• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL IDE BISNIS DISABILITAS ASTRA STARTUP COMMUNITY KERAJINAN KAIN TENUN

N/A
N/A
Anggara @yudha

Academic year: 2023

Membagikan "PROPOSAL IDE BISNIS DISABILITAS ASTRA STARTUP COMMUNITY KERAJINAN KAIN TENUN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021

PROPOSAL

IDE BISNIS DISABILITAS ASTRA STARTUP COMMUNITY

KERAJINAN KAIN TENUN

BANJARBARU

KALIMANTAN SELATAN

2021

(2)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021 I. DATA USAHA

1. Nama Usaha : Kerajinan Kain Tenun 2. Bidang Usaha : Penghasil Barang 3. Jenis Produk : Kain

II. BIODATA PESERTA a. Ketua

1. Nama : Anggara Putra Yudha

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat tanggal lahir : Jakarta, 25 april 1997

4. Alamat Asal : Ds. Cendono RT 06/RW 01 Bojonegoro Jawa Timur

5. Alamat tingggal sekarang

Jalan UNLAM II NO.13 Banjarbaru Kalimantan Selatan

6. No telp / HP : 083159835268

7. Email : [email protected]

8. Peran di bisnis ini : Ketua b. Anggota

1. Nama : Bambang Wira Adi Saputra 2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat tanggal lahir : Tabalong, 30 Juni 1998

4. Alamat Asal : DS. Nawin RT.04 RW.0 Kec.Haruai Kab. Tabalong

5. Alamat Tingal Sekarang

Jln. Bekantan 2 Kel. Guntung Paikat, Banjarbaru

6. No telp / HP : 085704045700

7. Email : [email protected]

8. Peran di bisnis ini : Anggota

(3)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021 III. RINGKASAN

Tenun merupakan proses pembuatan kain yang dibuat dengan dua komponen yaitu lusi dan pakan, yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian. Kain tenun biasanya terbuat dari serat kayu, kapas, sutra, polyster dan lainnya.

Seni tenun berkaitan erat dengan sistem pengetahuan, budaya, kepercayaan, lingkungan alam, dan sistem organisasi sosial dalam masyarakat. Karena kultur sosial dalam masyarakat beragam, maka seni tenun pada masing-masing daerah memiliki perbedaan.Oleh sebab itu, seni tenun dalam masyarakat selalu bersifat partikular atau memiliki ciri khas, dan merupakan bagian dari representasi budaya masyarakat tersebut, sehingga memiliki potensi bukan hanya di dalam negri tapi juga dapat menembus pasar Internasional terutama dalam menyokong program revolusi industri 4.0 dapat memudahkan dalam aspek pemasaran. Kualitas tenunan biasanya dilihat dari mutu bahan, keindahan tata warna, motif, pola dan ragam hiasannya. Dengan adanya usaha tenun ini, diharapkan mempunyai daya saing yang tinggi di tambah lagi dengan beragam varian jenis tenun yang akan kami tawarkan bagi pelanggan akan membuat usaha ini akan memiliki nilai jual dan minat yang tinggi.

1. Visi dan Misi a. Visi

Memanfaatkan dan meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas, demi terwujudnya masyarakat inklusif, partisipasi penuh dan kesamaan penyandang disabilitas dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan.

b. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi-misi yang harus dilaksanakan, yaitu:

1) Memberikan dukungan secara penuh terhadap penyandang disabilitas.

2) Membantu proses pelaksanaan dalam usaha terutama dibidang pemasaran.

3) Meberikan motivasi dan pelatihan khusus bagi penyandang disabilitas.

4) Melakukan pembimbingan pasca pelatihan hingga usaha berjalan mandiri.

IV. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penyandang disabilitas memiliki kedudukan, hak dan kewajiban yang sama dengan masyarakat non disabilitas. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, sudah sepantasnya

(4)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021

penyandang disabilitas mendapatkan perlakuan khusus, yang dimaksudkan sebagai upaya perlindungan dari kerentanan terhadap berbagai tindakan diskriminasi dan terutama perlindungan dari berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Perlakuan khusus tersebut dipandang sebagai upaya maksimalisasi penghormatan, pemajuan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia universal.

Penyandang disabilitas merupakan kelompok masyarakat yang beragam, diantaranya penyandang disabilitas yang mengalami disabilitas fisik, disabilitas mental maupun gabungan dari disabilitas fisik dan mental. Kondisi penyandang disabilitas tersebut mungkin hanya sedikit berdampak pada kemampuan untuk berpartisipasi di tengah masyarakat, atau bahkan berdampak besar sehingga memerlukan dukungan dan bantuan dari orang lain. Selain itu, penyandang disabilitas menghadapi kesulitan yang lebih besar dibandingkan masyarakat non disabilitas dikarenakan hambatan dalam mengakses layanan umum, seperti akses dalam layanan pendidikan, kesehatan, maupun dalam hal ketenagakerjaan

Program usaha ini memberikan manfaat bagi penyandang disabilitas agar mereka dapat lebih mandiri dan percaya diri setelah diberi bimbingan, pelatihan. serta mereka bisa bermanfaat tentunya bagi orang lain.

B. Tujuan

Secara terperinci tujuan usaha ini adalah sebagai berikut

1. Mengangkat nilai sosial dan ekonomi penyandang disabilitas di tengah masyarakat pada umumnya.

2. Menciptakan suatu produk yang dapat dihasilkan bagi penyandang disabilitas 3. Mendukung program kewirausahaan yang digalakkan pemerintah

4. Meningkatkan kepercayaan diri serta motivasi bagi penyandang disabilitas.

5. Membuka lapangan kerja baru bagi penyandang disabilitas

(5)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021 C. Luaran Yang Diharapkan

Usaha ini akan dapat dihasilkan keluaran berupa produk kain tenun tradisional khas Nusantara.

D. Kegunaan

Kegunaan yang timbul akibat adanya usaha mata gajah ini antara lain : 1. Membantu pengembangan dan pemberdayaan penyandang disabilitas 2. Membantu melestarikan budaya kain tradisional

3. Membuka peluang usaha baru yang nantinya dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi pengangguran yang ada.

(6)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021 V. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Kondisi Umum Lingkungan

Trend atau kecenderungan masyarakat untuk kembali mengangkat budaya tradisional dalam berbagai bidang, termasuk dalam hal penampilan merupakan peluang yang tidak boleh kita sia - siakan. Berbagai perspektif masyarakat bahwa busana atau aksesoris tradisional akan selalu mempunyai segmen pasarnya khususnya kain tenun ditambah munculnya kain tenun sebagai bahan baku pada salah satu rancangan baju yang muncul pada beberapa even fashion merubah pandangan beberapa kalangan mengenai tenun yang semula dianggap kuno.

Maka kondisi ini menciptakan peluang usaha yang besar. Melihat kondisi para pemuda yang kurang mengenal budaya kain tenun juga menjadi salah satu sasaran dalam usaha ini dan diharapkan dapat memenuhi keinginan masyarakat dalam melestarikan dan menyebarluaskan budaya tradisional Indonesia khususnya dalam berbagai pengunaan kain tenun di masa modern ini.

B. Potensi Sumber Daya Sumberdaya Manusia

Melalui berbagai pembekalan dan pelatihan bagi penyandang disabilitas maka usaha ini mempunyai dasar yang kuat untuk dijalankan, apalagi didorong oleh tekat untuk membuktikan agar para penyandang disabilitas memiliki kemampuan dalam berbagai aspek dan kekurangannya tidak menghalangi dalam meraih kesuksesan, maka hal ini diharapkan akan sangat mendukung kesiapan sumberdaya manusia untuk membuka peluang usaha tersebut.

Sumberdaya Material

Untuk membuat produk ini bahan baku pembuatannya sangat mudah ditemui dipasaran sehingga sumberdaya material tidak akan menjadi kendala dalam pembuatan produk ini.

C. Peluang Pasar

Peluang pasar sangat terbuka lebar. Tentu dalam penjualan, ada beberapa strategi yang saya gunakan untuk menarik minat konsumen karena keunikan dan kualitas. Target dalam pemasaran memilih semua orang karena, semua orang pasti butuh yang namanya baju, apalagi belakangan ini Baju yang bermotif seperti tenun mulai diminati oleh masyarakat, dan biasanya

(7)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021

pada instansi tertentu menggunakan baju bermotif tenun untuk seragam para pekerjanya, dan tiap tahun selalu berganti-ganti, serta permintaan pasar yang selalu meminta untuk dibuatkan kain tenun sesuai dengan motif yang mereka inginkan.

Dengan adanya potensi lingkungan, sumberdaya, potensi pendukung, dan faktor permintaan masyarakat untuk pasaran lokal maka dapat dijadikan sebagai salah satu peluang usaha bisnis yang cerah, dan menguntungkan.

Strategi Promosi dan pemasaran:

1. Dari mulut ke mulut

 Promosi ini merupakan promosi yang paling sederhana, serta tidak memerlukan banyak biaya untuk melakukan promosi ini. Cukup dengan bercerita dengan teman-teman kita untuk mempromosikan usaha kita, sehingga secara tidak langsung semua masyarakat akan mengetahui usaha kita

2. Dengan media internet

Dalam memasarkan produk, saya memanfaatkan beberapa jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram dengan memasarkan produk secara online apalagi dijaman menjamurnya ecommerce maupun jual beli online semakin disukai banyak orang, selain itu saya juga memasarkan produk dengan menawarkan langsung ke konsumen, dan juga menitipkan beberapa produk ke beberapa toko, dan menerima pesanan pembuatan kain.

D. Analisis SWOT

Sebelum melaksanakan suatu usaha baru, kita perlu mengetahui hal-hal atau aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threats). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses.

Berikut adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:

1. Kekuatan yang dapat mendukung untuk mencapai sasaran usaha (Strength)

a. Membuat usaha tenun ikat tidak akan mengalami kerugian yang besar seandainya usaha tersebut tidak berjalan, karena permintaan pesanan motif kain mengalir terus, bahkan ada yang sampai kewalahan, jadi seandainya produk tidak laku dijual, produk tersebut bisa dijual ke tempat lain atau dibuat souvenir seperti tas dari kain tenun, dibuat baju untuk dipake sendiri.

(8)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021

2. Kelemahan yang membatasi atau menghambat kemampuan dalam mencapai sasaran usaha (Weakness)

a. Cukup sulit mendapatkan karyawan karena yang dapat menjadi karyawan di perusahaan saya harus mempunyai keinginan yang kuat serta keuletan dan ketelatenan.

b. Banyaknya pesaing yang beroperasi di daerah lain namun sudah cukup terkenal.

c. Jika tidak kreatif dan tidak berusaha mencari motif yang baru maka saya dapat mengalami kerugian yang cukup besar.

3. Peluang usaha (Opportunity)

a. Peluang terbesar dari UMKM saya terletak pada peminat/konsumen dan ke strategisan letak usaha kami.

b. Memberikan keuntungan yang maksimal.

c. Permintaan pasar yang meningkat pada perayaan hari-hari tertentu.

4. Hal hal yang dapat mengancam dan membahayakan kegiatan usaha (Threat) a. Banyaknya jenis usaha yang sama sebagai pesaing.

b. Persaingan dalam pemasaran yang semakin ketat.

c. Mahalnya biaya iklan yang dibutuhkan untuk memasarkan produk agar menjadi lebih terkenal di kalangan masyarakat.

VI. METODE PELAKSANAAN

Proses pembuatan tenun ikat sendiri adalah sebagai berikut:

1. Benang lungsi yang dibeli di toko benang umumnya dalam ukuran 1 pack seberat 5 kg.

Benang yang digunakan beragam merk dan kualitasnya. Benang lungsi ini diwarna terlebih dahulu melalui proses pewarnaan yang disebut menter artinya memberi wenter (pewarna).

Menter benang lungsi ini tidak rumit karena hanya satu warna yang nanti setelah jadi kain

(9)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021

menjadi warna dasar. Jadi cukup dicelupkan pewarna, diperas lalu dijermur sambil sesekali direnggangkan. Biar benangnya tidak ruwet.

2. Setelah kering, benang lungsi yang sudah berwarna ini dibawa kepada pekerja proses nyepul.

Artinya menyepul atau memasukkan benang ke dalam sepulan kecil. Alat untuk menyepul ini dinamakan Jontro. Menyepul bisa dilakukan oleh ibu-ibu atau nenek-nenek, karena tidak perlu banyak tenaga.

3. Setelah semua benang lungsi berada dalam sepulan, sepulan ini dibawa ke pekerja Sekir.

Sepulan disusun ditempatnya dan dipindahkan ke Bum menggunakan alat yang disebut sekiran. Proses yang disebut nyekir ini menghasilkan bum yang terisi benang lungsi.

4. Sampai tahap ini, pembuatan benang lungsi hampir selesai. Tinggal meamasang bum yang telah berisi benang lungsi ke dalam alat tenun bukan mesin (ATBM) yang diteruskan dengan proses memasukkan benang lungsi ke dalam sisir yang disebut Nyucuk. Nyucuk dilakukan dua orang, satu orang memasukkan benang dan satunya menarik benang yang masuk dari arah sebaliknya.

5. Nah, benang lungsi sudah siap ditenun.

Pembuatan Pakan

1. Benang tenun pakan dipasangkan pada sepulan melalui proses nyepul mengunakan jontro.

Proses ini sama seperti proses menyepul pada benang lungsi. Bedanya, benang yang terpasang pada sepulan kali ini dibawa ke tempat proses ngeteng.

2. Pada proses ngeteng, benang pakan yang tersusun dipasangkan pada alat segi empat yang disebut Plankan. Hasilnya, benang pakan terpasang rapi berjajar. Pada plankan inilah digambar motif atau sketsa yang nantinya menjadi motif dalam kain tenun.

3. Nah setelah selesai dibuat sketsa corak plankan dibawa ke pekerja ikat. Beberapa bagian diikat dengan warna tali rafia yang berbeda. Proses mengikat merupakan proses unik yang tidak ditemukan pada kain tradisional lain. Dari proses ikat, benang dilepas dari plankan dalam kondisi terikat bagian-bagiannya dan dilakukan proses pewarnaan disebut menter.

Warna yang diberikan pertama kali adalah warna paling gelap. Alasannya, warna pertama ini akan juga dicelupkan ke warna kediua sehingga warna pertama lebih gelap dari warna kedua. Selesai warna pertama, kain tenun dijemur sampai kering. Kalau cuaca tidak panas, menjemur bisa memakan waktu berhari-hari. Setelah kering baru proses pewarnaan kedua

(10)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021

disiapkan. Caranya, bagian yang akan diwarna menggunakan warna kedua dipotong simpul ikatannya yang disebut proses mbatil yang dilanjutkan proses ngopesi atau mengupas yaitu melepas tali rafia pada bagian yang akan diwarna menggunakan warna kedua. Baru dah, benang dicelupkan pada pewarna kedua, dan dijemur lagi.

4. Berbeda dengan batik, kerajinan tenun tidak hanya membuat kreasi pola dan gambar.

Keunikan kain juga ditentukan oleh proses mengolah benang menjadi kain melalui alat tenun bukan mesin (ATBM). Pada tahap inilah akan menentukan selembar kain sesuai standar kualitas produksi. Dalam proses menenun, dalam kerapatan benang, kerapian motif dan kehalusan kain akan terbentuk.

VII. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN Anggaran Biaya

No. Jenis pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan penunjang 3.400.000

2 Bahan habis pakai 2.655.000

3 Dll 1.000.000

Jumlah 7.055.000

Lampiran. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan penunjang

Material Unit Harga Satuan Jumlah Harga

Alat Tenun 2 550.000 1.100.000

Sekoci 2 50.000 100.000

Sisir 2 75.000 150.000

Gun 4 270.000 1.080.000

Ticker 4 55.000 220.000

Jontro 1 200.000 200.000

Paletan 100 250 25.000

Sepulan 200 2000 400.000

Plangkan 2 100.000 200.000

Jumlah 3.400.000

2. Bahan habis pakai

(11)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021 Unit Harga per unit Total harga

Benang Lungsi 2 Rp 650.000 Rp 1.300.000

Benang Pakan 2 Rp 560.000 Rp 1.120.000

Pewarna 1 Rp 180.000 Rp 180.000

Tali Rafia 2 Rp 20.000 Rp 40.000

Soklin 1 Rp 15.000 Rp 15.000

Jumlah Rp 2.655.000

4. Biaya Lain-lain

5. Jadwal kegiatan

No Kegiatan TAHUN

Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam

1-6 7-12 1-6 7-12 1-6 7-12 1-6 7-12 1-6 7-12 1-6 7-12 1 Produksi

2 PDP 3 EU

Ket : PDP : Pemasaran Dan Penjualan EU : Evaluasi Usaha

= Melakukan produksi

= Melakukan penjualan

= Melakukan evaluasi

Kegiatan Unit Harga per

unit

Total harga 1 Diseminasi produk 1 Banner,

iklan dimedia sosial, brosur dan selebran

Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

TOTAL Rp. 1.000.000

(12)

PROPOSAL IDE BISNIS BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN 2021

Referensi

Dokumen terkait

Para pelaku usaha kerajinan kain tenun ATBM Medono juga menjalankan komunikasi pemasaran (promotional mix) sebagai pendukung dalam memperkenalkan produk kain tenun ATBM

Pelaku usaha kerajinan kain tenun ATBM Medono dalam meraih calon konsumen dan konsumen menggunakan strategi komunikasi pemasarandalam bentuk kegiatan periklanan

Bagaimana proses adaptasi yang dilakukan pelaku usaha kerajinan kain tenun ATBM Medono dengan tujuan untuk berjuang dalam menghadapi perubahan/ persaingan dengan

Berdasarkan hasil wawancara mengenai profil usaha kerajinan kain tenun di Desa Tanglad dapat dirumuskan kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman di setiap aspek sebagai berikut,

Hal tersebut dilakukan oleh sebuah kelompok usaha perempuan penenun tene tuen yang merupakan suatu bisnis yang bergerak dibidang kain tenun ikat yang berada di desa Sukutokan kecamatan