PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Definisi Istilah
Abu Yusuf tidak berasal dari keluarga berada, namun Abu Yusuf mempunyai kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan sejak kecil. Hal inilah yang membedakan penulisan kitab al-kharaj yang ditulis oleh ulama terdahulu dengan yang ditulis oleh Abu Yusuf.
Tinjauan Penelitian Relevan
Persamaan penelitian terkait penelitian ini adalah sama-sama menggunakan pemikiran Abu Yusuf dan menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian yang relevan membahas tentang zakat yang merupakan bagian dari Instrumen Keuangan Publik, sedangkan penelitian ini tentang pengelolaan keuangan syariah berdasarkan teori Abu Yusuf dan penerapannya di Indonesia. Agus Abdulla (2020) “Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf (Ya'qub Bin Ibrahim Bin Sa'ad Bin Husein Al-Anshory) dan Relevansinya dengan Kebijakan Keuangan Publik di Indonesia”.
Penelitian ini mengkaji pemikiran ekonomi Abu Yusuf dan relevansinya dengan kebijakan keuangan publik di Indonesia. Persamaan penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji pemikiran Abu Yusuf tentang keuangan publik dan menggunakan metode penelitian yang sama yaitu penelitian kepustakaan. Kesamaan penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang konsep perpajakan menurut Abu Yusuf, sedangkan perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah fokus penelitian yang relevan.
Landasan Teori
Manajemen Keuangan Publik atau yang lebih dikenal dengan manajemen keuangan sektor publik merupakan suatu ilmu dan seni dalam pengelolaan sumber daya keuangan yang berkaitan dengan upaya penggalangan dana. 30Abdul Halim, 'Pengertian Utang Pemerintah Indonesia Sebagai Bagian Pengelolaan Keuangan Publik', Feb.Ugm.Ac.Id, 2017. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh auditor, maka dana yang telah dikeluarkan pada periode tersebut sebaiknya dipertanggungjawabkan pada keuangan negara. manajer.
Pengelolaan keuangan publik merupakan bagian terpenting dan sangat diperlukan dalam penyelenggaraan pengelolaan keuangan jangka panjang. Kebijakan tersebut disusun melalui musyawarah yang dilakukan oleh ahlul halli wal-aqdi (majelis permusyawaratan rakyat). 1) Perkembangan keuangan negara pada masa Nabi. Meskipun demikian, landasan utama dalam pengambilan kebijakan keuangan negara, yaitu pada masa Nabi dan kemudian setelah Nabi, adalah pengembangan dari ijtihad para ulama yang diriwayatkan oleh Nabi.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kepustakaan atau studi kepustakaan karena teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan baku yang diperoleh dari perpustakaan. disertasi sebelumnya sebagai acuan permasalahan pokok yang berkaitan dengan judul dan rumusan masalah oleh peneliti. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi karena penulis mengambil judul penelitian ini dari pengamatan terhadap kondisi sekitar. Data primer merupakan data utama objek penelitian 53 Data primer atau data utama dalam penelitian ini berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan judul penelitian, salah satu buku utama yang digunakan adalah buku dengan judul pendekatan keuangan publik syariah al- Kharaj (Imam Abu Yusuf).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kepustakaan, teknik ini biasanya hanya meneliti dokumen-dokumen dan arsip-arsip mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Dalam teknik ini, data yang diperoleh akan diperiksa kembali kelengkapan datanya dan ada benang merah yang akan ditarik antara data yang ada dengan relevansinya dengan penelitian. Setelah melakukan teknik editing, langkah selanjutnya adalah menyusun data berdasarkan kategori yang disusun peneliti dengan memberikan kode pada setiap data.
MANAJEMEN KEUANGAN PUBLIK
Prinsip Dasar Manajemen Keuangan Publik
Akuntabilitas kinerja organisasi publik merupakan perwujudan kewajiban organisasi publik untuk bertanggung jawab atas pelaksanaan misi organisasi untuk mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan dan ditetapkan dengan menggunakan alat pertanggungjawaban secara berkala. Akuntabilitas dan keterbukaan publik merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan sebagai bagian dari prinsip good governance. Penggunaannya dalam pola pelaksanaan perencanaan dan tanggung jawab keuangan daerah secara partisipatif merupakan konsekuensi logis.
Lembaga Pemeriksa Keuangan atau biasa disingkat (SAI) merupakan lembaga pemeriksa tertinggi yang sedang tren saat ini. Saat ini, hampir seluruh belahan dunia mulai menggunakannya secara perlahan namun akan terus bergerak melampaui peran tradisional mereka dalam mengawasi penggunaan rekening publik. Warga mulai mengawasi pengelolaan keuangan publik dan hal ini diakui oleh lembaga audit eksternal pemerintah di berbagai belahan dunia.
Asas-Asas Umum Pengelolaan Keuangan Negara
Fungsi Manajemen Keuangan Publik
Beberapa peraturan yang dibuat bersifat permanen dan beberapa dapat berubah sesuai dengan kondisi yang timbul pada saat itu. seperti dalam manajemen keuangan. Melihat kedua definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa keuangan publik Islam adalah kekayaan yang diatur oleh pemerintah sesuai dengan kaidah dan prinsip hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur'an, As-Sunnah dan Ijma'. 35Ugi Suhartono, Islamic Public Finance Reinterpretasi Zakat dan Pajak (Yogyakarta: Pusat Kajian Zakat Sekolah Bisnis Islam STIS, 2004)., h.
39S Suharyono, 'Kebijakan Keuangan Negara Masa Nabi', Jurnal Aghniya lt;https://ejournal.stiesnu-bengkulu.ac.id/index.php/aghniya/article/view/27>. Sumber pendanaan negara semakin menipis dan mendekati ajalnya, sehingga kekayaan pribadinya digunakan untuk mendanai negara.43 Pengelolaan keuangan publik pada masa Abu Bakar tidak efektif karena tidak mempertimbangkan bagaimana keuangan masa depan akan terus meningkat. terbagi setiap masa, bahkan dihabiskan setiap masa, sedangkan ada kematian yang tidak dapat dihindari oleh semua orang. Pengelolaan keuangan pada masa Umar sangat berbeda dengan masa Abu Bakar dimana pada masa Umar bin Khattab menunjukkan bahwa kesejahteraan umat lebih penting dari apapun. Umar bin Khattab mensejahterakan rakyatnya dengan cara menyalurkan keuangan pemerintah kepada pihak-pihak yang lebih membutuhkan sehingga pada salah satu orang yang bernama Muadz bin Jabal r.a. tidak ditemukan satupun orang miskin pada masa pemerintahan Umar bin Khattab saat itu.
Pada masa khalifah Umar bin Khattab terdapat beberapa hal penting yang berkaitan dengan masalah kebijakan keuangan negara45 seperti Baitul Maal pada masa itu yang terorganisasi dengan baik dan rapi, lengkap dengan sistem administrasinya karena penerimaan negara meningkat drastis. . Menurut Mardiasmo, anggaran keuangan publik merupakan instrumen pertanggungjawaban pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program yang dibiayai dengan dana publik.
PAJAK
- Jenis-Jenis Pajak
- Sumber Pendapatan Negara Menurut Islam
- Fungsi Pajak
- Asas-Asas Pemungutan Pajak
- Teori Pemungutan Pajak
Menurut Abu Yusuf dalam kitab al-Kharaj, penggolongan sumber pendapatan suatu negara mengikuti sifat keagamaan negara tersebut. Abu Yusuf mengklaim dalam bukunya bahwa salah satu pendapatan negara yang memberikan kontribusi bagi Indonesia adalah usyr. Menurut Abu Yusuf, negara harus mencetak petugas pajak yang profesional dan menetapkan aturan yang akan dikenakan sanksi jika terjadi pelanggaran.
Selain itu, Abu Yusuf mencadangkan penggunaan sistem muqasamah (cukai berkadar) berbanding penggunaan sistem cukai berasingan (cukai tetap) dalam menentukan tarif cukai. Menurut Abu Yusuf, pendapatan sesebuah negeri dalam Islam datang daripada tiga sumber iaitu ghanimah, sedekah/zakat dan fa'i (jizyah, 'ushr dan kharaj). Hidayat, Muhammad, Pengantar Ekonomi Syariah (Jakarta: Zikrul Hakim, 2010) Huda, Nurul dan Ahmad Muti, Islamic Public Finance Pendekata Al-Kharaj (Imam Abu Yusuf) (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).
PEMIKIRAN ABU YUSUF TERHADAP MANAJEMEN KEUANGAN
Pandangan Abu Yusuf tentang Pajak
Hal ini dilakukan Abu Yusuf agar para petani menghasilkan produktivitas yang semakin banyak, sehingga para petani pun berlomba-lomba untuk memperluas lahan yang akan ditanaminya, karena semakin banyak lahan yang mereka makan maka semakin besar pula potensi produktivitasnya. Oleh karena itu, sistem muqasamah yang dilakukan Abu Yusuf merupakan kelanjutan dari sistem muqasamah Muawiyah bin Yasar dengan memberikan pembaharuan untuk kesejahteraan masyarakat khususnya para petani. Abu Yusuf berpendapat bahwa membayar pajak dengan sistem misah tidak tepat pada masanya karena pada saat itu sebagian tanah dalam kondisi tidak subur dan sudah bertahun-tahun tidak digunakan. Ini adalah tanah yang subur.
Penjelasan di atas menjadi alasan Abu Yusuf menolak menggunakan sistem misahah dan lebih memilih sistem muqasamah yang menurut Abu Yusuf dapat menimbulkan permasalahan bagi masyarakat. Abu Yusuf kemudian memberikan saran kepada para penanggung jawab pemungutan pajak di masyarakat untuk membentuk departemen khusus yang profesional. Abu Yusuf juga berpesan kepada setiap petugas agar menjalankan tugasnya dengan penuh keyakinan dan tetap bertindak jujur untuk menghindari suap, agar dari baitul mal gaji pengurus terbayar dan tidak ada uang sepeser pun dari pungutan rakyat yang diambil. .
Kontribusi Pemikiran Abu Yusuf tentang Keuangan Publik dan
Abu Yusuf sangat menentang sistem ini karena tidak memberikan kenyamanan dan dapat menimbulkan kezaliman dan ketidakadilan. Pandangan Abu Yusuf dalam menentukan tarif pajak adalah dengan menggunakan sistem muqasamah atau dikenal dengan pajak proporsional yang artinya pembayaran pajak dilakukan sesuai dengan tingkat kemampuan wajib pajak. Kontribusi Abu Yusuf dalam bidang perekonomian sangat besar, pemikirannya antara lain: konsep keuangan negara yang meliputi pengelolaan pendapatan negara dan pendistribusiannya dengan memberikan rekomendasi kebijakan, antara lain: memperbaiki sistem perpajakan agar lebih transparan dan adil, mengklasifikasikan berbagai sumber yang dapat menjadi penerimaan negara (keuangan negara).
Agus Abdullah dan Muna Yastuti Madrah, 'Pemikiran Ekonomi Abu Jusuf (Ya'qub Bin Ibrahim Bin Sa'ad Bin Husein Al-Anshory) dan Signifikansinya Bagi Kebijakan Keuangan Publik di Indonesia', Konferensi Sains Mahasiswa. Rahmah, Junita Kurnia, “Pajak Sebagai Solusi Penunjang Pembangunan (Kajian Pemikiran Abu Yusuf dalam Kitab Al-Kharaj dan Pentingnya Bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia”), Skripsi, UIN Sumatera Utara, 2018. Syamsuri, Syamsuri, dan Ika Prastyaningsih, “Upaya Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pengelolaan Fiskal: Pentingnya Konsep Al Kharaj Abu Yusuf di Indonesia”, An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Islam.
PENUTUP
Saran
Bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan keuangan publik hendaknya lebih memperhatikan tingkat kemampuan masyarakat. Amalia, Euis, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam (Jakarta: Pustaka Asatruss, 2005) Bastian, Indra, Manajemen Keuangan Publik (Yogyakarta: ANDI, 2020). Halim, Abdul, 'Memahami utang publik Indonesia sebagai bagian dari pengelolaan keuangan publik', Feb.Ugm.Ac.Id, 2017.
Suhartono, Ugi, Menafsirkan Kembali Keuangan Publik Islam tentang Zakat dan Pajak (Yogyakarta: Pusat Kajian Zakat, STIS Islamic Business School, 2004). Utomo, Yuana Tri, 'Kisah Sukses Manajemen Keuangan Publik Islam: Perspektif Sejarah', At-Tauzi: Jurnal Ekonomi Islam. Wijayanto, Dian, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012) Yusuf, Abu, Kitab Al-Kharaj di Sabahuddin Azmi Edisi Terjemahan (Bandung: IV Nuansa, 2005).