Prognosis 1. Stadium
Stadium merupakan faktor prognostik terpenting untuk kanker nasofaring. Semakin rendah stadiumnya, semakin baik prognosisnya. Sayangnya sebagian besar kanker nasofaring ditemukan pada stadium lanjut, ketika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ jauh.
2. Penyebaran kanker (metastasis)
Kanker nasofaring yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening di leher (kelenjar getah bening serviks) mempunyai prognosis yang lebih buruk.
3. Jenis Tumor
Karsinoma sel skuamosa non-keratinisasi memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan jenis kanker nasofaring lainnya.
4. Virus Epstein-Barr
Tingkat antibodi virus Epstein-Barr (EBV) yang tinggi dalam darah setelah pengobatan menunjukkan prognosis yang lebih buruk.
5. Usia
Orang yang berusia di bawah 60 tahun cenderung memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan orang yang berusia di atas 60 tahun.
6. Masalah kesehatan lainnya
Orang yang memiliki masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung atau paru-paru, mempunyai prognosis yang lebih buruk.
7. Efektivitas dan respon pengobatan
Terapi yang tepat, seperti radioterapi, kemoterapi, atau terapi target, dapat meningkatkan prognosis.
Respon yang baik terhadap pengobatan meningkatkan peluang kesembuhan atau perpanjangan harapan hidup.
Komplikasi
1. Metastasis: Kanker nasofaring dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, tulang, paru-paru, dan hati dll
2. Gangguan pernapasan: Kanker nasofaring yang berkembang di daerah nasofaring dapat menyumbat saluran pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas.
3. Masalah makan dan minum: Tumor nasofaring dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk makan dan minum dengan nyaman. Ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dan malnutrisi.
4. Masalah psikologis: Kanker nasofaring dan pengobatannya dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya.
5. Masalah neurologis: Jika karsinoma nasofaring tumbuh dan menekan saraf atau otak, pasien dapat mengalami gejala neurologis yang serius, seperti kelemahan, gangguan penglihatan, perubahan perilaku, atau kejang.
6. Efek samping pengobatan: Endokrinopati dan retardasi pertumbuhan dapat terjadi akibat radioterapi.
Kehilangan pendengaran dapat terjadi pada pasien yang mendapatkan radioterapi atau kemoterapi.
Indikasi rujukan
1. Pasien dengan tanda-tanda klinis curiga kanker atau tumor seperti pembengkakan dileher yang semakin lama semakin membesar, epiktasis, kehilangan pendengaran atau penciuman dll dirujuk ke dokter THT 2. Hasil positif dari biopsi atau gambaran radiologi yang mengindikasikan kemungkinan kanker nasofaring,
dirujuk pada ahli onkologi atau ahli bedah kepala dan leher untuk evaluasi lebih lanjut.
3. Pasien dengan karsinoma nasofaring yang mengalami kondisi gawat darurat, seperti obstruksi jalan napas, perdarahan berat, atau komplikasi berat sehubungan dengan perawatan (seperti infeksi berat akibat penurunan sel darah putih).
4. Pasien dengan masalah nutrisi berat dan penurunan berat badan signifikan akibat masalah makan minum yang parah, dirujuk ke ahli gizi
5. Pasien dengan masalah psikososial yang parah atau depresi berat akibat penyakitnya dapat dirujuk ke ahli kesehatan mental
6. Pasien yang memiliki efek samping pengobatan berat dapat dirujuk ke ahli sesuai bidangnya.
Prognosis 8. Stadium
Stadium merupakan faktor prognostik terpenting untuk kanker nasofaring. Semakin rendah stadiumnya, semakin baik prognosisnya. Sayangnya sebagian besar kanker nasofaring ditemukan pada stadium lanjut, ketika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ jauh.
9. Penyebaran kanker (metastasis)
Kanker nasofaring yang sudah menyebar ke kelenjar getah bening di leher (kelenjar getah bening serviks) mempunyai prognosis yang lebih buruk.
10. Jenis Tumor
Karsinoma sel skuamosa non-keratinisasi memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan jenis kanker nasofaring lainnya.
11. Virus Epstein-Barr
Tingkat antibodi virus Epstein-Barr (EBV) yang tinggi dalam darah setelah pengobatan menunjukkan prognosis yang lebih buruk.
12. Usia
Orang yang berusia di bawah 60 tahun cenderung memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan orang yang berusia di atas 60 tahun.
13. Masalah kesehatan lainnya
Orang yang memiliki masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung atau paru-paru, mempunyai prognosis yang lebih buruk.
14. Efektivitas dan respon pengobatan
Terapi yang tepat, seperti radioterapi, kemoterapi, atau terapi target, dapat meningkatkan prognosis.
Respon yang baik terhadap pengobatan meningkatkan peluang kesembuhan atau perpanjangan harapan hidup.
Komplikasi
7. Metastasis: Kanker nasofaring dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, tulang, paru-paru, dan hati dll
8. Gangguan pernapasan: Kanker nasofaring yang berkembang di daerah nasofaring dapat menyumbat saluran pernapasan dan menyebabkan kesulitan bernapas.
9. Masalah makan dan minum: Tumor nasofaring dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk makan dan minum dengan nyaman. Ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan dan malnutrisi.
10. Masalah psikologis: Kanker nasofaring dan pengobatannya dapat menyebabkan stres, kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya.
11. Masalah neurologis: Jika karsinoma nasofaring tumbuh dan menekan saraf atau otak, pasien dapat mengalami gejala neurologis yang serius, seperti kelemahan, gangguan penglihatan, perubahan perilaku, atau kejang.
12. Efek samping pengobatan: Endokrinopati dan retardasi pertumbuhan dapat terjadi akibat radioterapi.
Kehilangan pendengaran dapat terjadi pada pasien yang mendapatkan radioterapi atau kemoterapi.
Indikasi rujukan
7. Pasien dengan tanda-tanda klinis curiga kanker atau tumor seperti pembengkakan dileher yang semakin lama semakin membesar, epiktasis, kehilangan pendengaran atau penciuman dll dirujuk ke dokter THT 8. Hasil positif dari biopsi atau gambaran radiologi yang mengindikasikan kemungkinan kanker nasofaring,
dirujuk pada ahli onkologi atau ahli bedah kepala dan leher untuk evaluasi lebih lanjut.
9. Pasien dengan karsinoma nasofaring yang mengalami kondisi gawat darurat, seperti obstruksi jalan napas, perdarahan berat, atau komplikasi berat sehubungan dengan perawatan (seperti infeksi berat akibat penurunan sel darah putih).
10. Pasien dengan masalah nutrisi berat dan penurunan berat badan signifikan akibat masalah makan minum yang parah, dirujuk ke ahli gizi
11. Pasien dengan masalah psikososial yang parah atau depresi berat akibat penyakitnya dapat dirujuk ke ahli kesehatan mental
12. Pasien yang memiliki efek samping pengobatan berat dapat dirujuk ke ahli sesuai bidangnya.