PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana strategi muhammadiyah dalam mengembangkan dakwah dikalangan pelajar SMA Ponpes Muhammadiyah 1 kota Bengkulu.
Batasan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian menunjukkan terdapat persamaan yaitu sama-sama membahas tentang dakwah, yang membedakan adalah penelitian ini tidak membahas tentang strategi dakwah. Penelitian ini fokus untuk mengetahui strategi komunikasi dakwah apa saja yang digunakan Jumaro dalam setiap dakwah Islam yang dilakukannya. Relevansi penelitian ini sama dengan kaitannya dengan dakwah.13 Peneliti menetapkan subjek yang berbeda dibandingkan penelitian sebelumnya, yaitu perangkat memori.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana majlista’limassanusiyyah direncanakan, diselenggarakan, dilaksanakan dan dievaluasi.
Sistematika Penulisan
Permasalahan pokok penelitian ini penulis merumuskan 1 masalah pokok yaitu Bagaimana strategi muhammadiyah dalam mengembangkan dakwah di kalangan santri di Pondok Pesantren SMA Muhammadiyah 1 kota Bengkulu. Pernyataan Syafwan Ibrahim yang juga ditambah oleh Pirwan Dahiwi selaku Kepala Pondok Pesantren SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu: menyebutkan strategi Muhammadiyah dalam mengembangkan dakwah di kalangan siswa. Tujuan Muhammadiyah dalam mengembangkan dakwah dikalangan santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu adalah agar santri mengetahui dan memahami akidah Islam dengan baik dan benar.
Tujuan strategi muhammadiyah dalam mengembangkan dakwah dikalangan santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu adalah agar santri mengetahui.
LANDASAN TEORI
Pengertian Strategi Dakwah
Strategi dakwah adalah suatu rencana yang memuat serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan dakwah tertentu. Ali Aziz mendefinisikan strategi dakwah (menahij al dakwah) sebagai berikut: “Ketentuan dakwah dan merumuskan rencana kegiatan dakwah.” 6. Jika seorang khatib mampu menerapkan strategi dakwahnya dengan bijak, Insya Allah akan mudah mencapai keinginannya yaitu keberhasilan dakwahnya.
Dalam mencapai tujuan tersebut, strategi dakwah harus mampu menunjukkan bagaimana teknik operasional (taktik) yang harus dilaksanakan, dalam artian pendekatan verbal dapat berbeda-beda sewaktu-waktu sesuai dengan situasi dan kondisi.
Unsur-unsur Dakwah
Agar hasilnya bisa maksimal.8 Dengan mengikuti prinsip tersebut, khatib hanya perlu fokus dan menerapkan strategi dakwah yang sesuai dengan kondisi mad'u sebagai objek dakwah. Dai adalah orang yang melakukan dakwah secara lisan, tertulis, dan perbuatan yang dilakukan secara perseorangan, kelompok, atau dalam bentuk organisasi atau lembaga. Pada dasarnya semua individu muslim dengan sendirinya berperan sebagai penafsir dakwah, artinya orang yang harus menjadi perantara atau disebut dengan komunikator dakwah.
Artinya: Dan hendaklah di antara kamu ada sekelompok orang yang menyerukan kebajikan, memerintahkan kebaikan, dan melarang kejahatan; mereka adalah orang-orang yang bahagia. B. sayang Mad'u adalah orang-orang yang menjadi mitra dakwah atau sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik secara perseorangan, kelompok, baik beragama Islam maupun bukan, dengan kata lain umat secara keseluruhan. Berkaitan dengan ayat tersebut beliau memberikan penjelasan bahwa dakwah dipanjatkan kepada seluruh umat manusia, baik muslim maupun non muslim. Mereka harus didesak dengan hikmat, yaitu dengan alasan-alasan, dengan argumen-argumen dan bukti-bukti yang dapat diterima oleh pikiran mereka.
Iman kepada malaikat-malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada rasul-rasul-Nya, iman kepada hari akhir, iman kepada qadha-qadhar. Media dakwah ialah alat yang digunakan menurut Hamzah Ya'qub dalam kitab wahyu Ilahi yang terbahagi kepada lima. Audiovisual ialah alat dakwah yang merangsang deria pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya boleh dalam bentuk televisyen, slaid, internet dan sebagainya.
Efek afektif yang terjadi ketika terjadi perubahan apa yang dirasakan, disukai, atau dibenci penonton, yang mencakup segala hal yang berkaitan dengan emosi, sikap, dan nilai. Metode dakwah adalah cara yang digunakan khatib untuk menyampaikan risalah dakwah atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan dakwah.
Macam-macam Strategi Dakwah
Cara ini cocok bagi mitra misi yang terpinggirkan dan dianggap lemah, seperti perempuan, anak yatim, dan sebagainya. Strategi Rasional (al-manhaj al-aqli) adalah dakwah dengan metode berbeda yang menitikberatkan pada aspek rasional pikiran. Penggunaan hukum logis, diskusi atau penyajian contoh dan bukti sejarah adalah beberapa metode strategi rasional.
Al-Quran menganjurkan penggunaan strategi rasional dengan beberapa istilah antara lain: tafakkur, tadzakur, nazhar, taammul, i'tibar, tadabbur dan istibshar. Tafakkur menggunakan pikiran untuk mencapainya dan memikirkannya, tadzakkur menyajikan ilmu untuk dilestarikan setelah dilupakan; nazhar mengarahkan hati untuk memusatkan perhatian pada objek yang menjadi perhatian, taamul artinya mengulangi pikiran sampai menemukan kebenaran dalam hatinya, i'tibar artinya berpindah dari ilmu yang dipikirkan ke ilmu yang lain, tadabbur adalah usaha memikirkan akibat dari setiap permasalahan, istibshar harus mengungkapnya. Dimaknai sebagai sistem dakwah atau kumpulan metode dakwah yang berorientasi pada panca indera dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan eksperimen.
Ya Tuhan kami, utuskanlah kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayatMu dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka.
Tujuan Dakwah
Penelitian lapangan adalah penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan, seperti lingkungan masyarakat, lembaga dan organisasi sosial, tetapi juga lembaga pendidikan.1 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti akan menggunakan jenis penelitian lapangan kualitatif dalam disertasi ini. belajar. penelitian yaitu pengumpulan data di SMA Pondok Pesantren Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu. Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dipahami bahwa penelitian ini secara sistematis memaparkan fakta dan strategi dakwah muhammadiyah dikalangan santri Pondok Pesantren Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu. Berikut kriteria yang menjadi pertimbangan informan penelitian yaitu pengurus Pondok Pesantren SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu.
Dalam hal ini akan dilakukan wawancara untuk memperoleh data mengenai strategi Muhammadiyah dalam mengembangkan dakwah dikalangan santri Pondok Pesantren Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu dari para informan. Sedangkan kisah Pesantren SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu, Pondok Pesantren SMA Muhammadiyah 1 merupakan salah satu lembaga amal milik Muhammadiyah (AUM), yang tertua pada jenjang pendidikan menengah yang telah masuk pada usia kurang lebih 51 tahun. Pada tanggal 2 Mei 2018, sekolah ini berganti nama menjadi SMA Muhammadiyah 1 Boarding School/SMA MBS yang menerapkan perpaduan kurikulum pendidikan dan kebudayaan dengan kurikulum Pondok Pesantren yang kini telah terakreditasi.
“Peluang dakwah muhammadiyah dikalangan santri di Pondok Pesantren Muhammad 1 Bengkulu sangat besar peluangnya. Dilihat dari santri sangat direspon dan disambut baik karena setiap melakukan kegiatan santri selalu ikut berpartisipasi. dalam kegiatan yang dilakukan di cabang." 7. Menurut peneliti, berdasarkan observasi lapangan, strategi yang diterapkan oleh pengurus Muhammadiyah dan pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah 1 kota Bengkulu berhasil dan efektif. Strategi ini tentu menambah nilai positif bagi kemajuan Muhammadiyah dalam pengembangan dakwah. 15. Dalam menganalisis hasil penelitian, peneliti akan menginterpretasikan hasil wawancara peneliti dengan beberapa informan dari Pondok Pesantren SMA Muhammadiyah 1 kota Bengkulu dan pimpinan terkait Muhammadiyah Bengkulu.
Strategi Muhammadiyah dalam Mengembangkan Dakwah di Kalangan Santri (Studi Kasus Pondok Pesantren SMA Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu).25. Tanpa mengurangi rasa hormat dan tidak bermaksud menggurui atau merasa lebih pintar, berdasarkan hasil penelitian ini peneliti dengan rendah hati memberikan saran terkait pengembangan dakwah di kalangan siswa SMA Ponpes Muhammadiyah 1 Kota Bengkulu.
Kajian Tentang Muhammadiyah
- Sejarah Muhammadiyah
- Strategi Dakwah Muhammadiyah
METODE PENELITIAN
Penjelasan Judul
Strategi adalah ilmu atau seni membuat orang lain mau dan mampu bekerja menuju tujuan yang telah dibentuk bersama. Banyak para ahli ilmu dakwah yang memberikan pendapat berbeda-beda dalam memberikan pengertian atau definisi mengenai istilah dakwah. Adapun Mohamedi terlahir sebagai perwujudan kesatuan pemikiran yang mendalam, namun respon strategis yang diberikan bukan berupa gerakan pemikiran belaka, melainkan sebuah amal kasih sejati di tengah masyarakat.
Tempat dan Waktu Penelitian
Subjek/Informan Penelitian
Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara langsung melalui observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait, yaitu siswa di lingkungan Muhammadiyah dan masyarakat sekitar SMA Muhammadiyah. SMA Muhammadiyah 1 yang lahir pada tahun 1967 itu banyak melahirkan alumni yang berperan serta dalam pembangunan nasional khususnya di provinsi Bengkulu bahkan tingkat nasional.2. Sekolah ini merupakan SMA Muhammadiyah yang sistem pendidikannya berbasis Pesantren, sehingga semua siswa wajib masuk, dan kami juga menyediakan Asrama Putri dan Putra. Dengan ini kami berharap SMA Negeri 1 Muhammadiyah, dapat memberikan ilmu yang tidak hanya di dunia, namun juga di akhirat khususnya. Siswa ini akan memiliki akhlak dan perilaku yang lebih baik dari sebelumnya, berdoa dengan baik, berakhlak mulia dan membaca Al-Qur'an. Alquran dengan baik.
Strategi Muhammadiyah dalam mengembangkan dakwah dikalangan pelajar, para da'i Muhammad harus bisa mengetahui dan memahami dengan kata lain pendekatan dakwah yang mana. Kami juga berharap dengan diadakannya kegiatan hari raya Islam seperti ini, para santri SMA Muhammadiyah 1 Pondok Pesantren Kota Bengkulu semakin menambah pemahamannya terhadap Dakwah Muhammadiyah Lebing, Dai Muhammadiyah tentunya dapat memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai undangan tersebut. yang disampaikannya, harapannya ajakan ini tidak hanya sekedar didengarkan saja, namun kelak dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari para santri, agar semakin rajin beribadah, bermaafan, membaca Al-Quran, Hadits dan segera." 18. Berkenaan dengan tujuan Muhammadija dalam mengembangkan dakwah di kalangan siswa, peneliti melakukan observasi langsung, dimana tujuan tersebut benar-benar dicapai dengan baik oleh Muhammadija, di SMA Muhammadija banyak sekali kegiatan yang berhubungan dengan dakwah, dimana pada saat sholat semua ini. para santri tanpa bertanya, kapan azan dikumandangkan, semua orang bergerak di dalam masjid dan menyusun barisan-barisan di dalam masjid, sehingga mereka siap.
Memelihara Ad-din yaitu agama Allah yang benar agar agama tersebut sesuai dengan ajaran Islam, kemudian memohon amal shaleh dan mencegah perbuatan munkar serta memahami siswa khususnya siswa Pondok Pesantren SMA Muhammdiyah 1 terhadap ajaran Islam. dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Hasil penelitian tahap pertama adalah bahwa strategi Muhammadiyah dalam pengembangan dakwah di kalangan santri pada umumnya adalah upaya untuk menentukan berbagai hal yang ingin dicapai atau tujuan di masa depan dan juga membedakan tahapan-tahapan yang menentukan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. mencapai tujuan-tujuan ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan strategi Muhammadiyah dalam pengembangan dakwah di kalangan pelajar sebagai landasan dalam mengembangkan dakwah di kalangan pelajar.
Strategi Muhammadija dalam pengembangan dakwah di kalangan santri adalah dengan menggunakan metode pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Tujuan pengembangan dakwah di kalangan santri adalah untuk mendukung Ad-dini yaitu agama Allah yang benar, agar agama tersebut sesuai dengan ajaran Islam, kemudian mengajak beramal shaleh dan mencegah perbuatan munkar serta memahami hikmahnya. para santri khususnya pelajar SMA di Pondok Pesantren Muhammdiyah 1. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Sumber Data
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Keabsahan Data
Teknik Analisa Data
HASIL DAN PEMBAHASAN