• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi D3 Keperawatan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Program Studi D3 Keperawatan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2021 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI

HERNIA INGUINALISDALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN (NYERI AKUT)

Puspita Hana Larasati1 Meri Oktaviani, S.Kep.,NS.,M.Kep.2

1Mahasiswa Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

2Dosen Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email :[email protected]

ABSTRAK

Laparatomiadalah merupakan salah satu prosedur pembedahan mayor, dengan melakukan penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen untuk mendapatkan bagian organ abdomen yang mengalami masalah (perdarahan, perforasi, kanker, dan obstruksi). Hernia Inguinalis adalah Hernia yang melalui annulus Inguinalis internus yang terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior menyusun kanalis inguinalis dan keluar dari rongga perut melalui anulus Inguinalis eksternus Tindakan keperawatan yang dapat diberikan pada pasien nyeri akut post pembedahan Laparatomi Hernia Inguinalisadalah terapi hand massageuntuk mengurangi tingkat nyeri, Desain penelitian ini quasi eksperimen rancangan pre and post test without control.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas terapi Hand Massage pada pasien postoperasiLaparatomi Hernia Inguinalis. TerapiHand Massage dapat melancarkan sirkulasi yang akan memberikan perasan rileks pada pasien Post operasi Laparatomi Hernia Inguinalis sehingga tingkat nyeri bisa menurun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah satu orang pasien denganpostoperasiLaparatomi Hernia Inguinalis di ruang Cempaka 2 RSUD Karanganyar. Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post operasi Laparatomi Hernia Inguinalis dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut yang dilakukan tindakan keperawatan terapi Hand Massage selama 3 hari didapatkan hasil terjadi penurunan tingkat nyeri dari skala 5 ke skala 1.

Kata kunci: Laparatomi, Hernia Inguinalis, Terapi Hand Massage

(2)

Nursing Study Program D3 University of Kusuma Husada Surakarta 2021 NURSING IN PATIENTS POST OPERATION OF INGUINAL HERNIA

LAPARATOMY IN THE FULFILLMENT OF SAFETY NEEDS AND COMFORTABLE (ACCUTE PAIN)

Puspita Hana Larasati1 Meri Oktaviani, S.Kep.,NS.,M.Kep.2

1Student of Nursing Study Program Diploma Three University of Kusuma Husada Surakart

2Lecturer of the Nursing Study Program Diploma Three, University of Kusuma Husada Surakarta

Email :[email protected] ABSTRACT

Laparotomy is one of the major surgical procedures, by making incisions in the layers of the abdominal wall to obtain the part of the abdominal organs that are experiencing problems (bleeding, perforation, cancer, and obstruction).

Inguinal hernia is a hernia that passes through the internal inguinal annulus which is located lateral to the inferior epigastric vasa, composes the inguinal canal and exits the abdominal cavity through the external inguinal ring.

Nursing actions that can be given to acute pain patients after laparotomy for inguinal hernia surgery are hand massage therapy to reduce pain levels. The design of this study was a quasi-experimental pre and post test without control.

The purpose of this study is to know the effectiveness of Hand Massage therapy in postoperative inguinal hernia laparotomy patients. Hand Massage therapy can improve circulation which will provide a relaxed feeling in post- operative inguinal hernia laparotomy patients so that pain levels can decrease.

This type of research is descriptive using a case study approach. The subject in this case study was one patient with postoperative laparotomy for inguinal hernia in Cempaka 2 RSUD Karanganyar. The results of the study indicated that the management of nursing care in postoperative Inguinal Hernia Laparotomy patients in meeting the need for security and comfort with acute pain nursing problems carried out by nursing actions with Hand Massage therapy for 3 days, the results showed a decrease in pain levels from a scale of 5 to a scale of 1.

Key words: Laparotomy, Inguinal Hernia, Hand Massage therapy

(3)

PENDAHULUAN

Laparatomi merupakan bentuk tindakan medis berupa pembedahan mayor meliputi penyayatan pada dinding abdomen guna mendapatkan bagian organ yang mengalami masalah dan mengangkat atau memperbaiki organ yang bermasalah (Hemoragi, perforasi, kanker dan obstruksi (Anggraeni, 2018) Hernia inguinalis adalah Hernia yang melalui annulus inguinalis internus yang terletak disebelah lateral vasa epigastrika inferior menyusun kanalis inguinalis dan keluar dari rongga perut melalui anulus inguinalis eksternus (Mansjoer, 2011).

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 menguraikan bahwa pasien Laparatomi di dunia meningkat setiap tahunnya sebesar 10 %, dengan angka jumlah pasien Laparatomi mencapai peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2017, terdapat 90 juta pasien operasi Laparatomidi seluruh rumah sakit di dunia dan pada tahun 2018 diperkirakan meningkat 98 juta pasien post operasi Laparatomi,di

menempati peringkat ke 5 tercatat jumlah keseluruhan tindakan operasi, terdapat 1,2 juta jiwa dan diperkirakan 42% diantaranya merupakan tindakan pembedahan Laparatomi (Rekam Medis RS.Dr. Reksodiwiryo, 2013).

Di Provinsi Jawa Tengah menurut hasil analisa laporan kinerja RSUD Dr. Moewardi 2017, diperoleh data mortalitas kasus Laparatomi menduduki posisi ke 4 dari sepuluh besar penyakit penyebab kematian, angka kejadian Post Laparatomi merupakan salah satu dari 10 besar kasus terbanyak di RSUD Dr.

Moewardi.di Provinsi Jawa Tengah.

Tindakan pembedahan mengakibatkan timbulnya luka pada bagian tubuh pasien sehingga menimbulkan rasa nyeri. Nyeri dapat memperpanjang masa penyembuhan karena akan mengganggu kembalinya aktivitas pasien (Dictara, dkk. 2018).

Penatalaksanaan manajemen nyeri Post Laparatomi dapat dilakukan dengan teknik farmakologis dan non farmakologis, teknik farmakologis dapat dilakukan dengan cara terapi obat yang telah diresepkan dokter menyebabkan tubuh mengeluarkan endorphin dan neurotransmiter lain

(4)

Indonesia tahun 2018Laparatomi (Padila, 2012). Teknik non farmakologis untuk mengurangi tingkat nyeri meliputi teknik relaksasi nafas dalam, kompres panas dan dingin, distraksi, relaksasi, imajinasi terbimbing, hipnosis, akupuntur, umpan balik biologis, dan hand massage(Andarmoyo, 2013).

Dalam mengurangi nyeri pada pasienPostoperasiLaparatomisalah satu teknik yang dapat digunakan adalah pemberian tindakan Hand Massage, tindakan Hand massage adalah tindakan berupa pijatan tangan yang memberikan stimulus dibawah jaringan kulit dengan memberikan sentuhan dan tekanan yang lembut untuk memberikan rasa nyaman. Stimulasi kulit akan merangsang serat-serat non nosiseptif yang berdiameter besar untuk menutup gerbang bagi serat- serat berdiameter kecil yang menghantarkan nyeri sehingga dapat dikurangi. Tujuan terapi Hand Massage adalah menurunkan skala nyeri dengan dilakukan pijat tangan berpengaruh karena pijat tangan mempunyai peranan penting dalam mengurangi rasa nyeri dengan cara memberikan stimulus sensasi pijat

yang menghambat nyeri.

Serotonin, dan hormon Dopamin meningkat, dengan meningkatnya hormon tersebut sehingga aktifitas saraf simpatis menurun dan tubuh klien lebih terasa rilek (Afianti dan Mardhiyah, 2017).

Berdasarkan latar belakang yang telah telah dipaparkan maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Keperwatan yang akan dituangkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul "Asuhan Keperawatan Pasien Post Operasi Laparatomi Hernia Inguinalis dalam Pemenuhan Kebutuhan Aman dan Nyaman (Nyeri Akut) ".

METODE PENELITIAN

Metode studi kasus ini mengguanaka metode wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi pada pasien dengan Post operasi Laparatomi Hernia Inguinalis dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman (nyeri akut). Studi kasus ini untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada pasien dengan Post operasi Laparatomi Hernia Inguinalis dalam kebutuhan rasa aman dan nyaman (nyeri akut) Subjek studi kasus yang

(5)

sehingga hormonEndorpin, hormon pasien Post operasi Laparatomi Hernia Inguinalis. Fokus studi kasus ini adalah pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman (nyeri akut).

masalah nyeri akut dapat di atasi dengan pemberian terapi hand massage. Studi kasus ini dilaksanakan di bangsal bedah Cempaka 2 RSUD Karanganyar dan dilaksanakan selama 1 minggu dimulai pada tanggal 21 Februari 2021 sampai 27 Februari 2021, etika studi kasus yang penulis gunakan adalah Informed Consent, Anonimity, danConfidentialy.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengkajian tanggal 22 Februari 2021, keluhan Tn.M adalah nyeri akut di area jahitan luka operasi, Pengkajian ini didukung dengan menentukan data Subjektif dan Objektif pada pasien.

Berdasarkan hasil studi, diketahui pada saat pengkajian data Subjektif, pasien mengeluhkan nyeri setelah dilakukan operasi Laparatomi Hernia Inguinalis dengan diagnosa medis hernia inguinalis nyeri disertai pegal pada daerah punggung, dengan pengakajian nyeri P : luka operasi, Q : nyeri seperti tertusuk tusuk, R :

digunakan pada studi kasus ini adalah T : nyeri dirasakan hilang timbul.

Berdasarkan hasil data Objektif, didapatkan hasil pasien tampak merimgis menahan nyeri, dan gelisah pasien nampak gelisah dan nampak membatasi gerakannya karena nyeri yang di rasakan.Tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 20x/menit, suhu 36  C. Hasil pemeriksaan fisik pada didapatkan adanya nyeri tekan di abdomen di kuadran kanan bawah dan balutan di lipatan paha dengan panjang kurang lebih 2 cm.

Setelah dilakukan analisa berdasarakan hasil pengkajian dari data subjektif dan objektif didapatkan diagnosa keperawatan utama yang diangkat adalah nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur operasi) ditandai dengan pasien mengeluh nyeri dan tampak meringis (D.0077) (PPNI,2017).

Setelah menentukan diagnosa keperawatan, kriteria hasil yang ingin di capai menurut SLKI adalah tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil keluhan nyeri menurun dari nyeri sedang sampai nyeri ringan, meringis menurun, gelisah menurun, frekuensi

(6)

membaik, tekanan darah membaik, nafsu makan membaik, pola tidurnyeri dirasakan di kaki selakangan kanan (lateral dextra) , S : Skala :5

dengan intervensi nyeri observasi (observasi karateristik, Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri), teraupetik (berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri dengan terapi Hand Massage), edukasi (jelaskan strategi meredakan nyeri), kolaborasi (pemberian analgetik berupa Cefritaxone 1 gram / 12, dan Ketorolax 1ml / 8 jam ). Penulis melakukan Implementasi berdasarkan dari perencanaan yang

telah di susun dengan

memperhatikan tujuan dan kriteria hasil yang telah di tetapkan.

implementasi dilakukan selama 3x24 pada tanggal 22 februari 2021 sampai 24 februari 2021 pada asuhan keperawatan Tn. M dengan gangguan nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (prosedur pembedahan dibuktikan dengan pasien mengeluh nyeri dan meringis dan adanya nyeri tekan abdomen. Pasien dilakukan tindakan manajemen nyeri selama 3 hari

berturut turut dengan tindakan utama yang diberikan adalah terapi Hand Massage. Penelitian ini menunjukan adanya perubahan tingkat nyeri pada pasien Post operasi Laparatomi Hernia Inguinalis setelah dilakukan terapi Hand Massage(PPNI,2017).

Tindakan Keperawatan pada Tn.

M dilakukan pengelolaan asuhan keperawatan selama 3x24 jam di ruang Cempaka 2 RSUD Karanganyar Hasil evaluasi yang sudah di dapatkan pada masalah utama nyeri akut pada Tn.M teratasi karena terdapat penurunan skala nyeri Post operasi laparatomi Hernia Inguinalis pada setelah dilakukan terapi Hand Massage 1x/24 jam dengan alokasi waktu selama 3x24 jam.

Data subyektif pasien didapatkan pasien mengatakan nyeri berkurang, dengan pengkajian nyeri nyeri P : luka operasi, Q : nyeri seperti tertusuk tusuk, R:selakangan kanan S:1, T:hanya dirasakan ketika berjalan.

Dataobyektif pasien didapatkan pasien nampak gelisah menurun dengan Tekanan darah: 120/90 mmhg, N: 92 x/menit, S:36,20C, RR; 24x/menit, pengkajian skala nyeri terjadi penurunan skala skala nyeri dari 5 ke skala 1 hal ini menunjukan adanya perubahan yang signifikan dari kriteria

(7)

nyeri sedang menjadi nyeri ringan, sehingga terbukti bahwa terapi Hand Massage yang dilakukan efektif dalam menangani masalah utama pada pasien yaitu nyeri akut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil studi kasus yang dilakukan mengenai tindakan nonfarmakologis terapi hand massage pada pasien post operasi Laparatomi Hernia Inguinalis dalam pemenuhan kebyutuhan rasa aman dan nyaman (nyeri akut) di bangsal

bedah Cempaka 2 RSUD

Karanganyar dapat disimpulakan bahwa terapi Hand Massage efektif terhadap penunurun tingkat nyeri pada pasienpostoperasiLaparatomi

SARAN

Hasil studi kasus ini dapat berguna untuk mengembangkan ilmu keperawatan dalam melakukan perencanaan keperawatan dengan tindakan terapi Hand Massage untuk menurunkan tingkat nyeri pasienpost operasiLaparatomi

DAFTAR PUSTAKA

1. Anggraeni, Reni, 2018. Pengaruh penyuluhan manfaat mobilisasi dini terhadap pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien pasca

pembedahan laparatomi hernia inguinalis

2. Mansjoer, Arif, dkk. (2011) Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

33. Rekam Medis RS.Dr. Reksodiwiryo Padang, 2018 Saputra, 2013.

Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia

34. Dictara, dkk.2018. Efektivitas Pemberian Nutrisi Adekuat Dalam Penyembuhan luka Pasca laparatomi hernia inguinalis. Jurnal universitas lampung. Volume 7. nomor2 diakses pada tanggal 11 februari 2019

35. Padila.2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika

36. Andarmoyo, Sulistyo. 2013. Konsep dan Keperawatan Nyeri.

Yogyakarta. Aruz Media

37. Afianti, N., & Mardhiyah, A. (2017).

Pengaruh Foot Massage terhadap Kualitas Tidur Pasien di Ruang ICU.

Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 5(1). doi:https://doi.org/10.24198/jk p.v5i1.353

38. PPNI (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik .Edisi 1.

Jakarta Dewan Pengurus Pusat PPNI.

39. PPNI (2017). Standar Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik .Edisi 1.

Jakarta Dewan Pengurus Pusat PPNI.

(8)
(9)

Referensi

Dokumen terkait

memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan post operasi

KESIMPULAN DAN SARAN Pengelolaan asuhan keperawatan pasien post laparatomi dengan peritonitis dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut

Hasil studi kasus ini menunjukkan, bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post operasi cholelithiasis dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman nyeri dengan masalah

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien pasca operasi fraktur dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah keperawatan Nyeri Akut yang

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien ibu hamil dengan hipertensi dalam kehamilan dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman : nyeri dengan masalah

Tujuan dilakukan studi kasus ini adalah mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien post operasi fraktur dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan penerapan terapi musik

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien osteosarcoma dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman dengan nyeri yang dilakukan tindakan

KESIMPULAN DAN SARAN Setelah dilakukan pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post operasi fraktur femur dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman: nyeri dengan pemberian tindakan