• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI GIZI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI GIZI "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Pertayaan Penelitian

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

  • Bagi Instansti Kesehatan
  • Bagi Sekolah
  • Bagi Penulis
  • Bagi Peneliti Lain

Ruang Lingkup

TINJAUAN PUSTAKA

Anemia

  • Pengertian anemia
  • Penyebab Anemia
  • Mekanisme anemia
  • Cara Penentuan Anemia

Rendahnya asupan zat besi dalam makanan sehari-hari dan kurangnya sumber makanan yang mengandung protein dan vitamin C. Zat besi merupakan unsur penting dalam tubuh dan dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah.

Remaja

  • Pengertian Remaja
  • Gizi remaja

Ibu hamil pada trimester awal Ibu hamil pada trimester kedua Ibu hamil pada trimester ketiga Bayi baru lahir. Pada usia ini remaja perlu mengetahui informasi kesehatan reproduksi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan pernikahan dan keluarga, seperti perawatan kehamilan dan pencegahan PMS.

Asupan Zat besi

  • Pengertian Zat Besi
  • Kebutuhan protein dalam tubuh

Menurut hasil penelitian tahun 2013 oleh Ningrum et al., terdapat keterkaitan antara konsumsi makanan yang mengandung zat besi dengan kejadian anemia. Selain tinggi zat besi, penyerapan zat besi dari sumber makanan tersebut memiliki tingkat penyerapan 0-30%. Seiring dengan kebiasaan mengkonsumsi makanan yang dapat mengganggu penyerapan zat besi (seperti kopi dan teh).

Kurangnya asupan protein berarti penyerapan zat besi terhambat, hal ini dapat menyebabkan kekurangan zat besi. Selain itu vitamin C pada tubuh anak muda harus tercukupi, karena vitamin C bersifat reduktor, sehingga di dalam usus zat besi (Fe) akan dipertahankan dalam bentuk ferro sehingga lebih mudah diserap (Briawan, 2012).

Asupan vitamin C

Asupan zat besi, protein dan vitamin C dapat diukur dengan salah satu metode survei konsumsi pangan untuk mengetahui kebiasaan makan dan menggambarkan tingkat kecukupan pangan dan gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga dan individu, serta faktor-faktor yang mempengaruhi. konsumsi makanan (Par'i, 2013). Prinsip metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi dalam 24 jam terakhir. Perlu diketahui bahwa dengan pengembalian 24 jam, data yang diperoleh cenderung bersifat kualitatif.

Petugas mewawancarai atau menanyai kembali dan mencatat semua makanan seukuran rumah tangga yang dikonsumsi responden dalam waktu 24 jam. Makanan yang dikonsumsi dapat dihitung menggunakan alat ini atau dengan menimbang langsung sampel makanan yang akan dimakan, disertai informasi komposisi makanan jadi.

Pengetahuan tentang anemia

Flat-slope syndrome, yaitu kecenderungan responden kurus melaporkan bahwa mereka mengkonsumsi lebih banyak, dan responden obesitas melaporkan bahwa mereka mengkonsumsi lebih sedikit lemak. Pengalaman sebagai sumber pengetahuan merupakan cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu. Hasil penelitian Widiasih (2013) di MA Salfiyah Simbang Kulon, dari 75 responden yang memiliki pengetahuan tentang anemia, sebanyak 27,2% memiliki kadar hemoglobin yang tidak normal, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan kadar hemoglobin.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Ikhmawati 2013 bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kejadian anemia, penelitian ini juga sesuai dengan Damayanti 2012 bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kadar hemoglobin di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Caturivantiningtivas (2015) yang mengatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP N 1 Gatak Jawa Tengah dengan persentase hasil sebagai banyak. sebanyak 106 responden dengan pengetahuan baik, dan 74 responden dengan pengetahuan kurang baik dari sampel 108 responden.

Pendidikan ibu

Adat dan tradisi dilakukan oleh masyarakat dengan penalaran apakah yang dilakukan itu baik atau buruk. Menurut hasil penelitian Ningrum et al tahun 2013, pengetahuan dan pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan anemia di SMP N 1 Gatak Jawa Tengah.

Keanekaragaman makanan

Kebiasaan minum teh dan kopi

Pola Menstruasi

Adanya parasit dalam tubuh

KERANGKA PENELITIAN

  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep
  • Uji Hipotesis
  • Definisi Operasional

Ada hubungan antara asupan zat besi dengan kejadian anemia (p = 0,001) pada remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018. Ada hubungan antara asupan vitamin C dengan kejadian anemia (p = 0,002) pada remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur Tahun 2018. Hubungan asupan zat besi, protein dan vitamin C dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018.

HUBUNGAN ASUPAN BESI, PROTEIN DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA WANITA DI SMK YAMAS JAKARTA, 2018.

Gambar 2 Kerangka konsep  3.3 Uji Hipotesis
Gambar 2 Kerangka konsep 3.3 Uji Hipotesis

METODELOGI PENELITIAN

Jenis dan desain penelitian

Dalam desain penelitian ini, peneliti mengumpulkan data sekaligus untuk menentukan variabel bebas dan terikat dalam populasi. Rancangan penelitian ini dipilih berdasarkan tujuan penelitian yang ingin mengetahui hubungan yang bertujuan untuk mengetahui asupan zat besi, protein dan vitamin C dengan prevalensi anemia pada siswa remaja di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018. .Penelitian cross-sectional adalah penelitian untuk mempelajari dinamika hubungan antara faktor risiko dan efeknya dengan menggunakan pendekatan, observasi atau pengumpulan data pada satu waktu (point time approach).

Tempat dan waktu penelitian

Subjek penelitian

  • Populasi dan Sampel

Minimal sampel dalam penelitian ini adalah 52, peneliti mengambil 74 orang yang bersedia menjadi responden dan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi responden.

Instrumen penelitian

Prosedur pengumpulan data

  • Tahap Persiapan
  • Tahap pelaksanaan

Melakukan wawancara asupan gizi dengan menggunakan Food Recall Questionnaire 2x24 jam selama satu hari libur dan satu hari sekolah. Pada saat wawancara food recall, dibantu buku foto makanan yang dikembangkan oleh Balitbangkes RI tahun 2014. Hasil wawancara tersebut dikonversikan ke dalam ukuran rumah tangga (URT) dan gram per hari, kemudian dimasukkan ke dalam program nutrisurvey dan diperoleh hasilnya analisis asupan gizi/hari.

Wawancara recall dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh 4 pencacah yang setuju untuk membacakan hasil recall responden.

Analisis data

  • Analisa Univariat
  • Analisa bivariat

Jika didapatkan nilai p<0,05, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dan jika didapatkan nilai p > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Etika penelitian

Berdasarkan hasil analisis bivariat yang ditunjukkan pada Tabel 13, dari 3 variabel bebas terdapat hubungan yang sangat bermakna antara asupan zat besi, protein dan vitamin C dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur. Berdasarkan penelitian tentang hubungan asupan zat besi, protein dan vitamin C dengan anemia pada remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Ada hubungan asupan protein dengan kejadian anemia (p=0,002) pada remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur, 2018.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP N 1 Gatak Kabupaten Sukoharjo. Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk penyusunan disertasi tentang “Hubungan Asupan Zat Besi, Protein dan Vitamin C Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Di SMK Yamas Jakarta Tahun 2018”.

HASIL, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Hasil

  • Gambaran Lokasi Penelitian
  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Analisis univariat pada penelitian ini menggambarkan frekuensi yang terdiri dari masing-masing variabel yaitu variabel bebas yang terdiri dari asupan zat besi, protein dan vitamin C. Responden dalam penelitian ini adalah remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018 sebanyak 86 responden dari kelas X dan kelas XI. Dari hasil Tabel 10 distribusi frekuensi asupan zat besi sebanyak 36 orang (48,6%) yang memiliki asupan zat besi cukup, serta orang dengan asupan zat besi kurang.

Berdasarkan hasil Tabel 12, distribusi frekuensi berdasarkan asupan vitamin C adalah sebanyak 37 (50%) orang dengan asupan cukup, dan 37 (50%) orang dengan asupan vitamin C kurang. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui untuk mengukur hubungan antara variabel bebas yaitu asupan zat besi, protein dan vitamin C, dan variabel terikat yaitu prevalensi anemia pada remaja putri.

Pembahasan

Pada umumnya penyebab anemia adalah kurangnya nutrisi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari, hal ini menyebabkan tubuh kekurangan zat besi, sehingga tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah yang sehat. Menurut uji statistik dengan menggunakan chi-square, terdapat hubungan asupan zat besi dengan kejadian anemia di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2008 yang berarti asupan zat besi siswi kurang dari kebutuhan. Penelitian ini juga sejalan dengan hasil Khatimah (2017) yang menyatakan bahwa ada hubungan asupan zat besi dengan kadar hemoglobin dengan nilai (p value = 0,002) di SMAN 1 Surakarta sebanyak 11 orang memiliki asupan zat besi kurang. dengan nilai hemoglobin di bawah normal (<12 g/dl) atau dikategorikan anemia dan hanya 2 siswi yang asupan zat besinya cukup yang mengalami anemia.

Anemia berkembang secara bertahap seiring kondisi mulai menurunnya kadar zat besi dalam darah, seiring asupan zat besi yang terus berlanjut maka akan terjadi anemia defisiensi besi (Rahmi, 2014). Asupan zat besi yang kurang juga disebabkan oleh siswi SMK Yamas yang tidak meminum pil penambah darah yang disediakan oleh puskesmas setempat.

Keterbatasan Penelitian

Hubungan antara asupan energi, protein, zat besi dan pola menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri menurut tingkat pendidikan di wilayah Kebumen. Hubungan kadar protein, zat besi dan vitamin C dengan kejadian anemia pada siswi kelas X dan XI SMA Negeri Polokarta. Hubungan antara pengetahuan anemia, diare dan ISPA dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta.

Hubungan asupan protein, vitamin C dan asam folat dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMK Negeri 1 Sukoharjo. Hubungan antara asupan Fe, zinc, vitamin C dan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMP Negeri 4 Batang.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hasil penelitian asupan zat besi responden termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 36 (48,6%) responden berada pada kategori kekurangan zat besi. Hasil penelitian asupan protein responden termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 37 (50,0%) responden yang asupan proteinnya kurang. Asupan vitamin C responden penelitian termasuk dalam kategori cukup yaitu sebanyak 37 (50,0%) responden kekurangan vitamin C.

Saran

Hubungan antara pengetahuan, sikap dan perilaku dengan kejadian anemia dan perilaku dengan kejadian anemia pada remaja putri kelas X San XI Negri 1 Setengah kartu. Hubungan pengetahuan anemia dengan kebiasaan makan terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri di asrama SMA MTA Surakarta. Hubungan antara status gizi dan anemia dengan siklus menstruasi remaja putri di SMA Batik 1.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri di SMA Negeri 11 Banda Aceh Tahun 2013 [KTI]. Hubungan asupan zat besi dan protein dengan prevalensi anemia pada siswa kelas VIII dan IX SMP N 8 Manado. 2013. Hubungan antara pengetahuan makanan yang mengandung zat besi dengan konsumsi zat besi pada remaja dengan anemia saat menstruasi di MA Salfiyah Simbang Kulon.

Hubungan asupan zat besi, protein dan vitamin C dengan kejadian anemia pada remaja putri di SMK Yamas Jakarta Timur tahun 2018 mohon kesediaan Bapak/Ibu menjadi responden penelitian dan menyediakan lampiran untuk mengisi kuesioner.

Gambar

Gambar 1  Kerangka Teori......................................................................................
Gambar 2 Kerangka konsep  3.3 Uji Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Musiatun mahasiswa Program Studi Kesehatan masyarakat STIKes AUFA ROYHAN Kota Padangsidimpuan,