PROFIL TINGKAT STRES SARJANA DALAM MENCARI PEKERJAAN DI KENAGARIAN PASAR LAMA MUARA AIR HAJI
KECAMATANLINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
MELI AGUSTIN NPM: 09060025
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
2015
1
PROFIL TINGKAT STRES SARJANA DALAM MENCARI PEKERJAAN DI KENAGARIAN PASAR LAMA MUARA AIR HAJI
KECAMATANLINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN
Oleh:
Meli Agustin*
*Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat
This research is motivated by the problems that are difficult to obtain a bachelor's work is influenced by several factors, among others: many companies are laying off employees on a large scale, competition is increasingly fierce world of work, as well as the growing needs of life. These circumstances that led scholars to become stressed. This study aimed to describe: 1) Profile mild stress levels experienced moderate and severe undergraduate scholars experienced in finding a job seen from psychological symptoms, physical symptoms and behavioral symptoms, 2) Profile moderate stress levels experienced by scholars in search of employment be symptomatic psychological, physical symptoms and behavioral symptoms, 3) Profile severe stress levels experienced by scholars in finding a job seen from psychological symptoms, physical symptoms and behavioral symptoms. This research is a quantitative descriptive. The population in this study were all graduate job seekers as many as 15 people in the Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji.
Sampling in this study using total sampling technique that samples taken from the overall total number of population. Data collection tool used was a questionnaire, while the data analysis techniques using percentage analysis. The results of this study revealed that: 1) Profile stress level graduate job seeking views from mild stress levels are in many categories, 2) Profile stress level graduate job seeking views from the stress level is at quite a lot of categories, 3) stress level profile graduate job seeking views on the level of stress in the category of pretty much. Profile stress level graduate seeking employment in general it can be concluded to be in quite a lot of categories and included in moderate stress levels, with evidence of the results of the percentage of each indicator of stress levels in the category much better than the symptoms of psychological, physical and behavioral. The results of this research was recommended to the graduate job seekers to be able to overcome the problems in finding a job in order not to experience stress
Keywords : Stress, School and Unemployment
Latar Belakang
Pengangguran adalah salah satu masalah yang dihadapi semua negara di dunia sebagai akibat dari adanya kesenjangan antara jumlah penduduk usia kerja yang masuk dalam angkatan kerja dengan ketersediaan kesempatan kerja. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan dari keadaan psikologis pencari kerja seperti sarjana yang telah menamatkan jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi dengan tujuan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan sesuai dengan bidang ilmunya, namun kenyataannya ketersediaan lapangan kerja yang kurang memadai dan adanya indikasi-indikasi dari pihak tertentu sehingga sarjana yang mendapatkan pekerjaan datang dari dalam atau luar dirinya. Keadaan ini akan selalu terjadi dalam kehidupan
saat ini umumnya dari kalangan yang memiliki dekingan atau tergantung kepada keberuntungan. Akibatnya individu yang mencari kerja dengan ijazah sarjana merasa tidak dapat melakukan apa-apa padahal sudah menamatkan pendidikan di Perguruan Tinggi sehingga muncullah perasaan yang tegang, tidak mau melakukan sesuatu, dan merasa malu perasaan seperti ini sering disebut dengan stres.
Menurut Nasrudin (2010: 183) stres merupakan suatu keadaan di mana seseorang mengalami ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi dirinya.
Stres merupakan respon dari diri seseorang terhadap tantangan fisik maupan mental yang Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kenagarian
2 manusia karenahal itu merupakan bagian dari dinamika perjalanan hidup. Oleh karena itu, selama kehidupan berlangsung, tidak mungkin manusia terhindar dari stres.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa orang sarjana di Linggo Sari Baganti Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan beberapa orang sarjana di Linggo Sari Baganti pada tanggal 10 Oktober 2014 yang sedang mencari pekerjaan, ditemukan hasil bahwa saat ini banyak sarjana yang sulit untuk memperoleh pekerjaan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: banyak perusahaan yang mem-PHK karyawan secara besar-besaran, persaingan dunia kerja yang semakin ketat, serta kebutuhan hidup yang semakin bertambah. Keadaan seperti ini yang akhirnya membuat para sarjana menjadi stress dalam mencari pekerjaan. Akibatnya dalam kehidupannya sehari-hari individu sering berperilaku kurang sehat seperti: mengalami sulit tidur, kehilangan semangat hidup, suasana hati berubah tak menentu, suka melamun dan menyendiri, selalu bersedih, sulit konsentrasi dan mudah menyalahkan orang lain, kurangnya motivasi dalam mencari pekerjaan karena takut tidak ada panggilan, tidak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu, merasa putus asa dalam mencari pekerjaan karena lama tidak mendapatkan pekerjaan.
Berdasarkan fenomena di atas, maka penulis telah melakukan penelitian lebih jauh tentang” Profil Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Kerja di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. untuk lebih memfokuskan pembahasan dari beberapa hal yang tertera dalam identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Profil tingkat stres ringan yang dialami sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari gejala psikologis, gejala fisik dan gejala perilaku.
2. Profil tingkat stres sedang yang dialami sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari gejala psikologis, gejala fisik dan gejala perilaku.
3. Profil tingkat stres berat yang dialami sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari gejala psikologis, gejala fisik dan gejala perilaku.
Banyaknya sarjana yang mengalami gejala-gejala tingkat stres sedang dilihat
Pasar Lama Muara Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan.
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh sarjana yang belum mendapatkan pekerjaan di Kenagarian Pasar Lama MuaraAir Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan. Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah totalsampling. Dengan kriteria sampel sebagai berikut:
a. Sarjana S1 yang masih menganggur yaitu S1 yang belum mempunyai pekerjaan ataupun sumber pendapatan tetap.
b. Belum bekerja selama 1-2 tahun.
Asumsinya dengan jangka waktu tersebut seseorang sudah menunjukkan usaha untuk mendapatkan pekerjaan.
c. Berdomisili di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji Kecamatan Linggo sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan Untuk menganalisis data yang digunakan teknik analisa persentase dengan rumus:
P = F
N × 100 Keterangan:
P = Persentase F = Frekuensi N = Jumlah responden 100 = Jumlah angka mutlak
Setelah diperoleh presentase kemudian dilakukan klasifikasi jawaban dengan tingkatan sebagai berikut:
81% - 100% = Sangat Tinggi 61% - 80% = Tinggi 41% - 60% = Cukup Tinggi 21% - 40% = Rendah 0% - 20% = Sangat Rendah
Hasil dan Pembahasan
1. Profil Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat Secara Umum
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat secara umum berada pada kategori tinggi sebanyak 7 orang dengan persentase 46,67%, dan berada pada kategori cukup tinggi sebanyak 8 orang dengan persentase 53,33%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan secara umum berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 53,33%.
Stres sarjana dalam mencari pekerjaandilihat dari stres ringan pada
3 dari gejala psikologis seperti rasa cemas.
gajala psikologis ini merupakan gejala yang dialami sarjana yang melibatkan persaan karena adanya kondisi tertekan akibat tidak sesuainya keinginan dengan harapan. Menurut Mumpuni dan Wulandari (2010: 18) stres adalah kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis. Banyak hal yang memicu stres, seperti rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustrasi, perasaan tertekan, kesedihan yang mendalam, pekerjaan yang berlebihan, pre menstrual syndrome (PSM), terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita, dan juga rasa takut yang terus menerus.
2. Profil Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari Stres Ringan
Berdasarkan hasil analisis datadapat diketahui bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres ringan yaitu yang berada pada kategori tinggi sebanyak 9 orang dengan persentase 60%, berkategori cukup tinggi sebanyak 6 orang dengan persentase 40%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres ringan berada pada kategori tinggi dengan persentase 60%.
Berdasarkan hasil wawancara penulis yaitu adanya sarjana yang tidak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu dengan potensi yang dimilikinya dan masih banyak lagi gejala-gejala yang ditimbulkan oleh individu yang mengalami stres ringan seperti terlalu agresif. Menurut Hawari (Amin dan Al- Fandi, 2007:79) salah satu tingkatan stres yaitu: Stres tingkat (ringan). Stres ringan ditandai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut: 1) Semangat bekerja besar. 2) Penglihatan tajam tidak sebagai mana mestinya. 3) Energi dan gugup berlebihan, kemampuan menyelesaikan pekerjaan lebih daripada biasanya. 4) Merasa senang dengan pekerjaan itu dan semakin semangat, namun tanpa disadari energi tubuh semakin habis.
a. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresRingan pada GejalaPsikologis psikologis dan emosi. Menurut Goliszek (Widiastuti, 2009: 34)gejala yang
gejala psikologis yaitu yang berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 11 orang dengan persentase 73,33%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase 26,67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres ringan pada gejala psikologis berada pada kategori tinggi dengan persentase 73,33%.Stres ringan pada gejalayang dialami sarjana mempengaruhi fisik sarjana dalam mencari pekerjaan seperti merasa pusing dan problema tidur.
Menurut Anoraga (2009: 110) gejala berat akibat stress sudah tentu kematian (gila) dan hilangnya kontak sama sekali dengan lingkungan sosial. Gejala ringan yang dimunculkan melalui badan atau fisik meliputi: sakit kepala (cekot-cekot, pusing separoh, vertigo), sakit maag, mudah kaget (berdebar-debar), banyak ke luar keringat dingin, gangguan pola tidur, lesu, letih, kaku leher belakang sampai punggung, dada rasa panas/nyeri, rasa tersumbat kerongkongan, gangguan psikoseksual, nafsu makan menurun, mual, muntah, gejala kulit, bermacam- macam gangguan menstruasi, keputihan, kejang-kejang, pingsan dan sejumlah gejala lain.
b. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresRingan pada Gejala Fisik
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaandilihat dari stres ringan pada gejala fisik yaitu yang berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 2 orang dengan persentase 13,33%, berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 4 orang dengan persentase 26,67%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 9 orang dengan persentase 60%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres ringan pada gejala fisik berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 60%.
Sarjana pencari kerja mengalami gejala fisik yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan gejala-gejala stress perilaku yang diluar kemampuan kondisi.
Dilihatdari stres sedang yaitu yang berada pada kategori tinggi yaitusebanyak 4 orang dengan persentase 26,67%, berada
4 ditimbulkan oleh stress dapat berupa gejala fisik maupun psikologis yang berupa pengaruh terhadap perilaku. Setiap reaksi yang kita miliki belum tentu merupakan gejala stress. Reaksi setiap orang pasti berbeda-beda. Apa yang menjadi tanda stress bagi seseorang mungkin merupakan pertanda penyakit bagi orang lain. Gejala-gejala stress dapat dibagi menjadi tiga kategori yakni fisik, emosi dan perilaku. Penanggulangan stres dapat berasal dari personalnya sendiri maupun dari lingkungan.
c. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresRingan pada Gejala Perilaku
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres ringan pada gejala perilaku yaitu yang berada pada kategori tinggi banyak yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 6,67%, berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase 53,33%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 6orang dengan persentase 40%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres ringan pada gejala perilaku berada pada kategori tinggi dengan persentase 53,33%.
Para sarjana banyak menunjukkan tanda-tanda perilaku stres dalam mencari pekerjaan sebagaimana hasil wawancara penulis bahwa tidak memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu. Gejala perilaku akan mudah terlihat karena melibatkan tingkah laku seseorang. Stres yang dialami sarjana pencari kerja akan karena mempengaruhi perilaku sarjana dalam mencari pekerjaan.
Cox (Siswanto, 2007: 51) mengungkapkan bahwa akibat dari stres diantaranya yaitu akibat perilaku yaitu akibat yang mudah dilihat karena berbentuk perilaku-perilaku tertentu, meliputi mudah terkena kecelakaan, penyalahgunaan obat, peledakan emosi, berperilaku impulsive, tertawa gelisah.
3. Profil Tingat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresSedang
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres
pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 11 orang dengan persentase 73,33%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres ringan berada pada kategori tinggi dengan persentase 73,33%.
a. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresSedang pada Gejala Psikologis
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres sedang pada gejala psikologis yaitu yang berada pada sangat tinggi yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 6,67%, berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 7 orang dengan persentase 46,67%, berada pada kategori cukup tinggi sebanyak 7 orang dengan persentase 46,67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres sedang pada gejala psikologis berada pada kategori tinggi dan cukup tinggi dengan persentase 46,67%.
Sarjana pencari kerja mengalami gejala psikologis yang cukup banyak baik dilihat dari tingkat stres sedang. Hal ini disebabkan stres yang dialami sarjana sehingga sarjana mengalami tekanan psikologis. Banyak hal yang bisa menyebabkan menimbulkan stres.
Munculnya stres disebabkan oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu dan faktor yang berasal dari luar diri individu.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Sukadiyanto (2010: 61) Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan menimbulkan konflik dalam diri individu, sehingga berdampak pada munculnya stres b. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresSedang pada Gejala Fisik
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaandilihat dari stres sedang pada gejala fisik yaitu yang berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 2 orang dengan persentase 13,33%, berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 7 orang dengan persentase 46,67%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase 40%. Jadi dapat
4. Profil Tingkat Stres Sarjana dalam
5 ringan pada gejala fisik berada pada kategori tinggi dengan persentase 46,67%.
Para sarjana pencari kerja mengalami gejala fisik yang tinggiHal ini disebabkan stress karena gejala-gejala stres yang dialami sarjana mempengaruhi fisik sarjana dalam mencari pekerjaan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Saefullah (2010: 24) diantara gejala-gejala stres salah satunya adalah gelaja fisik. gejala fisik dapat berupa: (1) meningkatnya detak jantung dan tekanan darah. (2) meningkatnya sekresi adrenalin dan nonadrenalin. (3) gangguan gastrointestinal, misalnya gangguan lambung. (4) komunikasi tidak efektif. (5) mudah terluka. (6) mudah lelah secara fisik. (7) kematian. (8) ganggguan kardiovaskuler. (9) gangguan pernapasan.
(10) gangguan pada kulit. (12) kepala pusing, migraine, kanker. (13) ketegangan otot. (14) problema tidur (sulit tidur, terlalu banyak tidur).
c. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresSedang pada Gejala Perilaku
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stress sedang pada gejala perilaku yaitu yang berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 6,67%, berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase 53,33%, berada pada kategori cukup tinggi 6 orang dengan persentase 40%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres sedang pada gejala perilaku berada pada kategori tinggi dengan persentase 53,33%gejala-gejala stres yang dialami sarjana mempengaruhi perilaku sarjana dalam mencari pekerjaan.
Sebagaimana dijelaskan oleh Cox (Siswanto, 2007: 51) mengungkapkan bahwa akibat dari stres diantaranya yaitu akibat perilaku yaitu akibat yang mudah dilihat karena berbentuk perilaku-perilaku tertentu, meliputi mudah terkena kecelakaan, penyalahgunaan obat, peledakan emosi, berperilaku impulsive, tertawa gelisah.
Berdasarkan hasil penelitiantingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan
Mencari Pekerjaan Dilihat dari Stres Berat
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaandilihat dari stres berat yaitu yang berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase 40%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 7 orang dengan persentase 46,67%, dan berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 2 orang dengan persentase 13,33%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres berat berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 46,67%.
a. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresBerat Gejala Psikologis
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres berat pada gejala psikologis yaitu yang berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase 40%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 7 orang dengan persentase 46,67%, dan berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 2 orang dengan persentase 13,33%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres berat pada gejala psikologis berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 46,67%.Hal ini disebabkan stress yang dialami sarjana sehingga sarjana mengalami tekanan psikologis. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Mumpuni dan Wulandari (2010: 18) stres adalah kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologis.
Banyak hal yang memicu stres, seperti rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustrasi,perasaan tertekan, kesedihan yang mendalam, pekerjaan yang berlebihan, pre menstrual syndrome (PSM), terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita, dan juga rasa takut yang terus menerus.
b. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresBerat Gejala Fisik
gejala-gejala yang melibatkan
6 dilihat dari stres berat pada gejala fisik yaitu yang berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase 50%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase 53,33%, berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 6,67%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres berat pada gejala fisik berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 53,33%.Hal ini disebabkan stress karena gejala-gejala stres yang dialami sarjana mempengaruhi fisik sarjana dalam mencari pekerjaan.
Sebagaimana dijelaskan Mumpuni dan Wulandari (2010:41) bahwa gejala stres mencakup sisi mental, sosial, dan fisik.
Reaksi terhadap stres dibagi menjadi empat bagian menurut yaitu: (a) Reaksi fisik, reaksi ini adalah reaksi yang paling terlihat, (b) Reaksi emosi, (c) Reaksi kognitif, Reaksi tingkah laku.
c. Tingkat Stres Sarjana dalam Mencari Pekerjaan Dilihat dari StresBerat Gejala Perilaku
Berdasarkan hasil penelitian tingkat stres sarjana dalam mencaripekerjaan dilihat dari stres berat pada gejala perilaku yaitu yang berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 5 orang dengan persentase 33,33%, berada pada kategori cukup tinggi yaitu sebanyak sebanyak 9 orang dengan persentase 60%, dan berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 1 orang dengan persentase 6,67%, orang. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari stres berat pada gejala perilaku berada pada kategori cukup tinggi dengan persentase 60%.
Hasil temuan dari tingkat stres yang dialami sarjana dalam mencarai pekerjaan yang dilihat dari gejala yang ditimbulkan baik gejala psikologis, fisik, maupun perilaku cukup tinggi. Gejala-gejala yang dialami seseorang akan menentukan tingkat stres seseorang semakin tinggi tingkat gejala yang dialami maka tingkat stres akan semakin tinggi.Hal ini juga dipengaruhi oleh kurangnya kontrol dari diri individu itu sendiri, tingkat stres biasanya ditandai dengan munculnya Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten
psikologis, fisik dan perilaku dari individu tersebut. Sebagaimana dijelaskan oleh Berch (Widiastuti, 33) gejala stres antara lain yaitu (1) sikap atau perilaku meliputi: pemikiran irasional, kebiasaan menunda, daya ingat lemah, sulit untuk berkonsentrasi, berpikir negatif, putus asa, dan pikiran kacau. (2) psikologis meliputi: cepat marah, cemas dan emosional berlebihan, merasa tidak berdaya, pasif, depresi berkepanjangan, merasa diabaikan. (3) fisik meliputi sakit kepala, jantung berdebar-debar, diare, keringat berlebihan dan selera makan berubah.
Kesimpua dan Saran
Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan mengenai profil tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan di Kenagarian Pasar Lama Muara Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:
1. Profil tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari tingkat stres ringan berada pada kategori tinggi, dengan perolehan persentase dari masing-masing indikator sebagai berikut: (a) gejala psikologis berada pada kategori tinggi, (b) gejala fisik berada pada kategori cukup tinggi, (c) gejala perilaku berada pada kategori tinggi.
2. Profil tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari tingkat stres sedang berada pada kategori cukup tinggi, dengan perolehan persentase dari masing-masing indikator sebagai berikut: (a) gejala psikologis berada pada kategori tinggi dan cukup tinggi, (b) gejala fisik berada pada kategori tinggi, (c) gejala perilaku berada pada kategori tinggi.
3. Profil tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan dilihat dari tingkat stres berat berada pada kategori cukup tinggi, dengan perolehan persentase dari masing-masing indikator sebagai berikut: (a) gejala psikologis berada pada kategori cukup tinggi, (b) gejala fisik berada pada kategori cukup tinggi, (c) gejala perilaku berada pada kategori cukup tinggi.
Jadi, berdasarkan hasil dari persubvariabeldan indikator profil tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan di tempat penelitian.
7 Pesisir Selatan secara umum dapat disimpulkan berada pada kategoricukup tinggi dan termasuk ke dalam tingkat stres sedang, dengan bukti hasil dari persentase masing- masing indikator tingkat stres berada pada kategori tinggi, baik dari gejala psikologis, fisik maupun perilaku.
Berdasarkan kesimpulan di atas, dalam penelitian ini peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada:
1. Profil tingkat stres sarjana dalam mencari pekerjaan yang diperoleh dari hasil penelitian berada pada kategori cukup banyak. untuk itu hasil penelitian ini diharapkan kepada para sarjana pencari kerja, untuk selalu dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang dapat terjadi dalam persaingan mencari kerja agar tidak mengalami stres baik dari tingkat stres ringan, stres sedang, dan stres berat yang dilihat dari gejala psikologis, fisik dan perilaku.
2. Orang tua, diharapakan dapat memotivasi dan mendorong para sarjana pencari kerja dalam mencari pekerjaan agar para sarjana tidak menjadi stres.
3. Pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan positif sehingga dapat diagendakan dan membuka lowongan pekerjaan untuk sarjana pencari kerja sesuai dengan ijazah yang telah diambil pada perguruan tinggi.
4. Pengelola program studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat agar sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam mata kuliah yang terkait seperti tentang stres dan upaya memberikan bimbingan kepada calon sarjana dalam menghadapi sulitnya persaingan dalam dunia kerja.
5. Peneliti sendiri, sebagai bahan persiapan diri untuk mengahadapi sulitnya dunia kerja sehingga tidak mengalami stres serta melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang calon guru Bimbingan dan Konseling.
6. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dalam aspek variabel yang berbeda seperti melihat hal yang mempengaruhi stres seperti dukungan sosial, usia, jenis kelamin, dan kepribadian individu atau memperluas
Daftar Pustaka
Anoraga, Panji. 2009. Psikologi Kerja.
Jakarta: Rineka Cipta.Amin, Samsul Munir dan Haryanto Al- Fandi. 2007. Kenapa Harus Stres Terapi Stres Ala Islam. Jakarta:
Amzah Bumlaksara
Nasarudin,Endin. 2010. Psikologi Manajemen.
Bandung: Pustaka Setia.
Saefullah, Aep. 2010. Bagaimana Cara Mengatasi Stres & Patah Hati.
Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Siswanto. 2007. Kesehatan Mental Konsep, Cakupan dan Perkembangannya.
Yogyakarta: Andi.
Sukadiyanto. 2010. Stress dan CaraMenguranginya. Artikel.FIK
Universitas Negeri
YogykartaCakrawala Pendidikan, Februari 2010, Th. XXIX, No. 1.
Mumpuni, Yekti dan Wulandari, Ari. 2010.
Cara Jitu Mengatasi Stres.
Yogyakarta: C.V Andi.
Widiastuti, Endah. 2009. Stres Ibu Rumah Tangga Berpendidikan Sarjana yang Tidak Bekerja.
Skripsi:Semarang:Fakultas Psikologi UniversitasKatolik Soegijapranata.