• Tidak ada hasil yang ditemukan

program studi pendidikan anak usia dini program pascasarjana

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "program studi pendidikan anak usia dini program pascasarjana"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Teori Pembiasan

Internalisasi Cinta Al-Qur‟an Melalui Pembiasaan

Menimbulkan kecintaan terhadap Al-Qur’an melalui metode pembiasaan ini sangat penting diterapkan di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga. Interior cinta Al-Qur'an dengan menggunakan metode kebiasaan memiliki hubungan yang sangat saling berhubungan. Karena metode pembiasaan merupakan metode yang dinilai sangat cocok dalam menanamkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam kecintaan terhadap Al-Qur’an.

Upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk dapat menginternalisasi kecintaan terhadap Al-Qur’an bagi siswa sangatlah penting, salah satunya dengan metode pembiasaan di lingkungan sekolah. Metode pembiasaan adalah menciptakan suasana religius dan mengembangkan budaya religius di sekolah, karena kegiatan keagamaan dan praktik keagamaan yang dilakukan secara terprogram dan rutin atau diterapkan dengan pembiasaan diharapkan dapat menumbuhkan kecintaan terhadap Kor'. 'A. Penerapan metode pembiasaan dalam internalisasi cinta al-qur an bagi siswa di sekolah harus dilakukan oleh seorang guru, baik dalam proses belajar mengajar maupun di lingkungan sekolah.

Oleh karena itu, ketika menginternalisasi kecintaan terhadap Al-Qur’an dengan pembiasaan, seorang guru juga harus memberikan penguatan baik positif maupun negatif untuk memperbesar kemungkinan perilaku tersebut terus diulangi oleh siswa.

Cinta Al-Qur‟an

Cinta tentunya selalu mensyaratkan adanya suatu objek yang dicintai, dalam pembahasan penelitian ini objek yang dicintai adalah Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah perjamuan Allah SWT, barangsiapa yang mampu mengambil sesuatu darinya maka ia melakukannya. Bahkan, rumah yang paling sunyi dari kebaikan adalah rumah yang tidak ada sedikitpun Al-Qur'an di dalamnya.

Sesungguhnya rumah yang tidak ada Al Qurannya seperti rumah kosong yang tidak berpenghuni. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu indikator kecintaan terhadap Al-Qur'an adalah dengan membacanya. Kalamullah (Al-Qur'an) adalah penawar dan rahmat bagi siapa saja yang hati dan jiwanya penuh iman.

Berdasarkan ungkapan di atas, dapat disimpulkan bahwa Al Quran harus dipelajari, dipahami dan diamalkan oleh orang tua kemudian dikenalkan sedini mungkin oleh anak.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cinta Al-Qur‟an

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecintaan Al-Qur'an Setelah selesai menghafal 1 juz Al-Qur'an. Jangan lupa ajak anak untuk berdiskusi tentang teknis darmawisata, baik dalam hal penentuan waktu maupun tempat. Kemudian ajak seluruh keluarga, kerabat dan sahabat sebagai bentuk apresiasi dan pemuliaan hafalan anak.

Menurut Sa'ad Riyadh dalam bukunya “Cara Tepat Menghafal Al-Qur'an Anak” faktor-faktor yang menjadi adalah sebagai berikut: 55. Hal tersebut akan memberikan kesan buruk pada anak, sehingga kecintaan anak terhadap orang tua melemah yang berujung pada kecintaan anak terhadap Al-Qur'an. Misalnya, ketika seorang ayah mendisiplinkan anaknya dalam mengajarkan Al-Qur'an, ibunya sebaliknya.

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua harus memiliki konsep yang sangat matang untuk melaksanakan misi bersama yang diprioritaskan dan dipusatkan dalam keluarga.

Pendidikan Anak Usia Dini

Berikut cara belajar anak usia dini seiring bertambahnya usia menurut Hibana seperti dikutip Partini: 57. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pendidikan yang menentukan pembentukan kepribadian anak 58 Melalui PAUD, anak usia dini mendapatkan pendidikan, sentuhan, stimulasi yang bermakna dan stimulasi yang mengarah pada tercapainya kesempurnaan perkembangan otak yang didukung dengan gizi seimbang. 59 Partini, Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini ...p, 1-2. 60 Martuti, A, Pendirian dan Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini, Pengelolaan Administrasi dan Strategi Pembelajaran.

Sedangkan fungsi PAUD adalah terwujudnya berbagai program yang memberikan pelayanan kebutuhan anak usia dini agar anak di bawah usia enam tahun dapat mengembangkan potensi dan fisik atau motorik, intelektual, emosional, moral, spiritual, sosial, bahasa, seni. . serta potensi dan keterampilan kreatif secara optimal, untuk menghasilkan generasi unggul dan mampu bersaing secara global. 65 Santoso, S, Pendidikan Anak Usia Dini…h. 25 . harus memenuhi kebutuhan tersebut dengan tidak membedakan anak yang satu dengan yang lainnya. Sumber dan media pembelajaran anak usia dini tidak terbatas pada alat dan media buatan pabrik, tetapi dapat menggunakan berbagai bahan dan alat yang tersedia di lingkungan sekitar sepanjang tidak berbahaya bagi anak.

Tadika (TK) dan Raudatul Athfal (RA) boleh dihadiri oleh kanak-kanak berumur lima tahun ke atas.

Penelitian Terdahulu yang Relevan

Al-Quran sebagai sumber ilmu dan pendidikan khususnya dalam pendidikan akhlak mempunyai banyak norma yang mesti dijalankan dalam kehidupan ini. Dalam Surat al-Isra' terdapat beberapa pendidikan akhlak antaranya: penanaman nilai birrul walidaini, galakan memberi hak kepada ahli keluarga, larangan berfoya-foya (mubaz|ir), larangan tamak ( kakhil), dan larangan bersikap sombong. Syor dan larangan ini sudah tentu, jika dilanggar, akan dikenakan sanksi sosial dan juga di akhirat.

Dalam dunia pendidikan Islam, penekanan harus ditempatkan pada kajian akhlak yang berkaitan dengan surat al-Isra'. Dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menjelaskan bagaimana nilai-nilai pendidikan karakter dan pendidikan akhlak yang terkandung dalam Al-Qur'an dan nilai-nilai pendidikan yang dapat dipetik dari sebuah cerita dalam Al-Qur'an, dengan menggunakan metode yang sama, yaitu dengan pendekatan interpretatif. Berdasarkan kajian-kajian sebelumnya yang telah disebutkan di atas, maka penelitian ini merupakan kajian lanjutan tentang nilai-nilai pendidikan karakter dan nilai-nilai pendidikan akhlak dalam al-Qur’an.

Yang berbeda dalam penelitian ini adalah objek yang diteliti yaitu surah Al-An'am dan.

Kerangka Berfikir

  • Teori Pembiasaan
  • Pengertian Cinta Al-Qur‟an
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cinta Al-Qur‟an

Dengan cinta, ruang transformatif hati mengalir ke ruang intuitif ruh 73 Al-Quran. Al-Quran adalah kitab suci, bekerja seperti keajaiban, isinya jelas dan mudah dipelihara, berlaku untuk segala usia dan semua umat manusia. Berdasarkan pernyataan di atas, yang dimaksud dengan kecintaan terhadap Al-Qur’an dalam kajian ini adalah kecenderungan seseorang untuk selalu berinteraksi dan berkomunikasi dengan Kalamullah melalui membaca dan menghafal dengan senang hati tanpa harus dipaksa.

Sehingga perasaan mereka menyatu dengan Al-Qur'an dan mempererat hubungan yang positif dengan Al-Qur'an. Dan juga memberikan hadiah kepada mereka setiap kali mereka menyelesaikan 1 juz Quran. Menurut Sa'ad Riyadh dalam bukunya "Cara Tepat Menghafal Al-Qur'an Anak" faktor-faktornya adalah sebagai berikut: 79.

79 Saad Riyad, cara yang benar untuk anak menghafal Al-Qur'an...h. 53-54 . lagu, lagu, cerita fiksi yang kurang bagus.

Jenis Penelitian

Sumber Data

Dalam penelitian ini, sumber data primer adalah bahan bacaan yang berkaitan langsung dengan topik penelitian. Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, peneliti harus melalui orang lain atau mencari dokumen 85 Dalam penelitian ini sumber data sekunder adalah semua data tertulis yang mendukung tema, baik buku, surat kabar, jurnal dan semua bahan tertulis terkait dengan penelitian ini.

Instrumen Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Dokumentasi adalah pelacakan dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang ada 88 Data tersebut meliputi catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, risalah.

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang pembentukan karakter islami anak usia dini melalui pembiasaan mencintai Al-Qur’an. Proses ini dilakukan dengan membuat tabel dan grafik agar data yang ditemukan lebih sistematis. Penarikan merupakan upaya peneliti untuk menemukan makna umum dari berbagai preposisi yang ditemukan tentang fokus penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Konsepsi Qurais

Pembiasaan Cinta Al-Quran pada Anak Usia Dini dalam Pembentukan Karakter Islami Menurut Quraish Shihab. Menurut Quraish Shihab, ada beberapa cara untuk membiasakan anak mencintai Al-Qur'an, yaitu membiasakannya sejak dini. Oleh karena itu, pendidikan karakter anak usia dini harus dipelajari sebagaimana Al-Qur'an menjelaskannya.

Sehingga diharapkan konsep pendidikan karakter bagi anak benar-benar Islami dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai pendidikan Al-Qur'an. Selain orangtua sendiri yang membacakan Al Quran kepada anak, juga bisa dilakukan dengan mendengarkan. Orang tua hendaknya mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang aturan dan cara membaca Al-Qur'an kepada anak-anak mereka.

Belajar menulis ayat-ayat Allah akan memudahkan seorang anak untuk belajar membaca Al Quran. Selain itu, pembiasaan membaca Al-Qur'an merupakan upaya praktis untuk membina dan membentuk karakter anak. Kegiatan membiasakan anak membaca Al-Qur'an juga harus diterapkan pada anak dalam kehidupan sehari-hari.

Pembiasaan Cinta Al-Qu‟an Pada Anak Usia Dini Dalam

Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Menurut

Menurut Quraish Shihab, salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam penegakan nilai-nilai pendidikan karakter anak adalah dengan merancang dan mengoptimalkan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari anak. Nilai-nilai pendidikan karakter menurut Quraish Shihab yang terdiri dari nilai-nilai religius, jujur, santun, tanggung jawab dan peduli sosial, dapat diimplementasikan dalam kehidupan anak sehari-hari dalam rangka pembentukan karakter anak islami dalam berbagai lingkungan. cara, termasuk pembentukan karakter melalui nasehat, contoh, bimbingan dan memberikan pujian dan pengakuan kepada anak. Tujuannya adalah untuk menciptakan manusia yang unggul dan berkualitas dengan mengembangkan kemampuannya untuk mengamalkan nilai-nilai keyakinan agama (tauhid) dan Akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu pendidikan karakter ditujukan untuk menekankan nilai-nilai tertentu seperti rasa hormat, tanggung jawab, kejujuran, kepedulian dan keadilan. Pendidikan karakter dimaksudkan untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai tersebut, memperhatikannya, dan menerapkannya dalam kehidupannya sendiri untuk mencapai keberhasilan dalam kehidupan. Pendidikan karakter di sekolah dapat dilaksanakan melalui keteladanan oleh para pendidik dan juga dapat ditanamkan melalui pembiasaan secara terus menerus.

Pembahasan

Demikian pula dengan lingkungan masyarakat yang damai, pemahaman terhadap Al-Qur'an akan membawa ketenangan bagi jiwa semua yang hidup di lingkungan tersebut. Sejak hadirnya Al-Qur'an di pusat masyarakat Arab, telah terjadi transformasi budaya dari masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat beradab. Al-Qur'an merupakan pedoman hidup manusia agar dapat memiliki kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.

Membiasakan anak membaca Al-Qur'an merupakan hal yang penting dan positif yang bertujuan agar anak mengetahui apa yang sebenarnya dibacanya. Saat itulah orang tua dan guru memiliki kesempatan yang tepat untuk mengenalkan anak pada huruf-huruf dalam Al-Qur'an. Penghafalan Al-Qur'an dapat dimulai sejak anak mulai mampu berbicara dimulai dengan ayat-ayat pendek atau penggalan ayat (misalnya al-walidayn biru, fastabiq al-khoirot, dan sebagainya).

Menurut Syekh Yusuf Al-Qardhawi, menghafal juga bisa dilakukan dengan rutin membacakan ayat-ayat Al-Qur'an kepada anak. Jika sejak kecil tidak membiasakan Al-Qur'an dan Hadits, maka sulit untuk menerapkannya, misalnya menghafal dan mengamalkannya. Quraish Shihab, Landasan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2009.

PENUTUP

Saran

Orang tua dan guru menempati posisi penting dalam pendidikan karakter karena orang tua dan guru mencontohkan nilai-nilai karakter yang diajarkannya. Amirullah Syarbini, Buku Pintar Pendidikan Karakter; Panduan Lengkap Mengajarkan Karakter Anak di Sekolah, Madrasah dan Rumah, Jakarta: As@- Prima Pustaka, 2016. Dharma Kesuma, Cepi Triatna dan Johar Permana, Studi Teori dan Praktik Pendidikan Karakter di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015.

Doni Koesoema, Strategy Character Education to Educate Children in the Global Age, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007. Fery Muhammad, Happy Life By Faith, Yogyakarta: Ananda Publishing, 2006 Hamdani Hamid, Beni Ahmad Saebani, Character Education, Islamic Perspective. Najid, Novan Ardy Wiyan en Solichin, Strategisch beheer van karaktereducatie voor jonge kinderen, Yogyakarta: Gava Media, 2016.

Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter: Perancangan dan Implementasi Terpadu dalam Tatanan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi dan Masyarakat, Jakarta: Ar Ruzz Media, 2016.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Yang Relevan
Tabel 3.1  Kisi-kisi Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Jurusan : Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Keragaman Budaya pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Mtode Bercerita di