• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Guru dapat menciptakan, memperkaya, dan menyesuaikan metode pengajarannya untuk menarik dan mempertahankan minat siswanya 1 Guru sebagai pendidik adalah tenaga profesional sebagaimana tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Bab XI, Pasal 39 Ayat. tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, mengadakan pendampingan dan pelatihan, serta melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, khususnya bagi dosen di perguruan tinggi. Hal ini sangat mendasar karena jika guru selama metode pengajaran mampu mengelola kelas dengan baik, juga mampu mengatur tata ruang kelas yang baik, maka proses belajar mengajar dengan sendirinya akan menciptakan suasana belajar yang mendukung dan nyaman.

Identifikasi Masalah

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi profesional guru PAI dalam memimpin kelas di SMPN 14 Seluma. 70 Wawancara dengan Ibu Medsuheti, yang mengajar pendidikan agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada 6 Februari 2020.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

78 Wawancara dengan Ibu Medsuheti, sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 14 Seluma, pada tanggal 6 Februari 2020. 79 Wawancara dengan Pak Imam, sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 14 Seluma, pada bulan Februari 6, 2020.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti lain yang dapat dijadikan sebagai data awal bagi peneliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru atau calon guru dalam menjadi guru yang baik.

LANDASAN TEORI

Kajian Teori

  • Kompotensi Profesional
  • Pendidikan Agama Islam
  • Mengelola Kelas

Kajian Penelitian Terdahulu

Viza Haryati (2018) tentang Profesi Guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 29 Kota Bengkulu dapat disimpulkan bahwa profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 29 Kota Bengkulu dapat dikategorikan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya guru pendidikan agama Islam yang selalu memberikan contoh dan teladan yang baik bagi siswanya, disiplin dalam waktu mengajar dan selalu masuk tepat waktu. Fenti Novitasari (2017) tentang peran guru PAI dalam pengelolaan kelas di SDN 4 Bengkulu Tengah dapat diketahui bahwa Peran guru PAI dalam pengelolaan kelas di SDN 4 Bengkulu Tengah dapat dikategorikan mengalami masalah .

Hal ini dibuktikan dengan guru yang jarang menggunakan sumber belajar objek langsung karena keterbatasan waktu dan biaya. Ratnawati (2010) tentang profesionalisme guru di SDN 04 Desa Tanah Rekah Kecamatan Mukomuko Utara Kabupaten Mukomuko, lalu. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan pada setiap penelitian yang dilakukan pada penelitian Viza Haryati, Fenti Novitasari, Ratnawati.

Ciri umum dari ketiga peneliti tersebut adalah sama-sama berbicara tentang guru pendidikan agama Islam yang profesional, yaitu orang-orang yang memiliki keahlian dan keahlian khusus di bidang pendidikan guru, sehingga mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kapasitas yang maksimal. memberi makan. Keduanya berbicara tentang pengelolaan kelas, artinya merupakan kegiatan terencana dan berkelanjutan untuk menciptakan suasana kelas dimana siswa dapat belajar dengan mudah dan aman. Dan ada perbedaan. Pada penelitian sebelumnya hanya tentang profesionalisme guru, sedangkan sekarang tentang kompetensi profesional guru pendidikan agama Islam di kelas unggulan. Penelitian sebelumnya berfokus pada peran guru dalam pendidikan agama Islam

Kerangka Berpikir

Penjelasan gambar di atas Peneliti memeriksa kompetensi profesional guru dalam mengarahkan kelas selama kegiatan yang direncanakan. Oleh karena itu, peneliti mengumpulkan data dari hasil wawancara, kemudian mengolah data tersebut melalui teknik analisis data dan reduksi data, penyajian data, dan kemudian menarik kesimpulan.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Keabsahan Data
  • Teknik Analisis Data

68 Wawancara dengan Ny. Medsuheti, yang mengajar pendidikan agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada 6 Februari 2020. 69 Wawancara dengan Bpk. Imam, sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada tanggal 6 Februari 2020. 72 Wawancara dengan Ibu. Medsuheti yang mengajar pendidikan agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada 6 Februari 2020.

73 Wawancara dengan Pak Imam, sebagai guru agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada tanggal 6 Februari 2020. 74 Wawancara dengan Ms. Medsuheti, sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, 6 Februari 2020. 75 Wawancara dengan Pak Imam, sebagai guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, 6 Februari 2020.

76 Wawancara dengan Ny. Medsuheti, sebagai guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada 6 Februari 2020. 77 Wawancara dengan Pak Imam, sebagai guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada 6 Februari 2020. 80 Wawancara dengan MS. Medsuheti, sebagai guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma, pada 6 Februari 2020.

HASIL PENELITIAN

Fakta dan Temuan Penelitian

  • Situasi dan Kondisi Sekolah
  • Visi, Misi dan Tujuan SMP N 14 Seluma
  • Data Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
  • Kegiatan Siswa

Gedung sekolah SMP Negeri 14 Seluma terletak di antara Desa Padang Peri dan Desa Kembang Mumpo tepatnya di Desa Karang Anyar Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma 38225 Telp. SMP Negeri 14 Seluma terletak di lokasi sekolah yang strategis dan nyaman di kawasan perumahan. Visi SMP Negeri 14 Seluma untuk pembangunan ke depan adalah “Menciptakan sumber daya manusia yang berakhlak mulia, kreatif dan unggul serta berwawasan lingkungan”.

Jumlah siswa laki-laki dan perempuan.. sumber data: Tata Usaha SMPN 14 Seluma.. Sumber data: Tata Kelola SMPN 14 Seluma. Perhitungannya: 2 jam kegiatan praktek di sekolah sama dengan 1 jam pelajaran tatap muka, dan/atau 4 jam kegiatan praktek di luar sekolah sama dengan 1 jam pelajaran tatap muka. Jam pelajaran tiap mata pelajaran dalam sistem paket tertera pada Struktur Kurikulum SMP Negeri 14 Seluma (Tabel-1) yang harus diselesaikan dalam 2 semester (semester ganjil dan semester genap), selanjutnya disebut semester-1 dan semester -2.

Satuan waktu pelaksanaan jam pelajaran adalah 40 menit tatap muka yang dijabarkan lebih lanjut dalam jadwal pelajaran SMP Negeri 14 Seluma. Komitmen waktu untuk pembuatan tugas terstruktur dan tugas mandiri dalam Sistem Paket Kurikulum SMP Negeri 14 Seluma adalah 0 – 50% dari komitmen waktu untuk mata kuliah tatap muka. Alokasi waktu untuk Structured Tasks (TT) dan Independent Tasks (TM) dimaksud dijelaskan sebagai berikut.

Hasil Penelitian

Oleh karena itu, aspek manajemen kelas sangat diperlukan untuk kelangsungan proses belajar mengajar di kelas. Agar suasana di dalam kelas menjadi kondusif sehingga tidak terjadi keributan antar siswa di dalam kelas. Dalam pendekatan ayah di dalam kelas, ayah menjaga pengawasan dan aturan di dalam kelas seperti mengawasi kegiatan yang dilakukan siswa saat belajar dan membuat aturan seperti hukuman agar siswa aktif dalam belajar”71.

Untuk keberhasilan dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus dapat menguasai kelas, jika seorang guru tidak dapat menguasai kelas dengan baik maka siswa akan ribut di dalam kelas sehingga menimbulkan kekacauan di dalam kelas. Untuk memastikan bahwa siswa tidak mengulangi kesalahannya, seorang guru harus membuat peraturan di kelas agar siswa tersebut tidak berani melakukan apa yang seharusnya tidak mereka lakukan. Oleh karena itu seorang guru dikatakan profesional dalam memimpin kelas, tidak hanya dengan membuat aturan, ada juga guru yang tidak membuat aturan di dalam kelas, seperti Ibu Med.

Agar siswa dapat melihat dengan jelas guru di depan kelas atau papan tulis di kelas, guru harus menata kelas dengan baik, siswa yang di belakang dapat melihat dengan jelas ke depan. Itulah mengapa pengaturan di kelas sangat penting selama pembelajaran, terutama jika siswa di belakang tidak dapat melihat dengan jelas di depan mereka. Seringkali guru di kelas memiliki faktor-faktor yang sering mempengaruhi kelas, terutama siswa yang ribut di kelas.

Pembahasan

Guru PAI SMP N 14 Seluma juga melakukan pendekatan untuk mewujudkan strategi yang ingin diterapkannya di dalam kelas agar dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa sehingga siswa lebih fokus belajar dan menarik bagi siswa. bahwa untuk keberhasilan dalam proses belajar mengajar seorang guru harus dapat menguasai kelas, jika seorang guru tidak dapat menguasai kelas dengan baik maka siswa akan ribut di dalam kelas dan akan terjadi kekacauan di dalam kelas. Kondisi kelas di SMPN 14 Seluma sebelum guru memimpin kelas tidak kondusif karena banyak siswa yang ribut, keluar masuk kelas, tidak mengikuti tata tertib sekolah atau peraturan guru, dan pada saat proses belajar mengajar berlangsung banyak siswa yang terlambat. di depan kelas, jadi guru khususnya guru PAI masih harus banyak belajar dalam hal pengelolaan kelas. Setelah guru menjalani pelatihan dan seminar selama ini lumayan bagus, karena saat memimpin kelas guru menggunakan metode yang digunakan, agar siswa tidak bosan dan tidur di dalam kelas, metode mengajar juga tidak hanya menggunakan pembelajaran, mereka telah menggunakan diskusi sehingga semua siswa dapat berbicara tentang apa yang dibahas dalam materi.

Seorang guru sebagai pendidik membutuhkan banyak peran, seperti menetapkan peraturan di dalam kelas agar siswa segera mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya.83 Guru Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 14 Seluma juga menetapkan peraturan di dalam kelas, namun tidak ada adalah mereka yang tidak membuat aturan di dalam kelas, menurut pendapat mereka, jika mereka menggunakan aturan di dalam kelas. Setiap guru memiliki peran mentransmisikan ilmu pengetahuan, mengajar dan membimbing siswanya serta mengajari mereka segala sesuatu yang berguna bagi mereka di kemudian hari.85 Sehingga setiap guru yang mengajar di kelas tidak memiliki banyak faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas . . Guru agama Islam juga memiliki faktor yang sering mempengaruhinya saat melakukan pembelajaran yaitu siswa sering ribut saat pembelajaran di kelas.

Kompetensi profesional guru PAI dalam mengelola kelas di SMP N 14 Seluma cukup baik, antara lain memperhatikan aspek pengelolaan kelas, pendekatan pengelolaan kelas, strategi pengelolaan kelas, aturan pengelolaan kelas, dan penataan kelas. Jika guru dekat dengan siswa, mengelola kelas akan menjadi mudah dan menyenangkan. Siswa SMP N 14 Seluma hendaknya siswa lebih tenang dan tidak berisik di dalam kelas, agar proses pembelajaran dapat menyenangkan dan siswa dapat cepat menangkap pelajaran yang diberikan oleh guru.

PENUTUP

Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi profesional seorang guru dalam pengelolaan kelas antara lain adalah karakter atau kepribadian siswa, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya juga ada dalam diri guru itu sendiri, artinya pengetahuan pengelolaan kelas yang baik, motivasi belajar yang baik dan minat yang baik perlu diperhatikan. . Bagus.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Muhadjir, Noeng, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial: Teori Pendidikan Pelaku Sosial Kreatif, Yogyakarta: Rake Sarasin, 2000.. 1984, Analisis Data