LAPORAN
4/3 Solenoid Valve menggunakan Double Acting Cylinder Menggunakan 2 Switch Sebagai Start dan Stop
Dosen Pengampu :
Angga Wahyu Aditya S.ST.,M.T
Disusun Oleh:
1. ARI KUSNAIDI (932023028) 2. AGUS DEDI IRAWAN (932023029) 3. HIQMAL SALGI (932023030)
4. ANDRIANSYAH HERLAMBANG K.A (932023034) 5. ANJAR AGUS PRASETYO (932023040)
6. MUHAMMAD RISKI DWI K.(932023042)
Elektronika Industri
JURUSAN REKAYASA ELEKTRO PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA
POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN
TAHUN 2025
Tujuan
Tujuan dari praktik menggerakkan hidraulik 4/3 solenoid valve dengan double acting cylinder menggunakan 2 switch (start dan stop) adalah untuk memahami dan mengimplementasikan sistem kontrol hidraulik sederhana yang dapat menggerakkan silinder secara terkontrol berdasarkan input dari switch. Berikut adalah penjelasan tujuan dan cara kerja sistem tersebut:
Memahami Prinsip Kerja Sistem Hidraulik: Mempelajari bagaimana 4/3 solenoid valve mengontrol aliran fluida hidraulik untuk menggerakkan double acting cylinder (maju dan mundur).
Mengaplikasikan Kontrol Elektrik-Hidraulik: Mengintegrasikan switch (start dan stop) untuk mengontrol aktivasi dan deaktivasi sistem hidraulik secara otomatis.
Melatih Logika Kontrol: Mengimplementasikan logika kontrol di mana silinder bergerak maju selama 3 detik sebanyak 5 kali saat tombol start ditekan, lalu kembali mundur, dan berhenti total saat tombol stop ditekan.
Meningkatkan Pemahaman Otomasi: Memahami interaksi antara komponen elektrik (switch, relay, timer) dan hidraulik (valve, silinder) dalam sistem otomasi.
Simulasi Aplikasi Industri: Mensimulasikan aplikasi nyata di industri, seperti pada mesin press, conveyor, atau at berat, yang membutuhkan gerakan siklik terkontrol.
Dasar Teori
a. Kebutuhan Komponen Rangkaian 1. PTE – 090 Hydraulic Power Pack
PTE – 090 – 02 Hydraulic Power Pack adalah unit tenaga hidrolik yang dirancang untuk menyediakan tekanan dan aliran fluida hidrolik guna menggerakkan sistem atau peralatan berbasis hidrolik. Berdasarkan gambar yang kamu unggah, unit ini terdiri dari:
• Motor listrik (berwarna biru) yang menggerakkan pompa hidrolik.
• Pompa hidrolik yang menghasilkan tekanan fluida.
• Tangki fluida untuk menyimpan oli hidrolik.
• Gauge tekanan untuk memantau tekanan sistem.
• Pipa dan selang hidrolik untuk menyalurkan fluida ke aktuator atau sistem lainnya.
Berfungsi sebagai sumber daya hidrolik Deskripsi Fungsi
1. Indikator tekanan 2. Pompa hidrolik.
3. Knob Pengatur tekanan.
4. Katup pengatur tekanan (Pressure relief.
5. Lubang untuk mengisi oli.
6. Pengukur temperatur oli.
7. Lubang untuk menguras oli dari tangki.
8. Kabael sumber daya 3 fasa untuk motor.
9. Tangki dengan kapasitas 4uiter.
10. Quick couping (male) untuk masukan oli dari sistem.
11. Quick coupling (male) keluaran oli dari sumber daya hidrolik.
12. Motor 3 fasa.
2. PTE – 090 – 03 Double Aacting Hydraulic Cylinder
PTE – 090 – 03 Double Acting Hydraulic Cylinder adalah silinder hidrolik tipe double acting yang dirancang untuk menghasilkan gaya dorong dan tarik menggunakan tekanan fluida dari dua sisi piston. Ini artinya, fluida hidrolik
masuk secara bergantian ke dua sisi piston untuk menggerakkan batang silinder maju dan mundur dengan kontrol yang presisi.
Deskripsi Fungsi
1. masukan/keluaran aliran oli\ Piston rod.
2. masukan/keluaran aliran oli.
3. PTE – 090 – 06 4 / 2 Manual Shuttle Valve
PTE – 090 – 06 4/2 Manual Shuttle Valve adalah katup hidrolik manual tipe 4/2 yang berfungsi untuk mengalihkan aliran fluida antara dua jalur input menuju satu jalur output, tergantung pada posisi tuas atau aktuator manualnya.
Deskripsi Fungsi:
Untuk mengatur arah aliran oli
1. Quick Coupling (male) untuk masukan aliran tekanan oli. 5 2. Quick coupling (male) masukan/keluaran B.
3. Quick coupling (male) untuk keluaran aliran oli.
4. Tuas untuk mengubah arah aliran oli.
5. Quick Coupling (male) masukan/keluaran A.
4. PTE - 090 – 19 Hydraulic Distributor
PTE – 090 – 19 Hydraulic Distributor adalah komponen pengatur aliran fluida hidrolik yang berfungsi sebagai pusat distribusi tekanan ke berbagai aktuator atau bagian sistem hidrolik lainnya. Dalam sistem ini, distributor bertugas mengarahkan aliran oli dari pompa ke silinder, motor, atau katup lainnya sesuai kebutuhan operasi.
Deskripsi fungsi
Digunakan untuk membagi aliran oli saluran P dan T.
1. 4 buah Quick coupling (male) konektor masukan/keluaran oli saluran P.
2. 4 buah Quick coupling (male) konektor masukan/keluaran oli saluran T.
5. PTE – 090 – 11 Speed Regulator Valve
PTE – 090 – 11 Speed Regulator Valve adalah katup pengatur kecepatan dalam sistem hidrolik yang berfungsi untuk mengontrol laju aliran fluida, sehingga kecepatan aktuator seperti silinder atau motor hidrolik dapat diatur secara presisi.
Deskripsi fungsi
Untuk mengatur kecepatan aliran oli.
1. Quick coupling masukan/keluaran A. (male)
2. Knob untuk mengatur kecepatan aliran oli. 3. Quick Coupling masukan/keluaran B.
6. PTE – 090 – 20 Pressure Gauge
PTE – 090 – 20 Pressure Gauge adalah alat pengukur tekanan fluida dalam sistem hidrolik, yang dirancang untuk memberikan pembacaan akurat terhadap tekanan internal dalam pipa, silinder, atau komponen lainnya. Alat ini sangat penting untuk memastikan sistem bekerja dalam batas tekanan yang aman dan efisien.
Deskripsi fungsi
1. Memantau tekanan sistem secara real-time.
7. Hose
Dalam konteks sistem hidrolik atau pneumatik, hose (atau selang) adalah komponen fleksibel yang digunakan untuk menyalurkan fluida—baik itu cairan seperti oli hidrolik maupun gas seperti udara bertekanan—dari satu titik ke titik lain dalam sistem.
Deskripsi fungsi:
1. Menyalurkan fluida dari pompa ke aktuator (misalnya silinder atau motor).
2. Menyerap getaran dan pergerakan antar komponen.
3. Memungkinkan fleksibilitas dalam desain sistem yang tidak bisa dicapai dengan pipa kaku.
8. Pengujian Sistem Pneumatik Silinder Dua Arah dengan Katup Solenoid 4/3 Way Gambar di atas menunjukkan proses perakitan dan pengujian sistem pneumatik menggunakan katup solenoid 4/3 way dengan dua solenoid, yang berfungsi untuk mengendalikan pergerakan silinder pneumatik bolak-balik (dua arah).
Sistem ini dilengkapi dengan regulator tekanan, selang udara fleksibel, dan kabel pengendali solenoid.
Selama proses ini, teknisi:
1.Melakukan penyambungan kabel ke solenoid untuk mengaktifkan aktuasi maju (A+) dan mundur (A-).
2. Memastikan selang udara terpasang dengan benar pada port katup sesuai arah aliran (P → A/B, R ke exhaust).
3. Menyambungkan sistem ke kontroler (seperti PLC) untuk menguji siklus pergerakan silinder sesuai logika yang diatur.
- Alat & Bahan
Peralatan yang dimaksud adalah peralatan laboratorium yang digunakan. Sedangkan bahan yang dimaksud adalah komponen – komponen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan praktikum/project. Peralatan dan bahan mengikuti format sebagai berikut:
No Item Volume Satuan Justifikasi Penggunaan
A Peralatan
1 KUNCI L 1 buah Buat lock
2 HOUS HIDROLIK 10 buah Menyalurkan fluida
3. PRESURE 1 buah Untuk indicator tekanan
4. 4/3 SELENOID 1 buah aktuator
5. DOUBLE SILINDER 1 buah Sebagai aktuator
6. PLC CP1NA 1 buah Sebagai microcontroller
7. LAPTOP/PC 1 buah Untuk memprogram LADDER
8. KABEL SERIAL USB 1 buah Menghubungkan laptop ke PLC B Bahan
1. OLI HIDROLIK 7.
3.
4.
- Keselamatan Kerja
Untuk mencegah terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan selama praktikum, dianjurkan untuk memperhatikan, dan menerapkan petunjuk keselamatan kerja sebagai berikut:
1. Berdo’alah sebelum memulai praktikum
2. Memakai perlengkapan standar safety pada laboratorium (sepatu, baju praktik, dan lain sebagainya).
3. Memperhatikan tata letak instalasi dan stop kontak yang terletak pada lantai maupun dinding.
4. Perhatikan cara pemasangan dan pemakaian alat dan bahan yang benar.
5. Perhatikan tata cara dalam merangkai rangkaian, sesuaikan dengan gambar kerja yang ada serta hubungan koneksi antar komponen.
6. Lakukan praktikum dengan penuh tanggungjawab, teliti dan disiplin.
7. Menjaga peralatan dan bahan kerja sesuai dengan kegunaan dan fungsinya selama praktikum.
Merapikan peralatan dan bahan kerja serta membersihkan tempat kerja (ruangan praktikum) setelah selesai
Langkah kerja
1. Program Ladder PLC untuk Pengendalian Hidrolik Naik-Turun dengan Counter dan Timer
Gambar 1.1
Program Ladder PLC untuk Pengendalian Hidrolik Naik-TurunGambar menunjukkan diagram ladder PLC yang digunakan untuk mengendalikan aktuator hidrolik dengan logika naik-turun secara otomatis menggunakan counter dan timer. Saat tombol SW1 (I:0.00) ditekan, counter (C000) akan menghitung hingga nilai yang ditentukan yaitu 2. Tombol RESET (I:0.03) digunakan untuk mengatur ulang counter dan timer ke kondisi awal. Jika counter aktif dan belum mencapai nilai maksimum, maka timer (T000) akan mulai bekerja. Setelah waktu yang ditentukan tercapai (set value = 100 x 100ms = 10 detik), output Q:100.00 akan aktif untuk menggerakkan hidrolik naik, dan selanjutnya Q:100.01 akan aktif untuk menggerakkan hidrolik turun
2. membuat wiring pada cx programmer
Gambar 1.2 membuat wiring pada cx programmer
Pada tampilan di atas merupakan tampilan awal wiring pada cx programmer yang Dimana merupakan tahap awal sebelum menuju trainer PLC
3. menekan switch sebagai input sensor
Gambar 1.3
menekan switch sebagai input sensor
Pada gambar di atas ini praktik pada alat bernama PT 070210EC Basic Electro Hydraulic Training System, yaitu sebuah perangkat pelatihan yang dirancang untuk mempelajari prinsip kerja sistem hidrolik yang dikendalikan secara elektrik. Alat ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu panel kontrol listrik di bagian atas dan sistem aktuator hidrolik di bagian bawah. Pada panel kontrol, terdapat berbagai komponen seperti tombol tekan (push button), lampu indikator, terminal pengkabelan, serta Human Machine Interface (HMI) atau PLC untuk pengaturan otomatis. Siswa pada gambar tampak sedang mengaktifkan salah satu tombol pada panel listrik untuk mengirimkan sinyal ke solenoid valve yang terhubung dengan aktuator silinder hidrolik. Ketika tombol ditekan, sinyal listrik dikirim ke katup solenoid yang akan mengatur aliran fluida hidrolik, sehingga silinder dapat bergerak maju atau mundur
4. Simulasi Sistem Silinder Hidrolik dengan Kontrol Elektro pada Trainer PUDAK Scientific"
1.4 saat selenoid hidrolik maju selama 3 detik
Pada gambar di atas berupa aktuator silinder hidrolik yang dikendalikan oleh katup solenoid melalui sambungan pipa fleksibel bertekanan. Sistem ini merupakan bagian dari trainer elektro-hidrolik dari PUDAK Scientific, yang digunakan untuk latihan praktikum pengendalian aktuator secara otomatis maupun manual. Silinder berwarna biru yang terlihat pada gambar berfungsi sebagai aktuator utama yang akan bergerak maju dan mundur sesuai dengan perintah dari sistem kontrol listrik di panel atas.
Aliran fluida hidrolik diarahkan oleh katup kontrol arah (directional control valve) yang diaktifkan menggunakan sinyal listrik melalui solenoid. Kabel-kabel merah yang terhubung menunjukkan jalur sinyal dari panel kontrol menuju katup solenoid, sedangkan selang-selang hidrolik mengalirkan fluida dari pompa ke sil
5.wiring keseluruhan dari sistem hidrolik dan PLC
1.5 wiring keseluruhan dari sistem hidrolik dan PLC
Gambar ini menunjukkan rangkaian sistem elektro-hidrolik menggunakan trainer PT 070210EC dari PUDAK Scientific. Sistem ini terdiri dari panel kontrol listrik dengan PLC, HMI, dan tombol kendali, serta bagian aktuator berupa silinder hidrolik dan katup solenoid. Aliran fluida dikendalikan oleh solenoid valve yang diaktifkan melalui sinyal listrik dari panel. Saat tombol ditekan atau program PLC dijalankan, solenoid mengatur arah fluida sehingga silinder dapat bergerak maju atau mundur.
Alat ini digunakan untuk pembelajaran pengendalian aktuator hidrolik secara otomatis di bidang otomasi industri.
Gambar Kerja
1.gambar cx programer
Hasil kerja
Kesimpulan
Sistem pengendalian ini menggunakan katup solenoid 4/3 dengan konfigurasi center closed untuk mengatur pergerakan silinder double acting. Dua buah saklar, yaitu switch start dan switch stop, digunakan sebagai input manual. Ketika switch start ditekan, solenoid A akan aktif dan menyebabkan katup mengalirkan udara ke sisi belakang silinder, sehingga silinder bergerak maju. Sebaliknya, saat switch stop ditekan, solenoid B akan aktif dan mengalirkan udara ke sisi depan silinder, mengakibatkan silinder bergerak mundur. Saat tidak ada input dari kedua switch, posisi katup berada di tengah dan semua port tertutup, menjaga posisi silinder tetap stabil tanpa gerakan. Rangkaian ini memberikan kontrol sederhana namun efektif terhadap aktuator pneumatik, cocok untuk aplikasi industri yang membutuhkan kontrol dua arah yang aman dan handal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Bolton, W. (2015). Pneumatic and Hydraulic Systems. 4th Edition. Oxford:
Butterworth-Heinemann.
2. Majumdar, S.R. (2002). Oil Hydraulic Systems: Principles and Maintenance. New Delhi: Tata McGraw-Hill.
3. Parr, E.A. (2011). Hydraulics and Pneumatics: A Technician’s and Engineer’s Guide.
3rd Edition. Oxford: Elsevier.
4. Politeknik Negeri Balikpapan. (2025). Laporan Praktikum Elektronika Industri: 4/3 Solenoid Valve Menggunakan Double Acting Cylinder Menggunakan 2 Switch Sebagai Start dan Stop. Balikpapan: Jurusan Rekayasa Elektro, Prodi Teknik Elektronika.
5. Suganda, E. (2017). Dasar-dasar Hidrolik dan Pneumatik. Bandung: Penerbit Andi.
6. Manual Book PTE–090 Hydraulic Training Kit. (2022). PT. Teknologi Hidrolik Indonesia.