• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada Surakarta 2021

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN CEDERA KEPALA RINGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AMAN DAN NYAMAN

Dinasti Alifananda1, Setiyawan2

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

[email protected] [email protected]

ABSTRAK

Cedera kepala merupakan cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan dibawahnya serta pembuluh di kepala sehingga mengakibatkan perubahan tingkat kesadaran serta peningkatan Tekanan Intra kranial (TIK). Salah satu tanda adanya peningkatan tekanan intrakranial adalah nyeri akut. Pasien cedera kepala dengan nyeri akut perlu diberikan terapi mendengarkan asmaul husna untuk menurunkan rasa nyeri. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pasien cedera kepala ringan dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman.

Studi kasus ini menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi pada pasien yang mengalami cedera kepala ringan. Subjek studi kasus ini adalah satu orang pasien dengan cedera kepala ringan yang mengalami nyeri kepala di ruang IGD RS DKT Slamet Riyadi Surakarta. Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut yang dilakukan tindakan keperawatan terapi mendengarkan asmaul husna selama 15 menit didapatkan hasil terjadi penurunan skala nyeri dari skala 5 menjadi skala 3. Kesimpulan bahwa pemberian terapi mendengarkan asmaul husna efektif diberikan pada pasien cedera kepala ringan dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman.

Kata Kunci : Cedera Kepala Ringan, kebutuhan aman dan nyaman, asmaul husna

(2)

Nursing Study Program Diploma Three Faculty of Health Sciences University of Kusuma Husada Surakarta 2021

NURSING OF MILD HEAD INJURY PATIENTS IN THE FULFILLMENT OF SAFE AND CONVENIENT NEEDS

Dinasti Alifananda1, Setiyawan2

Nursing Study Program, Diploma Three Program, University of Kusuma Husada Surakarta

[email protected] [email protected]

ABSTRACT

Head injury is an injury that occurs to the scalp, skull, brain, and underlying tissues and vessels in the head, resulting in changes in the level of consciousness and an increase in intracranial pressure (ICP). One of the signs of increased intracranial pressure is acute pain. Head injury patients with acute pain need to be given Asmaul Husna listening therapy to reduce pain. The purpose of this case study is to find out the description of nursing for mild head injury patients in meeting the needs of safety and comfort.

This case study used interview, observation and documentation methods in patients with minor head injuries. The subject of this case study was a patient with a mild head injury who experienced headaches in the emergency room at Slamet Riyadi Hospital, Surakarta. The results of the study showed that the management of nursing for patients in meeting the needs of safe and comfortable with acute pain nursing problems carried out by nursing actions listening to Asmaul Husna for 15 minutes showed a decrease in the pain scale from a scale of 5 to a scale of 3. The conclusion is that the provision of Asmaul Husna is effective to be given to patients with mild head injuries in meeting the needs of safety and comfort.

Key words : MildHead Injury, safe and comfortable needs, Asmaul Husna

(3)

PENDAHULUAN

Cedera kepala merupakan istilah luas yang menggambarkan sejumlah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan dibawahnya serta pembuluh di kepala Haryono & Utami, (2019).

Health Organization (WHO) tahun 2018 melaporkan kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab kematian utama manusia dalam rentang usia 5 hingga 29 tahun.

Setiap tahun tercatat 1,35 juta orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas diseluruh dunia dengan jumlah kematian 100.000 orang (WHO,2018).

Insiden cedera kepala di indonesia pada tahun 2018 ditemukan 11,9% dari keseluruhan penduduk yang mengalami cedera setahun terakhir. Prevelensi cedera kepala di provinsi Jawa Tengah menunjukkan sebesar 7,7% yang disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor 40,1%. Cedera kepala mayoritas dialami oleh kelompok umur dewasa yaitu sebesar 11,3%

(Riskesdas, 2018).

Pasien dengan cedera kepala akan mengalami peningkatan

tekanan intrakranial yang di sebabkan karena serebri maupun perdarahan di otak. Salah satu tanda adanya peningkatan tekanan intrakranial adalah nyeri akut. Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berinteraksi ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan (Anggraini, 2019).

Penatalaksanaan pasien cedera kepala ringan dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi.

Salah satu bentuk penatalaksanaan nyeri secara non farmakologi adalah teknik distraksi. Pada mekanisme distraksi, terjadi penurunan perhatian atau persepsi terhadap nyeri dengan memfokuskan perhatian pasien pada stimulasi lain atau menjauhkan pikiran terhadap nyeri. Salah satu bentuk distraksi untuk mengatasi nyeri adalah distraksi pendengaran dengan memberikan suara yang mengandung unsur spiritual antara lain dengan mendengarkan asmaul husna (Kartika, 2010).

(4)

Pemberian terapi mendengarkan asmaul husna pada pasien cedera kepala ringan lebih efektif dikarenakan dapat mengurangi nyeri sehingga saat pasien mendengarkan terapi asmaul husna otak akan memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa nyaman (Lukman, 2012). Jadi penulis melakukan studi kasus mengenai pemberian terapi mendengarkan asmaul husna pada pasien cedera kepala ringan dengan keluhan nyeri kepala. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian terapi mendengarkan asmaul husna pada pasien cedera kepala ringan di RS DKT Slamet Riyadi Surakarta.

METODE

Subjek studi kasus merupakan satu pasien cedera kepala ringan di IGD RS DKT Slamet Riyadi Surakarta dengan keluhan nyeri pada kepala. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi kasus ini adalah dengan wawancara, dokumentasi dan lembar observasi sebelum dan sesudah nilai skala nyeri dari intervensi mendengarkan

asmaul husna yang dilakukan selama 15 menit. Alat yang digunakan untuk mengukur skala nyeri yaitu NRS (Numeric Rating Scale).

HASIL

Responden studi kasus ini merupakan pasien cedera kepala ringan berusia 24 tahun post dipukul suami dan terbentur benda tumpul.

Berdasarkan hasil observasi dilakukan terapi mendengarkan asmaul husna yang dilakukan selama 15 menit saat di ruang IGD didapatkan hasil bahwa pasien mengatakan nyeri berkurang dari skala 5 menjadi 3 dengan pengkajian PQRST P: pasien mengatakan nyeri post dipukul suami dan terbentur benda tumpul, Q: pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk-tusuk berkurang, R: pasien mengatakan nyeri pada mata sebelah kiri dan telinga sebelah kiri bengkak, S : skala nyeri 3, T: pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang.

PEMBAHASAN

Hasil studi kasus ini didapatkan bahwa terdapat perubahan sebelum dan sesudah

(5)

intervensi pemberian terapi mendengarkan asmaul husna kepada pasien cedera kepala ringan post dipukul suami dan terbentur benda tumpul. Hasil dari pemberian intervensi menyatakan bahwa didapatkan penurunan skala nyeri yaitu dari skala 5 menjadi skala 3 yang dilakukan selama 15 menit pemberian terapi mendengarkan asmaul husna. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

(Lukman 2012) bahwa

mendengarkan Asmaul Husna ini otak akan bekerja. Ketika otak mendapat rangsangan dari luar, maka otak akan memproduksi zat kimia yang akan memberi rasa nyaman yaitu neuropeptida. Setelah otak memproduksi zat tersebut, maka zat ini akan menyangkut dan diserap didalam tubuh yang kemudian akan memberi umpan balik berupa kenikmatan atau kenyamanan.

Selain itu juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Afrianti, dkk (2015) bahwa pemberian terapi mendengarkan asmaul husna kepada pasien cedera kepala ringan dapat memberikan efek positif melalui mekanisme

pengalihan perhatian terhadap nyeri, memberikan perasaan nyaman, merangsang endorphin dan menyebabkan perasaan tenang.

Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa intervensi pemberian terapi mendengarkan asmaul husna efektif diberikan pada pasien cedera kepala ringan dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Hasil Studi Kasus ini menunjukkan bahwa pemberian terapi mendengarkan asmaul husna pada pasien cedera kepala ringan efektif terhadap penurunan skala nyeri. Keefektifan ini ditunjukkan dengan adanya perubahan nilai skala nyeri sebelum dan sesudah dilakukan intervensi terapi mendengarkan asmaul husna yang dilakukan selama 15 menit di ruang IGD, sebelum dilakukan intervensi nilai skala nyeri 5 dan setelah dilakukan intervensi nilai skala nyeri menurun menjadi 3.

Saran

Diharapkan intervensi pemberian terapi mendengarkan

(6)

asmaul husna dapat digunakan pada pasien cedera kepala ringan dalam kebutuhan aman dan nyaman.

DAFTAR PUSTAKA

Afrianti, Ganya, Sri Utami. (2015).

Efektifitas Mendengarkan Asmaul Husna Terhadap Pnurunan Nyeri Kepala Pada Pasien Cedera Kepala.

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.

Anggraini. (2019). Proses Keperawatan Penerapan Konsep Dan Pengertian Cedera Kepala: Jakarta.

Haryono & Utami. (2019).

Keperawatan Medikal Bedah 2. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Kartika, I, R. (2010). Pengaruh Mendengarkan Murrotal AL- Quran Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pasien Pasca Operasi Apendiksitis. Skripsi tidak dipublikasi.

Lukman. (2012). Pengaruh Intervensi Dzikir Asmaul Husna Terhadap Tingkat Kecemasan Klien Sindrom Koroner Akut Di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Program Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran.

Riset Kesehatan Dasar

(RISKEDAS). (2018).

Jakarta.

World Organization Health (WHO).

(2018). Cedera Kepala Ringan. New York.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman dengan tindakan relaksasi otot progresif selama 3

KESIMPULAN DAN SARAN Pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien hipertensi dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut dan dilakukan tindakan

Kesimpulan Pengelolaan asuhan keperawatan pasien abdominal pain indikasi hepatitis B dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman : nyeri dengan masalah keperawatan nyeri akut yang

Hasil studi menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien ibu hamil dengan hipertensi dalam kehamilan dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman : nyeri dengan masalah

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien post operasi hernia dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman yang dilakukan tindakan keperawatan terapi

5 pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien cedera kepala ringan dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan masalah nyeri akut yang dilakukan tindakan terapi kombinasi slow

METODE Rancangan studi kasus ini mengevaluasi tingkat nyeri pada pasien fraktur dalam pemenuhan kebutuhan aman dan nyaman : nyeri dengan masalah nyeri akut yang dilakukan tindakan

Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pengelolaan asuhan keperawatan pada pasien diare dalam pemenuhan kebutuhan aman nyaman dengan masalah keperawatan ansietas yang dilakukan tindakan