• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

N/A
N/A
zahwa

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

“PROGRAM PENANAMAN NILAI-NILAI NASIONALISME DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT”

Pendidikan Pancasila Kelas 33

Dosen :

Dr. Ir. Sholeh Avivi, Msi

Disusun oleh :

Rahyah Zahwa Ghamariah Balasad (220810301094)

UNIVERSITAS JEMBER

Jalan Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Website : https://unej.ac.id/

TAHUN 2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, serta karunia- Nya yang tiada terhingga. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai teladan terbaik bagi umat manusia.

Makalah ini merupakan hasil dari upaya penulis dalam memahami dan menyampaikan pentingnya penanaman nilai-nilai nasionalisme dalam kehidupan masyarakat.

Dalam rangka menggali dan mengapresiasi warisan budaya serta cinta tanah air, maka keberadaan nilai-nilai nasionalisme menjadi sangat relevan dalam membangun persatuan, kesatuan, dan keberagaman bangsa.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai program- program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran nasionalisme dalam masyarakat. Dengan mempelajari dan mengimplementasikan nilai-nilai nasionalisme, diharapkan masyarakat dapat menjadi warga negara yang bertanggung jawab, mencintai tanah air, dan berkontribusi dalam pembangunan bangsa.

Penulisan makalah ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan saran yang berharga. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah umum Pendidikan Pancasila 33 yang telah memberikan arahan dan panduan dalam menyusun makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumbangsih dalam upaya meningkatkan nilai-nilai nasionalisme di tengah masyarakat. Kami menyadari bahwa masih banyak hal yang dapat diperbaiki dan dikembangkan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan dan saran konstruktif guna penyempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Jember, 11 Juni 2023

Rahyah Zahwa G. B

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 2

1.4 Manfaat ... 2

BAB II PEMBAHASAN ... 4

2.1 Nilai-Nilai Nasionalisme Secara Umum ... 4

2.2 Nilai-Nilai Nasionalisme Menurut Pendapat Para Tokoh Nasionalisme ... 4

2.2.1 Hos Cokro Aminoto (Islam) ... 4

2.2.2 Frans Kaisiepo (Kristen Protestan) ... 4

2.2.3 I. J Kasimo (Katolik) ... 6

2.2.4 I Gusti Ngurah Rai (Hindu) ... 6

2.2.5 Jenderal Gatot Subroto (Buddha) ... 7

2.2.6 Yap Tjwan Ying (Tionghoa) ... 8

BAB III PENUTUP ... 9

3.1 Kesimpulan ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Era modernisasi yang semakin pesat telah mengikis budaya sikap Nasionalisme, menyebabkan nilai-nilai nasionalisme menjadi semakin penting dalam mempertahankan identitas dan persatuan suatu bangsa. Nilai-nilai nasionalisme mencakup cinta tanah air, bangga budaya bangsa, menghargai jasa para pahlawan, serta semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Kehidupan masyarakat yang semakin terbuka dan terhubung dengan dunia luar dapat mengakibatkan hilangnya rasa kebangsaan dan kepedulian terhadap negara. Fenomena ini dapat dilihat dalam kurangnya semangat berpartisipasi dalam pembangunan negara dan kurangnya penghargaan terhadap kekayaan budaya lokal.

Nilai-nilai Nasionalisme memiliki peran penting pada bangsa IndonesiaOleh karena itu, diperlukan suatu program yang bertujuan untuk menanamkan dan memperkuat nilai- nilai nasionalisme dalam kehidupan masyarakat. Program penanaman nilai-nilai nasionalisme ini penting dilakukan agar masyarakat memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan menghargai keberagaman dalam konteks kehidupan bersama.

Selain itu, perkembangan teknologi dan media massa dapat mempengaruhi persepsi dan pandangan masyarakat terhadap nilai-nilai nasionalisme. Oleh karena itu, program penanaman nilai-nilai nasionalisme juga perlu memperhatikan penggunaan teknologi dan media massa yang positif untuk menyebarkan pesan-pesan kebangsaan kepada masyarakat. Selain faktor-faktor eksternal, keluarga juga memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada generasi muda. Keluarga merupakan lingkungan pertama di mana anak-anak diperkenalkan dengan nilai-nilai dasar dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan memperkuat peran keluarga dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme, diharapkan generasi muda akan tumbuh menjadi individu yang memiliki kesadaran dan rasa tanggung jawab terhadap negara.

Melalui program penanaman nilai-nilai nasionalisme yang terstruktur dan menyeluruh, diharapkan masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya kebangsaan dan persatuan dalam membangun negara. Dengan meningkatkan kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai nasionalisme, diharapkan

(5)

2 masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga keutuhan negara, menjunjung tinggi persatuan, dan memajukan pembangunan bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana nilai-nilai Nasionalisme secara umum?

2. Bagaimana nilai-nilai Nasionalisme menurut pendapat para tokoh Nasionalisme?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui nilai-nilai Nasionalisme secara umum.

2. Mengetahui nilai-nilai Nasionalisme menurut pendapat para tokoh Nasionalisme.

1.4 Manfaat

Bagi Penulis

Selain untuk melatih penulis dalam penulisan makalah, terdapat manfaat lain yang diperoleh bagi penulis yaitu mendapatkan ilmu lebih dalam mengenai nilai-nilai Nasonalisme.

Bagi Pembaca

Dalam makalah ini, pembaca dapat memperoleh banyak pengetahuan mengenai nilai-nilai Nasonalisme. Makalah ini dibuat oleh penulis agar dapat dijadikan sebagai referensi bagi pembaca dalam menyelesaikan permasalahan atau penyelesaian tugas atau sejenisnya.

(6)

3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Nilai-Nilai Nasionalisme Secara Umum

Nilai-nilai nasionalisme secara umum mencerminkan semangat cinta dan dedikasi terhadap tanah air dan bangsa. Cinta Tanah Air menjadi nilai inti yang mendorong rasa kebanggaan dan tanggung jawab terhadap negara, serta menginspirasi untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. Persatuan dan Kesatuan juga menjadi nilai penting dalam nasionalisme, dengan fokus pada penghormatan terhadap keberagaman dan semangat kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

Selain itu, identitas nasional juga menjadi nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam nasionalisme. Penghargaan terhadap bahasa, budaya, dan simbol-simbol nasional memperkuat jati diri bangsa dan memperkokoh rasa persatuan. Kemandirian dan kedaulatan bangsa juga menjadi aspek penting, di mana masyarakat dan negara memiliki kontrol atas urusan internalnya sendiri tanpa campur tangan asing, baik dalam hal politik, ekonomi, maupun sosial.

Tidak kalah penting, nilai keadilan sosial juga tercermin dalam nasionalisme.

Keinginan untuk menciptakan kesetaraan hak dan peluang bagi semua warga negara serta mengurangi kesenjangan sosial menjadi bagian dari semangat nasionalisme.

Melalui penerapan nilai-nilai ini, diharapkan masyarakat dapat hidup dalam harmoni dan keadilan, memastikan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh anggota bangsa.

2.2 Nilai-Nilai Nasionalisme Menurut Pendapat Para Tokoh Nasionalisme 2.2.1 Hos Cokro Aminoto (Islam)

Nilai-nilai nasionalisme menurut Hos Cokroaminoto mencakup cinta tanah air, keadilan sosial, persatuan dan kesatuan bangsa, kemandirian dan kebebasan, serta pendidikan dan kesadaran nasional. Nilai-nilai ini menjadi landasan dalam perjuangannya untuk membangun Indonesia yang merdeka, adil, dan berdaulat.

Hos Cokroaminoto, sebagai tokoh nasionalisme Indonesia, menganut sejumlah nilai-nilai yang melandasi perjuangannya untuk kemerdekaan dan pengembangan bangsa, salah satunya adalah cinta tanah air. Ia memiliki

(7)

4 semangat dan dedikasi yang tinggi terhadap Indonesia, bangsa, dan budaya lokal. Nilai ini mendorongnya untuk terus berjuang mempertahankan dan memajukan tanah airnya.

Nilai keadilan sosial juga menjadi pijakan penting dalam pemikiran dan aksi Hos Cokroaminoto. Ia menganggap bahwa semua warga negara harus memiliki hak yang sama dan adil dalam mendapatkan kesempatan dan kesejahteraan. Melalui perjuangannya, Hos Cokroaminoto berusaha mengurangi kesenjangan sosial dan memperjuangkan hak-hak rakyat, terutama kaum buruh dan petani.

Persatuan dan kesatuan bangsa juga menjadi nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh Hos Cokroaminoto. Ia mendukung persatuan antar-etnis dan antar- agama di Indonesia serta berjuang untuk mengatasi perpecahan yang mungkin timbul. Hos Cokroaminoto melihat bahwa persatuan adalah kunci utama dalam membangun negara yang kuat dan berdaulat.

Kemandirian dan kebebasan juga menjadi nilai-nilai yang dianut oleh Hos Cokroaminoto. Ia berjuang untuk melawan kolonialisme dan mendukung kemerdekaan Indonesia agar bangsa ini dapat merdeka dan bebas menentukan nasibnya sendiri. Nilai ini menggarisbawahi pentingnya kedaulatan negara dan kemampuan untuk mengelola urusan internal tanpa campur tangan asing.

Pendidikan dan kesadaran nasional juga merupakan nilai-nilai yang penting bagi Hos Cokroaminoto. Ia memahami bahwa pendidikan adalah kunci untuk membentuk kesadaran nasional yang kuat dan memajukan bangsa.

Melalui peningkatan pendidikan dan kesadaran nasional, Hos Cokroaminoto berharap dapat membangun generasi yang cinta tanah air dan berkontribusi dalam memajukan Indonesia.

2.2.2 Frans Kaisiepo (Kristen Protestan)

Frans Kaisiepo mengemukakan pentingnya nilai-nilai seperti cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, kemandirian, demokrasi, dan keadilan dalam pemikirannya tentang nasionalisme. Ia berjuang untuk memperoleh otonomi dan kebebasan bagi Papua sambil terus memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya. Frans Kaisiepo menjadi

(8)

5 sumber inspirasi bagi bangsanya dengan mengedepankan nilai-nilai tersebut dalam upayanya untuk membangun Papua yang adil, merdeka, dan berdaulat.

Salah satu nilai yang paling penting dalam pemikiran Frans Kaisiepo adalah cinta tanah air dan bangsa. Ia memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap Papua dan menganggapnya sebagai bagian tak terpisahkan dari jati dirinya. Frans Kaisiepo meyakini bahwa cinta terhadap tanah air merupakan dasar yang kuat dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi bangsanya.

Frans Kaisiepo juga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan.

Ia melihat persatuan di antara suku-suku yang beragam di Papua sebagai elemen krusial dalam membangun kekuatan kolektif. Oleh karena itu, Frans Kaisiepo berjuang untuk mengatasi perbedaan dan konflik yang mungkin timbul serta mempromosikan dialog dan kerjasama antarsuku untuk mencapai tujuan bersama.

Kemandirian dan otonomi juga menjadi nilai-nilai yang ditekankan oleh Frans Kaisiepo dalam pemikirannya tentang nasionalisme. Ia berjuang untuk memperoleh otonomi dan kebebasan dalam mengelola urusan internal Papua. Frans Kaisiepo meyakini bahwa kemandirian merupakan kunci dalam memajukan bangsa dan melindungi hak-hak masyarakat Papua.

Selain itu, Frans Kaisiepo juga menjelaskan bahwa nilai-nilai demokrasi dan keadilan sangat penting. Ia memperjuangkan keadilan sosial, kesetaraan hak, dan partisipasi politik bagi rakyat Papua. Frans Kaisiepo menyadari bahwa melalui demokrasi yang sehat dan inklusif, masyarakat Papua dapat berperan aktif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan nasib mereka sendiri.

Dengan demikian, nilai-nilai seperti cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, kemandirian, demokrasi, dan keadilan menjadi fokus utama dalam pandangan nasionalisme Frans Kaisiepo. Ia menjadi teladan bagi masyarakat Papua dan bangsa Indonesia secara keseluruhan dalam upaya memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan bagi rakyat Papua serta membangun bangsa yang adil dan merdeka.

(9)

6 2.2.3 I. J Kasimo (Katolik)

Menurut I. J. Kasimo, nasionalisme memiliki beberapa makna, yaitu:

1) cinta terhadap tanah air, 2) dorongan untuk menjaga keselamatan dan reputasi bangsa sendiri, 3) pengabdian yang mistis terhadap urusan kebudayaan, 4) mengajarkan setiap individu untuk mencintai bangsanya sendiri melebihi bangsa lain, dan 5) menunjukkan sikap dominan dan agresif terhadap bangsa lain.

Kasimo menyadari pentingnya martabat yang sama bagi setiap manusia berkat kecintaannya pada tanah air. Inti dari gagasan nasionalisme Kasimo adalah kesetaraan martabat manusia, sehingga kolonialisasi dan feodalisasi harus dihindari.

Nasionalisme Kasimo juga terkait dengan nilai-nilai agama. Ia mengembangkan nasionalismenya dengan latar belakang nilai-nilai Kristen.

Bahkan, ia menafsirkan perintah keempat dalam Sepuluh Perintah Allah,

"hormatilah ibu bapamu," sebagai upaya untuk menghormati tanah air dan bangsa.

Yang membedakan nasionalisme Kasimo adalah karakter Katoliknya yang universal, dengan mencintai semua orang. Bagi Kasimo, nasionalisme yang bermartabat berarti menerima perbedaan dan mendorong saling mencintai antara individu. Kasimo, sebagai seorang politikus yang berwatak baik, mencintai pluralitas dalam masyarakat.

2.2.4 I Gusti Ngurah Rai (Hindu)

I Gusti Ngurah Rai, seorang pahlawan nasional Indonesia yang berasal dari Bali, menganut nilai-nilai nasionalisme yang kuat dalam perjuangannya.

Nilai-nilai nasionalisme menurut I Gusti Ngurah Rai mencakup cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, kebanggaan terhadap identitas budaya, kemandirian dan kedaulatan bangsa, serta kepemimpinan dan keteladanan. Ia merupakan teladan bagi generasi muda dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Ia memiliki rasa kebanggaan yang tinggi terhadap Indonesia sebagai tanah airnya dan siap untuk berkorban demi kemerdekaan bangsa. I Gusti Ngurah Rai juga mengedepankan nilai persatuan dan kesatuan. Ia percaya bahwa untuk mencapai kemerdekaan, seluruh bangsa Indonesia harus bersatu

(10)

7 dalam perjuangan melawan penjajah. Nilai-nilai kebangsaan dan identitas budaya juga sangat penting bagi I Gusti Ngurah Rai. Sebagai seorang Bali, ia memiliki kecintaan yang mendalam terhadap budaya Bali dan bangga akan keunikan budaya Indonesia secara keseluruhan.

Selain itu, I Gusti Ngurah Rai juga menekankan nilai kemandirian dan kedaulatan bangsa. Ia menginginkan Indonesia sebagai negara yang bebas dari campur tangan asing dan memiliki pemerintahan yang mandiri. Ia memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia dan menentang segala bentuk penjajahan.

Kepemimpinan dan keteladanan juga merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh I Gusti Ngurah Rai. Ia memimpin dengan contoh yang baik, menunjukkan integritas, keberanian, dan dedikasi dalam perjuangan kemerdekaan. Ia menjadi panutan bagi pejuang lainnya dan memberikan motivasi dalam menghadapi tantangan.

2.2.5 Jenderal Gatot Subroto (Buddha)

Nilai-nilai nasionalisme menurut Jenderal Gatot Subroto mencakup cinta tanah air, kesetiaan pada negara dan Pancasila, kebanggaan terhadap kebudayaan dan identitas bangsa, semangat kemandirian dan keberanian, solidaritas dan persatuan, serta kepemimpinan yang adil dan berwibawa.

Pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tersebut menjadi landasan dalam perjuangan Jenderal Gatot Subroto untuk memajukan bangsa Indonesia.

Nilai utama yang dijunjung tinggi oleh Jenderal Gatot Subroto adalah cinta tanah air. Ia memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap Indonesia dan menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam melindungi negara serta memperjuangkan kemerdekaan.

Jenderal Gatot Subroto juga menghargai dan menganut nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Jenderal Gatot Subroto memiliki kebanggaan yang tinggi terhadap kebudayaan dan identitas bangsa. Ia menyadari pentingnya menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia sebagai warisan yang berharga. Nilai-nilai kebudayaan menjadi sumber kekuatan dan identitas nasional yang harus dijaga dan dihormati.

Jenderal Gatot Subroto juga menganut semangat kemandirian dan keberanian dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Ia siap menghadapi

(11)

8 tantangan dan risiko dalam melindungi kedaulatan negara serta mempertahankan kehormatan bangsa.

Solidaritas dan persatuan juga menjadi nilai penting bagi Jenderal Gatot Subroto. Ia menyadari bahwa kekuatan bangsa terletak pada kesatuan dan kerja sama di antara seluruh komponen masyarakat. Solidaritas dalam bermasyarakat dan persatuan dalam menghadapi rintangan menjadi landasan yang kuat dalam membangun bangsa yang kokoh dan maju.

2.2.6 Yap Tjwan Ying (Tionghoa)

Yap Tjwan Ying adalah seorang tokoh nasionalis yang memiliki pandangan yang unik tentang nilai-nilai nasionalisme. Menurutnya, nilai-nilai nasionalisme meliputi kesetiaan terhadap tanah air, semangat patriotisme, kebersamaan, kesadaran sejarah, dan pembangunan bangsa.

Ksetiaan terhadap tanah air merupakan nilai inti dalam pandangan nasionalisme Yap Tjwan Ying. Ia meyakini bahwa setiap individu harus memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap tanah airnya dan berkomitmen untuk melindungi dan memajukan negaranya. Semangat patriotisme juga menjadi nilai penting dalam pandangan Yap Tjwan Ying tentang nasionalisme. Ia menekankan pentingnya memiliki kebanggaan dan rasa tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.

Kebersamaan juga menjadi nilai-nilai nasionalisme yang ditekankan oleh Yap Tjwan Ying. Ia percaya bahwa kesatuan dan kerjasama di antara seluruh komponen masyarakat adalah kunci utama dalam mencapai tujuan nasional. Yap Tjwan Ying juga menekankan pentingnya kesadaran sejarah dalam membentuk nasionalisme. Menurutnya, memahami sejarah bangsa dan menghargai perjuangan para pahlawan merupakan landasan yang kuat dalam membangun identitas nasional yang kokoh.

Terakhir, nilai-nilai nasionalisme menurut Yap Tjwan Ying melibatkan pembangunan bangsa. Ia percaya bahwa mencapai kemajuan dan kesejahteraan bangsa adalah tujuan utama nasionalisme. Pembangunan bangsa meliputi aspek ekonomi, sosial, budaya, dan politik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengangkat martabat bangsa.

(12)

9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai nasionalisme secara umum mencerminkan semangat cinta dan dedikasi terhadap tanah air dan bangsa. Cinta Tanah Air menjadi nilai inti yang mendorong rasa kebanggaan dan tanggung jawab terhadap negara, serta menginspirasi untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan bangsa. Persatuan dan Kesatuan, identitas nasional , dan nilai keadilan sosial juga menjadi nilai penting dalam Nasionalisme .

Pendapat para tokoh nasionalisme juga mencerminkan beragam nilai-nilai nasionalisme. Hos Cokroaminoto mengedepankan nilai-nilai cinta tanah air, keadilan sosial, persatuan dan kesatuan bangsa, kemandirian dan kebebasan, serta pendidikan dan kesadaran nasional. Frans Kaisiepo menekankan nilai-nilai cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, kemandirian, demokrasi, dan keadilan. I. J. Kasimo menitikberatkan pada kesetaraan martabat manusia, cinta terhadap tanah air, dan nilai-nilai Kristen. I Gusti Ngurah Rai menekankan cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, kebanggaan terhadap identitas budaya, kemandirian dan kedaulatan bangsa, serta kepemimpinan dan keteladanan. Jenderal Gatot Subroto mengutamakan cinta tanah air, kesetiaan pada negara dan Pancasila, kebanggaan terhadap kebudayaan dan identitas bangsa, semangat kemandirian dan keberanian, solidaritas dan persatuan, serta kepemimpinan yang adil dan berwibawa. Yap Tjwan Ying menekankan kesetiaan terhadap tanah air, semangat patriotisme, kebersamaan, kesadaran sejarah, dan pembangunan bangsa.

Dengan demikian, nilai-nilai nasionalisme mencakup beragam aspek, tetapi pada intinya mencerminkan semangat cinta terhadap tanah air, persatuan dan kesatuan

(13)

10

DAFTAR PUSTAKA

Af’ali, Zaini. “Studi Pemikiran Nasionalisme HOS Tjokroaminoto.” Skripsi UIN Sunan Kalijaga Fakultas Syariah dan Hukum, Yogyakarta, 2017.

Darung, Afrianus, and Yohanes Yuda. “Keterlibatan Gereja Katolik Mendukung Moderasi Beragama Berorientasi Pada Komitmen Kebangsaan.” audium Vestrum: Jurnal Kateketik Pastoral, (2021): 84-97.

Herwansyah, Herwansyah. “Menjadi Tionghoa Yang Bukan Kafir: Kajian atas Konstruksi Identitas Tionghoa Muslim di Palembang.” Jurnal Studi Agama, 3.1 (2019).

Lestari, Sri Uji, Ufi Saraswati, and Abdul Muntholib. “Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah Lokal Perjuangan Rakyat Sukorejo Kelas XI di SMA Negeri 1 Sukorejo.” Indonesian Journal of History Education, 6.2 (2018): 205-215.

Lestari, Sri Uji, Ufi Saraswati, and Abdul Muntholib. “Penanaman Nilai-nilai Nasionalisme dalam Pembelajaran Sejarah Lokal Perjuangan Rakyat Sukorejo Kelas XI di SMA Negeri 1 Sukorejo.” Indonesian Journal of History Education, 6.2 (2018): 205-215.

Pageh, I. Made, I. Wayan Putra Yasa, and Ketut Sedana Arta. “Geger Batavia: kepahlawanan Ida Made Rai dalam perang Banjar menentang kolonialisme Belanda tahun 1868.”

Penerbit Lakeisha, 2020.

Sardi, Fransiskus. “Nasionalisme dan Pendidikan Indonesia Menurut Kasimo.” 4 Juli 2022.

Sudarmanto, J. B. “Jejak-jejak pahlawan: perekat kesatuan bangsa Indonesia.” Grasindo, 2007.

Suparjan, Edy. “Pendidikan sejarah untuk membentuk karakter bangsa.” Deepublish, 2019.

Van Klinken, Gerry. “5 Penggerak Bangsa Yang Terlupa; Nasionalisme Minoritas Kristen.”

LKIS PELANGI AKSARA, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan nilai nasionalisme dalam film Sang Kiai sebagai media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan nilai nasionalisme dalam film Sang Kiai sebagai media pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Kesimpulan Berdasarkan dari pendapat di atas dapat disimpulkan pelaksanaan penanaman nilai nasionalisme yang ada di SDN II Klaten juga dilaksanakan dalam kegiatan

“ Penggambaran Karakter Cinta Tanah Air dan Nasionalisme (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan) ”.. Surakarta: Fakultas Keguruan

referensi. Perencanaan pembelajaran mencakup penyusunan silabus dan gambaran program. Pelaksanaan pendidikan nilai nasionalisme dalam pembelajaran living values menekankan

Selain melalui jalur pendidikan (pembelajaran) penanaman nilai-nilai nasionalisme juga dapat melalui kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Paskibra, PMR dll sebagai

Jurnal Pendidikan Tambusai 9901 Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Menumbuhkan Kesadaran Nasionalisme pada Generasi Muda di Era Globalisasi Nur Laeli Asyahidah1, Dinie

Pelaksanaan Penanaman Nilai Nasionalisme di luar Kegiatan Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis data wawancara, observasi dan dokumentasi, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan