Salah satu caranya adalah dengan memfasilitasi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan dunia kerja melalui program magang kerja lapangan di kantor perwakilan Bank Indonesia. Bab ini merupakan pembuka dan menjelaskan latar belakang program praktek kerja lapangan (FWP) dan tujuannya.
Definisi Bank Sentral
Perkembangan Bank Sentral di Nusantara
Dengan mengendalikan inflasi sesuai dengan kemampuan perekonomian, bank sentral diharapkan dapat mencapai tujuannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.
Bank Indonesia
Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan seluruh tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini. Status Bank Indonesia sebagai badan hukum publik dan badan hukum perdata ditentukan oleh undang-undang.
Status dan kedudukan khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat menjalankan peran dan bertindak sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien. Untuk mewujudkan visi, misi dan nilai-nilai strategis tersebut, Bank Indonesia telah menetapkan tujuan strategis jangka menengah dan panjang yaitu.
Struktur Organisasi
Anggota Direksi Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden kecuali mengundurkan diri, terbukti melakukan tindak pidana, tidak dapat hadir secara fisik dalam jangka waktu tiga (tiga) bulan berturut-turut tanpa alasan yang sah, dinyatakan pailit. atau ketidakmampuan untuk memenuhi kewajibannya, kewajiban kepada kreditur, atau ketidakhadiran tetap. Kantor Perwakilan BI Luar Negeri (KPwLN) kini tersebar di 4 negara yaitu New York, London, Tokyo, dan Singapura.
Sejarah KPwDN Provinsi Jawa Barat
Telah banyak dilakukan restrukturisasi dan reorganisasi di lingkungan Dinas Dalam Negeri Jawa Barat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat itu. Kantor Perwakilan Dalam Negeri Jawa Barat selama dua tahun terakhir menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia terbaik di Indonesia.
Visi, Misi dan Sasaran Strategis KPwDN BI Provinsi Jawa Barat 1. Visi
Misi
Sasaran Strategis
Struktur Organisasi KPwDN Provinsi Jawa Barat
Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi A. Divisi Advisory Ekonomi dan Keuangan
Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan Tabel 3.1 Tugas & Produk Tim Statistik
Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveillance
Divisi Pengembangan Ekonomi
- Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan
- Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM
- Tim PUR dan Operasional SP a. Unit Distribusi Uang
- Tim Pengawasan SP, PUR dan KI
Implementasi upaya fasilitasi peningkatan akses UKM terhadap sistem perbankan (misalnya melalui pembentukan model pinjaman, value chain financing, PPKD, pemeringkatan kredit). Memberikan informasi terkait UMKM (misalnya data profil UMKM, data survei UMKM Jenis Usaha Unggulan/data survei KPJU dan model kredit). Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-. Tugas Pokok Produk Utama RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS), Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI-ETP) dan Otomasi Terpusat Bank Indonesia Sistem Akuntansi (BI-SOSA).
Fungsi SP dan PUR Analis serta AI dan Perlindungan Konsumen Tabel 3.10 Tugas dan Produk SP, PUR AI dan Fungsi Analis Perlindungan.
Satuan Layanan dan Administrasi
ICO (Internal Control Officer) yang memiliki fungsi
Bertanggung jawab menilai hasil audit internal unit bisnis dan KPwDN dibawahnya, dll.
PM (Performance Management), fungsi
Pembahasan
Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan
- Kegiatan di Divisi Advisory Ekonomi Keuangan 1. Tim Asesmen dan Survey
Tugasnya mengumpulkan/mengelola data dari berbagai sumber dalam bentuk statistik, yang kemudian dianalisis oleh tim penilai, kemudian tim penilai menghasilkan kajian. Tugas lainnya adalah pelaksanaan publikasi statistik ekonomi dan keuangan daerah secara berkala setiap bulan (misalnya statistik kredit, tabungan, deposito di daerah). Jajak pendapat harian dan jajak pendapat mingguan terhadap suatu hal, kemudian prakiraan dan bandingkan prakiraan tersebut dengan data inflasi yang dikumpulkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan berikutnya.
Contoh: Tim Data dan Statistik Ekonomi melakukan survei harga pada bulan Januari mengenai kenaikan harga cabai, kemudian membandingkannya dengan data BPS pada bulan berikutnya (Februari). Praktek kerja lapangan yang kami laksanakan pada hari Senin tanggal 16 Januari 2017 di Bank Indonesia KPW Jawa Barat mempunyai jadwal di Bagian Penasihat Ekonomi Keuangan, dimana sesi pertama materi oleh Bapak. Wahyu diberikan tentang tugas divisi dan hal-hal terkait. Setelah itu kami diberikan tugas kelompok (terdiri dari 5 orang) untuk melakukan kajian dengan tema pangan, kami memutuskan untuk mempelajari kenaikan signifikan harga cabai rawit merah yang terjadi di masyarakat Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. . ambil tempat.
Tim Data dan Statistik Ekonomi
- Kegiatan selama di SLA
- Operasional Sistem Pembayaran A. Prosedur Pelaksanan Kliring
Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan dan pemeliharaan, pengadaan barang dan jasa, termasuk perlengkapan kantor, alat tulis kantor (ATK) untuk satuan kerja. Pada hari ketiga, kami diberikan materi mengenai struktur organisasi beserta tugas pokoknya masing-masing serta produk yang berlaku di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 (UU BI), disebutkan bahwa tugas Bank Indonesia adalah mengatur dan memelihara kelancaran sistem pembayaran.
Dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal serta menunjang stabilitas sistem keuangan, sesuai dengan Pasal 16 UU BI, Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring antar bank yang dikenal dengan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau dikenal dengan SKNBI. Penyelenggaraan kliring BI diatur dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005 tentang Sistem Kliring Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/5/PBI/2010 tanggal 12 Maret 2010 (PBI SKNBI). . Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, SKNBI telah berperan penting dalam proses kegiatan transaksi pembayaran, khususnya dalam proses transaksi pembayaran, termasuk Retail Value Payment System (RVPS) atau transaksi bernilai kecil (retail), yaitu transaksi di bawah 100 juta. Rp.
Penyelenggara Kliring Lokal (PKL)
Jumlah Kantor Bank
Jumlah Transaksi
Persyaratan menjadi peserta SKNBI
Jam Operasional SKNBI a) Kliring Kredit
- Kegiatan Selama di Operasional SP
- Sistem Pengelolaan Uang Rupiah Tunai
Setelah itu, mesin RS digabungkan dan dirakit di masing-masing bank sesuai urutan kode bank yang ditentukan dan ditempatkan dalam kantong khusus berwarna merah yang bertuliskan nama bank, kemudian diserahkan kepada perwakilan dari bank untuk dikliring. Setelah itu, karena keterbatasan waktu salat Jumat, pengurusan pengembalian dana selesai. Kemudian dilanjutkan hingga serah terima pemotongan selesai, dilanjutkan dengan sosialisasi dan tanya jawab terkait pembersihan hingga pukul 17.00.
Tugas pokok pendistribusian uang adalah merencanakan, menghitung dan memelihara ketersediaan uang di suatu daerah agar ketersediaan uang dapat terpenuhi dengan baik di setiap subdaerah. Perencanaan dan penghitungan ketersediaan uang dilakukan setiap tahun dengan melihat beberapa faktor, seperti kondisi perekonomian suatu daerah, proyeksi 2-3 tahun sebelumnya. Untuk menjaga ketersediaan uang di suatu daerah, setiap KPw mempunyai gudang tempat menyimpan barang-barang berharga (Khazanah) antara lain uang tunai dalam jumlah besar dan uang tunai.
Melakukan penyediaan setoran bayaran bank
Contohnya: Wilayah Jawa Barat khususnya Bandung mempunyai salah satu ciri inflow yaitu pendapatan yang masuk ke suatu daerah lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran. Dimana dalam kegiatan tersebut mereka dapat melakukan Transaksi Mata Uang Antar Bank (TUKAP) untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya yang dapat dilihat melalui sistem BISIL. Pada pukul WIB, bank umum melaporkan rasio likuiditas keuangannya kepada Bank Indonesia KPw.
Hasil akhirnya adalah jika bank berada dalam keadaan kekurangan atau kekurangan likuiditas maka bank umum dapat meminta dana kepada bank umum lain atau dapat meminta kepada Bank Indonesia KPw untuk membantu memenuhi likuiditasnya dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi.
Penukaran
Penanggulangan uang palsu
Pengelolaan kas titipan
- Kegiatan saat di PUR
Pada umumnya Bank Indonesia hanya melakukan kegiatan pengelolaan dan penghitungan uang di departemen kas. Bank Indonesia mencetak uang rupiah di dalam negeri dengan menunjuk perusahaan pelat merah sebagai kontraktor pencetakan uang rupiah. Bank Indonesia menetapkan tanggal, bulan, dan tahun berlakunya uang rupiah yang dikeluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (tanggal pengeluaran tertera pada mata uang tersebut).
Bank Indonesia merupakan satu-satunya lembaga yang berhak mengedarkan uang rupiah di Indonesia, peredaran uang rupiah dibantu oleh berbagai pihak perbankan dan menggunakan uang tunai keliling. Bank Indonesia menarik dan menarik uang dalam kategori uang habis, banyak pemalsuan dan faktor lainnya. Pemusnahan uang rupiah yang diekspor pada bank Indonesia ini adalah uang UTLE atau uang tidak layak edar, seperti uang berlubang, uang usang, uang sobek (minimal 2/3 uang asli), dan uang palsu.
PALU ARIT
Uang yang dimusnahkan dihitung dan diganti dengan uang baru atau uang layak edar. Keenam tahapan kegiatan tersebut dilaksanakan oleh seluruh Bank Indonesia di pusat dan di setiap kantor perwakilan daerah.
CUT MEUTIA
MIRIP MATA UANG NEGARA LAIN (TIONGKOK)
PENCETAKAN UANG BARU MENYEBABKAN INFLASI Tidak benar bahwa pencetakan uang baru menyebakan inflasi
PENCETAKAN UANG YANG DILAKUKAN LEMBAGA SELAIN PERURI
- Tim Pengawasan SP, PUR dan Keuangan Inklusif
Yang dimaksud dengan “tidak dapat mencetak uang rupiah” adalah ketidakmampuan yang disebabkan oleh force majeure dan bencana sosial, seperti bencana alam, pemogokan, atau terjadinya suatu keadaan yang menyebabkan tidak terpenuhinya kewajiban mencetak uang rupiah, sehingga terputusnya pasokan Rupiah. mata uang. Yang dimaksud dengan “persyaratan pencetakan uang Rupiah yang telah disepakati sebelumnya antara Bank Indonesia dan Badan Usaha Milik Negara” meliputi persyaratan spesifikasi, harga, volume, dan jadwal. Secara struktural, Tim Pengawas SP, PUR dan KI berada di bawah Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Kas Rupee.
Misi Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, fleksibel dan andal dengan memperhatikan perluasan akses dan perlindungan konsumen.
Pengaturan (Regulator)
Pengawasan 3) Pengembangan
Perizinan
Penjatuhan Sanksi
- Fungsi Perizinan dan Pengawasan SP & PUR
Penyelenggaraan Transfer Dana
Koordinator pengelolaan dan pengawasan warkat debet di luar daerah (KPWD)
Kas Titipan
Setoran tunai yang ada dan dikuasai oleh KPwdn BI Jawa Barat berada di Sukabumi dan dioperasikan oleh Bank Jabar. Pengendalian setoran tunai dilakukan dengan memeriksa keamanan, transaksi dan kelayakan lokasi setoran tunai.
Jasa Pengelolaan Uang Rupiah (JPUR)
Kegiatan Penukaran Uang Valuta Asing (KUPVA)
- Fungsi Analisis SP, PUR, KI dan Perlindungan Konsumen
- Kegiatan Selama di Pengawasan SP, PUR & KI
Pembiayaan inklusif menurut BI KPWdn Jabar adalah sistem dan layanan keuangan yang dapat diakses dan disediakan oleh pihak-pihak di semua tingkatan. Dalam kasus yang jarang terjadi, edukasi diberikan untuk memberikan perlindungan konsumen terhadap perkembangan elektronifikasi dan inklusi keuangan sehingga tujuan ekonomi tercapai. Sasaran pelaksanaan LKD terkini yang dipantau KPwdn BI Jabar adalah agen Bank BRI dan Bank Mandiri, dimana kedua bank tersebut menjangkau 15.123 agen pada bulan September 2016.
Menurut KPwdn BI Jabar, ada dua pesantren yang kini menjadi agen proses LKD, yakni Pesantren Al-Masoem dan Pesantren Musbahunnur. Dengan adanya GPN, maka penyelenggaraan KPWdn BI KPWdn Jawa Barat termasuk sistem keuangan dapat dipermudah khususnya untuk Bandung Smart Card (BSC). Kegiatan dilakukan dengan melakukan diskusi, pembelajaran dan berbagi informasi kegiatan dengan tim pemantau sistem pembayaran, PUR, KI.
KESIMPULAN
Berdasarkan pengalaman praktek lapangan di wilayah KPw BI Jawa Barat, penulis memperkenalkan diri kepada 5 (lima) departemen yang ada di kantor tersebut, antara lain Departemen Pengkajian dan Perekonomian Keuangan (DAEK), Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran (SP), unit pelayanan dan administrasi. (SLA), Tim Pengelola Uang Rupee (PUR) dan Tim Pengendali SP, PUR & Inklusif. Beberapa departemen juga memberikan tugas khusus bagi peserta kerja lapangan, seperti menulis makalah, menyortir hasil survei, dan juga berpartisipasi dalam praktik operasional sehari-hari.