• Tidak ada hasil yang ditemukan

profesionalisme guru dan hubungannya dengan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "profesionalisme guru dan hubungannya dengan"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Seluruh jajaran dosen dan mahasiswa MI Al-Munawwarah yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi. Hasil belajar siswa dapat ditampilkan dalam bentuk nilai yang diberikan guru dalam bentuk rapor yang merupakan hasil dari beberapa bidang studi yang dipelajari siswa.

Latar Belakang

Kompetensi guru di sekolah-sekolah ini sepenuhnya memenuhi kriteria yang dibutuhkan oleh guru profesional. Karena menurut penulis profesionalitas guru dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh terhadap proses kegiatan belajar mengajar. Kedua, penulis berpendapat bahwa salah satu penyebab kegagalan pendidikan di Indonesia adalah rendahnya profesionalisme guru.

Batasan Masalah

Untuk itu penulis memilih MI Al-Munawwarah sebagai tempat untuk menguji apakah ada hubungan yang signifikan antara keahlian guru dengan prestasi belajar siswa di MI Al-Munawwarah. Sedangkan prestasi belajar yang dimaksud dalam tesis ini adalah kemampuan siswa yang diperoleh melalui penilaian aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terlihat dari hasil belajar siswa dalam bentuk laporan bidang studi Fiqh.

Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang hendak dicapai adalah

Diharapkan lembaga (instansi) terkait dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan pembaharuan tenaga pendidik baik saat ini maupun di masa yang akan datang.

Profesionalisme Guru

Jadi, profesionalisme guru dalam kajian ini adalah profesionalisme guru dalam bidang kajian fikih, yaitu seorang guru yang memiliki keterampilan dan keahlian khusus dalam bidang kajian fikih serta memiliki pengalaman mengajar fikih agar mampu menjalankan tugas dan fungsinya. sebagai guru fikih dengan kemampuan maksimal, serta memiliki kompetensi sesuai dengan kriteria guru yang profesional dan profesi tersebut telah menjadi sumber penghidupan. Menanggapi kembali kebutuhan akan guru yang profesional, penulis berpendapat bahwa guru yang profesional dalam suatu lembaga pendidikan diharapkan dapat memberikan peningkatan kualitas pendidikan yang akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam profesionalisme guru ini, selain membahas tentang pengertian profesionalisme guru, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru profesional.

Prestasi Belajar

30 Kemdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh data atau informasi tentang sejauh mana penguasaan atau prestasi belajar seorang siswa terhadap mata pelajaran yang telah dipelajarinya selama kurun waktu tertentu. Pada prinsipnya pengungkapan hasil belajar ideal mencakup semua ranah psikologis yang berubah sebagai akibat dari praktik dan proses belajar siswa. Kunci untuk memperoleh metrik dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui kontur indikator (menunjukkan prestasi belajar) yang dikaitkan dengan jenis prestasi yang akan diukur.

Pada halaman yang membahas tentang Taksonomi Bloom, dipaparkan teori Bloom yang menyatakan bahwa tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga bidang tersebut. Faktor eksternal (faktor di luar diri siswa), terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental sebagai berikut : . 1) Faktor lingkungan. Faktor lingkungan sosial, baik berupa manusia maupun representasinya, termasuk budayanya, akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa.

Faktor instrumental tersebut terdiri dari gedung/fasilitas fisik kelas, fasilitas/alat pengajaran, media pembelajaran, guru dan kurikulum/mata pelajaran, serta strategi belajar mengajar yang digunakan, yang akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Sebaliknya, seorang siswa yang memiliki kemampuan inteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tua atau gurunya (faktor eksternal) akan lebih memilih pendekatan pembelajaran yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Dalam hal ini, seorang guru yang memiliki kompetensi dan profesionalisme yang baik diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan siswa menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor penghambat belajar siswa.

Indikator kinerja siswa dalam penelitian ini diperoleh dari penilaian dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terangkum dalam nilai rapor siswa bidang studi Fiqh.

Hubungan Profesionalisme Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa

Kerangka Berpikir

Banyak hal yang menjadi tanggung jawab seorang guru, salah satunya adalah memiliki kompetensi ideal sebagai guru profesional. Selain itu, seorang guru yang profesional akan menghasilkan siswa yang mampu menguasai ilmu pengetahuan baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dengan demikian, seorang guru dikatakan profesional jika mampu menciptakan proses belajar mengajar yang berkualitas dan menghasilkan prestasi belajar yang baik.

Begitu juga dengan siswa, mereka baru dikatakan memiliki prestasi belajar yang maksimal jika telah menguasai materi dengan baik dan mampu memutakhirkannya. Kehadiran guru yang profesional tentunya akan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa, baik dalam pengetahuan maupun keterampilan. Dengan demikian, siswa akan antusias terhadap apa yang disampaikan oleh guru yang berperan sebagai fasilitator dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Jika dilakukan dengan baik, apa yang ditanamkan guru akan berdampak pada kemampuan atau prestasi belajar anak. Oleh karena itu disadari atau tidak, guru merupakan faktor eksternal dari kegiatan pembelajaran yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Oleh karena itu, kualitas guru akan sangat mempengaruhi proses pembentukan prestasi siswa.

Dengan demikian diharapkan keberadaan guru yang profesional akan memberikan dampak positif bagi kelancaran dan keberhasilan proses belajar mengajar serta mampu memaksimalkan hasil prestasi belajar siswa.

Hipotesis

Dari hipotesis di atas, penulis memiliki dugaan sementara bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara profesionalisme guru dengan prestasi belajar siswa di MI Al-Munawwarah Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

Tempat dan Waktu Penelitian

Variabel Penelitian

Populasi dan Sampel

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati 58 Instrumen penelitian berupa pedoman angket, yaitu peneliti langsung menyebarkan angket kepada siswa, sedangkan pedoman observasi adalah identifikasi sekolah, identifikasi perkembangan pendidikan agama Islam. . pembelajaran dan mendokumentasikan keadaan lokasi penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan data kondisi sekolah atau gambaran lokasi survey yang dilakukan di MI Al-Munawarah. Wawancara yang dilakukan peneliti dirancang untuk memperoleh data yang lebih mendalam dan membandingkan data yang diperoleh melalui kuesioner. Peneliti mencari data kinerja siswa yaitu nilai rapor mata pelajaran fiqih semester gasal tahun ajaran 2010/2011.

Analisis Data

Kemudian bandingkan hasil seluruh siswa dengan melihat rata-rata skor total, dengan klasifikasi sebagai berikut. Karena penelitian ini untuk melihat ada tidaknya hubungan antara profesionalisme guru dengan kinerja siswa maka yang digunakan adalah Untuk mengetahui data penelitian signifikan atau tidak, interpretasi juga menggunakan tabel nilai “r” (rt) dengan terlebih dahulu mencari derajat kebebasan (db) atau derajat kebebasan (df), yang rumusnya adalah

Kondisi Sekolah

Kabupaten Sape mengekspor ke daerah lain terutama hasil pertaniannya berupa bawang merah dan hasil nelayan berupa ikan laut. Di kabupaten Sape sendiri terdapat banyak Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SLTPN) dan puluhan Sekolah Dasar Negeri (SDN), dari uraian di atas berarti Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Munawwarah antar sekolah - Sekolah negeri di kecamatan Sape. Kegiatan belajar mengajar di MI Al-Munawwarah dilaksanakan pada pagi hari Jumlah seluruh siswa di MI Al-Munawwarah.

Lokasi Sekolah MI Al-Munawwarah Kecamatan Sape Kabupaten Bima sangat strategis karena sekolah ini berada di tengah kota sehingga dikelilingi oleh perumahan masyarakat yang memudahkan sekolah ini menampung siswa bahkan untuk mendapatkannya. Padahal di kota ini ada enam Sekolah Dasar Negeri (SDN), yang lain sebagai pesaing siswa. Terbentuknya MI Al-Munawwarah berawal dari keinginan untuk membangun madrasah yang kemudian berhasil menjadi sekolah mandiri pada tanggal 15 Juli 1945 dengan tujuh bangunan lokal yang terletak di desa Naru Barat Kecamatan Sape Kabupaten Bima dan belum memiliki tempat sampai sekarang. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dipadukan dengan pembacaan Al-Qur'an dengan ayat-ayat pilihan yang disesuaikan dengan pelajaran agama atau materi agama yang dipelajari di sekolah ini dan dilengkapi dengan ayat-ayat yang berkaitan dengan akhlak.

Kegiatan ekstrakurikuler yang rutin bagi siswa MI Al-Munawwarah Kecamatan Sape Kabupaten Bima yaitu :

Deskripsi Data

Dari tabel di atas, terdapat dua orang guru Fiqh di MI Al-Munawwarah Kecamatan Sape Kabupaten Bima yang berpendidikan S1 Pendidikan Agama Islam. Dengan demikian, menurut siswa, tingkat keahlian guru fikih dinilai sedang yaitu antara 51-75 sebanyak 38 siswa. Prestasi belajar siswa diambil dari daftar nilai siswa yang ada di buku kelas (Legger), dan prestasi akademik menurut penulis adalah nilai rapor siswa semester 2 tahun pelajaran 2010/2011, sebagai berikut.

Setelah total skor 2970 dibagi dengan jumlah responden yang berjumlah 40 orang, rata-rata skor MI Al-Munawarah Kec. Dengan demikian rata-rata nilai prestasi siswa bidang fikih adalah MI Al-Munawwarah Kec. Dari tabel di atas terlihat bahwa prestasi mahasiswa dalam bidang kajian fikih dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Sehingga tingkat prestasi siswa di kelas Fiqh tergolong sedang yaitu antara 70-79 penilaian dari 21 siswa. Untuk menguji data antara skor angket profesionalisme guru bidang studi Fiqh dengan kinerja siswa, kedua variabel tersebut terlebih dahulu dikorelasikan, seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Analisis Interpretasi Data

Untuk mengetahui apakah hubungan antara Variabel X dan Variabel Y signifikan atau tidak maka hasil perhitungan “r” dibandingkan dengan tabel “r”. Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan antara profesionalisme guru dalam mata pelajaran Fiqh dengan kinerja siswa. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja siswa ditentukan atau dipengaruhi oleh profesionalisme guru sebesar 50%.

Kesimpulan

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa keahlian guru memiliki persentase dampak yang cukup baik terhadap prestasi belajar siswa, namun bukan berarti baik guru mata pelajaran maupun siswa merasa puas dengan keadaan saat ini. Karena khususnya dalam bidang kajian Fiqh, penguasaan seorang siswa tidak sebatas penguasaan konsep saja, tetapi siswa harus mampu mengamalkan dan menghayatinya. Apakah seorang guru bidang kajian fikih melihat isi kitab yang berkaitan dengan materi ketika menjelaskan materi ajar.

5 Apakah guru fikih mampu menjawab dengan gamblang pertanyaan yang diajukan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. Apakah guru PAI menggunakan metode yang berbeda (ceramah, tanya jawab, demonstrasi, kerja kelompok) dalam mengajar? Apakah guru fikih membuat kegiatan atau perlakuan yang berbeda antara karakteristik siswa berkemampuan rendah dan siswa berkemampuan tinggi saat menyampaikan materi.

11 Sebelum memulai pembelajaran, apakah guru Fiqh terlebih dahulu mengatur penataan struktur kelas dan kesiapan siswa untuk belajar? 15 Apakah guru bidang Fiqh mengkaji merancang dan membuat alat peraga sederhana? 19 Apakah guru bidang Fiqh memuji siswa ketika menjawab soal dengan benar dan mengarahkan siswa yang salah menjawab soal?

20 Apakah guru Fiqh memberikan motivasi, nasihat dan gagasan yang jelas kepada siswa saat mengajar?

Referensi

Dokumen terkait