• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MANAJEMEN ... - Admin Digital Library

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI MANAJEMEN ... - Admin Digital Library"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Judul Proposal : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut di Desa Sidenre Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto. Berjudul : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut Di Desa Sidenre Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto. Nurliah, 2021 “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut di Kabupaten Jeneponto”, Tesis Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui pengaruh modal kerja terhadap pendapatan petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto, (2) mengetahui pengaruh luas lahan terhadap pendapatan petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto, (3) mengetahui pengaruh modal kerja terhadap pendapatan petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto, (3) mengetahui pengaruh luas lahan terhadap pendapatan petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto, (3) mengetahui pengaruh produksi terhadap pendapatan petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto, (4) mengetahui pengaruh harga jual terhadap pendapatan petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto.

ABSTRACT

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat produksi rumput laut di Kabupaten Jeneponto mengalami peningkatan dan penurunan. Selain itu, jumlah produksi yang besar dan harga jual yang tinggi juga menjadi acuan peningkatan pendapatan petani rumput laut. Beberapa penelitian sebelumnya memberikan hasil yang beragam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani rumput laut.

Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk memilih judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Rumput Laut di Kabupaten Jeneponto”.

Tabel 1.1 produksi (ton) rumput laut di Kabupaten jeneponto
Tabel 1.1 produksi (ton) rumput laut di Kabupaten jeneponto

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai hasil produksi yang maksimal dengan menggunakan faktor-faktor produksi untuk meningkatkan nilai. Menurut Sukirno (2013), faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dapat dibedakan menjadi empat jenis diantaranya a. Faktor-faktor produksi tersebut merupakan benda-benda yang diciptakan oleh manusia yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkannya.

Faktor produksi ini berupa keahlian dan kemampuan pengusaha dalam menciptakan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha.

Tinjauan Empiris

Atau dengan kata lain semakin tinggi luas areal petani rumput laut maka semakin rendah pula tingkat produksi petani rumput laut di wilayah Jeneponto. Semakin besar modal yang dimiliki petani dalam budidaya rumput laut, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh petani rumput laut. Harga Jual, Modal, Tanah dan Tenaga Kerja untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Muslim (Studi Pada Petani Kopi Arabika di Desa Bilanrengi Kabupaten Gowa).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh variabel tenaga kerja, luas lahan dan total biaya. Pengaruh modal, tenaga kerja dan produksi terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Ped. Modal, tenaga kerja, dan output berpengaruh langsung terhadap pendapatan, artinya setiap kali terjadi peningkatan modal, tenaga kerja, dan output maka akan terjadi peningkatan. meningkatkan pendapatan petani rumput laut di Desa Ped Nusa Penida. Modal dan tenaga kerja mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap pendapatan melalui produksi yang ditunjukkan dengan produksi yang merupakan variabel.

Variabel ini masih tergolong lemah karena. Untuk mengetahui tingkat pendapatan tidak terlalu dipengaruhi oleh pemasaran hasil panen garam yang dihasilkan oleh petani garam. 2018) Harga, luas lahan dan biaya produksi terhadap pendapatan petani karet di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

Kerangka Konsep

Hipotesis

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, data yang dapat menggambarkan dan menjelaskan variabel penelitian yaitu modal, luas lahan, produksi dan harga jual petani rumput laut. Dalam penelitian ini, data diambil berdasarkan kuesioner yang dilakukan oleh responden terkait dengan modal kerja, produksi, harga jual dan luas lahan. Data sekunder adalah data yang dikutip dari sumber lain berupa dokumen seperti literatur, brosur dan karangan para ahli yang dianggap berkaitan dengan masalah yang dipelajari dan diperoleh dari hasil proses belajar mengajar (Sugiono, 2009).

Lokasi dan Waktu Penelitian

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

Modal kerja merupakan biaya yang dikeluarkan petani rumput laut selama proses produksi. Luas lahan adalah luas/luas lahan yang digunakan oleh petani rumput laut untuk mengelola produksi rumput laut, dalam satuan m2. Produksi adalah total hasil rumput laut yang diperoleh dalam 1 kali panen (30-40 hari) dalam kilogram.

Harga jual adalah nilai jual rumput laut yang diterima petani pada waktu tertentu dan diukur dalam rupee (Rp/kg). Pendapatan petani rumput laut merupakan pendapatan bersih petani rumput laut yang diperoleh dari hasil penjualan rumput laut setelah dikurangi biaya produksi dalam proses produksi selama 1 musim tanam. Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri atas benda-benda atau kesatuan yang mempunyai jumlah dan ciri-ciri tertentu.

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh petani rumput laut di Desa Sidenre Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto. Jumlah petani rumput laut sebanyak 110 kepala keluarga.

Teknik Pengumpulan Data

Uji Kualitas Instrument Data 1. Uji Validitas

Oleh karena itu, uji yang digunakan untuk uji normalitas adalah One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z dengan syarat asymp. Uji multikolinearitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel independen dalam model regresi linier berganda. Oleh karena itu, hubungan antara variabel independen dan dependen akan sangat terganggu dan terjadi multikolinearitas.

Uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian adalah Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Uji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode Gleiser yaitu uji Gleiser dilakukan dengan meregresi nilai absolut residu dari estimasi model pada variabel independen dan terdapat beberapa kriteria dalam pengujian ini yang nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas antara variabel bebas dengan nilai residu mutlak. Pengujian dilakukan secara simultan dengan menggunakan uji F atau secara individual menggunakan uji t dengan variabel dependen.

H0 : Variabel independen modal, luas areal, produksi dan harga jual secara bersama-sama tidak hanya berpengaruh terhadap variabel dependen pendapatan petani rumput laut. H1 : Variabel independen modal, luas lahan, produksi dan harga jual secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen pendapatan petani rumput laut. Jadi selanjutnya apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, oleh karena itu variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Uji t merupakan uji yang disarankan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi r2 digunakan untuk mengukur dan melihat seberapa baik model regresi mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Data umur petani rumput laut di desa Sidenre adalah: Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur. Dimana diantara pekerja berumur 18 – 20 tahun terdapat 4 orang petani rumput laut di Desa Sidenre atau 7,7. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa secara umum petani rumput laut di Desa Sidenre berada pada usia produktif yang rentan.

Dan dapat kita lihat pada tabel diatas, mayoritas gender pada petani rumput laut di Desa Sidenre adalah laki-laki. Tabel di atas menjelaskan bahwa pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre sebanyak 5 responden berpenghasilan 20 – 40 juta per tahun atau 19,5. Berdasarkan Tabel 4.12 hasil regresi yang diperoleh, nilai koefisien beta sebesar 0,385 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 > Tingkat signifikansi = 0,05, sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel Modal Kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut di kecamatan .Sider.

Oleh karena itu hipotesis H1 terbukti signifikan dan berpengaruh positif terhadap pendapatan petani rumput laut di desa Sidenre. Berdasarkan hasil regresi tabel 4.12 yang diperoleh, nilai koefisien beta sebesar 0,172 dan nilai signifikansi sebesar 0,034 < Tingkat signifikansi = 0,05, maka hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel luas lahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan rumput laut. petani di Desa Sidenre. . Oleh karena itu, dapat dikatakan hipotesis H3 terbukti signifikan dan berpengaruh positif terhadap pendapatan petani rumput laut di desa Sidenre.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis H4 terbukti signifikan dan berpengaruh positif terhadap pendapatan petani rumput laut di desa Sidenre. Berdasarkan Tabel 4.12 nilai t hitung variabel modal kerja (x1) sebesar 4,152 nilai tersebut > t tabel 1,674 maka dapat dikatakan bahwa variabel modal kerja (X1) berpengaruh terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre.

Tabel  4.2  Karakteristik  Responden  Berdasarkan  Jenis  Kelamin
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pembahasan

Semakin besar modal yang dimiliki petani dalam budidaya rumput laut, maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh petani budidaya rumput laut. 2. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa luas lahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre. Berdasarkan hasil regresi diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,172 dan nilai signifikan sebesar 0,034 < Tingkat signifikansi = 0,05, sehingga hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dalam penelitian ini variabel luas lahan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut di desa. desa Sidenre. Oleh karena itu, dapat dikatakan hipotesis H2 terbukti signifikan dan berpengaruh positif terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre.

Untuk mendapatkan peningkatan pendapatan rumput laut yang besar harus dibarengi dengan luas lahan yang lebih luas, Petani yang memiliki luas lahan yang kecil cenderung menghasilkan pendapatan rumput laut yang kecil, sedangkan petani rumput laut yang memiliki lahan yang luas. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian Andi FaIzal Abar (2014) dimana variabel permukaan tanah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produksi petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto. Atau dengan kata lain semakin tinggi luas lahan seorang petani rumput laut maka akan semakin rendah tingkat produksi petani rumput laut tersebut.

Dari hasil regresi diketahui Produksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre berdasarkan nilai koefisien beta sebesar 0,543 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < Tingkat signifikansi = 0,05 maka hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel Produksi dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre. Sesuai dengan hasil penelitian Miftahul Jannah (2019) bahwa faktor permodalan, pengalaman kerja, produksi dan harga jual berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut. Artinya jika ditingkatkan secara kolektif maka akan meningkatkan pula pendapatan petani rumput laut di Desa Mariorennu.

Dari hasil regresi diketahui harga jual berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre berdasarkan koefisien beta sebesar 0,184 dan nilai signifikan sebesar 0,022 < Tingkat signifikansi = 0,05 maka diperoleh hasil diperoleh menunjukkan bahwa variabel harga jual pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan petani rumput laut di Desa Sidenre. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Juniati (2016) dimana harga jual berpengaruh negatif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat muslim.

Kesimpulan

Saran

  • DATA RESPONDEN
  • DATA KUESIONER
  • MODAL KERJA (X1)
  • LUAS LAHAN (X2)
  • PRODUKSI (X3)
  • HARGA JUAL (X4)
  • PENDAPATAN

Analisis Pendapatan Usaha Budidaya Sayuran Dan Faktor Yang Mempengaruhinya Di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Usaha Retail Studi Kasus : PKL di Kota Yogyakarta. Pengaruh Harga Tanah dan Biaya Produksi Terhadap Pendapatan Petani Karet di Kecamatan Betung Kabupaten Banyu Asin.

Pengaruh modal, tenaga kerja dan produksi terhadap petani rumput laut di Desa Ped Kecamatan Nusa Penida. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi budidaya rumput laut di Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai (Kel. Lappa). Atas nama Nurliah, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, saya melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani rumput laut di Kabupaten Jeneponto.

Gambar

Gambar          Halaman
Tabel 1.1 produksi (ton) rumput laut di Kabupaten jeneponto
Tabel  4.2  Karakteristik  Responden  Berdasarkan  Jenis  Kelamin
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu kita harus mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan, agar di dapat kan suatu