik yang menyenangkan serta praktis dalam menggunakannya berpotensi memicu peserta didik untuk belajar secara mandiri, dengan begitu peserta didik lebih mudah menangkap materi yang disampaikan.

K a rakteristik K ODISAS “N yi R ambut K asih” s ebagai M edia P embelajaran

Sebagai media, komik Nyi Rambut Kasih memiliki karakteristik g a m b a r y a n g j e l a s , berwarna, menarik dan merepresentasikan budaya itu sendiri. Bahasanya mudah dipahami sebagai media pembelajaran, sehingga komik ini dapat memotivasi siswa un t u k b e l a j a r d a n meningkatkan pengetahuan budaya siswa.

K e unggulan K ODISAS “N yi R ambut K asih” s ebagai M edia P embelajaran

Hal unggul KODISAS adalah bentuknya yang praktis dan menarik. Siswa bisa saja mempelajari sastra atau cerita rakyat Nyi Rambut Kasih ini melalui teks, tapi hal tersebut dirasa tidak akan efektif. Selain sudah tidak sesuai dengan zaman, juga teks yang dibukukan suatu saat akan lapuk, hilang, dan hanya menjadi pajangan. Berbeda d e n g a n komik digital yang bisa disimpan di gawai, di laptop, di software apapun, sehingg a s i s w a bisa membukanya kapan saja dan di mana saja.

K E SIMPULAN D AN A TAU S ARAN

Dengan media komik digital ini, siswa dapat mudah memahami te n t a n g p e m b e l a j a r an sastra di sekolah. Para pendidik lebih mudah menerangkan materi t e r s e b u t d a n m e d i a i n i juga sangat sesuai dengan era milenial. KODISAS sebagai inovasi pembelajaran sas t r a b i s a dimasukkan ke dalam sebuah rancangan pembelajaran sastra di SMA. Dengan ad a n y a K O D I S A S , maka menambah media pembelajaran sastra yang inovatif. Peneliti pun telah menyajikan rancangan pembelajaran yang menggunakan media KODISAS ini. Peneliti harap, dengan rancangan pembelajaran yang peneliti susun ini, bisa meningkatkan kepaham a n s i s w a d a l a m pembelajaran sastra dengan memanfaatkan teknologi ini.

Saran peneliti yaitu dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik untuk penelitian masa depan dalam pembelajaran sastra di SMA serta pembelajaran yang menarik, sehingga peserta didik tidak merasa bo s a n . S e l a i n i t u , b a g i peneliti selanjutnya, bisa mentransformasikan cerita rakyat lain, sehingg a b a n y a k r a g a m

(10)

PROCEEDINGS

cerita rakyat yang didigitalisasikan. Peneliti lain pun dapat mengembangkan media seperti Webtoon yang berisi komik digital khusus cerita rakyat.

D A FTAR P USTAKA

AFP. (2015). Korea’s new addiction - “Webtoons.” Diambil 11 Maret 2018, dari https://www.khaleejtimes.com/lifestyle/art-culture/koreas-new-addiction--- webtoons

Bagaskara, S. T. (2017). Internalisasi nilainilai Pendidikan Agama Islam berbasis toleransi antar umat beragama di SMA Negeri 1 Kraksaan Kabupaten Probolinggo (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).

Bahtiar, A., et al. (2019). Multiliterasi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Berbasis Sastra Warna Lokal Betawi Di Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Jurnal Bahasa: BSIP, 1(1), 28-43.

Bhaskara, I. L. A. (2019). Webtoon: Hallyu Baru setelah Kpop dan Drama Korea. Di a m b i l 1 6 Maret 2019, dari https://tirto.id/webtoon-hallyu-baru-setelah-kpop-dan-dramakorea- dfjc

Dinatha. 2017. Pemanfaatan Media Facebook untuk Menilai Sikap Ilmiah (Afektif) Mahasiswa.

Jurnal of Education Technology, 1. 211-217.

Fatimah, S. (2018). TEACHING WRITING NARRTIVE TEXT BY USING WEBTOON. Journ a l o f E n g l i s h Language Teaching, 7(4).

Indaryati, at al. (2015). Pengembangan Media Komik Pembelajaran Mat e m a t i k a M e i n g k a t ka n Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V. Jurnal Prima Edukasia, 3(1), 84-96 Irfana, N., et al. (2017). Pengembangan Komik Digital “Let’s Learn About Virus”

Sebagai Media Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA. Journal of Biology Education, 6 (3), 258-264.

Kustianingsari, N., at al. (2015). Pengembangan Media Komik Digital pada M a t a P e l a j a r a n Bahasa Indonesia Tema Lingkungan Sahabat Kita Materi Teks Cerita Manusia dan Lingkungan untuk Siswa Kelas V SDN Putat Jaya III/379 Surabaya.

Rachman, F. at al. (2017). Perancangan Media Pembelajaran Komik Digital Laboratorium Sejarah Rumah Arca sebagai Upaya Pengenalan Sejarah Lokal. Jurnal Komunikasi, 1(2), 162-172

Rahmawati, IS. (2018). Cerita Rakyat Nyi Rambut Kasih sebagai Wujud Kearifan Lokal terhadap Pendidikan Sastra di Majalengka. Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia, 2(1).

Wijaya, E.Y., at al. (2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 sebagai Tuntutan

Zuhrowati, M., at al. (2018). Pengembangan Komik sebagai Media Pembelajaran IPA pada Materi Pemanasan Global. Jurnal Pendidikan Fisika, 6(2).

Referensi

Dokumen terkait

Cerita rakyat dapat digunakan sebagai media untuk mewujudkan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, demikian juga dengan cerita rakyat Kek Lesap yang mengandung nilai

Dalam uraian permasalahan diatas peneliti ingin membuat sebuah game novel visual yang diambil dari cerita rakyat asal Sumatera Barat yaitu Malin Kundang sebagai