• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

DI SMP N 1 IV BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN

JURNAL

Di ajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan strata satu (SI)

DEVA JUNIARTI NPM. 12020089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT

PADANG

2016

(2)
(3)

STUDENT ACTIVITY IMPROVEMENT TO USE STUDENT WORK SHEET ( LKS ) ON THE SUBJECT IN IPS CLASS VII SMP N 1 IV

BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Deva Juniarti1 Meldawati2

Juliandry Kurniawan Junaidi3

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah guru yang tidak mejalankan tugas sesuai dengan penggunaan LKS. Skripsi ini mengkaji tentang peningkatan keaktifan siswa dalam menggunakan LKS di SMP N 1 Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan, sesuai dengan pokok permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan gambaran mengenai bagaimana peningkatan keatifan siswa di kelas VII IPS di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan semster genap 2015/2016.Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini tergolong pada penelitian analisis kualitatif dengan lokasi penelitian di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisr Selatan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis dasta meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Untuk melakukan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi. hasil penelitian adalahpertamadi SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan diperoleh, bahwa penggunaan LKS oleh guru dalam pembelajaran IPS pada mata pelajaran IPS khusunya Sejarah di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan belum sesuai dengan penggunaan LKS yang semestinya. Belum dilakukan secara maksimal oleh guru dalam peroses belajar mengajar dalam kelas.

Keduakategori yang LKS yang digunakan di SMP N1 Bayang Utara, termasuk ke katagori yang tak terstruktur. Sering terjadi ketidak sesuaian penggunaan LKS oleh guru dan kategori LKS yang baik.Kesimpulan keaktifan siswa dalam menggunakan media LKS pada mata pelajaran IPS kelas VII di SMP N1 Bayang Utara adalah siswa dapat aktif dalam menggunakan media LKS namun belum sesuai dengan harapan.serta kategori yang digunakan masih LKS yang tak terstruktur.

Disebabkan karena guru belum memahami kegunaan LKS.faktor yang menyebabkan sesuainya penggunaan LKS dengan kurikulum yang digunakan dalam proses belajar mengajar disebabkan karena guru belum memahami penggunaan LKS yang baik serta belum mengetahui katagori LKS yang baik yang di gunakan oleh guru.

Keywords: Improved active students, Media LKS

1 Mahasiswa program studi pendidkan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

2 Seketaris program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Dosen program studi pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

(4)

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS

VII DI SMP N 1 IV BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Deva Juniarti4 Meldawati5

Juliandry Kurniawan Junaidi6

Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

Abstract

This research was motivated by problems of teachers who do not carry out duties in accordance with the use of worksheets. This thesis examines the increase in activity of students in using worksheets in SMP N 1 Bayang North South Coastal District, according to the point above, this study aims to reveal an overview of how to increase keatifan students in class VII IPS in SMP N 1 IV Bayang North Coastal District South semster even 2015/2016.This type of research used in this study belong to the research qualitative analysis research sites in SMP N 1 North District IV Bayang South Pesisir. While data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Mechanical processing and analysis dasta including data collection, data reduction, data presentation and conclusion. To perform the validity of the data using triangulation. research is the first in SMP N 1 IV North Bayang South Coastal District obtained, that the use of worksheets teachers in social studies learning in social studies History especially in SMP N 1 IV North Bayang South Coastal District is not in accordance with the proper use of worksheets. Has not done optimally by peroses teachers in teaching and learning in the classroom. Both categories LKS used in SMP N1 North Bayang, belong to the category of unstructured. Frequent mismatches LKS use by teachers and worksheets good category.Conclusion student activity worksheets in using media in social studies class VII in SMP N1 North Bayang is students can be active in using the media LKS but not in accordance with the categories used harapan.serta still LKS unstructured. Is because teachers do not understand the usefulness of LKS. factors that cause incompatibility of the use of worksheets with the curriculum used in the learning process due to the use of worksheets teachers do not understand the good and the not knowing LKS good category that is in use by teachers.

Keywords: Keaktifan Siswa, Media LKS

4 Mahasiswa program studi pendidkan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

5Seketaris program studi pendidikan sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

6 Dosen program studi pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

PENDAHULUAN

Masalah mutu pendidikan selalu menjadi sorotan utama dsalam dunia pendidikan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, antara lain dengan melakukan penyempurnaan kurikulum menyediakan sarana dan prasarana yang memadai, meningkatkan kualitas tenaga pengajar dengan cara mengadakan dan meningkatakan mutu pendidikan guru dengan menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang bervariasi serta penciptaan lingkungan pembelajaran kondusif. Semua ini ditujukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Melihat fenomena yang terjadi di SMP N 1 IV Bayang Utara bahwa penggunaan media lembar kerja siswa (LKS) memang sudah dijalankan, dan sudah digunakan dalam proses pembelajaran.

Namun lembar kerja siswa (LKS) belum sesuai apa yang diharapkan kurikulum.

Disekolah siswa-siswi diwajibkan untuk membeli LKS setiap mata pelajaran, khususnya pada mata pelajaran IPS. Setiap belajar siswa diwajibkan membawa bahan ajar untuk memperlancar proses belajaran mengajar di kelas. Guru memberikan penjelasan materi yang ada di dalam LKS dan siswa dapat memperhatikan apa yang di jelaskan oleh guru harapanya supaya semua siswa bisa memahami pelajaranya. Akan tetapi disini ada siswa yang masih belum memahami ketika di tanya oleh gurunya tentang materi yang dipelajarinya sebagian siswa belum bisa menjawab. Disini penulis melihat bahwa penggunaan LKS di sekolah, gurunya masih menjelaskan materinya saja, siswa hanya di suruh mengerjakan latihan dan pekerjaan rumah. Akan tetapi tugas-tugasnya terkadang tidak diperiksa oleh gurunya. Guru hanya menjelaskan materinya saja, tugas yang dikerjakan oleh siswa sering tidak diperiksa oleh guru.

Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah :

1. Bagaimana peningkatan keaktifan siswa melalui media lembar kerja siswa (LKS) IPS di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan?

2. Bagaimana kategori Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan oleh guru di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan?

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Media Lembar Kerja Siswa (LKS) IPS di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisr Selatan.

2. Untuk mendeskripsikan kategori lembar kerja siswa (LKS) yang digunakan oleh guru di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir selatan

Keuntungan adanya LKS adalah memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja siswa harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau tidaknya sebuah kompetensi dasar yang dikuasai peserta didik. Majid (2009:176-177).

Thorndike mengemukakan keaktifan belajar siswa dalam belajar dengan hukum “ law of exercise”-nya menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan -latihan dan Mc Keachie menyatakan berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan “manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu”

(Dimyati,2009:45)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang penelitin gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, bahwa dalam penelitian ini dapat mengungkapkan, mendeskripsikan fenomena dan peristiwa tentang apa yang dialami subjek peneliti.

Informan penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan Informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, sebagai anggota masyarakat dengan kebaikan dan kesukarelaan dia dapat memberikan pandangan tentang nilai, sikap, dan kebudayaan (Moleong, 2010: 132). Teknik pemilihan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 124)

Lokasi Penelitian ini dilakukan di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan, pada semester genap 2015/2016

Teknik pengumpulan data: Observasi, wawancara, studi dukomentasi.sTeknik analisa data: triangulasi.

(6)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian kesesuaian penggunaan LKS dalam pembelajaran IPS khususnya guru sejarah di SMP N 1 IV Bayang Utara, yang di mulai tanggal 5 April sampai 16 April 2016 untuk memperoleh data dan informasi.Salah satu cara yang penulis lakukan adalah observasi awal, kelas yang penulis lakukan observasi adalah di kelas VII yang terdiri dari 4lokal.Dari ke IV lokal mulai pada tanggal Tanggal 5 Aprisampai 16April 2016 guru IPS mengajar materi tentang Kolonial Eropa di Indonesia pembelajaran berlangsung selama 3 jam, peneliti melihat bahwa guru menjelaskan memulai pembelajaran sesuai dengan berdoa sebelum belajar, lalu mulai melakukan apersepsi, setelah itu dijelaskann tujuan pembelajaran.Setelah dijelaskan materi pembelajaran, ada siswa aktif dalam pembelajaran, ada siswa bertanya, diskusi belajar. Setelah belajar guru menyimpulkan atau menanamkan rasa nasionalisme dan rasa kebersamaan. melalui penggunakan media LKS guru dapat meningkatkan pembelajaran siswa didalam LKS.

keaktifan siswa dalam menggunakan, media LKS di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan. Terlihat guru dapat meningkatkan keaktifan siswa, tetapi belum sesuai dengan penggunaan LKSyang semestinya dilakukan guru pada saat proses belajar namun tidak sesuai dengan pelaksanaan yang dilakukan. Berdasarkan studi dukomentasi RPP penulis menemukan dilapangan guru menggunaan LKS setiap belajar, tetapi terkadang guru hanya menjadikannya sebagai pedoman guru dalam proses belajar. LKS yang digunakan oleh guru SMP N1 IV Bayang Utara Pesisir Selatan termasuk katagori penggunaan LKS tidak berstruktur,dalam belajar guru cendrung hanya memberikan materinya saja dan terkadang hanya menyuruh mengerjakan tugas dan bahkan guru tidak memeriksanya.

LKS dapat meningkatakan keaktifan siswa didalam proses belajar mengajar, tetapi tidak sesuai dengan penggunaan LKS yang semestinya. Penggunaan LKS, hanya digunakan untuk bahan ajar saja, belum dimanfaatkan oleh guru IPS khususnya guru sejarah didalam proses belajar mengajar. LKS yang digunakan oleh guru belum sesuai dengan kategori LKS hal ini disebabkan, karena guru belum memahami apa fungsi dan manfaat LKS.

LKS dapat meningkatkan keaktifan siswa, didalam proses belajar mengajar guru sudah berusaha supaya siswa itu aktif di dalam proses belajar mengajar, meskipun ada beberapa guru yang belum melaksanakan tugas secara maksimal, tidak memeriksa tugas yang dilembaran pada siswa , tetapi setelah wawancara guru tersebut memberikan alasan tugas tersebut memang belum diperiksa tetapi akan diperksa dikumpulkan sebelum ujian atau ulangan. Jadi bisa melihat bahwa penggunaan LKS dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Namun belum maksimal dilakukan oleh guru.

Tidak sesuainya penggunaan LKS oleh guru IPS khususnya guru sejarah dengan penggunaan LKS yang semeatinya disebabkan, karena guru belum memahami bagaimana manfaat LKS yang terkadang hanya untuk mengisi soal-soal yang ada di LKS itu saja.

Terkadang hal ini juga dipicu karena didalam LKS telah ada materi pembelajaran sehingga guru hanya menafaatkan yang ada di dalam LKS untuk pembelajaran.

Kemudian tidak sesuainya LKS yang digunakan oleh guru dengan katagori LKS yang baik disebabkan karena pemahaman guru tentang katagori LKS yang baik yang bisa digunakan disekolah. Untuk menghindari hal ini terjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah membentuk kerjasama atau saling belajar untuk lebih saling memahami khususnya guru sejarah. Misalnya musyawarah guru mata pelajaran, dimana dengan musyawarah tersebut bisa saling mengembangkan dan membahas tentang penggunaan LKS supaya dalam penggunaanya dalam proses belajar sesuai dengan penggunaannya. Dengan tujuan supaya guru bisa memperkaya pemahaman pengetahuan mengenai LKS dan termasuk juga dalam penggunaan media pembelajaran LKS pada pembelajaran khususnya LKS terutama untuk guru sejarah.

LKS dapat meningkatkan keaktifan siswa, didalam proses belajar mengajar guru sudah berusaha supaya siswa itu aktif di dalam proses belajar mengajar, meskipun ada beberapa guru yang belum melaksanakan tugas secara maksimal, tidak memeriksa tugas yang dilembaran pada siswa , tetapi setelah wawancara guru tersebut memberikan alasan tugas tersebut memang belum diperiksa tetapi akan diperksa dikumpulkan sebelum ujian atau ulangan. Jadi bisa melihat bahwa penggunaan

(7)

LKS dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Namun belum maksimal dilakukan oleh guru.

Bagi pihak sekolah, hendaknya berusaha mengontrol bagaimana penggunaan LKS oleh guru di dalam proses pengbelajaran. LKS yang tersedia disekolah lebih cendrung di jadikan sebagai bahan ajar bagi guru bukan di jadikan sebagai alat bantu pembelajaran atau sebgai media yang dapat digunakan untuk mempermudah proses pembelajaran.

Jadi, dengan dikontrolnya penggunaan LKS oleh kepala sekolah didalam pembelajaran maka penggunaan media LKS menjadi sempurna.Selain itu juga untuk menambah wawasan dan pengetahuan guru didalam proses pembelajaran, hendaknya pihak sekolah menambah sumber bahan ajar yang terkait dengan pemebelajaran IPS untuk dapat dibaca oleh guru.s

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belum semua guru sejarah menggunakan LKS dengan baik LKS yang digunakan dalam pembelajaran hanya digunakan untuk mejelaskan materi dan tugas yang ada dilemabaran LKS hanya disuruh mengerjakan saja. Dalampenggunaan LKS guru belum bisa menggunakan LKS yang berstruktur. Di dalam proses pembelajaran penggunaan LKS di SMP N 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan selain belum sesuai dengan penggunaan LKS yang semestinya dan katagori penggunaan LKS yang baik. Hal ini terlihat dari observasi yangpenulis lakukan di SMP 1 IV Bayang Utara Kabupaten Pesisir Selatan.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui, bahwa belum sesuainya penggunaan LKS oleh guru dan katagori LKS yang baik yang digunakan oleh guru mengenai LKS disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Kurangnya pemahaman guru mengenai pemakaian LKS

Disekolah ini SMP N 1 IV Bayang Utara sekolahnya belum terlalu maju, sekolah ini terletak di bayang Utara, siswa nya pun belum terlalu banyak, namun untuk guru nya yaitu lulusan S1, namun dari segi pengetahuan danpemahaman tentang pentingnya penggunaan LKS di dalam pembelajaran tentangnya penggunaan LKS didalam pembelajaran masih kurang.

Siswanya pun banyak yang bandel, namun

didalam proses pembelajran siswa dapat beraktivitas layaknya dalam belajar.

2. Kurangnya pemahaman guru mengenai katagori LKS yang baik.

Guru yang ada di SMP N 1 Bayang Utara terlihat sudah menggnukan LKS sejak lama namun guru belum mengetahui yang sebenarnya seperti apa katagori LKS yang baik tersebut yang dapat digunakan didalam belajar sehingga didalam penggunaan LKS banyak terjadi ketidak sesuaian dengan katagori LKS yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Iskandar, 2009. Metodologi Pendidikan dan Sosial (kualitatif dan kuantitatif).

Jakarta Gaung Perada Press.

Majid, A. 2009. Perencanaan Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

_______. 2013. Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Maleong, Lexy.2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Prastowo, andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press.

Rusman, 2013. Model-Model Pembalajaran.

Jakarta. PT RajaGrafindo persada.

Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad, 2011. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung: Sinar baru algensindo.

Sogiyono. 2012. Metodelogi Penelitian kuantitatif, Kualitatif. Bandung:

Alfabett

Trianto, 2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual. Jakarta. Pustaka publisher

______, 2012. Model Pembelajaran Terpadu.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Warsono, dan Hariyant. 2012. Pembelajaran Aktif Teori dan Asesman. Bandung:

PT remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) penerapan metode Struktural teknik Kancing Gemerincing dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPS

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa SMP Negeri 2 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sudrajad

Tujuan dalam penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sosiologi kelas XI IPS 5 SMA Negeri 2 Surakarta melalui

Pengaruh Minat, Kemandirian, dan Sumber Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII SMP Negeri 5 Ungaran.. Pengaruh Self-Efficacy Terhadap

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) penerapan metode Struktural teknik Kancing Gemerincing dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran IPS bagi siswa

Ketidak sesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diajarkan merupakan faktor negatif terhadap pemanfaatan candi Kotes sebagai sumber belajar

Inilah menyebabkan persentase ketidak sesuaian pekerjaan alumni MPI menjadi Sedangkan kontribusi ketidaksesuaian lainnya berasal dari pekerjaan yang memiliki spesifikasi mirip, namun

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20…/20… Satuan Pendidikan : SMP N www.ilmuguru.org Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial IPS Kelas/Semester : VII/1 Ganjil Alokasi Waktu : ………....