PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kesejahteraan merupakan tujuan kegiatan ekonomi dan merupakan harapan bagi semua orang, yang diukur dengan perbaikan materi. Berdasarkan permasalahan di atas, penulis bermaksud untuk meneliti dan menganalisis proses transaksi utang piutang dengan kondisi yang terjadi di desa Empagae, sehingga penulis mengetahui bahwa dalam pelaksanaannya modal tersebut sesuai dengan perspektif ekonomi syariah yang diharapkan. hukum atau melanggar prinsip hukum ekonomi syariah.
Rumusan Masalah
Kegiatan ekonomi diatas dilakukan berdasarkan kesepakatan atau kepercayaan kedua belah pihak, akad yang digunakan dalam transaksi tersebut adalah akad lisan kedua belah pihak. Berdasarkan penjelasan yang ada, maka ditentukanlah sebuah judul yang menjadi pokok bahasan peneliti yaitu “Praktik Modal Bersyarat di Desa Empagae Kecamatan Wattang Sidenreng Kabupaten Sidenreng Rappang (Perspektif Hukum Ekonomi Islam)”.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Persamaan penelitian Diana Risma Ulin Nur Hasanah dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama membahas tentang praktik akad utang piutang dan dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu. Persamaan antara penelitian Musakkir dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama membahas tentang modal dengan syarat yang diberikan oleh pemberi modal.
Tinjauan Teori
- Teori Permodalan Bersyarat
- Teori Utang Piutang
- Teori Riba
Debitur diperbolehkan menerima barang tambahan dengan syarat-syarat sukarela yang ditetapkan oleh debitur, dan tidak ada kesepakatan pada awal perjanjian kredit. Ma'qud'alayh yaitu objek hutang dan piutang yang termasuk dalam rukun hutang dan kredit, selain ijab dan qabul serta debitur, objek hutang dan kredit juga sangat penting ketika terjadi transaksi hutang. Transaksi hutang timbul karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi padahal kebutuhan tersebut harus dipenuhi.
Ijab dan qabul ialah perkataan yang digunakan ketika membuat akad hutang, pesalahnya adalah muqrid (penghutang) dan muqtaridh (penerima hutang). Kontrak yang dimaksud dalam transaksi hutang piutang adalah kontrak antara dua pihak yang melakukan transaksi pemberian kredit dan penghutang. Oleh itu, perjanjian hutang piutang terbatal apabila seseorang meminjam daripada orang yang tidak mampu dari segi ekonomi dan tidak sihat.
Kerangka Konseptual
Ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat dalam mengenal permasalahan-permasalahan yang terjadi di bidang perekonomian ditinjau dari prinsip-prinsip Islam.41 Hukum ekonomi Islam seringkali berbentuk norma-norma yang menjadi landasan dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu orang. atau badan hukum berdasarkan prinsip Islam.42 Yaitu kegiatan menghasilkan hal-hal duniawi yang membawa keberhasilan dalam urusan Uhrawi.
Kerangka Pikir
Triangulasi sumber berfungsi untuk menguji kredibilitas data dengan cara memeriksa data yang dihasilkan melalui sumber yang berbeda. Dengan menggunakan bahan referensi tentunya dapat menjadi penunjang untuk membuktikan bahwa data yang diperoleh peneliti adalah akurat. Keadaan perekonomian Desa Empagae mulai membaik seiring dengan perkembangan jaman yang diikuti oleh masyarakat setempat.
Wa'tati datang ke rumah saya dan menawarkan jika saya mau meminjamkan uang kepadanya, dia akan memberi saya beras selama dia tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjamnya. Menurutnya, Wa' Tati meminjam sebesar Rp 1.000.000 dan melunasinya serta memberikan 1 pikul beras yang dijanjikan. Nyonya. Jurana berkata, “Awalnya Wa' Tati datang ke rumah saya untuk meminjam Rp 1.000.000,-.
30
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Teknik atau metode pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang dirancang secara sistematis dan terstandar untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan melalui pengamatan secara sengaja dan terstruktur terhadap fenomena-fenomena sosial dengan gejala-gejala psikologis, yaitu gagasan-gagasan yang diketahui sebelumnya, kemudian ditangkap.48 Observasi atau pengamatan ini dilakukan untuk mengamati secara langsung prosesnya. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data berupa informasi yang sangat jelas bagi subjek.49 Dalam wawancara yang dilakukan peneliti, peneliti menggunakan wawancara terbuka, peneliti menggunakan pedoman wawancara terstruktur dengan mengajukan pertanyaan yang berbeda-beda untuk pengumpulan data.
Pedoman wawancara yang dilakukan peneliti menjadi inti permasalahan yang akan ditanyakan.50 Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara terhadap informan yaitu peminjam modal dan pemberi modal, serta masyarakat atau masyarakat yang berada disekitar wilayah penelitian. Emgae. Dokumentasi merupakan catatan berbagai peristiwa yang telah terjadi baik berupa tulisan, foto atau suatu karya yang penting bagi seseorang. Untuk mengumpulkan data yang lengkap dan dapat diandalkan, peneliti menggunakan dokumentasi untuk memperoleh data yang akurat tentang permasalahan yang berkaitan.
Uji Keabsahan Data
Dalam penelitian kualitatif, data dari sudut pandang masing-masing orang harus dideskripsikan dan dikategorisasikan agar data yang dianalisis oleh peneliti menghasilkan kesimpulan, yang kemudian akan diminta persetujuannya (member check) dengan berbagai sumber data di atas. Jika diperoleh data yang berbeda dengan melakukan teknik yang berbeda tersebut, maka peneliti mengarahkan pembahasan kembali ke sumber data yang relevan atau sumber lain untuk menentukan data mana yang dianggap benar. Data diperoleh dengan melakukan wawancara pada pagi hari, pada saat informan masih segar, belum banyak memikirkan permasalahan, sehingga data yang diberikan menjadi lebih valid dan dapat dipercaya.
Apabila hasil pengujian data yang dilakukan berbeda, maka sebaiknya dilakukan pengujian data selanjutnya hingga diketahui kejelasan dan kebenaran data. Misalnya rekaman suara informan menjadi pendukung bukti data yang dikumpulkan peneliti, demikian pula dokumentasi seperti foto-foto selama penelitian menjadi pendukung data interaksi manusia. Tujuan dari verifikasi anggota adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh peneliti sesuai dengan kebenarannya.
Teknik Analisis Data
Saat panen dia datang ke rumah saya untuk memberikan 1 pikul beras, pada panen berikutnya dia tidak memberikan beras tetapi mengembalikan Rp 1.000.000. Nyonya. Muli berkata, “Awalnya Wa’ Tati datang ke rumah saya, saya meminjamkan Wa’ Tati sebesar Rp 1.000.000, dan dia melunasi seluruh pinjamannya meskipun butuh waktu yang cukup lama untuk melunasinya. Dengan modal sebesar Rp 1.200.000 hingga membeli lemari pakaian, saya kemudian menjualnya secara mencicil sesuai keinginan Bu Cenna sebesar Rp 1.500.000 dan dia membayar Rp 150.000 untuk setiap pembayaran hutang sebanyak 10 kali.
Begitu juga dengan ibu Saida, modal pembelian 5 lusin plat nomor adalah 1.000.000, lalu saya berikan kepadanya 1.300.000, dengan bayaran Rp 130.000 untuk setiap pembayaran hutang dalam 10 kali pembayaran”68. Salah satu pinjaman yang belum dilunasi saat ini adalah lemari pakaian dengan harga Rp 1.500.000. diberikan oleh ibu Samire, saya melakukan pembayaran sebanyak 10 kali, masing-masing membayar Rp 150.000. Pinjaman barang saya yang terhutang adalah pinjaman 5 lusin piring bulan Desember 2021 dengan harga Rp 1.300.000 yang diberikan oleh Ibu Samira, saya melakukan pembayaran sebesar Rp 130.000 dalam 10 kali pembayaran setiap bulannya”70.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Kelurahan Empagae
Desa Empagae merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Wattang Sidenreng Kabupaten Sidenreng Rappang. Kondisi topografi wilayah Desa Empagae pada umumnya berupa dataran yang mempunyai ciri geologi berupa lahan yang cocok untuk persawahan. Maka tak heran jika mayoritas masyarakat di Empagae berprofesi sebagai petani. Iklim di Kecamatan Empagae, seperti halnya Kelurahan/Desa di Kabupaten Sidenreng Rappang, beriklim kering dan hujan. Hal ini jelas mempengaruhi pola panen di Kecamatan Empagae, Watang Sidenreng.
Lahan penghidupan di Desa Empagae sebagian besar digunakan untuk persawahan. Adanya potensi yang cukup besar dari sektor pertanian di Desa Empagae dapat menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu pilar pendongkrak perekonomian di Desa Empagae. Keluarga miskin 951 keluarga Keluarga sejahtera 1 0 keluarga Keluarga sejahtera 2 0 keluarga Keluarga sejahtera 3 0 keluarga Keluarga sejahtera 3 ditambah 0 keluarga Jumlah kepala keluarga 951 keluarga Sumber data: Arsip dokumen desa Empagae.
Bentuk Praktik Permodalan Bersyarat di Empagae
Dalam hal ini peneliti mewawancarai peminjam, Wa’ Tati adalah seorang ibu yang bekerja sebagai pa’galung di desa Empagae. Wa’ Tati menuturkan, “Saya mulai memberikan pinjaman dengan syarat dapat memenuhi kebutuhan sawah. Wa’ Tati mula-mula datang ke rumah saya untuk meminta bantuan dengan cara meminjam uang untuk membeli bibit padi.
Tak lama kemudian, usaha peternakan Wa' Tati sudah tidak menguntungkan lagi baginya, maka saya hanya meminta uang saya saja. Pemberi pinjaman, pada tahun yang sama 2011, Wa’ Tati juga memberikan pinjaman kepada Ibu Ira dan mendapatkan syarat yang sama dengan memberikan satu pikul beras untuk setiap pinjaman sebesar satu juta rupiah. Saya tidak keberatan jika persyaratannya tidak dipenuhi karena saya merasa Wa' Tati mulai kesulitan untuk kembali." 66.
Pandangan Hukum Ekonomi Islam terhadap tambahan dalam pelunasan utang
Nyonya. Saida menuturkan, “Saya telah meminjam barang kepada Bu Samira sejak tahun 2018. Saya sudah beberapa kali meminjam barang dengan cara berkunjung ke rumah Bu Samira. Sampai saat ini saya masih melakukan pinjaman karena gaji saya tidak cukup untuk membeli furniture secara tunai bukan dan beberapa toko tidak bisa memberikan cicilan atau pinjaman barang. Ibu Saida juga seorang pekerja paruh waktu yang suaminya seorang tukang batu yang menurutnya jarang mendapat pekerjaan, hasil gajinya dan suaminya hanya bisa menutupi biaya sehari-hari dan membiayai biaya sekolah anak-anaknya. , jadi dia meminjam barang agar dia mempunyai perabot rumah tangga.
Atas dasar ijma', riba dapat terjadi dalam dua cara, yaitu dalam hutang dan dalam transaksi jual beli. Tambahan/hadiah yang dilarang adalah penambahan yang dijanjikan oleh peminjam pada saat ia memberikan pinjaman atau sebelum ia melunasi utangnya dan sebelum jatuh tempo. Jika memberi hadiah sebelum utangnya lunas, maka dianggap riba jika dikaitkan dengan pinjaman yang diterima.
Perspektif Hukum Ekonomi Islam terhadap pelaksanaan praktik permodalan
Allah SWT mengizinkan hamba-Nya memberi dan mengambil pinjaman dengan jaminan keimanan berupa amanah dari pemberi pinjaman, kerana pemberi pinjaman telah amanah tanpa menerima harta sebagai jaminan untuk diberikan oleh peminjam 80 Oleh itu, hutang bersyarat boleh dibenarkan. dalam undang-undang Islam, jika pinjaman itu mempunyai jaminan daripada pemberi pinjaman apabila pinjaman itu berlaku. Rukun hutang dan piutang amalan hutang yang berlaku di kampung Empagae dipenuhi, kerana ada muqrid (orang yang memberi pinjaman), muktarid (orang yang meminjam), maqud alejh (objek hutang). ), mengeluh. (kewajipan dan kabul). Hak memungut hutang dilakukan oleh pemberi pinjaman, dalam memungut pinjaman dan melunasi pinjaman, orang yang ditunjuk oleh pemberi pinjaman boleh mewakilinya, baik ahli waris mahupun yang meninggalkan warisan.85 Dalam hal ini. pemberi pinjaman Samira, Ira, Jurana dan Muli berhak mengutip pinjaman yang mereka berikan kepada Wa'Tati.
Pihak yang wajib membayar utangnya adalah peminjam itu sendiri, karena ia wajib membayar utangnya sesuai dengan perjanjian yang dibuat pada saat proses peminjaman. Dalam transaksi utang harus dilakukan secara jujur dan dapat dipercaya, yaitu kepercayaan pemberi pinjaman atau utang. Hutang Usaha Matemba’Arisang di Pajalele Kabupaten Sidrap (Review Hukum Ekonomi Islam).” IAIN Parepare, 2020.
PENUTUP
Simpulan
Pinjaman modal bersyarat yang dilakukan oleh pa'galung yang berada di Empagae diawali dengan meminjam uang dengan tujuan untuk membeli bahan-bahan pertanian, namun dengan syarat yang ditawarkan oleh pa'galung. Pa'galung mengatakan kepada pemberi pinjaman bahwa sampai uangnya lunas, dia akan terus menyediakan beras sebanyak jumlah pinjaman. Dalam prakteknya, syarat-syarat atau tambahan-tambahan transaksi pinjam-meminjam yang ditawarkan oleh pa’galung sebagai wujud rasa terima kasihnya karena telah membantu meringankan kebutuhan pertaniannya dan mengandung unsur ta’awun (gotong royong) sebagaimana yang dilakukan pemberi pinjaman pada saat meminjamkan uang.
Saran
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Tagihan Kontinjensi Di Kalangan Tengkulak dan Petani Jagung di Desa Suru Kecamatan Sooko Provinsi Ponorogo.” IAIN Ponorogo, 2020.