• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan antara obesitas, konsumsi natrium, kalium

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan antara obesitas, konsumsi natrium, kalium"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara obesitas, konsumsi natrium, kalium, lemak dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah pada orang dewasa di Lubuk Buaya Padang tahun 2019. Distribusi frekuensi hubungan antara obesitas, konsumsi natrium, kalium, lemak dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi di Lubuk Buaya Padang diketahui tahun 2019.

Manfaat Penelitian

  • Bagi Peneliti
  • Bagi Orang Dewasa
  • Bagi Institusi

Ruang Lingkup

25 Penelitian ini dilakukan hanya pada penderita hipertensi di wilayah Lubuk Buaya Padang tahun 2019 yaitu untuk mengetahui hubungan obesitas, konsumsi natrium, depresi dan tekanan darah orang dewasa.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Hipertensi

Peningkatan tekanan darah yang relatif kecil, tetapi dapat menurunkan angka harapan hidup (Agoes et al, 2011). Hipertensi adalah suatu keadaan gejala peningkatan tekanan darah yang akan berlanjut setelah mengenai target organ seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi (untuk otot jantung) dengan target organ di otak berupa stroke, hipertensi merupakan penyebab utama stroke yang membawa kematian (Bustan, 2007).

Klasifikasi Hipertensi

Penyempitan (koarktasio) aorta biasanya terjadi di atas pembuluh ginjal yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke ginjal. Kekurangan darah ke ginjal ini mendorong sistem renin-aldosteron untuk meningkatkan tekanan darah (Susilo dan Ari, 2011).

Patofisiologi Hipertensi

Beberapa dari sistem ini merespon ketika terjadi perubahan tekanan darah dan beberapa merespon lebih lambat. Penumpukan ini membentuk plak, yang kemudian menyempit dan mengurangi elastisitas pembuluh darah sehingga tekanan darah tidak dapat diatur, meningkatkan beban kerja jantung dan gangguan diastolik yang berujung pada peningkatan tekanan darah.

Tanda dan Gejala Hipertensi

Faktor-faktor Risiko Hipertensi

Olah raga lebih dikaitkan dengan pengendalian hipertensi karena isotonik dan olah raga teratur dapat menurunkan tekanan darah. Jika pembuluh darah di jantung tegang akibat tekanan darah tinggi, merokok dapat memperburuk keadaan.

Obesitas

  • Definisi Obesitas
  • Penyebab Obesitas
  • Patofisiologi Obesitas

Menurut Fauci, et al., (2009), obesitas dapat disebabkan oleh peningkatan masukan energi, penurunan pengeluaran energi, atau kombinasi keduanya. Pada kebanyakan orang obesitas terjadi resistensi leptin, sehingga kadar leptin yang tinggi tidak menyebabkan penurunan nafsu makan (Jeffrey, 2009).

Natrium

  • Definisi Natrium
  • Sumber Natrium
  • Fungsi Natrium
  • Kebutuhan Natrium
  • Absorbsi dan Metabolisme Natrium

Pembatasan ini dilakukan mengingat potensi peran natrium dalam menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi (Almatsier, 2009). Natrium akan disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup untuk mempertahankan kadar natrium dalam darah, kelebihan natrium yang merupakan 90-99% dari asupan akan dikeluarkan melalui urin (Almatsier, 2009).

Kalium

  • Definisi Kalium
  • Sumber Kalium
  • Fungsi Kalium
  • Kebutuhan Kalium
  • Absorbsi dan Ekskresi Kalium

Natrium dapat membuat membran sel permeabel, sedangkan transmisi saraf dan kontraksi otot melibatkan pertukaran natrium ekstraseluler dan kalium ekstraseluler. Hasil defisiensi natrium terkait erat dengan status keseimbangan air. Jika kehilangan air akan muncul gejala kekurangan cairan ekstraseluler yaitu volume darah tinggi, hematokrit meningkat, tekanan darah rendah dan kram otot (Proverwati dan Erna, 2011). Dalam kondisi panas yang ekstrim dan aktivitas fisik yang intens yang menghasilkan produksi keringat yang tinggi, kehilangan kalium dalam keringat meningkat secara signifikan.

Pengolahan makanan mengurangi jumlah kalium dalam banyak produk makanan, makanan yang sering diproses dan rendah buah dan sayuran segar sering kekurangan kalium (WHO, 2012). Bersama dengan natrium, kalium berperan dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, serta keseimbangan asam-basa. Kalium dalam sel berfungsi sebagai katalis dalam banyak reaksi biologis, terutama dalam pertumbuhan sel, kadar kalium dalam otot berhubungan dengan massa otot dan cadangan glikogen, oleh karena itu pada saat otot sedang dalam masa pembentukan membutuhkan kalium dalam jumlah yang cukup.

Berbeda dengan natrium yang lebih banyak terdapat pada cairan ekstrasel, lebih dari 98% kalium terdapat pada cairan intrasel (Muchtadi, 2009). Kalium diekskresikan dalam bentuk ion menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di sel ginjal (Almatsier, 2009).

Lemak

  • Definisi Lemak
  • Klasifikasi Lemak
  • Sumber Lemak
  • Kebutuhan Lemak
  • Fungsi Lemak
  • Pencernaan, Absorbsi, Transportasi dan Metabolisme Lemak . 39
  • Definisi Aktivitas Fisik
  • Klasifikasi Aktivitas Fisik
  • Manfaat Aktivitas Fisik

Ho : Tidak ada hubungan obesitas, natrium, kalium, asupan lemak dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah pada orang dewasa. Saat mengolah data dengan uji statistik, didapatkan p = 0,000 yang artinya ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan tekanan darah. Dengan mengolah data menggunakan uji statistik, diperoleh nilai p = 0,031 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara asupan natrium dengan tekanan darah.

Pengolahan data menggunakan uji statistik diperoleh p = 0,971 artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan kalium dengan tekanan darah. Pengolahan data dengan menggunakan uji statistik diperoleh p = 0,000 artinya ada hubungan yang bermakna antara asupan lemak dengan tekanan darah. Pengolahan data dengan uji statistik menghasilkan nilai p = 1.000, artinya tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan tekanan darah.

94 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara asupan natrium dengan tekanan darah dengan p = 0,031. Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Obesitas, Konsumsi Natrium, Kalium, Lemak dan Aktivitas Fisik Terhadap Tekanan Darah Pada Orang Dewasa Lubuk Buaya Padang Tahun 2019”.

Tabel 2.7  Sumber Lemak Jenuh  Bahan Makanan  Ukuran Rumah
Tabel 2.7 Sumber Lemak Jenuh Bahan Makanan Ukuran Rumah

Hubungan Obesitas dengan Tekanan Darah

Hubungan Natrium dengan Tekanan Darah

Hubungan Kalium dengan Tekanan Darah

Hubungan Lemak dengan Tekanan Darah

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Dari hasil analisis bivariat antara asupan natrium dengan kejadian hipertensi, hasilnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Dari hasil analisis bivariat antara asupan kalium dengan kejadian hipertensi, hasilnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Dari hasil analisis bivariat antara asupan lemak dengan kejadian hipertensi, hasilnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Dari hasil analisis bivariat antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi didapatkan hasil seperti pada tabel di bawah ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan kalium dengan kejadian hipertensi dengan nilai p = 0,493. Dari 95 penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian Imantino (2013) yang diperoleh p-value = 0,847 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan kalium dengan kejadian hipertensi.

Hasil penelitian ini diperoleh p = 1.000 yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan prevalensi hipertensi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi, salah satu faktor penyebabnya adalah usia dan status gizi.

Definisi Operasional

Hipotesa

METODE PENELITIAN

  • Waktu dan Tempat Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
    • Kriteria Sampel
  • Jenis dan Cara Pengumpulan Data
  • Pengolahan Data
  • Analisis Data
    • Analisis Univariat
    • Analisis Bivariat

Dari hasil analisis bivariat antara obesitas dengan kejadian hipertensi, hasilnya ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa kejadian hipertensi pada responden obesitas sebesar 47,5% sedangkan pada responden non obesitas. Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa kejadian hipertensi pada responden yang asupan lemaknya cukup adalah 47,5% dan pada responden yang tidak hipertensi asupan lemaknya kurang dari 35,6.

Tabel 5.7 di atas menunjukkan bahwa kejadian hipertensi pada responden dengan aktivitas fisik ringan sebesar 33,9%, dan pada responden yang tidak mengalami hipertensi dengan aktivitas fisik sedang sebesar 18,6%. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Delmi Sulastri et al (2012) dengan persentase obesitas p=0,002 menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Fatimah et al (2014) dengan persentase asupan natrium lebih dari 61,9% pada kejadian hipertensi dengan p = 0,009 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan natrium dengan tekanan darah.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa tidak ada hubungan antara asupan lemak dengan kejadian hipertensi. Salah satu faktor penyebabnya adalah usia. Dalam penelitian ini, responden yang digunakan berusia 46-55 tahun. Ada hubungan yang signifikan antara obesitas, asupan natrium dan asupan lemak dengan kejadian hipertensi, dan tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan kalium dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi.

HASIL PENELITIAN

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Responden
    • Usia
    • Jenis Kelamin
  • Analisa Univariat
  • Analisa Bivariat

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Juni - 7 Juli 2019 di Lubuk Buaya dengan menggunakan instrumen semi kuantitatif food frequency questionnaire (SQ-FFQ) dengan teknik wawancara. Responden dalam penelitian ini berjumlah 59 orang yang diambil sesuai kriteria yang telah ditentukan untuk melihat hubungan antara Obesitas, Konsumsi Natrium, Kalium, Lemak dan Aktivitas Fisik terhadap Tekanan Darah Masyarakat. Responden dalam penelitian ini adalah laki-laki dan perempuan, jenis kelamin perempuan merupakan hal yang paling penting atau paling sering diteliti karena perempuan berisiko mengalami hipertensi pada masa menopause.

Distribusi frekuensi responden diperoleh dari analisis univariat menurut variabel penelitian yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara variabel dependen dan variabel independen. Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa kejadian hipertensi pada responden dengan asupan natrium normal adalah 71,2%, sedangkan responden yang tidak hipertensi sering memiliki asupan natrium 5,1.

Pada Tabel 5.5 di atas terlihat bahwa prevalensi hipertensi pada responden dengan asupan kalium cukup adalah 50,8%, sedangkan asupan kalium tinggi pada responden yang tidak hipertensi adalah 3,4.

PEMBAHASAN

  • Kejadian Hipertensi
  • Tingkat Obesitas
  • Tingkat Konsumsi Natrium
  • Tingkat Konsumsi Kalium
  • Tingkat Konsumsi Lemak
  • Tingkat Aktivitas Fisik
  • Hubungan Obesitas dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Asupan Natrium dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Asupan Kalium dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Asupan Lemak dengan Kejadian Hipertensi
  • Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi

Persentase hipertensi pada penelitian ini lebih tinggi dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Effatul (2016) pada pasien rawat jalan di RS Penembahan Senopati Bantul Yogyakarta yaitu 48,1. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Puji Rahayu dkk yang menjelaskan bahwa wanita dewasa yang berstatus obesitas memiliki status yang sama untuk menderita hipertensi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asupan natrium tertinggi adalah 3506,5 mg, sedangkan asupan natrium terendah adalah 434 mg.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Fatimah et al yaitu responden sama-sama kelebihan berat badan. Asupan lemak responden pada penelitian ini tidak berbeda nyata antara asupan lemak sedang dan tinggi. Persentase asupan lemak tinggi pada penelitian ini lebih tinggi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Anggun et al (2016) di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa yaitu 31,9.

Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga sehingga aktivitas yang dilakukan tidak terlalu banyak, sedangkan pada penelitian Puji Rahayu et al. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara natrium dengan kejadian hipertensi karena faktor salah satunya adalah pengolahan makanan yang mengandung natrium seperti ikan teri sebelum dimasak untuk menurunkan kandungan natrium pada makanan tersebut, dan makanan yang digoreng juga dapat menurunkan kandungan natrium pada makanan tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Diharapkan institusi Puskesmas Lubuk Buaya khususnya petugas promosi kesehatan dapat lebih meningkatkan usahanya untuk memberikan penyuluhan tentang hubungan makanan dengan hipertensi. Adib, M., (2011). Pengetahuan praktis tentang penyakit mematikan paling umum yang menyerang kita. Edisi pertama. Yogyakarta: Penerbit Divapress 85. 2011. Ilmu Gizi dan Diet Kaitannya dengan Penyakit Bagi Perawat dan Dokter. Yayasan Essentia Medica: Yogyakarta.

Penerbit Kreasi Kencana Perum Sidorejo Bumi Indah (SBI) Blok F 155 Kasihan Bantul, pp Epidemiologi penyakit tidak menular Jakarta: Trans Info Media. Sartika, Ratu Ayu Dewi (2008), Pengaruh asam lemak jenuh, tak jenuh dan trans terhadap kesehatan Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Vol.2, No.4, p.154-160. 103 Suharto, 2004, Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak dan Kolesterol, Edisi Ketiga, halaman 387, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Hong Kong: Organisasi Kesehatan Dunia, Kelompok Kerja Internasional tentang Obesitas, Asosiasi Internasional untuk Studi Obesitas. Jika Anda setuju, harap tanda tangani formulir persetujuan dan jawab pertanyaan saya. Setelah menjelaskan tujuan penelitian, saya setuju untuk diwawancarai dalam penelitian yang dilakukan oleh Kak Jihan Nirmala Sari mahasiswi program studi S1 ​​Gizi SMA Ilmu Kesehatan Perintis Padang yang berjudul “Hubungan Obesitas, Konsumsi Natrium, Kalium, Lemak dan Aktivitas Fisik Terhadap Tekanan Darah Pada Orang Dewasa Lubuk Buaya Padang Tahun 2019”.

Untuk setiap aktivitas fisik di bawah ini, Anda hanya perlu mengisi alokasi waktu (jam/menit) Anda melakukan aktivitas di bawah ini.

Gambar 1 : Pengambilan Data Responden
Gambar 1 : Pengambilan Data Responden

Gambar

Tabel 2.7  Sumber Lemak Jenuh  Bahan Makanan  Ukuran Rumah
Gambar 1 : Pengambilan Data Responden
Gambar 2 : Pengecekan Tekanan Darah dan Pengambilan Data Responden

Referensi

Dokumen terkait

Bermaksud akan mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan personal hygiene dengan kejadian diare pada anak usia 7 – 12 tahun di desa Teko’an” Hasil penelitian ini