DESA DESA
TLETER TLETER
Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung
BUKU PROFIL
DISUSUN OLEH :
TIM UNNES GIAT 9 DESA TLETER
1.1 Visi & Misi 1.2 Sejarah Desa 1.3 Kondisi Geografis 1.4 Peta dan Batas Peta 1.5 Struktur Pemerintahan
2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agam
2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Perkawinan 2.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
2.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Darah 2.6 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
2.7 Lembaga Kemasyarakatan
DAFTAR ISI
BAB 1 GAMBARAN UMUM DESA TLETER
13 13 14 14 15 16 17
BAB 2 DEMOGRAFI PENDUDUK
1
34 6 6 8
2
3
4
BAB 3 SARANA DAN PRASARANA
3.1 Pendidikan 3.2 Ekonomi 3.3 Kesehatan 3.4 Ibadah 3.5 Olahraga
BAB 4 POTENSI DESA
4.1 Potensi Alam 4.2 Potensi Budaya 4.3 Potensi Kesenian
4.4 Potensi Kewirausahaan
28 31 34 36 38
40 42 43 45
Membangun Desa Tleter berasaskan Pancasila, toleran, jujur, transparan, adil, berbudaya, dan berakhlak mulia bersama semua komponen masyarakat.
GAMBARAN UMUM DESA TLETER
BAB 1
Menjalankan pemerintahan dengan berasaskan pancasila.
1.
Menciptakan suasana toleran, rukun, saling menghormati, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
2.
Mewujudkan pemerintah desa yang jujur serta tepat sasaran dalam pengambilan kebijakan dan keputusan di semua bidang.
3.
Transparan dalam segala kebijakan, keputusan, pengelolaan dan pelaporan.
4.
Mengedepankan asas keadilan dan pemerataan di semua bidang pembangunan desa.
5.
Mewujudkan masyarakat yang berbudaya, beradab, santun serta berakhlak mulia.
6.
Memaksimalkan potensi yang ada di masyrakat dan potensi dari semua komponen masyarakat.
7.
VISI MISI 1.1 VISI & MISI
3
1.2 SEJARAH DESA
Pada jaman dahulu di Kerajaan Mataram terdapat abdi dalem yang memiliki nama Kyai Citronoyo dan memiliki adik yang bernama Nyai Leter. Kyai Citronoyo dan adiknya Nyai Leter memiliki sebuah tugas yang diberikan oleh Sang Prabu yaitu untuk memberantas kejahatan dan membersihkan negeru. Untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Sang Prabu Kyai Citronoyo menggunakan senjata atau pusaka yang ia miliki, pusaka yang dimiliki oleh Kyai Citronoyo bernama pusaka Kyai Pamungkas, pusaka tersebut digunakan untuk kebaikan.
Kyai Citronoyo memberikan pusaka Kyai Pamungkas kepada adiknya Nyai Leter untuk terus dibawa kemanapun ia pergi. Dengan ketangguhan Nyai Leter dan parasnya membuat Sang Prabu jatuh hati kepadanya, Sang Prabu pun meminta kepadanya untuk menjadi istrinya dan akhirnya Nyai Leter menjadi selir Sang Prabu namun, sangat disayangkan mereka tidak dikaruniai keturunan.
Di suatu hari Sang Prabu memiliki keiinginan untuk memperluas wilayah Kerajaan Mataran ke Parakan. Namun, Parakan telah dikuasai Benggol Kokok, yang terdapat pemerintahan Bupati Menoreh wilayah Kedu. Sang Prabu memerintah Pangeran Singoyudo selaku senopati Kraton Mataram, serta memberinya pusaka Kyai Pamungkas milik Nyi Leter. Pusaka Kyai Pamungkas digunakan sebagai penumpas kejahatan yang meruginakan negara yang dilaksanakan oleh Pangeran Singoyindo yang diperintahkan oleh Sang Prabu untuk pergi ke Parakan untuk menumpas para penjahat.
Di lain hari, Kyai Citronoyo dan Nyai Leter masuk ke gedung pusaka untuk mengambil Kyai Pamungkas, mereka kaget karena pusaka tersebut telah hilang.
4
Karena kekhawatirannya Nyai Leter berkelana untuk mencari dan mengetahui siapa yang telah mengambil pusaka Kyai Pamungkas.
Sang Prabu kemudian memberitahu jika pusaka Kyai Pamungkas telah ia berikan kepada Pangeran Singoyudo untuk ke Parakan guna menumpas para penjahat/perampok yang telah mendiami wilayah Kabupaten Menoreh (Kedu). Setelah mendengar perkataan dari Sang Prabu, Nyai Leter pun marah karena Sang Prabu memberikan pusaka yang telah ia simpan bersama kakaknya namun diberikan kepada orang lain tanpa sepengetahuan dan izin darinya, karena amarah yang telah menguasai dirinya maka Nyai Leterpun pergi dari Mataram.
Pangeran Singoyudo pulang ke Mataram setelah berhasil untuk membuat tentram Kabupaten Menoreh dari penjahat di wilayah Kedu dan dapat mengambalikan pusaka Kyai Pamungkas kepada Sang Prabu. Sang Prabu mengatakan jika Pangeran Citronoyo akan diberikan nama Tumenggung setelah menyelesaikan tugasnya selain itu Sang Prabu juga meminta kepada Singoyudo untuk ke timurnya Kabupaten Menoreh yaitu Kaloran supaya bisa bertemu dengan Nyi Leter. Jika sudah bertemu, pusaka Kyai Pamungkas bisa dikembalikan dan Nyi Leter diperintah untuk pulang ke Mataram.
Nyi Leter dan Kyai Citronoyo sudah menumpas banyak penjahat dan setelahnya mengatakan pada Kyai Citronoyo bahwa besok jika ada pemimpin di tempat ini maka dinamai Wates. Lalu melanjutkan perjalanan lagi ke barat. Nyi Leter kemudian menemukan tempat yang jika ada pemimpinnya sekarang yaitu Nyi Leter maka harus mengayomi sampai turun-temurun sampai anak cucu.
Kyai Citronoyo akan menetap di tempat itu untuk istirahat sambil menunggu Pangeran Singoyudo mengembalikan pusaka Kyai Pamungkas, dan untuk meminta maaf pada Nyi Leter karena Singoyudo dipinjami pusaka tanpa bilang dahulu.
5
Kyai Citronoyo mengatakan pada Nyi Leter kalau setelah hari ini harus berpisah, tetapi aku tidak akan jauh dari tempat ini. Namun besok jika tempat ini sudah ada pemimpinnya, maka harus datang ke tempatku dahulu. Nyi Leter juga mengatakan, aku akan membuat tempat ini sebagai tempat anak cucuku, dan jika besok ada pemimpinnya, maka tempat ini akan aku namai Desa Tleter.
1.3 KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Desa Tleter memiliki luas wilayah 516 Ha, terletak 22,5 km di sebelah timur Kota Temanggung. Desa Tleter merupakan salah satu desa di Kecamatan Kaloran yang memiliki tanah subur karena dikelilingi oleh pertanian dan perladangan yang sangat luas.
1.4 PETA & BATAS DESA
GAMBAR PETA
6
RW Dusun Jumlah RT
1 Tleter , Wates, Ngemplak 3, 1, 2
2 Nglarangan 7
3 Batursari 7
4 Karang Malang 3
5 Mruwah 7
6 Delen 2
Desa Tleter mempunyai 8 dusun yang tersebar di seluruh bagiannya, diantaranya adalah Dusun Mruwah, Ngemplak, Karang Malang, Tleter, Nglarangan, Wates, Batursari, dan Delen.Terdapat 6 Rukun Warga (RW) dan 32 Rukun Tetangga (RT) yang ditunjukkan dalam tabel berikut :
Desa Tleter berbatasan langsung dengan:
Desa Getas di sebelah utara.
Desa Kwarakan di sebelah timur.
Desa Gandon di sebelah selatan.
Desa Tlogowungu sebelah barat.
7
1.5 STRUKTUR PEMERINTAHAN
Kepala Desa Haryono
Sekretaris Desa Joko Lestari
Bendahara Desa Parwati
8
Kepala Urusan TU &
Umum Kiryono
Kepala Urusan Perencanaan
Turidi
Kepala Seksi Pemerintahan
Sukirno
9
Kepala Seksi Kesejahteraan
Waryanto
Kepala Seksi Pelayanan
Sugiyono
Kepala Dusun WATES
Erik Saputra
10
Kepala Dusun DELEN
Dumawan
Kepala Dusun NGLARANGAN Uji Kurniawan
Kepala Dusun MRUWAH
Suratun
11
Kepala Dusun BATURSARI
Kasdi
Kepala Dusun KARANG MALANG
Mulyanto
12
DEMOGRAFI PENDUDUK
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)
1 Laki-laki 1428
2 Perempuan 1340
3 Belum Diketahui 147
Total= 2915
BAB 2
2.1 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Jumlah Penduduk Desa Tleter pada Juli 2024 terhitung sebanyak 2.915 jiwa yang dapat dikelompokan sesuai dengan jenis kelamin, jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
No Agama Jumlah (Jiwa)
1 Islam 2076
2 Budha 683
3 Agama Lainnya 156
Total= 2915
2.2 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA
Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut dapat dilihat dari tebel berikut ini :
13
No Status Perkawinan Jumlah
1 Cerai Mati 87
2 Belum Kawin 853
3 Kawin Tercatat 1395
4 Cerai Hidup Tercatat 27
5 Kawin Belum Tercatat 389
6 Cerai Hidup Belum Tercatat -
7 Belum Tercatat -
Jumlah = 2915
2.3 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN STATUS PERKAWINAN
Jumlah penduduk berdasarkan status perkawinan dapat dilihat dari tebel berikut ini :
No Pendidikan Jumlah (Jiwa)
1 SLTP/Sederajat 393
2 Akademi/Diploma III/S.Muda 7
2.4 . JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PENDIDIKAN
Jumlah penduduk berdasarkan pendidikan darah dapat dilihat dari tebel berikut ini :
14
3 Diploma IV/Strata I 28
4 Belum tamat SD/Sederajat 248
5 Tidak/Belum sekolah 1295
6 SLTA/Sederajat 123
7 Tamat SD/sederajat 663
8 Diploma I/II 7
9 Strata II 2
10 Belum diketahui 149
Jumlah = 2915
No Golongan Darah Jumlah
1 A 15
2 O 26
3 B 16
4 AB 11
2.5 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN GOLONGAN DARAH
Jumlah penduduk berdasarkan status perkawinan dapat dilihat dari tebel berikut ini :
15
5 B+ 1
6 A+ 1
7 Belum Diketahui 2845
Jumlah = 2915
No Pekerjaan Jumlah (Jiwa)
1 Mengurus Rumah Tangga 386
2 Karyawan Honorer 2
3 Belum/tidak bekerja 636
4 Karyawan swasta 241
5 Perangkat desa 19
6 Buruh harian lepas 38
7 Pelajar/mahasiswa 204
8 Pedagang 26
9 Petani/pekebun 907
10 Wiraswasta 34
2.6 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN PEKERJAAN
Jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan dapat dilihat dari tebel berikut ini :
16
11 Belum Diketahui 422 Jumlah = 2915
2.7 LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Pada pasal 94 UU 6 tahun 2014 dalam anajemen pemerintahan desa dan manajemen pembangunan desa, maka peran lembaga kemasyarakatan desa adalah sebagai wadah partisipasi masyarakat dan penyalur aspirasi masyarakat dalam berbagai aspek, serta sebagai mitra pemerintah desa, maka dari itu adanya lembaga kemasyarakatan yang ada di desa sangatlah penting dan juga mempunyai peranan fundamental sebaagai mitra pemerintah desa dalam melaksanakan pembagunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di Desa Tleter memiliki beberapa lembaga- lembaga kemasyarakatan yang meliputi :
A. LKD (Lembaga Kemasyarakatan Desa)
Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) memiliki beberapa fungsi utama dalam konteks pemerintahan desa di Indonesia. Berikut adalah beberapa fungsi utama LKD:
Representasi dan Partisipasi Masyarakat: LKD berfungsi sebagai wadah bagi masyarakat desa untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan dan pengelolaan desa. Melalui LKD, masyarakat dapat menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan masalah yang dihadapi oleh desa mereka kepada pemerintah desa.
Pengelolaan Dana Desa: LKD memiliki peran dalam pengelolaan dana desa yang diterima dari pemerintah pusat atau sumber lainnya. Mereka bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana desa sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pembangunan desa.
17
Pelaksanaan Program Pembangunan Desa: LKD terlibat dalam pelaksanaan berbagai program pembangunan desa yang diinisiasi oleh pemerintah desa atau pemerintah daerah. Mereka dapat mengkoordinasikan kegiatan seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan sosial, pendidikan, kesehatan, dan program ekonomi masyarakat.
Pemberdayaan Masyarakat: Salah satu fungsi penting LKD adalah untuk melakukan pemberdayaan masyarakat desa. Mereka dapat mengorganisir pelatihan, pendampingan, dan pengembangan kapasitas bagi masyarakat dalam berbagai bidang seperti pertanian, usaha kecil menengah, dan kegiatan ekonomi lainnya.
Pengawasan dan Akuntabilitas: LKD memiliki peran dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan dana desa dan pelaksanaan program pembangunan desa. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan pertanggungjawaban yang transparan kepada masyarakat desa.
Pembinaan Gotong Royong dan Kemitraan: LKD mendorong terciptanya budaya gotong royong dan kemitraan antara masyarakat desa, pemerintah desa, dan berbagai pihak terkait lainnya dalam upaya pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.
Penyuluhan dan Informasi: LKD juga berperan sebagai penyuluh dan penyalur informasi bagi masyarakat desa terkait kebijakan, program pembangunan, dan berbagai hal penting lainnya yang berdampak pada kehidupan masyarakat desa.
B. PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan keluarga)
Lembaga PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) di Desa Tleter, memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan berkeluarga. Berikut adalah beberapa fungsi utama Lembaga PKK di Desa Tleter:
18
Pemberdayaan Perempuan: PKK berfungsi sebagai lembaga yang memberdayakan perempuan di desa. Mereka dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan keagamaan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan.
Pendidikan dan Kesehatan: PKK membantu menyediakan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat desa tentang kesehatan, gizi, kebersihan, dan perawatan keluarga. Mereka juga berperan dalam mempromosikan pola hidup sehat dan mengurangi angka kematian ibu dan anak.
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga: PKK mendukung pengembangan usaha mikro dan kecil di desa, seperti kerajinan tangan, pertanian, dan usaha lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Mereka juga terlibat dalam pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan ekonomi anggota keluarga.
Pengelolaan Lingkungan: PKK turut berperan dalam upaya pelestarian lingkungan di desa, seperti kampanye penghijauan, pengelolaan sampah, dan upaya konservasi alam yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa secara keseluruhan.
Pemberdayaan Anak dan Remaja: PKK juga memberikan perhatian khusus dalam hal pemberdayaan anak dan remaja di desa. Mereka terlibat dalam penyuluhan tentang pendidikan, kesehatan reproduksi remaja, serta pembentukan karakter dan kecerdasan emosional.
Kerjasama dengan Instansi Terkait: PKK bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan lembaga masyarakat lainnya untuk mengoptimalkan program-program pembangunan dan pemberdayaan di tingkat desa.
Penyuluhan Hukum dan Keamanan: PKK memberikan informasi dan penyuluhan terkait hukum, keamanan, dan hak-hak masyarakat kepada warga desa. Mereka juga dapat berperan dalam mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kejahatan di lingkungan desa.
19
Pengorganisasian Petani: Kelompok Tani berfungsi sebagai wadah untuk mengorganisir petani di desa dalam upaya meningkatkan solidaritas, kolaborasi, dan kerja sama antar petani. Mereka dapat bekerja bersama untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pertanian.
Pengembangan Teknologi Pertanian: Kelompok Tani berperan dalam menyediakan pendidikan dan pelatihan kepada petani tentang teknologi pertanian terbaru, praktik bercocok tanam yang efektif, penggunaan pupuk dan pestisida yang aman, serta teknik pengelolaan tanah yang berkelanjutan.
Pemasaran Hasil Pertanian: Kelompok Tani membantu memfasilitasi pemasaran hasil pertanian dari para petani ke pasar-pasar lokal maupun luar desa. Mereka dapat mengorganisir sistem kooperatif atau kemitraan dengan pedagang atau pengepul untuk memperoleh harga yang lebih adil bagi produk pertanian.
Pengelolaan Sumber Daya Alam: Kelompok Tani dapat terlibat dalam upaya konservasi sumber daya alam di desa, seperti pengelolaan air, pengendalian erosi tanah, dan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelangsungan produksi pertanian jangka panjang.
Pemberdayaan Ekonomi Petani : Kelompok Tani memfasilitasi upaya untuk meningkatkan pendapatan petani dengan mempromosikan diversifikasi usaha, pengembangan agribisnis, dan kegiatan ekonomi lainnya yang terkait dengan sektor pertanian.
Advokasi dan Perwakilan: Kelompok Tani dapat berfungsi sebagai wakil atau penghubung antara petani dengan pemerintah desa, pemerintah daerah, atau lembaga lainnya. Mereka dapat memperjuangkan kepentingan petani dalam kebijakan pertanian dan pembangunan pedesaan.
C. Kelompok Tani
Lembaga Kelompok Tani di Desa Tleter, seperti di desa-desa lainnya di Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam mengorganisir dan meningkatkan kesejahteraan petani serta pengelolaan pertanian di tingkat lokal. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari Lembaga Kelompok Tani di Desa Tleter:
20
Advokasi dan Perwakilan: Kelompok Tani dapat berfungsi sebagai wakil atau penghubung antara petani dengan pemerintah desa, pemerintah daerah, atau lembaga lainnya. Mereka dapat memperjuangkan kepentingan petani dalam kebijakan pertanian dan pembangunan pedesaan.
Penyuluhan dan Edukasi: Kelompok Tani menyediakan forum untuk penyuluhan dan edukasi kepada petani tentang berbagai isu penting, seperti keamanan pangan, kesehatan tanaman, dan perubahan iklim, untuk meningkatkan kapasitas pengetahuan dan keterampilan petani.
Dengan demikian, Lembaga Kelompok Tani di Desa Tleter memiliki peran strategis dalam memperkuat sektor pertanian lokal, meningkatkan kesejahteraan petani, dan mendukung pembangunan pedesaan secara berkelanjutan.
D. Karang Taruna
Karang Taruna di Desa Tleter memiliki beberapa fungsi utama yang bertujuan untuk mengembangkan potensi generasi muda dan memperkuat keterlibatan mereka dalam pembangunan desa. Berikut adalah beberapa fungsi Karang Taruna di Desa Tleter:
Pemberdayaan Generasi Muda: Karang Taruna berfungsi sebagai wadah untuk membangun dan meningkatkan potensi serta keterampilan generasi muda di desa. Mereka menyediakan pelatihan, workshop, dan kegiatan pengembangan diri untuk meningkatkan kapasitas generasi muda dalam berbagai bidang seperti kepemimpinan, kewirausahaan, dan keterampilan sosial.
Partisipasi dalam Pembangunan Desa: Karang Taruna aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pembangunan desa, baik itu pengelolaan lingkungan, pengembangan infrastruktur, maupun program sosial dan ekonomi. Mereka menjadi agen perubahan yang membawa kontribusi positif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
21
Pelayanan Sosial dan Kemanusiaan: Karang Taruna berperan dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat desa yang membutuhkan, seperti mengorganisir kegiatan sosial seperti donor darah, bakti sosial, atau bantuan kepada keluarga yang membutuhkan.
Pembinaan Kreativitas dan Seni: Karang Taruna menjadi tempat untuk mengembangkan kreativitas generasi muda dalam berbagai bidang seni dan budaya, seperti seni musik, tari, teater, dan karya seni lainnya. Mereka mengadakan pelatihan, pertunjukan, dan festival untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal.
Pengembangan Olahraga dan Kesehatan: Karang Taruna berfungsi sebagai promoter gaya hidup sehat dan aktif di kalangan generasi muda dengan mengadakan kegiatan olahraga, seperti turnamen sepak bola, voli, atau senam pagi. Mereka juga menyediakan penyuluhan kesehatan dan mengorganisir kegiatan yang mendorong gaya hidup sehat di masyarakat desa.
Pengembangan Kemandirian Ekonomi: Karang Taruna membantu mengembangkan kemandirian ekonomi generasi muda dengan memfasilitasi pelatihan kewirausahaan, membantu memulai usaha mikro, dan mendukung pengembangan inisiatif ekonomi kreatif di desa.
Pengawasan dan Pembinaan Perilaku Positif: Karang Taruna turut berperan dalam melakukan pengawasan terhadap perilaku generasi muda untuk mencegah terjadinya perilaku negatif, seperti penyalahgunaan narkoba atau kenakalan remaja. Mereka juga memberikan pembinaan dan pengarahan untuk membentuk karakter positif generasi muda.
Dengan adanya Karang Taruna di Desa Tleter, generasi muda memiliki platform yang sangat penting untuk berkontribusi dalam pembangunan desa secara holistik, meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri, dan membantu memperkuat solidaritas serta kebersamaan dalam komunitas desa.
22
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak: Kader Posyandu memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, dan anak-anak di bawah lima tahun. Mereka membantu melakukan penimbangan balita, pemeriksaan kesehatan rutin, serta memberikan penyuluhan tentang gizi, imunisasi, dan perawatan kesehatan.
Penyuluhan Kesehatan: Kader Posyandu menyediakan informasi dan penyuluhan kepada ibu hamil dan keluarga tentang pentingnya perawatan kesehatan selama kehamilan, persalinan yang aman, perawatan bayi baru lahir, serta cara memelihara kesehatan anak balita.
Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan: Kader Posyandu bertugas untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak-anak di desa.
Mereka melakukan penimbangan rutin dan mencatat data pertumbuhan untuk memastikan bahwa anak-anak tumbuh sehat dan optimal.
Pelaporan dan Pengumpulan Data: Kader Posyandu memiliki peran dalam mengumpulkan data dan informasi terkait kesehatan ibu dan anak di desa. Data ini sangat penting untuk analisis kebijakan kesehatan serta pemantauan terhadap status kesehatan masyarakat desa.
Pengorganisasian Kegiatan Posyandu: Kader Posyandu membantu mengorganisir dan menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara teratur, termasuk persiapan lokasi, pengumpulan peralatan medis sederhana, dan koordinasi dengan petugas kesehatan serta pihak terkait lainnya.
Pemberdayaan Masyarakat: Kader Posyandu berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa terkait kesehatan, dengan tujuan agar masyarakat dapat mandiri dalam memantau dan menjaga kesehatan anggota keluarganya sendiri.
E. Kader Posyandu
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah salah satu program kesehatan masyarakat yang sangat penting di Indonesia, termasuk di Desa Tleter. Kader Posyandu memiliki peran yang krusial dalam pelaksanaan dan keberlanjutan program Posyandu tersebut. Berikut adalah beberapa fungsi kader Posyandu di Desa Tleter:
23
Kolaborasi dengan Petugas Kesehatan: Kader Posyandu bekerja sama dengan petugas kesehatan seperti bidan, perawat, dan petugas kesehatan lainnya untuk memberikan pelayanan yang terkoordinasi dan efektif kepada masyarakat desa.
Dengan peran yang aktif dan berkesinambungan, kader Posyandu di Desa Tleter berkontribusi secara signifikan dalam meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya untuk ibu hamil, balita, dan anak-anak, sehingga dapat mendukung tercapainya tingkat kesehatan yang optimal di tingkat desa.
F. IRMA (Ikatan Remaja Masjid)
Ikatan Remaja Masjid (IRM) di Desa Tleter memiliki beberapa fungsi utama yang berperan dalam mengembangkan potensi remaja serta memperkuat keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan dan sosial di lingkungan masjid. Berikut adalah beberapa fungsi IRMA di Desa Tleter:
Pendidikan Agama dan Moral: IRMA berfungsi sebagai wadah untuk memberikan pendidikan agama kepada remaja di desa. Mereka menyelenggarakan pengajian, kajian Islam, serta pelatihan tentang nilai- nilai moral dan etika Islam untuk membentuk karakter remaja yang baik.
Kegiatan Keagamaan: IRMA mengorganisir dan mengkoordinasikan berbagai kegiatan keagamaan di masjid, seperti shalat berjamaah, tadarusan Al-Quran, pengajian rutin, dan kegiatan ibadah lainnya. Mereka juga dapat mengadakan acara-acara khusus selama bulan Ramadan dan peringatan hari besar Islam.
Pemberdayaan Remaja: IRMA berperan dalam pemberdayaan remaja untuk berperan aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Mereka memberikan kesempatan kepada remaja untuk menjadi pengurus, pengisi acara, atau relawan dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh masjid.
Pengembangan Keterampilan: IRMA menyediakan kesempatan bagi remaja untuk mengembangkan berbagai keterampilan, seperti keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, dan organisasi melalui partisipasi dalam pengelolaan acara dan kegiatan di masjid.
24
Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan: IRMA turut berperan dalam melaksanakan kegiatan sosial dan kemanusiaan, seperti penggalangan dana untuk kegiatan sosial, kunjungan ke panti asuhan atau masyarakat kurang mampu, serta bakti sosial lainnya sebagai bentuk implementasi nilai-nilai keagamaan dalam aksi nyata.
Pengembangan Hubungan Sosial: IRMA membantu mempererat hubungan sosial antara remaja dalam komunitas masjid. Mereka menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan membangun persahabatan yang berdasarkan nilai-nilai keagamaan.
Advokasi dan Peran Sosial: IRMA dapat berperan sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat dengan melakukan advokasi terhadap isu-isu sosial dan moral yang relevan, serta mendukung upaya- upaya pembangunan masyarakat yang berbasis nilai-nilai keagamaan.
Dengan berbagai fungsi ini, Ikatan Remaja Masjid di Desa Tleter tidak hanya berperan dalam memperkuat spiritualitas dan keagamaan remaja, tetapi juga dalam membangun kepribadian yang baik, keterampilan sosial, dan keterlibatan aktif dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat desa.
25
DOKUMENTASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Kegiatan Kader Posyandu Desa Tleter
Kegiatan PKK Desa Tleter
26
DOKUMENTASI LEMBAGA KEMASYARAKATAN
Kegiatan IRMA (Ikatan Remaja Masjid)
27
SARANA & PRASARANA BAB 3
3.1 PENDIDIKAN
Prasarana pendidikan memiliki tujuan utama untuk mendukung dan meningkatkan proses belajar-mengajar, serta memastikan bahwa kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa tetap optimal.
Infrastruktur pendidikan yang baik dan memadai sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, produktif, dan menyenangkan. Fasilitas yang sesuai seperti ruang kelas yang nyaman, laboratorium, perpustakaan, dan sarana olahraga, membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih berkualitas dan mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh—baik dari segi akademik maupun sosial-emotional.
Di desa Tleter, berbagai jenis sekolah telah tersedia untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Terdapat lima sekolah formal yang meliputi dua sekolah dasar, yaitu SDN 1 Tleter dan SDN 2 Tleter, yang berfungsi sebagai lembaga pendidikan dasar bagi anak-anak usia sekolah dasar. Selain itu, ada satu madrasah ibtidaiyah, MI Al-Iman Tleter, yang menyediakan pendidikan dasar berbasis agama bagi siswa.
Dua taman kanak-kanak, TK Tleter dan RA Nurul Jannah Tleter, juga berperan penting dalam pendidikan awal anak-anak sebelum mereka memasuki jenjang sekolah dasar.
Di samping itu, desa Tleter juga memiliki institusi pendidikan non-formal.
Pesantren Rodhotul Qur’an menawarkan pendidikan berbasis agama dengan penekanan pada pembelajaran Al-Qur'an, serta pengembangan karakter dan spiritualitas.
28
Terdapat pula Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di setiap dusun, kecuali dusun Delen, yang memberikan pendidikan agama secara tambahan di luar jam sekolah formal. Keberadaan berbagai fasilitas pendidikan ini tidak hanya berfungsi untuk menyediakan pengetahuan akademik dan agama, tetapi juga untuk membentuk karakter dan keterampilan siswa sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
DOKUMENTASI SARANA PENDIDIKAN DESA TLETER
SD N 1 Tleter
SD N 2 Tleter
29
DOKUMENTASI SARANA PENDIDIKAN DESA TLETER
MI Al - Iman Desa Tleter
30
3.2 EKONOMI
Desa Tleter merupakan sebuah desa yang memiliki keunggulan signifikan di sektor pertanian dan perkebunan, menjadikannya sebagai salah satu kawasan utama dalam produksi komoditas pertanian di wilayah tersebut. Berbagai hasil pertanian seperti sawi, bayam, cabai, dan berbagai sayuran lainnya tumbuh subur di desa ini. Namun, salah satu sektor yang paling menonjol adalah kopi. Sebagian besar penduduk desa mengandalkan kopi sebagai sumber mata pencaharian utama mereka, menjadikannya sebagai komoditas unggulan dan pilar utama perekonomian desa.
Kopi dari Desa Tleter dikenal dengan kualitas yang sangat baik, yang dapat dikaitkan dengan kondisi geografis dan iklim yang sangat mendukung pertumbuhan tanaman kopi. Tanah vulkanik yang subur serta iklim yang ideal, dengan curah hujan yang cukup dan suhu yang stabil, menciptakan lingkungan yang sempurna untuk budidaya kopi.
Selain faktor-faktor alam tersebut, keterampilan dan pengalaman yang telah diwariskan dari generasi ke generasi turut berperan penting dalam kualitas kopi yang dihasilkan.
Penduduk desa memiliki pengetahuan mendalam tentang cara memilih varietas kopi yang tepat, mengelola lahan dengan teknik pertanian yang efisien, serta merawat tanaman kopi dengan metode yang optimal. Hal ini termasuk pemahaman mengenai proses pemupukan, pengendalian hama, dan teknik pemanenan yang cermat. Hasil akhir dari proses ini adalah biji kopi yang memiliki cita rasa khas dan bernilai tinggi, yang dikenal dengan nama "kopi beras."
Kopi beras dari Desa Tleter memiliki ciri khas tersendiri, yang dihasilkan dari proses pengolahan tradisional yang memastikan kualitas rasa dan aroma tetap terjaga.
31
Proses tersebut sering kali melibatkan metode pengeringan dan pemanggangan yang dilakukan secara manual, yang menambah nilai lebih pada produk akhir. Dengan demikian, kopi dari Desa Tleter tidak hanya menjadi komoditas ekonomi yang vital bagi penduduk desa, tetapi juga telah meraih pengakuan atas kualitasnya di pasar yang lebih luas. Keberadaan sektor kopi yang kuat ini memperkuat posisi Desa Tleter sebagai pusat produksi kopi yang berharga dan memperkaya kehidupan ekonomi serta budaya masyarakatnya.
Gambar Perkebunan Kopi di Desa Tleter
32
Di Desa Tleter, kegiatan pertanian tidak hanya berhenti pada tahap penanaman tanaman kopi; banyak warga desa juga terlibat secara aktif dalam proses pasca-panen yang esensial untuk menghasilkan kopi berkualitas tinggi. Proses pasca-panen ini mencakup berbagai tahap kritis seperti fermentasi, pengeringan, dan penyangraian biji kopi. Setiap tahap tersebut dilakukan dengan cermat menggunakan metode tradisional maupun modern yang dirancang untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas biji kopi.
Fermentasi adalah langkah awal di mana biji kopi dibiarkan dalam keadaan lembab untuk memulai proses kimia yang mempengaruhi rasa kopi. Selanjutnya, pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam biji kopi, yang penting untuk mencegah kerusakan dan memastikan kestabilan rasa. Proses ini biasanya dilakukan di bawah sinar matahari langsung atau menggunakan alat pengering khusus yang dirancang untuk menjaga kualitas biji. Setelah biji kopi kering, proses penyangraian (roasting) dilakukan untuk mengembangkan cita rasa kopi sesuai dengan preferensi pasar. Metode penyangraian yang digunakan di Desa Tleter dirancang untuk menghasilkan profil rasa yang unik dan khas, yang membuat produk mereka diminati oleh pasar.
Mayoritas penduduk desa yang berprofesi sebagai petani kopi secara kolektif berperan dalam mengembangkan ekonomi lokal. Melalui kerja sama dalam setiap tahap produksi kopi, dari penanaman hingga pengolahan, desa ini mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi mereka. Hal ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar lokal tetapi juga membuka peluang untuk memasuki pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun internasional.
33
3.3 KESEHATAN
Dalam bidang kesehatan, Desa Tleter memiliki dua unit layanan kesehatan utama yang berperan krusial dalam mendukung kesejahteraan masyarakat setempat, yaitu Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Poliklinik Kesehatan Desa (PKD) berfungsi sebagai pusat layanan kesehatan primer yang menyediakan berbagai layanan medis dasar.
PKD ini biasanya dilengkapi dengan fasilitas untuk pemeriksaan kesehatan umum, pengobatan penyakit ringan, dan layanan perawatan kesehatan preventif serta promotif. PKD adalah akses utama bagi warga desa untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas, serta berperan dalam koordinasi rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lanjut jika diperlukan.
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan unit layanan kesehatan yang dikelola secara langsung oleh masyarakat dengan dukungan dan bimbingan dari petugas kesehatan. Posyandu berfokus pada pelayanan kesehatan bagi kelompok-kelompok rentan seperti ibu hamil, balita, dan lansia. Kegiatan rutin yang dilakukan di Posyandu mencakup:
Pemeriksaan Kesehatan Balita: Melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita serta mendeteksi dini masalah kesehatan.
Penimbangan: Mengukur berat badan dan tinggi badan balita untuk memantau status gizi dan pertumbuhan mereka.
Pemberian Vitamin: Memberikan suplemen vitamin dan mineral, seperti vitamin A dan zat besi, untuk mendukung kesehatan dan pencegahan kekurangan gizi.
Konseling Gizi: Memberikan informasi dan saran tentang pola makan yang sehat dan seimbang, serta cara memenuhi kebutuhan gizi yang tepat untuk ibu hamil dan balita.
34
Kader kesehatan yang terlibat dalam kegiatan Posyandu adalah anggota masyarakat yang telah dilatih untuk membantu pelaksanaan berbagai aktivitas di Posyandu. Mereka bekerja sama dengan bidan desa untuk memastikan bahwa layanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan standar dan kebutuhan masyarakat.
Kegiatan Posyandu dilaksanakan secara teratur oleh bidan desa dan kader Posyandu di masing-masing dusun. Biasanya, kegiatan ini diadakan sekali setiap bulan. Berikut adalah jadwal Posyandu untuk masing-masing dusun di Desa Tleter:
Dusun Batursari : Hari Rabu Minggu Ke-1 Dusun Mruwah : Hari Kamis Minggu Ke-1 Dusun Delen : Hari Rabu Minggu Ke-2 Dusun Wates : Hari Kamis Minggu Ke-2 Dusun Ngemplak : Hari Rabu Minggu Ke-3
Dusun Karang Malang : Hari Kamis Minggu Ke-3 Dusun Tleter : Hari Rabu Minggu Ke-4
Dusun Nglarangan : Hari Kamis Minggu Ke-4
Gambar Kegiatan Posyandu Desa Tleter
35
Desa Tleter adalah contoh yang mencerminkan kekayaan dan keberagaman agama yang harmonis dalam masyarakatnya. Mayoritas penduduk desa ini menganut agama Buddha dan Islam, dan keduanya hidup berdampingan dengan damai. Keberagaman agama di desa ini bukanlah sekadar kenyataan, tetapi merupakan bagian integral dari identitas dan budaya lokal, yang ditunjukkan melalui sikap saling menghormati dan toleransi yang tinggi antara umat beragama.
Tempat ibadah di Desa Tleter menggambarkan keragaman tersebut dengan jelas. Terdapat masjid yang menjadi pusat ibadah bagi umat Islam dan vihara yang melayani komunitas Buddha. Kedua tempat ibadah ini tidak hanya berdiri berdampingan secara fisik, tetapi juga secara simbolis mencerminkan keharmonisan dan saling menghargai antara pemeluk kedua agama. Keberadaan tempat ibadah yang beragam ini adalah refleksi nyata dari sikap inklusif dan terbuka yang dianut oleh masyarakat Desa Tleter.
Setiap kegiatan keagamaan di Desa Tleter selalu disertai dengan semangat kebersamaan yang kuat. Warga desa sering kali terlibat dalam acara-acara keagamaan lintas agama, membantu satu sama lain tanpa memandang perbedaan agama. Misalnya, dalam perayaan hari besar agama Buddha, umat Islam mungkin turut membantu dalam persiapan atau kegiatan, dan sebaliknya, dalam acara keagamaan Islam, umat Buddha mungkin juga ikut serta. Bentuk kerjasama ini memperkuat rasa persaudaraan dan saling menghargai di antara semua anggota komunitas.
3.4 IBADAH
36
Kehidupan sehari-hari di Desa Tleter menunjukkan bagaimana keberagaman agama tidak hanya diterima tetapi juga dirayakan. Nilai- nilai toleransi dan saling menghormati menjadi fondasi yang kokoh dalam interaksi sosial dan kegiatan sehari-hari masyarakat. Ini adalah contoh yang luar biasa tentang bagaimana perbedaan dapat menjadi kekuatan yang menyatukan, menciptakan lingkungan di mana setiap individu merasa dihargai dan diterima. Desa Tleter dengan sukses menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan sebuah peluang untuk memperkaya kehidupan sosial dan spiritual masyarakatnya.
Gambar Masjid Desa Tleter
Gambar Vihara Desa Tleter
37
Olahraga memiliki peran yang sangat signifikan dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Tleter, tidak hanya sebagai sarana untuk menjaga kesehatan fisik tetapi juga sebagai media yang mempererat hubungan antarwarga. Di desa ini, aktivitas olahraga menjadi lebih dari sekadar rutinitas fisik; ia berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial yang mengumpulkan warga dari berbagai kalangan dan usia, menciptakan suasana kebersamaan, kerukunan, dan solidaritas.
Di antara berbagai jenis olahraga yang ada, voli menonjol sebagai olahraga favorit di Desa Tleter. Hampir setiap sore, lapangan voli desa menjadi tempat yang ramai dan penuh energi, dengan warga yang antusias baik bermain maupun menonton pertandingan. Lapangan ini bukan hanya tempat untuk berolahraga, tetapi juga menjadi pusat sosial di mana warga desa berkumpul untuk berbagi waktu dan berinteraksi. Kegiatan voli sering kali melibatkan seluruh lapisan masyarakat—mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, serta pria dan wanita. Kehadiran semua kalangan ini menambah kekuatan sportivitas dan semangat kebersamaan yang dirasakan di lapangan.
Turnamen voli juga merupakan bagian penting dari budaya olahraga di Desa Tleter. Turnamen ini biasanya diadakan untuk merayakan hari-hari besar nasional atau acara-acara khusus desa, seperti perayaan hari kemerdekaan, hari desa, atau acara komunitas lainnya. Acara tersebut tidak hanya menjadi ajang kompetisi tetapi juga merupakan kesempatan bagi warga untuk bersatu, menunjukkan semangat gotong-royong, dan merayakan pencapaian bersama. Turnamen voli ini selalu disambut dengan antusiasme tinggi, dengan warga yang aktif terlibat baik sebagai pemain maupun penonton, dan sering kali diikuti dengan perayaan yang meriah.
3.5 OLAHRAGA
38
Selain meningkatkan kesehatan dan kebugaran, kegiatan olahraga seperti voli di Desa Tleter memainkan peran penting dalam memperkuat ikatan sosial di komunitas. Melalui olahraga, warga dapat mempererat persahabatan, memupuk rasa saling menghargai, dan meningkatkan semangat kolektif. Keberadaan olahraga sebagai bagian integral dari kehidupan desa menunjukkan betapa pentingnya peran kegiatan fisik dalam membangun dan memelihara harmoni sosial serta menciptakan suasana yang penuh kebersamaan di Desa Tleter.
Kegiatan Olahraga Volly Desa Tleter
Kegiatan Olahraga Senam Ibu-Ibu PKK Desa Tleter
39
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
POTENSI DESA BAB 4
4.1 POTENSI ALAM
Desa Tleter memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan wilayah.
Potensi ini mencakup beberapa aspek penting yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup warga desa. Berikut adalah rincian potensi yang ada di Desa Tleter:
A. Pertanian dan Perkebunan
Lahan Subur: Desa Tleter dikenal dengan lahan pertanian yang subur, menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam sektor pertanian. Lahan ini memungkinkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman dengan hasil yang optimal.
Komoditas Utama: Mayoritas penduduk desa mengandalkan pertanian sebagai mata pencaharian utama. Komoditas utama yang dibudidayakan meliputi Kopi, sawi, dan cabai. Ini menunjukkan keberagaman produk pertanian yang mendukung kebutuhan pangan lokal.
Perkebunan: Selain pertanian tanaman pangan, desa ini juga memiliki lahan perkebunan yang menghasilkan komoditas seperti kopi dan aren. Kopi, khususnya, dikenal dengan kualitasnya yang baik dan memiliki potensi pasar yang luas, sedangkan aren juga dapat dikembangkan untuk produk olahan yang bernilai tambah.
Pengelolaan dan Teknologi: Untuk memaksimalkan potensi ini, penting untuk mengimplementasikan pengelolaan yang efisien serta penerapan teknologi pertanian modern. Ini termasuk teknik irigasi yang lebih baik, penggunaan pupuk dan pestisida yang ramah lingkungan, serta metode pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan hasil dan kualitas produksi.
40
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
B. Peternakan
Ternak Lokal: Peternakan merupakan salah satu sektor penting di Desa Tleter. Banyak warga desa memelihara ternak seperti sapi, kambing, dan ayam. Ini tidak hanya menyediakan produk pangan lokal seperti daging dan telur tetapi juga berkontribusi pada pendapatan tambahan bagi peternak.
Potensi Ekonomi: Dengan pengelolaan yang baik, sektor peternakan dapat dikembangkan menjadi usaha ekonomi yang lebih produktif. Hal ini meliputi peningkatan kualitas ternak, pengembangan produk olahan ternak, serta pembenahan dalam pemasaran dan distribusi produk ternak.
C. Sumber Daya Alam
Keindahan Alam: Desa Tleter dianugerahi dengan keindahan alam yang menawan, termasuk pegunungan, hutan, dan sungai yang asri. Keberadaan sumber daya alam ini memberikan potensi besar untuk pengembangan sektor pariwisata.
Ekowisata: Potensi wisata alam dapat dimanfaatkan melalui pengembangan ekowisata yang berkelanjutan. Ini meliputi pembangunan infrastruktur wisata yang ramah lingkungan, promosi destinasi wisata alam, serta pengelolaan area wisata yang menjaga kelestarian lingkungan.
Infrastruktur Pendukung: Untuk mendukung pengembangan ekowisata, diperlukan pembangunan infrastruktur seperti jalur pendakian, area perkemahan, fasilitas sanitasi, dan pusat informasi wisata. Hal ini akan mempermudah akses pengunjung dan meningkatkan pengalaman wisatawan di Desa Tleter.
Dengan mengoptimalkan potensi-potensi ini, Desa Tleter dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya dan memajukan wilayahnya secara keseluruhan. Pengembangan sektor pertanian, peternakan, dan pariwisata alam dengan pendekatan yang berkelanjutan dan inklusif akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta kesejahteraan warga desa.
41
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
Desa Tleter memiliki sejumlah potensi budaya yang kaya dan beragam, yang berkontribusi pada identitas dan kekayaan budaya lokal. Berikut adalah penjelasan mengenai potensi budaya di Desa Tleter:
4.2 POTENSI BUDAYA
A. Tradisi dan Adat Istiadat
Upacara Adat: Desa Tleter dikenal dengan pelaksanaan upacara adat yang menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat.
Upacara adat ini sering melibatkan ritual dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, seperti upacara panen, pernikahan, dan kelahiran. Upacara ini tidak hanya berfungsi sebagai acara keagamaan tetapi juga sebagai cara untuk mempererat hubungan antarwarga dan melestarikan budaya lokal.
Perayaan Hari Besar: Setiap tahun, Desa Tleter merayakan berbagai hari besar nasional dan lokal dengan penuh semangat.
Perayaan ini sering melibatkan acara seperti festival, pameran seni, dan pertunjukan budaya yang menampilkan kekayaan seni dan tradisi lokal.
B. Kesenian
Seni Tari dan Musik: Desa Tleter memiliki tradisi seni tari dan musik yang khas, termasuk tarian tradisional yang sering dipertunjukkan dalam acara-acara adat dan perayaan. Musik tradisional desa ini sering menggunakan alat musik lokal yang unik, memberikan pengalaman budaya yang autentik bagi masyarakat dan pengunjung.
Potensi budaya di Desa Tleter merupakan aset berharga yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempromosikan desa ini ke luar wilayah.
Pengembangan potensi budaya ini tidak hanya memperkaya pengalaman hidup masyarakat lokal tetapi juga dapat menarik perhatian wisatawan, meningkatkan kesadaran budaya, dan memperkuat identitas komunitas.
42
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
Desa Tleter memiliki kekayaan seni dan budaya yang merupakan salah satu potensi unggulan desa. Kesenian di desa ini tidak hanya berfungsi sebagai bagian integral dari identitas budaya, tetapi juga menawarkan potensi besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata dan alat pemberdayaan ekonomi masyarakat. Berikut adalah beberapa aspek kesenian yang dapat menjadi potensi utama di Desa Tleter:
4.3 POTENSI KESENIAN
A. Seni Tari Tradisional
Seni tari tradisional di Desa Tleter merupakan bagian integral dari kekayaan budaya lokal dan masih dilestarikan dengan penuh semangat oleh masyarakat. Tarian-tarian ini tidak hanya menjadi bagian dari acara-acara adat dan perayaan desa tetapi juga berfungsi sebagai cara untuk memperkuat identitas budaya serta mempererat hubungan antarwarga. Berikut adalah beberapa tarian tradisional yang mungkin ada di Desa Tleter, masing-masing mencerminkan kekayaan budaya lokal dan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata budaya:
Kuda Lumping
Warok
43
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
Minak Koncer
B. Seni Musik Tradisional
Seni musik tradisional di Desa Tleter merupakan salah satu potensi seni yang sangat berharga dan dapat menjadi daya tarik utama bagi pengembangan budaya desa. Alunan musik yang dimainkan dengan alat musik tradisional seperti gamelan, angklung, atau gendang, memiliki peran penting dalam berbagai acara adat dan keagamaan di desa. Musik tradisional ini tidak hanya memperkaya pengalaman budaya tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat dengan warisan leluhur mereka.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengembangkan dan mempromosikan potensi musik tradisional di Desa Tleter:
Pengembangan Kelompok Musik Tradisional
Pelatihan dan Pembinaan: Mengadakan pelatihan rutin untuk anggota kelompok musik tradisional dapat meningkatkan keterampilan mereka dalam memainkan alat musik seperti gamelan, angklung, atau gendang. Pelatihan ini dapat melibatkan ahli musik lokal atau instruktur profesional yang dapat memberikan teknik dan pengetahuan yang lebih mendalam.
Peningkatan Kualitas dan Kreativitas: Mendorong inovasi dalam repertoar musik tradisional, seperti menciptakan komposisi baru atau mengadaptasi lagu-lagu tradisional dengan gaya modern, dapat memperkaya pengalaman musik dan menarik audiens yang lebih luas.
44
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
Desa Tleter memiliki potensi besar dalam pengembangan kewirausahaan di bidang kopi dan gula aren, yang dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada perekonomian lokal. Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang potensi ini dan strategi pengembangannya:
4.4 POTENSI KEWIRAUSHAAN
A. Potensi Budidaya Kopi
Kondisi Alam yang Mendukung: Desa Tleter memiliki kondisi iklim dan tanah yang sangat ideal untuk budidaya kopi. Tanah subur, ketinggian yang memadai, dan curah hujan yang cukup menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan tanaman kopi. Keberadaan kondisi ini memungkinkan produksi kopi berkualitas tinggi dengan rasa dan aroma yang khas.
Keunggulan Kualitas: Dengan perhatian yang tepat pada teknik budidaya dan pengolahan, kopi dari Desa Tleter bisa dikenal karena kualitasnya. Pengembangan varietas unggulan, metode pemrosesan yang baik, dan teknik pengeringan yang tepat dapat memperkuat reputasi kopi Tleter sebagai produk premium.
Peluang Pemasaran: Kopi Tleter dapat dipasarkan di pasar lokal maupun internasional dengan menonjolkan keunikan daerah, seperti karakteristik tanah dan iklim yang mempengaruhi rasa kopi. Strategi branding yang mengaitkan kopi dengan budaya lokal dan cerita masyarakat dapat meningkatkan daya tarik produk.
Sertifikasi dan Dukungan: Mendapatkan sertifikasi organik atau fair trade dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan akses ke pasar premium. Pemerintah daerah dan lembaga terkait dapat memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan, bantuan alat, atau akses ke pasar yang dapat membantu dalam pengembangan usaha kopi secara lebih optimal.
45
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
Gambar Produk Kopi Desa Tleter
B. Potensi Produksi Gula Aren
Kondisi Tumbuh Subur: Pohon aren tumbuh dengan baik di daerah yang kaya akan sumber air dan memiliki hutan yang terjaga. Ketersediaan pohon aren dalam jumlah besar memungkinkan produksi gula aren yang berkelanjutan dan signifikan. Gula aren dikenal karena kualitasnya yang alami dan rendah indeks glikemik, yang semakin diminati sebagai alternatif sehat dari gula tebu.
Proses yang alami: Gula aren yang diproduksi secara alami dan ramah lingkungan menjadi daya tarik utama di pasar yang semakin sadar akan gaya hidup sehat. Memasarkan gula aren sebagai produk alami yang tidak mengandung bahan kimia tambahan dan memiliki manfaat kesehatan dapat menarik minat konsumen.
46
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
Proses Pengolahan Gula Aren di Desa Tleter
Produsen Gula Aren di Desa Tleter
47
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
C. Pengembangan dan Pemasaran Produk
Pemasaran Online: Dengan kemajuan teknologi, produk kopi dan gula aren dari Desa Tleter dapat dipasarkan secara online melalui platform e-commerce, baik di pasar lokal maupun internasional.
Strategi pemasaran digital, termasuk media sosial, situs web, dan platform e-commerce, dapat membantu menjangkau konsumen yang lebih luas.
Ekspor: Jika produksi kopi dan gula aren mencapai skala yang memadai dan kualitas yang tinggi, ada potensi besar untuk mengekspor produk ini ke luar negeri. Pasar internasional, terutama di negara-negara dengan permintaan tinggi untuk produk organik dan alami, dapat menjadi peluang yang sangat menguntungkan.
Dukungan dari Pemerintah dan Lembaga Terkait:
Memanfaatkan program-program dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, seperti pelatihan kewirausahaan, bantuan alat, dan akses ke pasar, dapat memperkuat pengembangan usaha kopi dan gula aren. Kerjasama dengan lembaga pengembangan ekonomi lokal atau nasional juga dapat membuka peluang untuk mendapatkan pendanaan atau hibah yang diperlukan.
D. Keberlanjutan dan Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Pemberdayaan Komunitas: Pengembangan kewirausahaan di bidang kopi dan gula aren dapat memberdayakan masyarakat lokal dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat perekonomian desa. Program pelatihan dan pendampingan bagi petani dan pengrajin lokal dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam mengelola usaha.
Pelestarian Lingkungan: Praktik budidaya yang berkelanjutan dan ramah lingkungan dalam produksi kopi dan gula aren dapat membantu melestarikan sumber daya alam dan memastikan keberlanjutan produksi di masa depan. Ini juga dapat memperkuat citra produk sebagai pilihan yang ramah lingkungan di pasar global.
48
Ketut Susilo
Disusun Oleh :
Dengan memanfaatkan potensi besar dalam bidang kopi dan gula aren, Desa Tleter tidak hanya dapat meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga memperkenalkan dan mengangkat nama desa di tingkat nasional dan internasional. Strategi pengembangan yang komprehensif, termasuk branding, sertifikasi, pemasaran, dan dukungan dari berbagai pihak, akan memainkan peran kunci dalam meraih sukses dan mewujudkan potensi kewirausahaan di desa ini.
49
Dipersembahkan Oleh :
50
TIM UNNES GIAT 9 DESA TLETER
Adella Clarisca Kamal Anggian Ristianto
Anindi Putri Safira Wulandari Arif Adnan Musadi
Fiska Rinita Purwiyastanti M. Razka Aditya Ahmad Mazida Nurmania Rizki Sekar Risqi Nuhoni Windu Kholbiya Sajati Zanuar
(2501421154)
(1401421184)
(1401421468)
(6103421028)
(8111421097)
(8111421457)
(4401421096)
(3312421081)
(7111421200)
(5201421017)