PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang kami bahas, yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian ini adalah “sistem peraturan bagi tenaga kerja asing pada PT. Biota Laut Ganggang di Suppi Kabupaten Pinrang (perspektif siyasah dusturiyah)” : 1.2.1 Apa yang dimaksud dengan hukum kedudukan tenaga kerja asing PT. Biota Laut Ganggang? Biota Laut Alga v.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
6Nurhidayati, “Perizinan, Kebijakan dan Penyelenggaraan Tenaga Kerja Asing” (Skripsi; Jurusan Administrasi Perkantoran: Sumatera Utara, 2019). Aturan yang sering berubah dan tidak sistematis akan berdampak negatif terhadap pekerja lokal dan pekerja asing yang dipekerjakan di perusahaan BLG ini. Pekerja lokal di perusahaan BLG yang ingin bekerja harus melalui proses seperti melamar pekerjaan di perusahaan pada umumnya.
Aturan yang tidak sistematis atau cenderung berubah-ubah tentu akan memberikan kesan buruk bagi pekerja lokal. Perusahaan BLG yang dipimpin oleh TKA menerapkan aturan kerja yang berlaku bagi pekerja lokal dan TKA itu sendiri. Jumlah pekerja asing dan pekerja lokal tidak banyak, dan perselisihan pendapat tidak sering ditemukan.
Namun ditemukan masih sering terjadi diskriminasi antara pekerja asing dan lokal di perusahaan BLG. Kebijakan keimigrasian dan pengawasan ketenagakerjaan yang selektif dalam perwujudan kebijakan hukum tenaga kerja asing di Indonesia.
KAJIAN TEORETIS
Tinjauan Teoretis
- Teori Kebijakan Selektif Keimigrasian
- Teori Konsep Kenegaraan dalam Islam
- Teori Positivisme Hukum
Menurut Abdul Qadim Zalum, pengertian negara menurut Al-Mawardi adalah sarana dan prasarana untuk menciptakan dan memelihara kemaslahatan masyarakat. Dari keenam prinsip di atas, Al-Mawardi berharap prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dengan baik untuk menjaga persatuan masyarakat atau umat, sikap gotong royong, saling membantu dalam masyarakat dan menyediakan banyak sarana dan prasarana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan. kebutuhan masyarakat, serta tersedianya kesempatan kerja untuk membangun kehidupan sosial yang harmonis dan kokoh. Berdasarkan aspek pertama terlihat bahwa Al-Mawardi menempatkan agama pada kedudukan tertinggi karena pada landasan pemikiran terdapat dua gaya yang saling bertentangan dan masih saling terkait, yaitu negara dan agama (Islam).
Kekuasaan yang disertai agama akan abadi, dan agama yang disertai kekuasaan akan menjadi kuat.”14 Pada bagian awal karyanya yang terkenal al-Ah}kâm al-Sult}âniyyah, al-Mawardi menekankan bahwa kepemimpinan negara adalah instrumen untuk melanjutkan kekuasaan. misi profetik menegakkan agama dan mengatur dunia.15 Menjunjung tinggi agama dan mengatur dunia merupakan dua kegiatan yang berbeda namun saling berkaitan secara simbiosis.Al-Mawardi tidak menjelaskan secara langsung gambaran negara Islam secara detail, namun menurut Al- Mawardi adalah negara berbentuk khilafah, katanya karena bentuk pemerintahan pada saat itu mempengaruhi pemikiran seperti ini.Dalam sebuah lembaga negara, Al-Mawardi berpendapat bahwa kekuasaan yang dipegang oleh pemimpin dalam suatu negara sama sekali tidak berasal dari Allah SWT. .
Sikap inilah yang membedakan Al-Mawardi dengan para pemikir Islam lainnya yang umumnya berpendapat bahwa kekuasaan khalifah merupakan amanah Allah SWT yang tidak dapat diganggu gugat. Al-Mawardi merupakan pemikir politik pertama yang mampu menjelaskan dengan baik mekanisme pengangkatan dan pemberhentian kepala negara. Al-Mawardi berpendapat bahwa pemilihan kepala negara harus mempunyai dua unsur, yaitu Ahl al-Ikhtiyâr atau orang yang mempunyai hak memilih, dan Ahl al-Imâmah atau orang yang mempunyai hak untuk dipilih menjadi kepala negara.
Meskipun kondisi dan situasi politik pada masa Al-Mawardi sama buruknya dengan situasi politik pada masa Al-Farabi, namun pemikiran Al-Mawardi lebih baik. Sedangkan Al-Mawardi mendasarkan pendapat politiknya berdasarkan apa yang dialaminya atau sesuai dengan kenyataan dengan memberikan saran-saran untuk menciptakan negara yang jauh lebih baik. Perkembangan negara-negara yang menganut sistem kodifikasi memberikan pengaruh yang besar terhadap positivisme hukum yang menjadikan undang-undang sebagai satu-satunya sumber hukum tertentu.
Hakikat ajaran Hans Kelsen adalah adanya sumber dari segala hukum yang disebut norma dasar (Grundnorm). Hukum disebut hukum aktual (hukum positif), yaitu undang-undang yang dibuat oleh kekuasaan politik untuk rakyat politik yang berada di bawahnya, dan. Undang-undang yang disebut undang-undang yang sebenarnya bukan undang-undang yang tidak disetujui baik langsung maupun tidak langsung oleh kekuasaan politik.
Tinjauan Konseptual
Berdasarkan hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa legal position atau kedudukan hukum tenaga kerja asing di PT. Dengan kebijakan tersebut, timbul permasalahan dengan meningkatnya jumlah TKA yang bekerja di Indonesia. Jalur koordinasi perekrutan pekerja di sini berbeda jika ingin mempekerjakan pekerja lokal dibandingkan pekerja asing.
Aturan yang digunakan dalam proses perekrutan pegawai atau tenaga kerja lokal harus benar-benar sesuai dengan kualifikasi yang telah diterapkan oleh perusahaan BLG. Tenaga kerja lokal yang diterima dan telah melalui tahap seleksi akan ditempatkan pada bidang tertentu. Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan BLG telah menerapkan sistem kontrak kerja bagi pegawai lokal yang ingin menjadi pegawai.
TKA melakukan seleksi terhadap tenaga kerja lokal yang nantinya dapat bekerja sesuai dengan tenaga kerja atau jabatan yang dibutuhkan. Aturan yang berlaku dan tidak berubah adalah tentang shift yang berlaku bagi seluruh pekerja lokal dan pekerja asing yang bekerja sebagai bawahan di perusahaan BLG. Selain itu, TKA juga menerapkan sistem lembur bagi pekerja rumah tangga dan juga ada pula yang bagi TKA.
Tunjangan keterampilan kemudian diberikan kepada pekerja rumah tangga dan pekerja asing yang mempunyai keterampilan tertentu sebagai bentuk pembeda dengan pekerja lainnya. Tunjangan jabatan hanya diberikan kepada TKA atau PRT yang menduduki jabatan senior. Kegagalan komunikasi antara pekerja asing dan pekerja lokal dapat mengakibatkan kesalahan kecil dalam bekerja yang dapat berakibat fatal.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pekerja asing menerapkan aturan tersebut tanpa mempertimbangkan bahwa mayoritas pekerja yang bekerja adalah pekerja lokal. UMR di provinsi tersebut telah berubah sehingga gaji yang diberikan kepada tenaga kerja lokal dan tenaga kerja asing akan berkurang. Contoh: Kebijakan pemberian libur kepada pekerja lokal pada hari raya Idul Fitri dan Adha.
Bagan Kerangka Pikir
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Untuk itu, guna menciptakan suasana kerja yang kondusif, peraturan mengenai tenaga kerja asing harus melalui jalur koordinasi yang baik. Tenaga kerja asing diseleksi langsung dari Shanghai, perusahaan induk BLG, oleh direksi tanpa melalui pelatihan. Namun dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa tenaga kerja asing yang memasok tenaga kerja di perusahaan BLG belum tentu menemukan atau menemukan tenaga kerja lokal yang mampu mengisi posisi yang mereka tawarkan.
Pengawas tugas adalah tenaga kerja asing yang diberi jabatan untuk mengawasi tenaga kerja asing dan lokal guna menciptakan suasana kerja yang kondusif. Namun dalam konsep siyasah dusturiyah yang berkaitan dengan sistem pengaturan TKA di BLG, mengatur tentang pengaturan dan. Aturan yang mereka putuskan di satu sisi adalah hanya mendapatkan persetujuan bagi tenaga kerja asing, dan jika aturan ini diterapkan maka akan menimbulkan kendala dalam perekrutan tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan BLG tersebut.
Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor internal seperti perbedaan keyakinan agama, namun bukan berarti Anda harus menerapkan aturan yang tidak sesuai dengan keterampilan tenaga kerja lokal.
Kedudukan Hukum Tenaga Kerja Asing
Penerapan Sistem Regulasi Tenaga Kerja Asing
PRT yang melamar harus melalui beberapa tahapan seleksi, sehingga tidak heran jika muncul pekerja-pekerja baru yang berstatus trainee dan pegawai hingga waktu yang tidak ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa TKA menggunakan aturan kerja yang tidak sistematis, sehingga TKA lokal tidak mempersiapkan diri jika ada aturan yang di luar ekspektasinya. Aturannya tidak dibuat secara tertulis dan berubah seiring berjalannya waktu sesuai dengan apa yang dipikirkan oleh para TKA saat itu dan kemudian langsung memberikan perintah kepada TKI lokal.
Prinsip ini menegaskan bahwa sistem pengaturan TKA di BLG tidak memperbolehkan adanya sistem perbudakan terhadap tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja asing. Sebagaimana ditemukannya kasus di lapangan, pekerja asing dan pekerja lokal terkadang mendapat perlakuan yang sedikit banyak bisa dikatakan sebagai sistem perbudakan.
Konsep Siyasah Dusturiyah dalam Sistem Regulasi TKA
PENUTUP
Saran
Pengendalian dan penegakan imigrasi terhadap TKA dalam mengurangi penyalahgunaan izin tinggal TKA Tiongkok di Indonesia.
