• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

Sub Terminal Agribisnis (STA) menurut konsep yang distandarisasi oleh Badan Agribisnis Departemen Pertanian (2000) merupakan salah satu fenomena yang berkembang dalam pemasaran komoditas pertanian. Hal ini terlihat dari ruang pengelolaan Sub Terminal (STA) Agribisnis yang sering kosong, kegiatan pemasaran antara pedagang dengan pembeli dan pedagang besar, serta jual beli hasil pertanian yang sering dilakukan di kios/gudang di luar. Agribisnis. Sub Terminal (STA), dan juga dapat dilihat dari Hanya 1 (satu) dari tiga (3) kursi yang tersedia di Sub Terminal (STA) Agribisnis Sumillan terisi. Keberhasilan pengelolaan Sub Terminal Agribisnis (STA) Sumillan tidak hanya sekedar implementasi dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Enrekang dan pengelola Sub Terminal Agribisnis itu sendiri, namun juga harus beranjak dari kondisi pasar yang ada, kemampuan dalam mengelola Sub Terminal Agribisnis (STA) Sumillan. mengakomodasi kepentingan yang berbeda-beda dari Sub-Agribisnis. Pengguna Terminal, serta mampu memberikan pelayanan yang baik dan optimal kepada pengguna Sub Terminal (STA) Agribisnis yaitu petani, pedagang dan pembeli.

Berdasarkan uraian diatas penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Koordinasi Pemerintah Dalam Pemanfaatan Pasar Sub Terminal Agribisnis Di Kabupaten Enrekang”.

Rumusan Masalah

Dimana dalam hal ini ketiga instansi tersebut bertanggung jawab penuh dalam memberikan edukasi pertanian kepada masyarakat, menjaga kebersihan pasar serta membantu pengangkutan dan pengantaran hasil pertanian ke pasar.

Tujuan penelitian

Untuk mengetahui strategi yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan Pasar Sub Terminal Agrobisnis Sumillan Kabupaten Enrekang.

Kegunaan penelitian

Pengertian koordinasi

Koordinasi sendiri diartikan sebagai proses penyatuan tujuan dan kegiatan organisasi pada tingkat unit tersendiri dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hasibuan (2006:85) berpendapat bahwa “Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, memadukan dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan kerja bawahan dalam mencapai tujuan organisasi.” Dalam hal ini yang dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan oleh anggota tidak bekerja secara mandiri. agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Handoko mengartikan koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan dalam unit-unit terpisah (departemen atau bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.

Dalam hal ini koordinasi dimaksudkan agar pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai suatu organisasi.

Definisi pemerintah

Sedangkan pemerintahan secara garis besar meliputi aparatur negara yang mencakup seluruh organ, badan atau lembaga, aparatur negara yang melaksanakan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan negara. Dengan demikian, pemerintahan dalam arti luas adalah semua lembaga pemerintahan yang terdiri atas kekuasaan legislatif, eksekutif. dan lembaga peradilan. Pengertian sempit pemerintahan adalah segala kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh lembaga eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan terorganisir yang timbul dari kedaulatan kemerdekaan, berdasarkan negara, jumlah penduduk atau jumlah penduduk dan wilayah negara dengan tujuan mencapai tujuan negara. Dalam perspektif struktural-fungsional, pemerintah juga dapat diartikan sebagai suatu sistem struktur dan organisasi dari berbagai jenis fungsi yang dilaksanakan atas dasar tertentu untuk mewujudkan tujuan negara.

Haryanto dkk mendefinisikan pemerintahan dalam perspektif struktural-fungsional sebagai suatu sistem struktur dan organisasi dari berbagai fungsi yang dilakukan atas dasar tertentu untuk mencapai tujuan bernegara.

Definisi pasar sub terminal agribisnis

Sub Terminal Agribisnis sebagai prasarana pasar sesuai konsep Badan Agribisnis, Dinas Pertanian (2000); Tanjung (2001) dan Sukmadinata (2001) dikatakan bermanfaat pada hakikatnya. Hal ini disebabkan karena dalam banyak kasus seringkali terdapat kelemahan dalam pengembangan produk pertanian, salah satunya adalah kurangnya perhatian terhadap masalah pemasaran. Menurut Sukmadinata (2001), pengelolaan STA dapat dilakukan oleh koperasi agribisnis dalam hal ini petani, nelayan, pengolah dan pedagang, gabungan koperasi agribisnis dan pemerintah daerah, atau dapat dilakukan oleh pemerintah daerah sendiri.

Dengan demikian STA dapat ditentukan dalam pengelolaannya sesuai dengan kepentingan dan kesepakatan antar pelaku perusahaan pertanian yang ada di dalamnya. Pembangunan Pasar Sub Terminal Agribisnis yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang pada tahap operasional yaitu. Kegiatan jual beli yang berlangsung di STA adalah antara penjual produk hortikultura sayuran gogo, dalam hal ini produsen (petani) atau pedagang pengumpul, dengan pembeli baik pedagang besar maupun konsumen melalui cara perundingan (negosiasi) dengan patokan harga dari petani. , sehingga diharapkan para petani tidak mengalami kerugian.

Fokus penelitian ini adalah pada koordinasi Dinas Pertanian, Dinas BUYER DAY dan Dinas Angkutan dalam pemanfaatan Pasar Subterminal Agribisnis di Kabupaten Enrekang. Kesatuan tindakan dalam hal ini berarti anggota dalam suatu organisasi dapat bekerja sesuai perintah sehingga anggota tidak bekerja sendiri-sendiri. Disiplin dalam hal ini dalam setiap organisasi yang kompleks, setiap bagian harus bekerja secara terkoordinasi agar setiap orang dapat memberikan hasil yang diharapkan, sehingga sikap disiplin dalam bekerja sangat diperlukan.

Lokasi yang akan dikunjungi adalah Kantor Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, Dinas KOPERINDAG dan Pasar Sub Terminal Agrobisnis. Hal ini disengaja karena ketiga instansi tersebut merupakan instansi yang bertanggung jawab langsung dalam pemanfaatan Pasar Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Enrekang.

Jenis dan Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi, yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan objek penelitian secara rinci dan menganalisis fenomena mengenai pemanfaatan pasar sub terminal agribisnis di kabupaten tersebut.

Sumber Data

Informan Penelitian

Tehnik Pengumpulan Data

TIDAK. Nama Jabatan Nomor Awal .. telah dipilih oleh Dinas Pertanian, Dinas KOPERINDAG, Dinas Perhubungan serta para petani dan pedagang di lingkungan pasar Sub Terminal Agribisnis. Agar lebih jelas dari mana informasi itu diperoleh, maka peneliti mengabadikannya dalam bentuk foto-foto dan data-data yang relevan dengan penelitian. Sasaran dokumentasi adalah foto-foto dari Dinas Pertanian, Dinas KOPERINDAG dan Dinas Perhubungan yang memberikan informasi dan lokasi dimana peneliti memperoleh informasi yaitu Pasar Sub Terminal Agribisnis.

Tehnik Analisis Data

Data View menyajikan data dalam bentuk matriks, jaringan, diagram atau grafik, dll, sehingga peneliti dapat memahami data tersebut dan tidak kewalahan oleh tumpukan data. Penarikan kesimpulan dan verifikasi; Peneliti berusaha mencari makna dari data yang diperoleh, dengan tujuan mencari pola, model, tema, hubungan, persamaan, kesamaan kejadian, hipotesis dan sebagainya. Pada awalnya kesimpulannya samar-samar, namun lama kelamaan menjadi lebih jelas karena data yang diperoleh semakin mendukung.

Pengabsahan Data

  • Letak geografis dan topografi
  • Pasar Sub Terminal Agrobisnis
  • Profil instansi terkait
  • Misi
  • Struktur Organisasi
  • Keadaan pegawai
  • Struktur organisasi
  • Visi

Pasar yang saat ini berada di wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Enrekang ini sudah banyak mengalami perkembangan sejak berdirinya. Dengan alasan adanya perbedaan khusus antara Pasar Tradisional Sudu yang menjual berbagai kebutuhan pokok dengan Pasar Sub Terminal Agribisnis yang hanya khusus menjual hasil pertanian seperti aneka sayuran. Pasar STA mendapat namanya yaitu Pasar Subterminal Agribisnis yang kemudian lebih dikenal dengan nama Agromarket.

Sarana transportasi milik Dinas Pertanian yang digunakan oleh pengelola Pasar Subterminal Agribisnis yaitu. Dengan adanya Pasar Subterminal Agribisnis maka pemerintah harus merespon dan membuat peraturan yang diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi Pasar Subterminal Agribisnis. Di satu sisi, keberadaan Pasar Subterminal Agribisnis mempunyai banyak kelemahan, seperti lokasinya yang jauh dari jalan raya, kurang tertata dengan baik, dan lain sebagainya.

Namun kita tidak boleh lupa bahwa pasar agribisnis sub-terminal memegang peranan yang sangat penting dalam perekonomian, karena sebagian besar masyarakat masih mengandalkan perdagangan melalui pasar agribisnis sub-terminal. Struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Enrekang dapat digambarkan berdasarkan keadaan peralatan yang dimilikinya, sebagai berikut. Struktur organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Enrekang dapat digambarkan dengan keadaan peralatan yang dimilikinya yaitu.

Struktur organisasi Dinas KOPERINDAG Kabupaten Enrekang dapat digambarkan dalam kaitannya dengan keadaan sumber daya aparatur yang dimilikinya masing-masing. Di Dinas Koperasi dan Perdagangan juga terdapat 24 jabatan struktural yaitu 1 Pj Wakil, 1 Sekretaris, 5 Kepala Divisi, 3 Kepala Subbagian dan masih terdapat 3 jabatan Kepala Bidang yang kosong.

Tabel 2. Keadaan pegawai menurut kepangkatan sebagai berikut :
Tabel 2. Keadaan pegawai menurut kepangkatan sebagai berikut :

Koordinasi pemerintah dalam pemanfaatan Pasar Sub Terminal AgrobisnisAgrobisnis

  • Kesatuan Tindakan
  • Komunikasi
  • Pembagian Kerja
  • Disiplin

Hasil wawancara menunjukkan bahwa pedagang di pasar agro tidak hanya berasal dari lokal tetapi juga dari luar daerah. Kalau ada yang perlu dibicarakan nanti kita ketemu..." (hasil wawancara dengan M.A. Hasil wawancara terlihat bahwa Departemen Pertanian dan instansi lain tidak terkoordinasi sesuai dengan asas yang ada. koordinasi, yaitu kesatuan tindakan.

Hal ini juga terlihat dari hasil wawancara dengan bagian terminal test di Dinas Perhubungan. Dari hasil wawancara terlihat bahwa Dinas KOPERINDAG juga menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara mandiri tanpa berkoordinasi dengan instansi lain. Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa instansi terkait telah melakukan komunikasi yang baik mengenai pemanfaatan Pasar Sub Terminal Agribisnis.

Di pasar Sub Terminal Agrobisnis, ada beberapa anggota kami yang setiap hari mengawasi keluar masuknya kendaraan…” (Hasil wawancara A.S. Hasil wawancara dengan pedagang lokal di pasar pertanian mengenai kinerja ketiga instansi yang bertanggung jawab untuk pasar pertanian Dari hasil wawancara dengan para pedagang yang berjualan di pasar pertanian terlihat bahwa masing-masing Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, Dinas KOPERINDAG melaksanakan tugasnya dengan baik dan baik serta sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Dilihat dari hasil wawancara, khususnya Dinas Pertanian belum mempunyai jadwal rutin untuk memantau pasar pertanian. Dari hasil wawancara terlihat bahwa pihak BUYER DAY Service juga belum mempunyai jadwal tetap dalam hal pengawasan.

Kendala-kendala yang dihadapi dalam Koordinasi Pemerintah dalam Pemanfaatan Pasar Sub Terminal Agrobisnis

Berdasarkan hasil wawancara dari Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan dan Dinas KOPERINDAG dapat disimpulkan bahwa ketiga instansi tersebut belum mempunyai jadwal rutin untuk melakukan pemantauan langsung terhadap pasar sub terminal agrobisnis sehingga Ketiga instansi tersebut bisa dikatakan belum menerapkan prinsip koordinasi yang baik sesuai prinsip.Prinsip koordinasi yang disampaikan Hasibuan adalah kedisiplinan. Dari hasil wawancara terlihat bahwa faktor pendukung disini adalah karena adanya kesamaan tujuan yang ingin dicapai dalam optimalisasi pemanfaatan agromarket pada pasar komoditas pertanian yang nantinya akan dijadikan Kabupaten. Berdasarkan hasil wawancara di atas terlihat bahwa masing-masing instansi saling menghormati hak dan kewajiban satu sama lain.

Mengingat letak pasar dan lokasi instansi yang bertanggung jawab cukup jauh, maka diperlukan dukungan masyarakat setempat untuk membantu menjaga kondisi pasar agro tersebut. Dari hasil wawancara terlihat bahwa salah satu faktor pendukung pemanfaatan agro pasar adalah partisipasi masyarakat pengguna agro pasar khususnya masyarakat lokal. Dalam hal ini partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam melindungi dan menjaga keamanan agropasar itu sendiri.

Dengan adanya dukungan masyarakat, maka instansi terkait tidak akan terbebani secara berlebihan dalam menjaga pasar pertanian. Berdasarkan hasil pantauan, sarana dan prasarana pasar pertanian masih belum lengkap. Selain itu, terbatasnya lahan untuk pasar petani juga menyebabkan banyak pedagang yang berjualan di luar pasar.

Dari hasil wawancara terlihat bahwa sarana dan prasarana di pasar pertanian tersebut belum lengkap. Kurangnya daya dukung dan infrastruktur terkadang menyebabkan pasar pertanian masih belum terlaksana secara optimal.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 1. Daftar Informan Penelitian
Tabel 2. Keadaan pegawai menurut kepangkatan sebagai berikut :
Tabel 3. Keadaan pegawai menurut tingkat pendidikan :
Tabel 4. Jumlah pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan latihan :
+6

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis yang berpedoman pada teori dan hasil penelitian di lapangan baik melalui wawancara, observasi, maupun data atau dokumentasi yang telah penulis