• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAK TAK PATUH MINUM OBAT

N/A
N/A
Virara Zefania

Academic year: 2024

Membagikan "PROPOSAK TAK PATUH MINUM OBAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI DENGAN PATUH MINUM OBAT DI RUANG CEMPAKA RS SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

Disusun Oleh:

Virara Zefania (P27905124045)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

2024

(2)

A. Latar Belakang

Halusinasi merupakan persepsi yang diterima oleh panca indra tanpa adanya stimulus eksternal. Klien dengan halusinasi sering merasakan keadaan/kondisi yang hanya dapat dirasakan olehnya namun tidak dapat dirasakan oleh orang lain (Aldam & Wardani, 2019). Dampak yang ditimbulkan dari adanya halusinasi adalah kehilangan kontrol diri, yang mana dalam situasi ini pasien dapat melakukan bunuh diri, membunuh orang lain, bahkan merusak lingkungan (Livana et al., 2018). Upaya yang dilakukan untuk menangani klien halusinasi adalah dengan memberikan tindakan keperawatan yaitu membantu pasien mengenali halusinasi, isi halusinasi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon klien saat halusinasi muncul. Kemudian dengan melatih klien mengontrol halusinasi dengan menggunakan strategi pelaksanaannya itu dengan cara menghardik halusinasi, bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan aktivitas yang terjadwal dan menggunakan obat secara teratur (Sutinah et al., 2020).

B. Topik

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok pasien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Halusinasi meliputi 5 sesi yaitu mengenal halusinasi, mengontrol halusinasi dengan menghardik, mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan, mencegah halusinasi dengan bercakap-cakap dan mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat. TAK Stimulasi Persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan mengontrol dan memutus halusinasi (Antia, 2017).

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus secara bertahap

2. Tujuan Khusus

- Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.

D. Rencana Kegiatan 1. Pengorganisasian

a. Leader (Virara Zefania) Tugas:

(3)

- memimpin jalannya kegiatan

- menyampaikan tujuan dan waktu kegiatan - menjelaskan cara dan peraturan kegiatan

- memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien

- meminta tanggapan dari klien atas kegiatan yang telah dilakukan - menyimpulkan kegiatan

b. Co. Leader: (Shofi Ramadhanti) Tugas:

- membantu tugas leader

- menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader - mengingatkan leader tentang kegiatan

- bersama leader menjadi contoh kegiatan c. Fasilitator (Sri Handayani Dewi dan Siti Patimah)

Tugas:

- memfasilitasi jalannya kegiatan - memfasilitasi klien yang kurang aktif

- mampu memotivasi klien untuk kelancaran kegiatan

- dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadu dari dalam atau luar kelompok

d. Observer (Tantri Andriani) Tugas:

- mengobservasi jalannya acara - mencatat jumlah klien yang hadir

- mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung - mencatat tanggapan yang dikemukakan klien

- mencatat penyimpangan kegiatan terapi aktivitas - membuat laporan hasil kegiatan

2. Metode

Metode yang dilakukan adalah diskusi dan tanya jawab.

3. Persiapan Pasien a. Kriteria Klien

- Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi

- Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas - Klien yang tidak membahayakan diri dan orang lain

(4)

- Klien yang dapat berkomunikasi verbal dengan baik b. Proses Seleksi

- Melakukan pengkajian singkat kepada klien apakah mendengar suara- suara atau melihat sesuatu yang tidak nyata

- Menanyakan kesediaan untuk mengikuti kegiatan terapi aktivitas kelompok

4. Persiapan Alat

- Kertas dan alat tulis 5. Setting Tempat

6. Waktu pelaksanaan

a. Hari / Tanggal : Jumat, 20 September 2024

b. Waktu : 14.30 WIB

c. Acara:

1) Fase Orientsi 2) Fase Kerja 3) Fase Terminasi

d. Tempat : Ruang Terapi Aktivitas Kelompok e. Jumlah Pasien : 5 orang

7. Langkah-langkah kegiatan a. Persiapan

- Memilih klien sesuai dengan kriteria yaitu halusinasi - Membuat kontrak dengan klien

- Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan LEADER

CO- LEADER

FASILITATOR

OBSERVER

FASILITATOR

K K

K K K

(5)

b. Orientasi

1) Salam terapeutik : mengucapkan salam

2) Evaluasi atau validasi : menanyakan perasaan hari ini 3) Kontrak

- masing-masing klien memperkenalkan diri dan nama panggilan - jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok

- harus meminta izin leader - lama kegiatan 30 menit

- setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir c. Tahap Kerja

- Leader membagikan contoh obat, sesuai obat yang diberikan kepada masing – masing klien

- Leader menjelaskan pentingnya minum obat secara teratur, sesuai anjuran - Leader meminta klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum obat,

secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang berada disebelah kiri leader

- Leader mejelaskan akibat jika tidak minum obat secara teratur

- Leader meminta klien menyebutkan secara bergantian akibat jika tidak minum obat secara teratur

- Leader menjelaskan lima benar ketika menggunakan obat: benar obat, benar klien, benar waktu, benar cara, benar dosis.

- Leader menjelaskan efek terapi dan efek samping masing-masing obat sesuai contoh obat yang yang ada pada klien.

- Leader meminta klien menyebutkan jenis obat, dosis masing masing obat, cara penggunaannya, waktu dan efek obat (efek terapi dan efek samping) sesuai dengan contoh obat yang ada di tangan klien masing-masing.

Secara berurutan secara jarum jam, dimulai dari sebelah kiri leader.

- Leader memberikan pujian dan mengajar klien bertepuk tangan setiap kali klien menyebutkan dengan benar.

d. Tahap Terminasi 1) Evaluasi

- Menanyakan perasaan k,ien setelah mengikuti TAK - Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok 2) Tindak Lanjut

(6)

- Menganjurkan klien untuk meminum obat secara teratur

- Menganjurkan jika ada pertanyaan lain tentang obat, klien dapat menghubungi perawata yang saat itu bertugas

3) Evaluasi dan Dokumentasi E. Antisipasi

- Sebelum kegitan dimulai, leader memberi kesempatan kepada setiap klien untuk BAK atau BAB

- Fasilitator memotiviasi klien yang tidak berpartisipasi

- Menjaga pintu keluar untuk mengantisipasi klien melarikan diri dari tempat F. Evaluasi

1. Struktur.

Meliputi rencana TAK dengan membuat proposal TAK, konsultasi TAK, izin meminjam pasien kepada perawat ruangan dan mempersapkan tempat

2. Proses

Kegiatan TAK sesi 5 dilakukan pada hari Jumat, 20 September 2024 pada pukul 14.30 WIB di ruang TAK. Saat berjalannnya TAK, Klien dapat menyebutkan dampak tidak minum obat dan manfaat dari minum obat. Semua anggota yang bertugas dari Leader, co-leader, fasilitator dan observer dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

3. Hasil

- Ny. F (halusinasi pendengaran) : hasil evaluasi TAK pada sesi V didapatkan klien mampu menyebutkan manfaat dan dampak tidak minum obat serta menyebutkan jenis obat yang diminum dan dosisnya

- Ny. I (halusinasi pendengaran) : hasil evaluasi TAK pada sesi V didapatkan klien mampu menyebutkan manfaat dan dampak tidak minum obat serta menyebutkan jenis obat yang diminum dan dosisnya

- Ny. D (halusinasi pendengaran) : hasil evaluasi TAK pada sesi V didapatkan klien mampu menyebutkan manfaat dan dampak tidak minum obat serta menyebutkan jenis obat yang diminum dan dosisnya

- Ny. N (halusinasi pendengaran) : hasil evaluasi TAK pada sesi V didapatkan klien mampu menyebutkan manfaat dan dampak tidak minum obat serta menyebutkan jenis obat yang diminum dan dosisnya

(7)

- Ny. S (halusinasi pendengaran) : hasil evaluasi TAK pada sesi V didapatkan klien mampu menyebutkan manfaat dan dampak tidak minum obat serta menyebutkan jenis obat yang diminum dan dosisnya

FORMULIR EVALUASI No. Aspek yang

dinilai

Nama Peserta

Ny. F Ny. I Ny. D Ny. N Ny. S

1.

Menjelaskan manfaat dari minum obat

✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2.

Menjelaskan dampak tidak minum obat

✓ ✓ ✓ ✓ ✓

3.

Menyebutkan obat yang diminum dan dosisnya

✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Petunjuk :

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b. Untuk setiap klien beri penilaian tentang kemampuan minum obat yang benar.

Beri tanda jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu

(8)

DAFTAR PUSTAKA

Aldam, S. F. S., & Wardani, I. Y. (2019). Efektifitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa generalis pada pasien skizofrenia dalam menurunkan gejala halusinasi. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 165. https://doi.org/10.26714/jkj.7.2.2019.167-174 Antia, M. F. (2017). Terapi AKtivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Terhadap

Kemampuan Pasien Mengontrol Halusinasi. Indonesian Journal of Nursing Health Science, 2(1), 21–26.

Livana, Ruhimat, I. I. A., Sujarwo, Suerni, T., Kandar, & Nugroho, A. (2018). Peningkatan Kemampuan Pasien dalam Mengontrol Halusinasi Melalui Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi. Jurnal Ners Widya Husada, 5(1), 35–40.

http://stikeswh.ac.id:8082/journal/index.php/jners/article/view/328/335

Sutinah, S., Harkomah, I., & Saswati, N. (2020). Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi) Pada Klien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jambi. Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan, 2(2), 29.

https://doi.org/10.20473/jpmk.v2i2.19972

Referensi

Dokumen terkait

Banyak pasien yang teratur minum obat dan minum sesuai dengan dosis obat yang telah ditentukan, namun sayangnya tidak tepat pada waktunya sehingga hal ini dapat menyebabkan

Tujuan umum penelitian ini adalah dapat di ketahui Pengaruh Patuh Minum Obat Terhadap Kesembuhan Pasien TBC paru berdasarkan konversi di Puskesmas Kecamatan

Pentingnya Waktu Minum Obat Hipertensi ===== SOP SUBARASHI adalah suplemen oligopeptida salmon pertama di dunia yang diproduksi dengan menggunakan teknologi terkini dari Jepang,

Peran pengawas minum obat adalah mendampingi dan mengawasi pasien TB yang sedang dalam masa pengobatan sehingga pasien TB berobat dengan teratur, memberi motivasi dan dukungan pada

Peran pengawas minum obat adalah mendampingi dan mengawasi pasien TB yang sedang dalam masa pengobatan sehingga pasien TB berobat dengan teratur, memberi motivasi dan dukungan pada

Isilah jadwal minum obat dengan cara checklist ( ) setelah minum obat, sesuai dengan kondisi andaa. setelah selesai kembalikan jadwal ini

Kondisi ini berbanding terbalik dengan penelitian tentang pentingnya efikasi diri dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan minum obat pasien TB paru, sehingga sangat perlu dilakukan

Penderita Hipertensi Dewasa Lebih Patuh daripada Lansia dalam Minum Obat Penurun Tekanan Darah Istianna Nurhidayati1✉, Afri Yuli Aniswari2, Arlina Dhian Sulistyowati3, S Sutaryono4