• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFESI MENGEMIS DALAM SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Kotatip Purwokerto) - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROFESI MENGEMIS DALAM SUDUT PANDANG HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Kotatip Purwokerto) - Repository UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sekarang dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Syari'ah IAIN Purwokerto untuk diuji guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Agama Islam (S.Si). Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan skripsi yang berjudul “PROFESI PENGEMIS DALAM POINT HUKUM ISLAM (Studi Kasus di Kotatip Purwokerto)”. Seluruh civitas akademika IAIN Purwokerto, khususnya jurusan Syari'ah yang dengan kesabarannya telah membantu masalah kemahasiswaan.

Seluruh civitas akademika IAIN Purwokerto, khususnya jurusan Syari'ah yang telah membantu kemahasiswaan dengan penuh kesabaran.

LatarBelakangMasalah

Di Kotatip Purwokerto sendiri sebagai ibu kota Kabupaten Banyumas, banyak pengemis berkeliaran, mulai dari anak-anak hingga orang. Mereka mengemis dengan berbagai cara, ada yang mengemis dengan memanfaatkan luka fisik atau cacat permanennya untuk membuat orang merasa kasihan melihat mereka, dengan menggendong balita mereka, dan ada yang mengemis dengan cara penggalangan dana. yang asalnya tidak jelas. Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Banyumas, pada tahun 2014 hingga saat ini terdapat 142 pengemis. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terhadap pengemis di Kotatip Purwokerto, terdapat beberapa kategori pengemis dalam melakukan pekerjaannya mengemis.

Sedangkan masalah pengemis di Kotatip Purwokerto, semakin banyak jumlah dan cara mereka melakukan pekerjaan mengemis juga memiliki motif yang berbeda-beda, Bapak Kusyanto juga mengatakan bahwa alasan pengemis lebih memilih mengemis dibandingkan bekerja pada umumnya adalah karena hasilnya lebih menguntungkan. dan banyak, pekerjaannya tidak berat dibandingkan dengan pekerjaan pada umumnya dan tidak memerlukan keahlian khusus atau pendidikan tinggi. Barangsiapa mengemis di muka umum, karena mengemis, diancam dengan pidana kurungan paling lama enam minggu”. Mengemis oleh tiga orang atau lebih yang berusia di atas enam belas tahun diancam dengan pidana penjara paling lama tiga bulan.

Setiap orang yang berkeliaran tanpa kendali diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan karena perbuatan berkeliaran. Di sisi lain, Islam juga mendidik umatnya untuk menghargai diri sendiri dan tidak meminta-minta kepada orang lain. Secara umum yang dimaksud dalam judul skripsi “Profesi mengemis dalam perspektif hukum Islam (studi kasus di Kotatip Purwokerto)” adalah orang yang mencari nafkah di tempat umum dengan berbagai cara, meminta bantuan, sumbangan dan sumbangan. kepada orang lain. masyarakat yang berada di titik lampu lalu lintas di sekitar Kotatip Purwokerto, yang meliputi: Purwokerto Barat, Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan dan Purwokerto Utara. Pandangan hukum Islam adalah pandangan fikih Islam terhadap pengemis di Kotatip Purwokerto.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dalam kitab Abdul Qadir Syaibah Al-Hamd berjudul Fiqh Islam Syarah Bulughul Maram dijelaskan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, artinya memberi lebih baik dari pada meminta, dilarang mengemis di bawah paksaan. Dalam bukunya Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter-Evers yang berjudul Poverty and Basic Needs menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang lambat di negara berkembang seperti Indonesia membuat masyarakat semakin sulit mendapatkan pekerjaan dan pemerataan pendapatan untuk menghindari kemiskinan.16. 11 Sujono D. Dalam bukunya yang berjudul Patologi Sosial: Penyalahgunaan Narkotika Gelandangan, Alkoholisme, Pelacuran atau Prostitution, Mental Illness, and Crime, mengatakan Tuna Wisma adalah orang yang tidak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

Ibnu Hajar Al-Asqalani, terjemahan Syaikh Abdul Aziz Abdullah bin Baz, kitab bertajuk Fathul Baari' Tafsir Sahih Al-Bukhari. Berhati-hatilah untuk tidak meminta-minta, kerana meminta-minta adalah sesuatu yang tidak berfaedah, dan boleh meminta-minta untuk keperluan, walaupun pergi itu yang utama, sehingga Allah memberi rezeki. Imam An-Nawawi, terjemahan Wawan Djunaedi Soffandi, sebuah buku berjudul Sahih Muslim Bisyarah An-Nawawi.

Yang atas lebih baik dari yang bawah, yang atas adalah orang yang Buku Bertajuk Hukum Meminta-minta Dan Mengemis Dalam Syariat Islam Oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas. Mengatakan meminta-minta dalam Islam adalah satu penghinaan, bahkan Rasulullah mengancam orang yang meminta-minta itu sebenarnya meminta arang dan akan menggaru mukanya pada hari kiamat, dan pada hari kiamat dia akan datang tanpa sehelai pun. daging di mukanya.

MetodePenelitian

24 yaitu di Kotatip Purwokerto untuk mendapatkan data terkait pembahasan yaitu mengenai “Profesi pengemis dalam perspektif Syariat Islam (studi kasus di Kotatip Purwakerto)”. 26 dimana data deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan konseptual dan analisis masalah yang diambil dengan membandingkan data yang diperoleh dari lapangan dengan konsep dari buku, majalah, surat kabar, surat kabar, internet atau dari sumber lain.

Dokumentasi adalah metode penelitian dan pengumpulan data dalam bentuk catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, catatan, dll. Editing adalah pemeriksaan kembali terhadap data yang telah diterima jika data tersebut memenuhi persyaratan untuk digunakan sebagai bahan pada proses selanjutnya. Diklasifikasikan menurut kebutuhan 20. 39 Setelah proses pemeriksaan data yang diperoleh dari pengemis di Kotatip Purwokerto selesai, selanjutnya data dikelompokkan berdasarkan kategori kebutuhan data penelitian yang bersangkutan, guna memudahkan membaca dan mempelajarinya.

40 Setelah mendapatkan jawaban dari fasilitas penelitian yang disurvei, dilakukan pengecekan kembali dengan meneruskan hasil wawancara kepada fasilitas penelitian atau informan yang disurvei, yang memastikan keabsahan data yang diperoleh dan memudahkan penulis untuk menganalisis data. Menurut yang dimaksud dengan inferensi, inferensi adalah dari data yang diperoleh setelah dilakukan analisis untuk mendapatkan jawaban atas kegelisahan pembaca dari apa yang disajikan pada latar belakang masalah. Analisis data adalah proses menelaah semua data yang tersedia dari berbagai sumber, antara lain wawancara, observasi lapangan, yang direkam dalam bentuk catatan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan lain-lain.

Sistematika Pembahasan

Dikhawatirkan data akan hilang atau ide-ide di kepala penulis cepat pudar jika tidak dilakukan analisis data dengan cepat. Dalam pembahasan atau dalam proses analisis ini, penulis menganalisis tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data adalah proses memilih data atau membuat ringkasan yang dihasilkan dari catatan tertulis di lapangan.

47 Sedangkan penyajian data adalah kumpulan informasi yang terstruktur dan memungkinkan untuk ditarik kesimpulan atau untuk pembuktian (membuktikan kebenaran), yang terakhir adalah menarik kesimpulan. Landasan teori profesi pengemis dari perspektif hukum Islam terdiri dari dua sub bab. Berisi tentang pandangan hukum Islam tentang profesi pengemis yang terdiri dari keutamaan bekerja dan larangan mengemis dalam Islam, kriteria mengemis dilarang dan diperbolehkan dalam Islam.

Faktor-faktor yang melatarbelakangi pengemis di Kotatip Purwokerto dan analisisnya menurut syariat Islam yang terdiri dari dua sub bab, sub bab I memuat tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi pengemis di Kotatip Purwokerto.

KESIMPULAN

76 kemudiannya diajar supaya mereka boleh berhenti menjadi pengemis dan mendapat pekerjaan yang lebih baik untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik, kehidupan yang baik dan kehidupan yang baik sebagai rakyat negara. Haram, kerana pengemis yang meminta-minta telah menjadi kebiasaan, dengan tujuan memanfaatkan harta orang lain yang lebih banyak rezekinya, semata-mata untuk memperkaya diri, sedangkan mereka dalam keadaan fizikal yang normal dan masih mampu bekerja untuk mendapatkan makanan yang lebih baik. daripada meminta-minta. Berdasarkan pemerhatian di lapangan di Kotatip Purwokrto, 85% daripada jumlah 24 (dua puluh empat) sampel yang diperhatikan oleh penulis adalah haram mengemis.

Seseorang yang selalu bertanya kepada manusia hingga datangnya hari kiamat dimana tidak ada sedikitpun daging di wajahnya. Hadits di atas mengandung ancaman terhadap orang yang suka meminta-minta kepada orang lain, bukan karena terpaksa, tetapi hanya karena keinginannya untuk menumpuk harta. Orang seperti itu akan dihina oleh Allah pada hari kiamat dengan dimasukkan ke dalam perutnya tanpa daging.

رملْا لكأي انمأكف رقف يْغ نم لأس نم

تْحُس اَهُ بِحاَص

SARAN

Dikhawatirkan pengemis yang ada di jalanan akan membuat pengemis menjadi ketergantungan dan tidak berusaha mendapatkan sesuatu dengan cara yang baik. Bagi kita yang kurang beruntung memiliki harta lebih, jangan pernah menyerah dan selalu berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Karena tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah, maka dari itu jangan pernah mengemis dengan menjual kasih sayang untuk mendapatkan nikmat orang lain.

Diharapkan pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak sehingga angka pengangguran tidak terus meningkat, kehidupan sosial ekonomi masyarakat seimbang dan tidak terlalu banyak ketimpangan antara yang kaya dan yang miskin. Diharapkan pemerintah melakukan razia pengemis secara rutin agar tidak mengganggu ketertiban umum dan membahayakan masyarakat. Hal ini dikarenakan kondisi yang ada dilapangan semakin lama populasi pengemis semakin meningkat, hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengemis yang masih belum terdaftar di bagian PMKS dinas sosial sebagai badan yang berwenang menanganinya. untuk mengobati. .

Tinjauan Hukum Islam tentang Pekerjaan Mengemis (Studi Kasus di Wilayah Kota Yogyakarta), tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2011. Kriminalisasi Pengemis Jalanan Perspektif Hukum Islam (tesis tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Syari'ah dan Hukum Islam, Universitas Sunan Kalijaga, 2012), hlm. Wawancara dengan Ibu Nina, Petugas Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan, Bagian PMKS (Penderita Masalah Sosial).

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Penilaian Kinerja Keuangan dengan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk).. Skripsi, Fakultas Ekonomi UIN Raden