Supardi, MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu. Yenti Sumari, MM selaku ketua Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu. Staf dan seluruh pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Fatmawati Sukarno (UINFAS) Bengkulu.
Latar Belakang Masalah
Perencanaan modal pengolahan ikan galamocoi datang langsung dari kami dan ibu-ibu nelayan yang menggalang modal untuk membeli alat-alat bekas, karena pengolahan ikan hanya menambah sedikit dana untuk melakukan pengolahan ulang seperti membeli garam, pisau dan alat-alat lainnya. Dibutuhkan. Nelayan dan nelayan beranggapan bahwa ikan ini hanya bisa dijual dalam bentuk ikan kering yang masih memiliki banyak sisik tanpa diolah dan dijual tanpa kemasan yang dibiarkan selama seminggu dan dijual dengan harga Rp saja.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Perencanaan Sumber Dana dan Program Pengelolaan Pemasaran Hasil Ikan Nelayan di Pasar Ipuh Kecamatan Ipuh. 2. Cara Pengolahan Produk Ikan dan Teknik Pemasaran Ikan untuk Mengolah Perekonomian Ikan Nelayan di Pasar untuk memajukan Desa Ipuh.
Tujuan Penelitian
Pada bab ini tentang pengabdian kepada masyarakat, perencanaan sumber dana dalam usaha, pengelolaan pembukuan nelayan, pengolahan dan pengemasan ikan sebagai sumber perekonomian masyarakat nelayan di Desa Pasar Ipuh, serta konsep pengolahan dan pemasaran menurut Islam, dijelaskan dalam bab ini. Pelaksanaan kegiatan mengacu pada rencana yang dirancang dan dituangkan dalam rencana kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021 sampai dengan tanggal 10 Februari 2022 di salah satu pondok pemancingan di Pasar Ipuh dengan tujuan untuk memberikan motivasi kepada para nelayan Pasar Ipuh. masyarakat tentang cara mengelola keuangan dan sumber daya pemasaran, ikan yang biasa dijual dengan harga murah. Namun keadaan saat ini para nelayan Pasar Ipuh mulai mengolah ikan yang biasa dijadikan pakan ayam menjadi ikan kemasan dan diolah menggunakan bahan-bahan yang bisa dikonsumsi.
Masyarakat nelayan Pasar Ipuh kini memahami cara memasarkan produk dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini. Letak geografis kota Pasar Ipuh bersebelahan dengan kota Medan Jaya yang terletak pada jalan raya yang menghubungkan Kabupaten dan kota. Kecamatan Ipuh yang desanya sebagai nelayan ini terdiri dari empat desa, salah satunya adalah desa Pasar Ipuh.
Luas wilayah desa Pasar Ipuh kurang lebih 9,7 Ha, dimana 75% diantaranya merupakan lahan yang digunakan sebagai kawasan pemukiman.15. Pekerjaan merupakan salah satu sumber kebutuhan yang dibutuhkan oleh semua masyarakat untuk memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.16 Salah satunya di Desa Pasar Ipuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di kampung nelayan Desa Pasar Ipuh Kecamatan Ipuh Kabupaten Mukomuko dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2021 sampai dengan tanggal 10 Februari 2022 dimulai dari persiapan sampai dengan selesainya kegiatan.
Secara umum program kegiatan ini ditujukan kepada masyarakat Desa Pasar Ipuh yang berprofesi sebagai nelayan agar mengelola, mengembangkan dan memasarkan hasil perikanannya dengan baik, sehingga dapat berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan, walaupun masih belum maksimal. Pada tahap evaluasi dilakukan secara bersama-sama antara mahasiswa pengabdian masyarakat dengan nelayan di desa Pasar Ipuh untuk memotivasi dan meningkatkan perekonomian dengan mengolah sumber keuangan dari hasil tangkapan nelayan, mengembangkan perekonomian dengan produk kemasan dari ikan galamocoi dan melakukan pemasaran dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi. . Setelah dilakukan evaluasi dari berbagai aspek, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kegiatan pengelolaan sumber daya keuangan yang dilakukan untuk pengolahan, pengemasan dan juga pemasaran ikan galamocoi ini dapat menjadi kegiatan berkelanjutan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Pasar Ipuh.
Kegunaan Kegiatan
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif melalui pendekatan dan wawancara guna meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir sehubungan dengan keberadaan hasil tangkapan ikan yang diharapkan mampu menunjang kehidupan anggota perempuan nelayan. kelompok dan masyarakat perikanan desa Randutatah kecamatan Paiton kabupaten Probolinggo. Proses ini dilakukan dengan memisahkan terlebih dahulu ikan yang masuk dengan ikan bernilai tinggi.Pemisahan ikan ini dilakukan pada saat ikan bernilai tinggi dijemur. Ikan terpilih dimasukkan ke dalam ember berisi air, kemudian ikan diaduk atau dikocok menggunakan bambu dan pisau untuk memisahkan ikan dari sisiknya.
Ikan campur dibersihkan dengan air lalu dicampur garam, setelah itu ikan didiamkan selama satu malam agar garam campur bisa meresap ke dalam daging ikan dan bertahan lama. Pada tahap ini dilakukan observasi dengan mengunjungi langsung lokasi pelayanan, bertemu dengan ketua nelayan beserta anggotanya dan ibu-ibu nelayan, di Desa Pasar Ipuh, Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko. Acara ini juga diisi dengan wawancara khususnya mengenai lingkungan hidup. kondisi kegiatan masyarakat dan keadaan pendapatan ekonomi di daerah penangkapan ikan yang berkaitan dengan kegiatan pengelolaan sumber daya keuangan dan cara pemasaran ikan yang dikelola. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara kepada masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan mengenai pendapatan ekonominya, khususnya berbicara dengan kepala nelayan di Pasar Ipuh untuk mendapatkan informasi lebih banyak dan lebih luas mengenai permasalahan yang ada di kalangan tersebut, serta memberikan saran, menyerap. saran dan berbagai pertimbangan. mendukung pelaksanaan kegiatan, program pengelolaan, perencanaan sumber pendanaan dan pemasaran hasil ikan nelayan pasar Ipuh kecamatan Ipuh. B.
Evaluasi adalah suatu proses atau kegiatan memilih, mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dan penyusunan program selanjutnya. memotivasi dan meningkatkan perekonomian dalam pengelolaan hasil perikanan oleh perempuan, perempuan nelayan, mengembangkan sumber pembiayaan dan cara memasarkan serta mengemas produk ikan yang biasa dijual dengan harga murah. Bila sistem penjualannya tidak hanya menjual langsung kepada pembeli ikan jenis ini, kini sudah banyak ikan yang dijual dengan cara dimasukkan langsung ke dalam karung. Dari gambar di atas terlihat perbandingan ikan yang diolah dan yang belum diolah.
Proses pengolahan ikan ini meliputi pemilihan dan pemisahan ikan yang biasanya dijual dengan harga murah dari ikan yang bernilai tinggi. Ikan bernilai rendah ini diolah agar memiliki nilai lebih tinggi dari sebelumnya dengan tidak menjemurnya langsung seperti biasanya, melainkan mencampurkannya atau mengocoknya dalam ember dengan menggunakan alat alami berbahan bambu, tujuannya untuk membersihkan sisik pada ikan, balik. itu adalah ikannya. 2. Proses pengolahan ikan meliputi pemilihan dan pemisahan ikan yang biasa dijual dengan harga murah dan memisahkannya dari ikan yang bernilai tinggi dengan cara tidak menjemurnya langsung di bawah sinar matahari seperti biasanya, melainkan dengan mencampurkannya atau mengocoknya dalam ember menggunakan alat alami yang terbuat dari bambu.
Sistematika Penulisan
KAJIAN TIORI
Perencanaan Sumber Dana Dalam Usaha
Pengelolaan Pembukuan Sumber Dana
Pengolahan dan Pengemasan Produk
Pemasaran Hasil Ikan
METODE PELAKSA
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi Kegiatan
Keadaan sebelumnya para nelayan Pasar Ipuh hanya menjual langsung penghasilannya, dan hanya sebagian hasil tangkapannya yang biasanya dijemur langsung tanpa diolah sama sekali dan akan dijual setelah diseleksi bagian-bagiannya yang bagus, dikemas dalam tas dan kepada ibu-ibu. yang menjual di pasar, serta ke basis pinjaman.fonds. Sedangkan ikan yang belum diolah dibiarkan kering namun hanya dijadikan pakan ayam yang dijual dengan harga sangat murah bahkan tidak diberi harga sama sekali. Untuk mencari alternatif peningkatan pendapatan perekonomian desa nelayan Pasar Ipuh, kita dapat mengolah dan mengembangkan pendapatan yang biasanya langsung diolah, dijemur dan dijual dengan karung polos, sehingga diolah dengan baik dan diberikan secara menarik. kemasan.
Agar olahan ikan dalam kemasan ini menjadi produk oleh-oleh yang siap dibawa mampu menarik perhatian para pendatang baru yang ingin membawa pulang oleh-oleh, maka dari kemasan ini masyarakat nelayan Pasar Ipuh dapat lebih memahami cara memasarkan produk olahan dengan ilmu pengetahuan dan kekinian. pengetahuan teknologi. Dengan adanya pengabdian ini diharapkan tingkat perekonomian masyarakat Ipuh meningkat dan berdampak besar maupun kecil sehingga menimbulkan alternatif mata pencaharian bagi para nelayan Ipuh.
Biaya Kegiatan
HASIL KEGIATAN
Hasil Temuan Kegiatan
Sesuai penjelasan Pak Hamidin selaku pimpinan para nelayan, beliau menjelaskan bahwa pada saat itu tidak ada permasalahan pembukuan dalam pengelolaan sumber daya keuangan, sehingga mereka tidak mengetahui berapa besar pengeluarannya dan ke mana pendapatan yang diterima. , sehingga selama pemrosesan mereka mulai mengumpulkan dana lagi untuk membeli bahan-bahan yang hilang. Pak Hamidin juga menjelaskan permasalahan ikan galamocoi yang pada saat itu sangat jarang diolah dan dimanfaatkan, biasanya ikan tersebut dijual langsung dengan harga yang sangat bagus. Mengelola sumber dana dengan cara memulai pembukuan yang baik dan benar agar dapat mengetahui pendapatan yang diperoleh dan juga dapat memisahkan modal awal dari keuntungan sehingga dapat melakukan pengolahan kembali tanpa harus mengumpulkan dana lagi.
Dimana sebelum diolah ikan tersebut dijual hanya menggunakan karung biasa yang dijual dengan harga yang sangat murah sedangkan setelah diolah ikan tersebut dikemas menggunakan plastik bermerk dan dapat dijual dengan harga yang sangat mahal dibandingkan harga sebelumnya dan juga dapat dipasarkan melalui media sosial yang ada. saat ini sedang dikembangkan..
Pembahasan
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dari sinilah sumber pendanaan bisa dimulai, dengan menciptakan produk kemasan ikan yang lebih menarik dan mudah dibawa, tanpa menggunakan banyak daun untuk menutupi ikan. Dengan pengabdian masyarakat ini saya sampai pada kesimpulan bahwa mahasiswa sangat membutuhkan proses pembelajaran seperti ini yang tidak hanya sekedar teori saja, namun langsung diimplementasikan dalam praktek. 1. Menyelesaikan permasalahan sumber-sumber keuangan yang berkaitan dengan akuntansi yang sebelumnya tidak ada sama sekali.
Dengan adanya layanan ini, para ibu mulai memahami bagaimana cara mencatat dengan baik sumber uang yang masuk dan keluar. Akuntansi ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan yang dihasilkan dan memisahkan modal awal dan keuntungan yang diperoleh agar tidak tercampur. , sehingga mereka bisa kembali mengelola dana awal olahan makanan laut tanpa harus mengeluarkan uang lagi untuk membeli bahan-bahan yang sudah habis. Tujuannya untuk membersihkan sisik ikan, selanjutnya ikan direndam dalam air yang diberi garam selama satu hari, kemudian dijemur selama dua hari hingga kering, kemudian dapat dikemas. 2.Mengelola sumber-sumber uang yang masih dalam bentuk sederhana seperti akuntansi. Diharapkan para ibu dapat melakukan pembukuan secara lengkap sehingga dapat mengetahui sumber uang yang masuk dan keluar.
Imam Fadli Saputra, 2020 “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi” Jurnal Manajemen Sistem Informasi. Saputra Imam, Fadli, 2020 “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi” Jurnal Manajemen Sistem Informasi.