• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Hakikat Menulis

Oleh karena itu, menulis merupakan kegiatan komunikasi dengan orang lain dan dikomunikasikan secara tertulis (Senjaya, et al., 2018). Menulis merupakan komponen dari sistem komunikasi dan menunjukkan bahwa menulis sangat penting dalam komunikasi. Berdasarkan pendapat para ahli tentang menulis, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah rangkaian kegiatan yang bersifat luwes sebagai alat untuk

Unsur-unsur Menulis

Manfaat Menulis

Tahap-tahap Menulis

Seseorang yang ingin menulis harus menguasai bahasa yang digunakan sebagai alat tulis. Selama pelajaran menulis, siswa dapat memeriksa isi tulisan mereka untuk melihat langkah-langkah perbaikan. Pada tahap ini perhatian difokuskan pada aspek mekanis bahasa, sehingga siswa dapat memperbaiki tulisannya dengan mengoreksi kesalahan ejaan dan kesalahan mekanis lainnya. Definisi pertama publikasi berarti penyajian artikel kepada publik dalam bentuk cetak, dan definisi kedua berarti penyajian dalam bentuk non-cetak.

Hakikat Pembelajaran Puisi

Untuk mengungkapkan tema yang sama, seorang penyair memiliki perasaan yang berbeda dengan penyair lainnya, sehingga hasil puisi yang diciptakan juga berbeda. Diksi adalah pemilihan kata yang tepat untuk menghasilkan sublimasi dalam puisi, yang ditulis dengan memperhatikan gaya bahasa dan penguasaan kosa kata untuk menyampaikan makna dan cita rasa puisi kepada pembaca. Cara puisi ditulis dalam bentuk baris-baris yang disusun secara khusus dapat menciptakan makna tambahan.

Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah metode/teknik penyajian yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model Pembelajaran Taba

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan keterampilan menulis siswa melalui metode Taba pada siswa kelas V SD Negeri Inpres 164 Taipa. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada mata pelajaran menulis puisi menggunakan model taba untuk belajar menulis puisi. Pada bab ini dibahas peningkatan penulisan puisi dengan model Taba pada siswa kelas V SD Negeri Inpres 164 Taipa Kabupaten Takalar.

Observasi pada siklus I ini dilakukan untuk mengamati pembelajaran yang meliputi: (1) Observasi aktivitas guru dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi, (2) Guru mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran keterampilan menulis puisi dengan menggunakan metode TABA. Berdasarkan hasil belajar siswa, penggunaan metode Taba untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa pada Siklus I tidak berhasil karena Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 13 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM terdapat 8 siswa dengan tingkat ketuntasan 61,53%. dan mereka yang. Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Taba untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas V pada siklus II mencapai nilai di atas rata-rata 85,35% dan melampaui nilai KKM 75 ke atas, sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil.

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat bahwa data hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Taba untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siklus II nilai yang diperoleh memenuhi indikator yang ditentukan yaitu 75 ke atas. Dalam proses pelaksanaan tindakan siklus II yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2021 menunjukkan adanya kemajuan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Taba untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Inpres 164 Taipa menjadi memperbaiki. Langkah pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Taba dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi belum terlaksana secara maksimal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis puisi siswa pada siklus I belum memenuhi tujuan yang diinginkan dan pada siklus II hasil evaluasi siswa meningkat. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terjadi peningkatan proses penerapan model pembelajaran taba untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Inpres 164 Taipa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini telah terjadi peningkatan proses penerapan model pembelajaran taba untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Inpres 164 Taipa.

Tabel 3.1 Indikator keberhasilan
Tabel 3.1 Indikator keberhasilan

Penelitian yang Relevan

Kerangka Pikir

  • METODE PENELITIAN

Pembelajaran bahasa Indonesia pada mata pelajaran menulis puisi di sekolah belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Hal ini terlihat dari kemampuan belajar bahasa Indonesia pada mata pelajaran menulis puisi yang selama ini dirasa kurang oleh siswa.

Jenis Penelitian

Pada tahap ini, hasil observasi dan interpretasi dianalisis untuk menarik kesimpulan tentang bagian-bagian yang memerlukan perbaikan dan bagian-bagian yang telah mencapai tujuan penelitian. Menurut Arikunto dalam penelitian (Maisaroh & Rostrieningsih, 2010) refleksi dideskripsikan sebagai kegiatan mengingat suatu tindakan seperti yang terekam dalam pengamatan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Faktor-faktor yang Diamati

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Faktor Output: Terjadinya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model Taba pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia (Menulis Puisi). Misalnya: setiap siswa memiliki puisi yang perlu dibaca atau dipahami untuk memenuhi isi puisi tersebut, kemudian siswa merangkum masalah apa saja yang terkandung dalam puisi tersebut atau masalah yang sering muncul. Menyetujui suatu masalah atau menyepakati tema yang dipilih berdasarkan tema yang disajikan, yaitu siswa akan mengetahui masalah yang sama.

Kategorisasi masalah, berkaitan dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik siswa atau mahasiswa yang akan membandingkan puisi dari sisi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tinggal masalahnya, yaitu siswa yang akan menganalisis data yang telah dikumpulkannya berdasarkan empiris dan teoritis. Untuk menemukan data umum dari masalah khusus yaitu siswa membuat ide-ide sederhana dari hasil yang dikerjakannya.

Mengumpulkan data pendukung, yaitu siswa akan menarik kesimpulan dan menjelaskan data yang diperoleh. Menyusun generalisasi yaitu siswa akan mengumpulkan semua ide yang dirumuskan, seperti mengumpulkan kesimpulan. Rencana tindakan dilaksanakan pada siklus 2 dan berdasarkan hasil tindakan perbaikan pada siklus 1, dengan menggunakan media alam, lingkungan sekolah dan sosial budaya.

Melakukan tindakan sesuai dengan yang dilakukan pada siklus 1 yaitu pembelajaran menulis puisi secara berkelompok dengan menggunakan media alam sekitar.

Kriteria Keberhasilan

Teknik Pengumpulan Data

Observasi kinerja juga membahas aktivitas guru dalam menjelaskan pelajaran, memotivasi siswa, mengajukan pertanyaan dan menanggapi jawaban siswa, mengelola kelas, memberikan latihan dan umpan balik, serta menilai hasil belajar siswa. Sementara itu, pengamatan siswa difokuskan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, seperti yang diamati pada pengaktifan tanya jawab pembelajaran baik oleh guru maupun oleh teman lain tentang keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas, dll. . Wawancara guru dilakukan setelah observasi pertama kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis puisi.

Dari wawancara serta dari kegiatan observasi dan telaah dokumen yang telah dilakukan, teridentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi dan penyebabnya. Selain identifikasi masalah, wawancara dilakukan setelah dan atas dasar observasi kelas dan telaah dokumen pada setiap siklus yang ada. Pemberian tes bertujuan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang telah diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.

Tes menulis puisi diberikan pada awal pembelajaran untuk mengidentifikasi kekurangan atau kelemahan siswa dalam menulis puisi dan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui peningkatan kualitas hasil menulis puisi. Dengan kata lain, tes disusun dan dilaksanakan untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan siswa sesuai dengan siklus yang ada.

Teknik Analisis Data

  • HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kata-kata yang memiliki nilai rasa lebih tinggi itulah yang digunakan untuk menulis puisi. Hal lain yang berbeda adalah penelitian ini menitikberatkan pada kemampuan menulis puisi dengan model taba yaitu pembentukan konsep, interpretasi data dan penerapan menulis puisi dengan kreativitas sendiri. Kemampuan menulis puisi dengan model taba dikatakan berhasil jika persentase keaktifan siswa pada setiap siklus dan terjadi peningkatan rata-rata nilai siswa pada setiap siklus.

Dengan penyampaian materi menulis puisi menggunakan model taba bertema keluarga sedangkan pada pertemuan kedua siklus I dilakukan tes prestasi belajar. Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa data hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Taba untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada siklus I nilai yang diperoleh tidak memenuhi indikator yang ditentukan yaitu 75 ke atas. Pada pengamatan kedua ini berdasarkan tabel 4.6 terlihat bahwa pelaksanaan menulis puisi dengan metode Taba pada siswa kelas V dalam kegiatan pembelajaran terlaksana dengan sangat baik dimana pada siklus pertama kurang terlaksana dengan baik, pada siklus kedua siklus berdasarkan hasil observasi, masing-masing aspek dilakukan pada kategori sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus II terhadap aktivitas siswa dibandingkan dengan siklus sebelumnya, dalam proses menulis puisi menurut metode Taba aktivitas siswa kelas V diamati dari semua aspek dan dilakukan. dalam kategori sangat baik. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan pada II. siklus, dinyatakan berhasil atau meningkat karena telah mencapai standar kesempurnaan yaitu 85% dari jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 atau lebih. Keterampilan menulis puisi harus diajarkan kepada siswa sekolah dasar agar dapat mengapresiasi puisi dengan baik.

Dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi, sebaiknya guru menggunakan model pembelajaran yang berbeda yang dapat merangsang siswa untuk memahami dan mempertajam penalaran siswa. Sedangkan pada siklus II terlihat bahwa selama penerapan model taba pada siklus II hasil belajar siswa meningkat. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Metode Copy The Master Menggunakan VCD Berbasis Pembelajaran Karakter Siswa Kelas VIII-A SMPS 1 Antam Kolaka Sulawesi Tenggara.

Pembahasan

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Guru yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran sebaiknya menggunakan model pembelajaran taba atau model pembelajaran lain yang menarik untuk mengembangkan minat dan kreativitas siswa, sehingga siswa tidak bosan saat belajar. Keefektifan model pembelajaran inkuiri kelompok didukung media foto dalam pembelajaran IPS siswa kelas IV di SD Negeri 2 Bobotsari Purbalingga. Meningkatkan kemampuan menulis cerpen sebagai terapi ekspresif emosi pada siswa Kelas Xi Man 3 Kota Jambi.

Peningkatan membaca permulaan melalui metode pengalaman berbahasa pada anak kesulitan belajar membaca kelas IIA SD Muhammadiyah Demangan (edisi April). Keefektifan Model Suchman dan Model Fantasi Taba pada Siswa Kelas VII MTs Negeri 1 Semarang. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Modeling The Way pada Siswa Kelas IV SD Negeri Pendawa 01 Kabupaten Tegal.

Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Media Gambar Tunggal Pada Siswa Kelas IIB SD Negeri 1 Sewon Kabupaten Bantul. 2 ISSN 2354614X Meningkatkan aktivitas belajar PKn siswa kelas IV melalui metode penugasan di SD Inpres 1 Kasimbar Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. Dengan lebih mengenal puisi, siswa dapat mencatat dan mengklasifikasikan bagian-bagian puisi dengan tepat.

Guru membagikan lembar kerja (LKS) untuk dikerjakan dan setiap siswa mengerjakan soal dengan menggunakan langkah-langkah model taba. Guru mengarahkan siswa mengerjakan topik masalah dan menganalisis masalah tersebut menjadi sebuah karya tulis. Guru mengarahkan siswa untuk membuat ide sederhana dari topik permasalahan yang ada.

Gambar

Tabel 3.1 Indikator keberhasilan
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian
Tabel 4.1 Profil Sekolah SDN No. 164 Inpres Taipa Kabupaten Takalar
Tabel 4.2 Lembar Observasi Aktivits Guru Siklus I Siswa Kelas V SD Negeri Inpres  164 Taipa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil angket respon peserta didik terhadap bahan ajar matematika dengan menggunakan pendekatan RME ini diperoleh nilai rata-rata dari 15 peserta didik adalah 87,3% dengan kategori